Rumah Susun Kosong: Peraturan
Hari ini hari libur! Hari libur seperti ini biasanya Orter akan keliling rusun, mengecek keadaan satu persatu kamar dari lantai paling atas (kalau dia emang mau bisa sampe santronin rooftop) diikuti dari belakang oleh Ryoh dan Kaldo, di rusun ini semua penghuni hidup gratis setelah ustadz dan dukun sesat berseteru hebat dan akhirnya mencapai mufakat. Dukun ubanan tapi bukan penganut DJ membebaskan para penghuni dari bayaran, semua ditanggung pemenang--BUKAN, narasi macem apa ini, sutradara tidak kereaktif.
Ehem, karena tidak ada bayaran semua yang rusak atau kebersihan dijaga rusun menjadi tanggung jawab penghuni, itulah kenapa lahirnya seonggok lelaki berkacamata bulat dengan hidup sekaku kanebo kering (kata Bang Ryoh), dia menjadi penegak aturan yang sudah didiskusikan, ada peraturan tertulis dan peraturan tidak tertulis.
Kita intip sedikit yuk apa isi peraturan tertulis.
1. Jangan kelayapan di atas jam 12, disarankan untuk tidak begadang juga.
2. Kalau mau menanam tanaman, merawat binatang peliharaan harus ada izin dari Orter.
3. Kebersihan sebagian dari iman, maka dari itu kebersihan rumah susun menjadi tanggung jawab para penghuni, barangsiapa yang buang sampah sembarangan, rusun kotor karena jarang dibersihkan, kamar berantakan, atau mengotori rusun akan ditanam bak biji tanaman di kolam pasir pojok belakang.
4. Kalau ada penghuni bandel segera lapor ke Orter agar diikat di tiang jemuran sampai mengakui sodanya.
5. Khusus untuk Geng Magia Lupus jangan nongkrong di sembarang tempat.
6. Jika Orter sedang sibuk kalian bisa laporan ke Visioner Terpercaya yang tinggal di lantai 12, saran lapornya ke Sophina dan Tsurara, mereka lebih trustable.
7. Hati-hati dengan penghuni Lantai Orca, jangan bikin Tante Margarette marah.
8. Jika ada kelinci Rayne lepas biarin aja.
9. Jangan ke lantai 20 jika tidak ingin kena santet.
10. Jangan berhubungan terlalu dekat dengan saudara Mash dan jangan berasalan biar dapet restu.
11. TAMU WAJIB LAPOR! APALAGI TAMUNYA MAU IKUT MENGINAP! (ke Agito)
11 peraturan ini ditulis langsung oleh Sophina dan dijadikan buku pedoman untuk para penghuni, peraturan tidak tertulis hanya bisa dihafal, malahan sebenarnya yang tidak tertulis itu yang lebih penting dibanding yang tertulis, karena yang tidak tertulis itu langsung dibuat oleh Orter dan tidak ada yang tau akan itu sebelum salah satu penghuni kena hukum.
"Orter pagi~," sapa teman rambut pirangnya dengan ceria sembari mengedipkan sebelah matanya.
"Apa?"
Ryoh cemberut melihat reaksi Orter yang membosankan. "Senyum napa kek, kaku mulu, nanti ga ada yang suka sama elu."
"Bodo amat." Orter mengintip sedikit ke dalam kamar Ryoh.
"Kamarku tetap bersih mengkilat seperti dielap pake cling kok," katanya dengan percaya diri sembari menyibak poninya dengan gaya. "Orang ganteng yang selalu dipuja wanita seperti ku ini kamarnya bersih, dan wangi, tenang saja."
"Hn."
"Mau keliling rusun?"
"Ya."
"Aku ikut~."
"Terserah."
Orter berjalan mendahului Ryoh, Ryoh mengikutinya dari belakang sembari bersenandung riang. Sudah lama dai tidak mengikuti Orter seperti ini, sekalian mencari drama terbaru yang bisa dia bagi-bagi di grup waslap nanti. Orter berhenti menaiki anak tangga setelah dirinya berada di lantai 18, lalu berjalan menyusuri lorong, Ryoh masih setia mengikuti dari belakang walaupun nafas udah terengah-engah.
Orter menuju pintu kamar berwarna merah muda dengan papan nama Domina, kemarin Orter mendapat laporan kalau kamar ini cukup berisik dan isi kamar ini bukan hanya Domina saja. Orter mengetuk pintu kamar Domina, tidak butuh waktu lama, akhirnya pintu dibuka dari dalam.
Pemilik kamar seketika gugup melihat Orter tengah berdiri dengan ekspresi wajah serius kelewat serius, yang tidak membuat suasana tegang karena adanya Ryoh yang memasang senyum manis dan melambaikan tangan menyapa Domina.
"Kamarku besih kok kak ... kemarin baru aja dipel ...."
"Bersih ya, aku yakin mereka yang ada di dalam bukan penghuni rusun ini."
"Mereka udah dapet izin kok, kemarin aku bilang ke ayah dan Kak Sophina."
Orter melipat kedua tangan di depan dada. "Hooo ... apakah Sophina membiarkan mereka minum minuman kaleng beralkohol itu juga? Kalau kakakmu si Delisaster kasus lain."
"Anu ... KAK ORTER ITU BUKAN MINUMAN BERALKOHOL KOK!"
Domina masih berusaha untuk menyelamatkan teman-temannya, namun sayangnya tanpa Domina sangka Lévis dan Charles yang dalam keadaan mabuk menampakkan diri, keuanya merangkul Domina.
"NGAPAIN LU PASANG MUKA KAYA GITU?! LU MAU BULI DOMINA YA?!"
"Pergi luh, jangan ganggu Domina."
Domina tidak bisa berkata-kata, padahal aku sudah berusaha untuk nyelametin kalian ... untung Lovie ga ikutan minum.
"Waow, sungguh kejadian yang langka, kalau begini Orter pasti sangat marah ...," gumam Ryoh sembari melirik Ryoh sambil tepuk tangan riang.
Orter membenarkan letak kacamatanya, "Menyebalkan, inilah kenapa tamu dilarang menginap, kalau begitu aku akan menghukum kalian bedua sesuai peraturan di rusun ini."
"Jangan keras-keras hukumnya Orter, ya?"
"Tidak ada ampun untuk mereka berdua."
"ELU SIAPA MAU NGEHUKUM GUA?! Hik."
"Elu bukan ibu gua, lu hik ga ada urusan buat hukum gua."
"Lévis, Charles, tenanglah ...."
Dalam sekejap mata Charles dan Lévis lenyap bak ditelan pasir hisap, Orter juga menghilang, Ryoh mulai panik, berharap temannya yang satu itu menghukum secara berlebihan.
"Domina, tenang aja ... doakan saja mereka bisa kembali dengan utuh, aku akan mencoba untuk negosiasi sama Orter, semoga harimu cerah dan jangan lupa singkirkan benda-benda itu ya, dadah~!"
Ryoh menemukan teman bermuka seriusnya itu di belakang rusun, tepatnya di kolam pasir yang entah kenapa ada, mungkin sebagai ganti sihir Orter yang disegel sama sutradara. Kedua mata Ryoh terbelalak, Charles dan Lévis benar-benar di tanam di kolam pasir, sisa kepala doang.
"Bagus kamu ada di sini Ryoh, bantu aku menyumpal mulut mereka pake cabe."
"Hukuman ini berlebihan ...."
"Mereka suka yang panas ditenggorokan, jadi aku bantu dengan ini."
Ryoh sudah bingung mau balas apa, kalau dia menolak dia juga bakal kena sumpal cabe. "Oh begitu ya ... aku tau kamu marah ... yasudahlah." Daripada kena sumpel juga ....
Hari ini kita tutup dengan Orter yang menghukum anak mami sama adiknya Lovie dengan damai sentosa, buku naskah ditutup, saya Sophina, pamit undur diri.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro