Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

31.


Bahasa non-baku!

Segelas es sirup rasa melon diletakkan dengan hati-hati ke atas meja, Atsumu tersenyum bangga dengan hasil susah payahnya.

“Makasih!” ucap [Name] sambil tersenyum manis kearah kekasihnya.

Sontak saja si pirang salting, “I-iya, sama-sama.” Memalingkan wajahnya kearah lain menghindari tatapan sang gadis yang semakin membuatnya bersemu.

[Name] mengambil gelas tersebut lalu meminumnya perlahan hingga tersisa setengah, dalam batin ia berkomentar, ‘Agak kemanisan..’ ia tak ingin Atsumu tersinggung.

“Kemanisan ya..?” Atsumu meringis, [Name] hanya tersenyum, “Sedikit, tapi enak kok.”

Ini pertama kalinya Atsumu membuat minuman, sebelum-sebelumnya ia dibuatkan oleh kembarannya. Jadi wajar saja jika rasanya tak sesuai ekspektasi seperti koki. Bahkan menyentuh pisau dapur saja ia tak pernah.

“Oh iya, novelnya?” ucap [Name] mencoba mengalihkan topik, melihat Atsumu nampak cemberut.

“Ah! Iya! Bentar ya, kuambilin. Di dalem kamar soalnya,” dengan nampan yang masih di tangan kirinya, pemuda itu berlari kecil masuk kedalam kamar.

[Name] geleng-geleng kepala, ia terkekeh lalu mengedarkan pandangannya kesekitar menelisik kembali seisi ruangan.

---

“Wah! Keren banget! Serius? Kamu ketemu penulisnya langsung?!” [Name] melotot tak percaya, buku novel dengan tebal lima ratus halaman pas di tangannya di bolak-balik.

Atsumu mengangguk, ia tersenyum tipis melihat antusias kekasihnya, “Lagi beruntung sih waktu itu, jadi bisa ketemu.”

“Aish! Dari seluruh penulis favoritku itu, dia yang paling susah ditemuin,” cerocos [Name] sedikit kesal, “Paling suka karyanya yang mana?”

“Um.. 'Rembulan ciptakan indahmu'. Kalo kamu?”

“Sumpah! Kok bisa kamu suka yang itu?!” [Name] melongo, “Aku baca sampe halaman enam, terus sampe sekarang nggak kulanjutin! Karna bikin emosi!”

Atsumu terkekeh, ia mengulurkan tangannya menyingkirkan anak rambut [Name] yang mengganggu penglihatan gadis itu hingga beberapa kali berkedip.

“Harus sabar sih.”

“Aku paling suka 'Mengapa tak bersama saja?' Bener-bener plot twist-nya nggak terduga!”

[Name] menggenggam erat kepalan tangannya, “Kok Arin malah nikah ama adeknya!”

“Dan, pacarnya itu bapaknya,” ucap Atsumu.

[Name] tertawa, ia menatap kedua manik Atsumu dalam lalu menghelakan nafasnya panjang, “Jadi, gini..” menggaruk tengkuknya kikuk.

“Aku mau.. mengenalmu lebih jauh.”

Kedua pupil Atsumu sontak membesar, degup jantungnya tak normal.

“G-gimana?”

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro