01. Nerdy Girls -1
Author
"Chrisyale Alexa!"
Teriakan itu membuat seisi rumah guncang sekilas. Yang dipanggil pun segera terburu-buru menemui ke arah sumber suara.
Alexa sudah berada di ruang tamu menemui Papanya, Andrea sedang membaca koran. "Jangan keras-keras, Pa, berisik." jerit Alexa.
Andre menatap Alexa di hadapannya dengan tajam, sudah jelas bahwa Andrea memendam amarah.
"Papa sudah tau surat Skorsing kamu di sekolah!"
Andrea Cleo Yanuar, Nyokap dari anak bungsu Crisyale Alexa. Pengusaha sukses dan juga terkenal di seluruh rakyat bumi. Hal ini, terkadang membuat Alexa sedikit menerima kebahagian sendiri.
"Hukum aja, Pa!" Suara dari Alfian telah berada di antara Andrea dan juga Alexa masih dengan seragam sekolahnya. Sebenarnya, Alfian --kakak kedua dari Alexa sangat menyayangi adik bungsunya ini. Namun, ia juga terlalu dimanja oleh keluarganya, sehingga tak pernah menjalankan aturan yang ada.
Andrea menganguk sedikit berfikir. Begipula, dengan Alfian sedikit tersenyum melihat Alexa yang hanya terdiam.
Tak lama kemudian, Andrea menatap bola mata Alexa. Berarti, ia sudah menemukan sesuatu. "Kamu harus pindah di sekolah Papa!" putus Andrea tegas.
Rasanya Alexa ingin menolak spontan. Andrea menatapnya tajam sehingga ia harus berkata alus. "Pa.. Lexa cuma kena Skorsing, Pa! Gak sampai De-o," belah Alexa menghela napas panjang.
"Gak ada penolakan." ketus Alfian memakan snack, telah berada di sofa disamping Alexa.
Dengan gemas, Alexa mencubit tangan Alfian dengan kuku kecilnya. Itu membuat lelaki itu menjerit kesakitan, "Ai! Lepasin!" jerit Alfian memegang tangan yang telah dicubit menjadi memerah.
Senyuman Alexa kembali mengembang, "Rasain! Sakit ya?! Itu kayak hati gue, Bang!" kekeh Alexa puas.
"Sudah-sudah," lerai Andrea. "Kalau Lexa gak mau, Papa Andrea bakal nutup, dan berhentiin fasilitas kamu. Semua." lanjutnya, sehingga kata semua mendapat tekanan tinggi.
Tentunya, gadis itu sedikit shock, dan langsung mengiyakan. "Yes, Chrisyale Alexa setuju." Alfian tersenyum geli, dan Andrea hanya bersikap datar.
"Besok kamu harus masuk ya, Sayang. Pamit dulu sama teman lama,"
Suara dari salah satu keluarganya, tak lain dari Andriana --Mama membuat mereka sedikit tertawa, ditambah dengan Arlan --kakak pertama dibelakang Arina mengikut bergabung di ruang keluarga, membawa makanan dan minuman hidangan keluarga.
"Jangan seneng dulu, deh, ya! Jangan anggap Lexa bilang YA kalau gak ada syarat!" ucapan Alexa membuat penonton sedikit iba.
Andrea, dan Adriana saling menatap Arina, ingin tau kelanjutan syarat itu. Sebenarnya, sudah lama bahwa kedua orangtua itu menginginkan anak bungsunya untuk bersekolah di sekolah milik Andrea yang bernama Lenald High School. Alexa selalu menolaknya dengan berbagai alasan.
"Apa?" Andrea bertanya dengan sorot mata yang tak kalah dari awal tadi.
"Aku harus tampil nerd." ujar Alexa dengan santai.
Mereka tersedak seketika, "Kamu itu, syarat apaan itu?," lirih Alfian segera memotong.
"Alfian, kalau ada orang bicara didengarin dulu, jangan keburu dipotong. Gak boleh, gak sopan." Andriana memberi nasehat.
Alexa sedikit berdengus, lalu melanjutkan setelah mendapat petunjuk, "Selanjutnya, tutup identitas aku sebenarnya di sekolah baru." Alexa menutupnya to the point.
"Kamu yakin, Le? Jadi gadis nerd? Kamu kalau di bully, gimana sih, Sayang?!" Andriana khuawtir.
"Kan ada Bang Alfian, Ma! Abang pasti jagain aku dari jauh." menggoda Alfian, "Dari jauh, Bang! Gak dari deket!" kekeh Alexa.
Dihadapannya, Andrea hanya membaca koran tak ada komentar, "Pa.. Papa setuju kan?" tanya Alexa. Jangan bilang Papa Andrea tak mendengar?.
"Selesai, belum? Selesaiin dulu, persyaratan,"
"Makasih. Kurang satu lagi, Pa!" seru Alexa.
"Lexa itu sebenarnya manja, atau banyak bicara. Alfian gemas sendiri jadinya!" Alfian serasa ingin mencakar Alexa. Tingkahnya sudah membuatnya gemas sekali.
Yang Alfian terima ialah, senyuman dari Alexa. "Banyak yang bilang 'Lexa is fun'," tawa Alexa meledek, membuat dirinya bertambah geli.
"Yang terakhir, Alexa minta sebagai persyaratan. Jaga fakta tentang Chrisyale Alexa sebagai gadis nerd ialah adik dari Abang Arlan Gabriel Cleo selama di sekolah."
"Kamu kenapa? Ngasih persyaratan aneh kayak gitu?" Andrea menutup koran yang ia baca. Mencoba memberi jebakan.
Alexa mengeleng cepat, "Gak aneh, Pa!" Alexa sedikit kesal. Andrea anggap permintaan syarat sekarang, aneh!?
Andrea mengangkat alisnya, meminta penjelasan. "Alexa cuma ingin punya teman yang tulus, Pa! Gak pandang sisi lain Aleta. Karna, yang Alexa dapat cuma fake friends! Mereka mau temanan sama Alexa, cuma karna harta! Dengan ini, merubah penampilan jadi gadis nerd. Alexa yakin bakal dapat friendship. Teman yang tulus, nerima Alexa apa adanya. Bukan fuck friends." penjelasan Alexa cukup jelas.
Dua kakaknya melongo mendengar penjelasan singkat Alexa. Beda dengan Andrea, dan Andriana saling bertatapan kemudian menganguk. Entah, apa yang keduanya pikirkan. "Alexa ke atas dulu, mau persiapan. Ingat persyaratan, oke?!"
***
Chrisyale Alexa. Berasal dari keluarga tepandang. Anak bungsu dari Mr. Andrea Cleo Yanuar, dan Mrs. Feni Andriana Angelina. Mr Andrea merupakan pengusaha sukses dan juga terkenal. Salah satunya ialah pemilik Leoal's Company.
Just information. Dia juga punya dua saudara lelaki bernama Arlan Dacleo Oktavian, dan Alfian Gabriel Cleo.
Arlan merupakan abang paling tua diumur Alexa dan Alfian. Paling bijaksana, dan paling pendiam diantara kami bertiga. Dan umur Alfian tak jauh berbeda.
Yes! Bentar, lagi Alfian jadi my classmate. Tapi, tetap jalan persyaratan donk, ya?! Disitulah Alexa tertawa sinis.
***
Gadis itu menuruni tangga perlahan, dengan penampilan yang berbeda. Rambut dikepang dua, memakai behel, dan juga memakai kaca mata tebal. Nerd.
"Kamu siapa?" Arlan melihat Alexa seperti orang asing masuk di dalam keluarganya. Ia hanya terdiam, menatap sarapannya di meja makan.
Andrea juga mengangkat pembicaraan, "Hai, kamu siapa orang asing? Maaf, ya?!" timpa Andrea memergoki. Alexa menatap keluarganya yang saat ini dapat ku katakan kehilangan otak. Anak sendiri dibilang asing?
Andrea mengerutkan kening, binggung. Andriana hanya terdiam beberapa detik langsung angkat bicara. Reading.
"Ini Lea. Kamu berubah banget. Tampil biasa juga cantik loh, Sayang."
"Papa, sama Mama ingin aku berhenti nakal, ya kan? Ikutin kemauan Lexa sekali ini, aja. Lexa juga ingin hidup normal. Tanpa ada kemunafikan di kehidupan aku lagi. Iya! Alexa bakal berubah jadi Alexa dulu lagi, tapi nunggu waktu. Gak sekarang!" penjelasan Alexa kembali.
"Iya, kita disini dukung itu. Itu baik, Sayang. Jaga baik-baik diri kamu ya. Kalau ada apa-apa bilang ke kita semua, oke?!" Alexa kembali tersenyum. Saat ini, mereka semua berada di ruang makan. Setelah, itu kembali ke aktivitas masing-masing.
"Bareng siapa, Dek?" tanya Alfian telah siap dengan seragam rapi.
Alexa berdehem, "Dianter supir aja. Kalau bareng gagal dong?" Alfian mengangguk paham lalu membiarkan Alexa berangkat terlebih dahulu.
"Nerd abis, lu Dek!" bisik Arlan tertawa kecil.
Alexa mengangkat alis terlihat pede, "Tetep cantik dong," ujarnya sambil tersenyum geli.
"Lo kan suka buat onar? Hari ini, lo bebas kalau bikin onar lagi!" seru Alfian mendukung.
Alexa pun mendecak, memutar bola mata malas. "Bareng lo? Ahaha, Ogah!"
***
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro