[1] Me & (not) My Best Friend (again) - Rahma
Judul: Me & (not) My Best Friend (again)
Penulis: Rahma
Wattpad ID: Rahma947
Genre: Teen fiction
Jumlah Part: 8
Status: On Going
Last update: 22 Desember 2017
Blurb:
Fany punya seorang tetangga sekaligus sahabat, namanya Arka. Mereka sudah bersahabat sejak kecil. Bahkan, keduanya selalu berada di kelas dan sekolah yang sama sejak SD hingga sekarang berada di bangku SMA. Arka adalah cowok tertampan dan tercerdas di sekolahnya, dan Fany bangga punya sahabat seperti Arka. Ya, walaupun Arka itu bukan anak kekinian atau pun anak hits karena tidak punya sosmed.
Namun, karena munculnya anak baru yang bernama Agnes, Arka berubah. Apalagi semenjak Fany tahu kalau Arka tengah berpacaran dengan Agnes. Arka tidak seperti dulu lagi. Dan karena hal itu, Fany mengikrarkan dirinya bahwa Arka bukan sahabatnya lagi. Cowok itu hanyalah tetangga dan temannya saja.
Bagimana nasib persahabatan keduanya? Apakah Arka akan kembali seperti dulu?
“Sahabatmu adalah kebutuhan jiwamu yang terpenuhi. Dialah ladang hatimu, yang dengan kasih kau taburi dan kau pungut buahnya penuh rasa terima kasih. Kau menghampirinya di kala jiwa membutuhkan kedamaian. Janganlah ada tujuan lain dari persahabatan kecuali saling memperkarya jiwa.” –Kahlil Gibran-
Hasil Review:
Sinopsis: Sinopsis cerita ini terlalu panjang dan untuk ukuran sinopsis, terkesan terlalu bertele-tele sehingga kurang menarik perhatian. Bisa dibilang sebagian jalan cerita sudah bisa ditebak dari sinopsis. Tapi jika orang-orang berkata jangan menilai buku dari sampulnya, aku berusaha tidak menilai cerita dari sinopsisnya.
Karakterisasi/Penokohan: Dengan tokoh utamanya adalah Fanny dan sahabat laki-lakinya, Arka, karakter yang mereka miliki terasa datar. Fanny adalah anak SMA biasa dengan keseharian remaja yang biasa—sekolah, mengerjakan PR, menonton drama, dan bersikeras kalau tidak memiliki perasaan pada sahabatnya yang super tampan. Tapi saking “biasa”-nya, tidak ada hal yang menonjol yang bisa menjadi ciri khas karakter. Untuk ukuran tokoh utama, Fanny kurang berkesan. Begitu dengan Arka, yang dijabarkan teramat sempurna dengan segala kelebihan fisik dan sifat anak baik-baik yang jarang ditemui di Wattpad zaman now tapi anti media sosial, namun hanya sebatas itu. Ditambah dengan karakter sepupu Fanny, Cindy, yang lagi-lagi memiliki sifat mirip Arka—superbaik, dermawan, mudah disuruh-suruh tokoh utama.
Alur/plot: Cerita ini menggunakan alur maju yang … sangat lambat. Detail yang berlebihan dan tidak perlu membuat cerita terkesan bertele-tele dan sedikit membosankan. Penulis memberikan informasi terlalu banyak sekaligus untuk tokoh pembantu. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan detail cerita, hanya bagaimana cara penulis menjabarkannya. Beberapa bagian awal cerita terlalu panjang (menceritakan keseharian tokoh utama) dan rasanya lama sekali hingga akhirnya masuk ke inti cerita—awal dari segalanya.
Sudut Pandang: Sudut pandang orang pertama pelaku utama
Diksi/Gaya Bahasa: Menggunakan gaya bahasa ala remaja kekinian, Me & (not) My Bestfriend (again) adalah bacaan ringan dan mudah untuk diikuti. Diksi gaul yang santai dan tidak baku dalam narasi membuat cerita ini terkesan seperti buku harian. Rasanya seperti membaca buku harian atau curhatan seseorang. Ada beberapa kalimat dialog yang menggunakan bahasa campuran—gaul dan baku—dalam satu kalimat, sehingga terdengar agak aneh. Tapi ini kalimat dialog, jadi biarlah.
EBI: Karena banyak menggunakan kata gaul, jadi otomatis tidak sesuai EBI. Penggunaan elipsis juga ada yang salah. Tapi setelah kulihat, ternyata elipsisnya ada yang benar. Entah kenapa awalnya sudah benar, tapi di chapter selanjutnya malah salah. Mungkin belum direvisi.
Kelebihan dan Kekurangan: Kelebihan cerita ini adalah bahasa yang digunakan santai dan ringan. Kekurangannya, agak bertele-tele dan karakter yang kurang kuat, serta alur yang terlalu lambat.
Kesan: Sebenarnya teenfic bukan makanan kesukaanku dan jarang sekali ada teenfic yang berkesan bagiku. Saat membaca sinopsis Me & (not) My Bestfriend (again), aku sudah bisa menduga-duga bagaimana isinya, dan memang sejauh ini belum ada yang membuatku terkejut (ya, aku tahu, ini bukan mystery/thriller yang penuh kejutan). Untuk cerita bergenre teenfic, menurutku hal terpenting yang harus ditonjolkan adalah karakter. Sangat disayangkan karakter dalam cerita ini kurang digali. Misalnya jika ada yang bertanya padaku, “Siapa Fanny?” Aku hanya bisa menjawab, “Temannya si Arka.” Kalau dia tanya lagi, “Lalu siapa Arka?” Aku akan menjawab, “Temannya si Fanny yang katanya cakep.”
Saran: Sebaiknya perdalam lagi karakternya dan beri ciri khas untuk masing-masing tokoh agar mereka sulit terlupakan. Hindari juga pengenalan yang berlebihan untuk satu tokoh secara sekaligus. Menggunakan kalimat perkenalan tokoh utama di awal cerita juga berisiko membuat pembaca kurang tertarik untuk melanjutkan membaca.
Published: 12 Januari 2018
By Wattys Undercover Review Team
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro