Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Rumah Susun Kosong: Tragedi di Pangkalan Ojek

Ini cuman cerita singkat membosankan apa yang terjadi di pangkalan ojek saat jam-jam kosong, tidak ada yang menarik di pangkalan ojek sepi itu. Renatus yang selonjoran di bangku panjang terbuat dari bambu dengan buku terbuka menutupi wajah khas bocah bandelnya itu dan seorang lelaki jomblo berambut kuning panjang duduk di motornya sambil bercermin ke spion motornya.

Tukang ojek satu itu sudah melakukan kegiatan yang sama sampai 2 jam, sesekali mulutnya bergumam memuji betapa gantengnya wajah dia yang diatas rata-rata.

Memang kegiatan tidak berguna, setidaknya Renatus suka membantu penghuni rusun memperbaiki sesuatu walaupun kerjaannya cuman rebahan, tidur, baca buku sambil tiduran.

"BANG RYOH!"

Akhirnya pangkalan ojek sepi itu kedatangan seseorang, diliat dari perawakannya yang berambut kuning ngejreng, giginya runcing seperti gigi hiu, memiliki reputasi jelek karena kerjaan menjadi setan di rusun akibat hobi ngajak orang minum, minuman keras, cairan warna ungu kemerahan dan saat masuk melewati tenggorokan meninggalkan rasa hangat cenderung panas.

Anak keempat Innocent Zero, Delisaster.

"Hm? Ada apa Deli?"

"Bang anterin Deli ke indomashle."

"25 ribu ya."

"GASKEUN!"

Ryoh pun menyiapkan motor mio warna kuning ngejreng persis mirip rambutnya hasil nyicil dan jual cermin, sebelum berangkat, Ryoh menggeber-geber motor yang tak seberapanya itu, tepat setelah Delisaster menempelkan pantat ke jok motor, Ryoh langsung tancap gas.

"RENATUS! GUA NGANTER NI ANAK DULU YE~!"

"Hngg..... "

1 menit setelah perginya Delisaster datang Sophina dengan raut wajah kesal, sangat kusut sambil mendekap buku tebal bersampul coklat. Dengusan kasar keluar dari hidung, tanpa rasa kasihan buku yang ada di dekapannya digunakan untuk memukul Renatus.

"Woi."

"Apa sih ...? Ganggu lagi ibadah aja."

"Apaan ibadah? Molor mulu lu, lu liat si tai kuning ngambang kagak?"

Renatus merem melek. "Siapa? Ryoh?"

"Bukan, kakaknya Mash."

Dahi Renatus mengkerut. "Anak si Pak Kosong yang keempat bukan?"

"Ye, mana tuh anak? Tuh bocah bandel udah bikin buku gua bau anggur merah."

Renatus diam, antara mau jawab jujur atau bohong.

"Bohong dosa ege," katanya sambil memukul kepala Renatus.

"Anjir, selow, kalo kepala gua benjol gimana?"

"Bodo amat, cepet jawab."

"1 menit yang lalu minta dianter sama Ryoh."

"Tau kemana kagak?"

"Auk, kerja kali."

"Kerja? Yang aku tau yang kerja cuman Domina, tuh anak paling baek diantara yang lain."

"Jadi lu mau ngejar tuh mahluk?"

"Kagak, paling nanti gua bikin kamarnya penuh tumbuhan merambat."

"Seramnya~.... "

Percakapan antara Renatus dan Sophina berhenti sampai disitu, Sophina berjalan masuk kembali ke rusun meninggalkan Renatus sendirian di pangkalan ojek, tuh bocah hobi molor ya balik tidur, menyebalkan, habis ini aku akan menyuruhnya untuk membagikan takjil.

Gak lama tuh mahluk narsis balik sambil geber-geber motor mionya, polusi suara. Pemilik motor nyicil itu membuka helmnya, lalu mahluk itu mengibaskan rambut kuning panjang yang menyakiti mata dengan percaya diri maksimal.

"ORTER! LAGI APA TUH DI SEBRANG?!"

Harusnya menjadi narator itu tidak sesusah ini.

"Jangan diajak ngobrol, lagi bertugas jadi narator tuh titisan jinchuriki ichibi."

Ingin mukul tapi masih belum bisa, sehabis ini, akan aku tenggelemin dia ke kolam pasir.

"Enaknya udah dapet kebagian jadi narator," katanya sambil mengerucutkan bibirnya, "pantes aja tadi agak aneh narasinya pas aku denger."

"Ryoh."

"Apa Ren?"

"Cabut yuk."

"Cabut ke mana?"

"Ya nyari takjil aja."

"Oke, aku ngerti kok, YUK CUS!"

Oh jadi mereka niat buat pergi ya? Kalian pikir sihir kita semua disegel bakal bikin kalian lari dengan mudah dari hukuman?

Naskah dilempar sembarang arah oleh Orter dan ditangkap Lemon yang baru aja pulang beli cendol sama Anna. Buku naskah berpindah tangan.

Kak Orter memberikan serangan berupa dua tongkat sihir melayang, dilempar bak panah darts ke dahi Bang Ryoh sama Mas Renatus! GO GO KAK ORTER!

"AAAAAAA! DAHI MULUSKUHH!"

"SANTAI NAPA?! GUA UDAH KENA PUKUL SAMA SI TOKO OREN!"

"Bodo amat, kagak ada ampun."

"Ampun, aku belum ngelanggar apa-apa lho~! JANGAN TARGETIN MUKA GANTENGKUH~!"

"UDAH DIBILANGIN SANTAI! GUA BELUM NGELANGGAR PERATURAN!"

Lemon dan Anna menonton adegan diatas umur dengan mata berbinar.

Keren banget kakaknya Wirth, batin Lemon dan Anna.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro

Tags: #mashle