Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Rumah Susun Kosong: Sempak Terbang

Siang itu Abyss membawa sekeranjang baju basah menaiki tangga sampai ke rooftop, tempat anak-anak rusun biasa menjemur pakaian dan Orter beraksi menghukum orang yang melanggar peraturan. Abyss menyeka keringat segede biji jagung yang menetes di dahinya, saat puasa terus harus naik tangga sampai ke lantai paling atas sangat melelahkan.

"Sampe juga ... kenapa pula lift rusak kalo lagi gini? Hah.... "

Bak ibu-ibu muda yang mau menjemur pakaian anaknya, Abyss mengambil jepit dari keranjang kecil yang dia keluarkan dari keranjang besar berisi baju miliknya dan Abel. Abel nyuci pakaiannya sendiri, cuman Abyss suka datang menawari diri untuk menjemur pakaian tuannya ini agar tuannya tidak merasa cape jalan ke atap rusun, terus merasakan awkward ketika bertemu dengan sesama penghuni rusun yang jarang ketemu, misalnya anak-anaknya pemilik rusun.

Itu sering terjadi, apalagi aura anak-anak Pak Kosong tuh agak aneh, kecuali Domina sama Mash, bukan gua ye yang ngomong, gua cuman baca ni naskah, Domina dibaek-baekin banget sama sutradara. Pak Kosong juga jarang keliatan keluar dari kamar, jadi ya begitulah, balik ke cerita.

Sedang asik menggantung satu persatu baju, suara pintu rooftop terbuka, muncullah tiga murid Walkis (kalau di seting ini SMA Ku Tikung Kamu 70), Abyss melirik mereka, terus cepet-cepet jepitin jemurannya biar engga terbang, cowo cantik ini mendadak panik, terintimidasi aja sama si kembar dari Walkis, mirip tiang bambu.

"Siang Kak Abyss."

"Si ... siang Domina ...," Abyss melihat pada si kembar. "Lévis sama Lovie sejak kapan tinggal di rusun?"

Lovie menjawab, "Tugas kelompok, terus sekalian main aja jadi ikut nginep di sini."

"O--oh .... "

Abyss kembali menjemur pakaian Abel, memunggungi mereka bertiga, Abyss bergerak kaku sembari curi-curi pandang ke mereka bertiga yang menjemur pakaian seolah tidak ada yang aneh, tidak nyaman, tiba-tiba angin gelebuk datang menyapa mereka berempat, hembusan angin yang sangat kuat bak angin sihir Love, berkat angin tersebut salah satu sempak polkadot ungu kebanggaan (sensor) terbang anyut kebawa angin. Angin membawanya berpetualang.

"TIDAAKKKK! SEMPAK TUAN (sensor)!!!" jerit Abyss dramatis.

Abyss berlari ke pager pembatas dengan cepat, sayangnya tangan Abyss tidak berhasil meraih sempak tuannya itu, sungguh kasian babu cantik kesayangan kita satu ini.

"TYDAAAKKK!" Abyss menjerit seraya berdoa keras, yang kena timpuk sempak itu orang yang kenal dekat dengan tuannya, jangan yang lain apalagi Mash. Bisa-bisa harga diri tuannya jatuh kalo sempak itu diliat Mash.

Tubuh Abyss berangsur jatuh, menitikkan air mata buaya, isak tangis terdengar, merasa gagal jemur pakaian. Lévis, Lovie dan Domina cuman nontonin Abyss yang sedang dalam mode sinetron di chapter ini.

Pakaian mereka bertiga juga ada yang terbang, tapi bukan sempak. "Maafkan aku Tuan (sensor) hiks ... hiks..... "

"Kak Abyss, ayo kita cari jemuran yang terbang bersama-sama."

Abyss menegok ke Domina dengan wajah jeleknya, mengangguk pelan. "Iya."

"Lovie sama Lévis bakal jaga jemurannya, takut ada yang terbang lagi."

"Makasih Domina, kamu saudara Mash paling waras yang pernah aku kenal ...."

"Sa ... sama-sama ...."

Sementara itu di halaman depan rusun seperti biasa lima sekawan sedang ngumpul bareng.

Plak! sesuatu yang basah menampar wajah Mash, Mash segera menjauh sesuatu itu dari mukanya.

"Apa itu? Sempak?" Finn.

"Ewww ... sempaknya aneh, polkadot ungu." Lemon.

"Fenomena jemuran terbang muncul lagi, anginnya tadi emang gede sih." Dot.

"Benda nista punya siapa itu?" Lance.

"Punya Kak Abel pasti." "Hah?"

Begitulah akhir dari chapter ini, disuruh gantung sama sutradara biar bisa diterusin ke versi chatfic, sekian dari gua, Renatus, yangjadi narator hari ini pamit balik badan bubar JALAN! Gua mau tidur lagi.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro

Tags: #mashle