Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Rumah Susun Kosong: Lima Sekawan Sahur Bareng

"Dot mana?" tanya Mash pada ketiga teman sesatnya.

"Kayaknya masih tidur ...."

"Gak ngurus, bukan emaknya."

"Lemon udah telpon 20 kali tapi ... ga diangkat."

"Nyam ... nyam ... bumbu teriyaki-nya enak banget."

Mash melihat satu persatu temannya, lalu dia berdiri. "Aku akan membangunkannya."

Membangunkan? Maksudnya melepaskan pintu dari engselnya? batin ketiga temannya saat mendengar pernyataan Mash.

Mari saya perjelas apa yang sedang terjadi di lantai 2 ini, tepatnya di kamar Mash. Mereka janjian untuk sahur bersama dan berbagi tugas, dari menghangatkan makanan malam, menyiapkan perlatan makan, gelas minum dan orang yang akan menjadi alarm sahur.

Mash menyediakan tempat untuk makan di kamarnya, Lemon dengan semangat menawarkan diri sebagai alarm sahur--dengan modus ingin membangunkan Mash, Lance menyiapkan peralatan makan, Finn menyediakan gelas plastik dan Dot bagian untuk menghangatkan makanan.

Sayangnya rencana itu tidak berjalan dengan mulus, mereka berempat (tambah Anna) sudah berkumpul, tinggal Dot sendiri yang belum menampakkan batang hidungnya, terpaksa Lance dan Lemon yang menghangatkan makanan buat sahur, sementara Mash mengasuh Anna, Anna mengajak Mash main kartu.

"Aku yang menang! YEY!"

"Anna hebat ...."

Anna Crown, umur 12 tahun, murid SD Kita Bermain. Gadis kecil periang, manis, imut sekaligus senjata pamungkas kalau kakaknya udah mulai ngelunjak--mungkin bisa dibilang lebih dewasa dari kakaknya, dekat dengan Love dan Lemon, satu-satu penghuni yang bisa membantah Orter--Orternya sendiri memaklumi karena sadar tidak bisa menang, biasa digunakan sebagai tameng oleh lima sekawan. Shipper garis keras kakaknya dengan Mash.

Anna berangkat dan pulang sekolah sendiri, kalau ada insiden baru Lance yang akan menjemput--Anna sendiri yang minta untuk pergi dan pulang sendiri.

Kita kembali ke detik ini, dimana Mash akan keluar kamar untuk membangunkan landak kebo yang masih di kamar.

"Mau ditemenin gak Mash-chan?" tanya Lemon sambil mengedipkan sebelah matanya sok imut.

"Tidak usah, cepet kok."

Mash keluar dari kamarnya, ketiga temannya ini mengintip keluar, lupa membertitempe, pintu kamar Mash tidak menempel sama engselnya karena saking seringnya dilepas sama pemilik kamar dan Renatus muak harus membenarkan pintu kamar Mash setiap waktu.

Mash ga belok buat naik tangga ..., ketiga temannya ini sangat serius melihat Mash dan seketika mulut mereka terbuka melihat Mash loncat ke lantai tiga tanpa menggunakan tangga, seram.

Lemon dan Finn menengok ke Lance. "Kamu suka sama cewe abstrak begitu?"

Lance berbalik nengok ke Lemon dan memasang wajah heran. "Butuh cermin gak? Sebelum ngomong gitu ngaca dulu."

Finn memejamkan mata, dalam hatinya dia setuju dengan Lance.

Mash membawa Dot ke kamarnya tidak butuh waktu lama, pintu kamar dilepas dengan mudah, masuk ke kamar, lalu membawa landak merah itu bak karung goni, turun kembali ke lantai 2 dan menjatuhkan Dot begitu saja ke lantai kamarnya.

"APA?! AKU DIMANA?! DENGAN SIAPA DI SINI AKU TERBANGUN DAN BERTANYA?!"

Krik krik krik, jangkrik bernyanyi dengan merdunya, Dot memeluk gulingnya erat mirip orang ketakutan.

"O ... oh ... aku ada di kamar Mash ternyata, kenapa aku ada di sini?"

"Sahur bareng."

"OH! IYA! Rencana sahur bareng."

"Ayo makan."

"AYOK MAKAN GES!"

Dia lupa sama tugasnya sendiri dan tidak merasa bersalah, Finn, Lemon dan Lance menatap Dot penuh dengan dendam.

"MAKAN SAMA TEMAN-TEMAN KAKAK!"

Begitulah akhir dari sahur bareng lima sekawan tidak jelas ini, hachi! Brrr ... kamarku dingin sekali, aku tidak ingin jadi narator lagi, Tsurara pamit undur diri--HACHI!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro

Tags: #mashle