Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Meliadoul (Love) Clinic: Wahlberg Bagain & Cyril Marcus

A/N:

ini ada hint tipis-tips InoWahl/CyriWahl ya, kalo ndak suka monggo skip aja

Ini mbah Wahl gasuka cewe gegara Meliadoul kah? Atau gara-gara masa lalunya yang cuman mendem di kamar itu?

.

.

.

Meliadoul bersorak senang, dia mendapatkan izin libur dari sutradara, karena mendapat hari libur ini Meliadoul jadi bisa reunian dengan dua sahabat yang tidak kalah gilanya dengan pasien-pasien yang telah berkunjung ke klinik.

Tiga murid Adam Jobs janjian di alun-alun kota dengan wujud yang berbeda, semacam menggunakan penyamaran tetapi mereka tidak sedang menyamar, hanya mengubah penampilan mereka seperti waktu masih menjadi murid Easton. Menurut mereka dengan penampilan seperti itu untuk jalan-jalan di kota lebih aman.

Tuk tuk tuk, sepatu diketuk berulang kali ke batu semen, sesekali melihat jam tangan, jarum jam sudah menunjukkan pukul 11:00 dan dua sahabatnya masih belum menampakkan batang hidung. Alis gadis berambut emas sebahu menukik tajam, mulutnya bergumam sesuatu seakan seperti sedang merapalkan mantra.

"Gua udah lumutan di sini anjir, gua muak nunggu di sini terus mereka belum dateng juga?! MASA MEREKA PACARAN DULU SIH?!" jeritnya frustasi sampai orang-orang sekitar melihat ke arahnya.

"APA KALIAN LIAT-LIAT GUA?!" ucapnya sinis, sudah terlanjur kesal, Meliadoul tak sengaja melimpahkan kekesalannya itu pada orang-orang yang sedang melihatnya aneh.

Orang-orang langsung pada ketakutan dan memalingkan pandangannya dari Meliadoul.

Meliadoul melipat kedua tangannya di depan dada. Ekspresi wajahnya benar-benar memperlihatkan bahwa gadis berambut emas ini sudah lelah sekaligus amarah yang membara dan disaat-saat amarahnya sudah memuncak muncullah dua sahabat seperbangsatannya itu. Dua temennya itu bawa minuman, Meliadoul yang melihat minuman itu kekesalannya bertambah.

"LU BERDUA KEMANA AJA ANJIR?! GUA NUNGGUIN KALIAN SAMPE LUMUTAN DI SINI! LU BERDUA ASIK PACARAN SAMPE LUPA GUA NUNGGUIN ENTE BERDUA?!"

Wahlberg dan Cyril ketakutan melihat Meliadoul yang udah seperti gorila ngamuk, terus mereka berdua saling lihat-lihattan saling melempar siapa yang harus menjelaskan kenapa mereka bisa sampai telat.

"Cepet jelasin, kenapa kalian telat dateng? Maafin atau engganya tergantung alasan kalian."

"Gua ... gua ngurus anak dulu, lu tau kan Famin kaya apa? Pagi-pagi udah ngerusuh sama Delisaster ... terus yaa ... gua janjian ketemuan sama Wahl depan Easton biar ke sininya bareng ...." Cyril menjelaskannya dengan suara takut-takut diiuti keringat yang mengucur deras di dahi.

"Terus eluh napa?"

"Aku? Aku juga ngurus anak-anak, kamu tau ka ya~ .... VS itu udah ku anggap anak sendiri, terus ya sesuai apa yang dibilang Cyril tadi, sebelum ke sini kami janjian ketemu di Easton terus bareng ke sini."

"Bagus, bagus, jadi itu alasan kalian, alasan klasik, GUA GAK TERIMA ALASAN ITU."

Meliadoul memberikan uppercut penuh cinta pada kedua sahabatnya, Wahlberg dan Cyril pun semaput dalam keadaan rahang sakit, hebatnya minuman yang dipegang Wahlberg dan Cyril tidak tumpah tangan mereka berdua masih menggenggam erat wadah plastik itu. Meliadoul mendengus, lalu menyeret keduanya ke kafe terdekat. Meliadoul tidak peduli diliatin orang-orang, tidak peduli juga dengan tanggapan orang kalau dia baru aja menangkap basa pacarnya selingkuh.

"Gak sudi gua pacaran sama salah satu dari mereka," gumamnya kesal.

Ketika sudah sampai di kafe, Meliadoul membiarkan merea terbaring lemas di lantai kafe. Meliadoul milih tempat duduk di teras kafe karena masih sepi, jadi tidak ada yang akan mempertanyakan dua mayat sahabatnya itu.

Meliadoul duduk di kursi, menenangkan diri terlebih dahulu, setelah tenang Meliadoul memesan 3 teh dan juga canele."

"Tidak usah pedulikan dua orang di bawah ini, mereka cape jadi tidur rebahan, maaf ya."

Pelayan kafe ber-name tag "Dot" mengangguk saja dan pergi dengan wajah pucat, takut nasibnya sama seperti dua orang yang tergeletak itu.

Meliadoul mendorong kursi yang didudukinya, memuatar kursi itu sampai menghadap dua sahabatnya, dengan penuh sopan santun Meliadoul menggunakan kakinya untuk mengecek apa kedua sahabatnya itu masih hidup atau tutup usia.

"Woi, masih idup lu pada?"

Tidak ada jawaban.

"Mau gua kubur di mana? Abis makan canele gua kubur kalian dengan tenang sama kembang 7 rupa."

"GUA MASIH IDUP!"

Tiba-tiba sahabat ubanannya itu bangkit dari kematian.

"Sialan lu Meliadoul, kalo gua ga cakep lagi gimana? Nanti Wahl ilfeel sama gua."

"Gapeduli njing, muka lu juga udah gak konsisten ini, lu pade udah bikin gua kesel banget, masih mending gua uppercut bukan lempar balik ke rumah masing-masing."

"Dasar gorila."

"Kakek-kakek ubanan."

Keduanya pun kompak mengacungkan jari tengah.

Sehabis jari tengah itu teracung, suasana kembali adem ayem, tinggal menunggu ayah dari VS bangun dari tidur panjangnya. Cyril duduk di depan Meliadoul. Diem-dieman aja, saat teh dan canele yang dipesan meliadoul datang tetap tidak merubah, bedanya mereka sesekali minum teh aja.

Akhirnya Wahlberg pun siuman, masih linglung kaya orang abis dibius, mendadak amnesia.

"Kok aku di sini? Kapan aku beli jus jeruk?"

"Perasaan yang gua pukul rahang bukan otak, malah amnesia."

"Meliadoul, Cyril? Kenapa kalian jadi murid Easton lagi dan keliatan muda?"

Meliadoul menjitak dahinya, lalu melirik ke Cyril. "Lu yang jelasin."

"Kok gua?"

"Lu masih sayang sama ni aki-aki kagak?"

"Apa hubungannya?"

"Ini masih seris Meliadoul (Love) Clinic, gua tau apapun, intinya lu ga bakal bisa ninggalin ni kafe kecuali nurut sama gua dan dengerin saran gua, ngerti?"

"Kan lu cuti nyet."

"Kagak ada cuti-cuti, udah cepetan."

"Iye dah." Cyril memanggil Wahlberg untuk duduk di sebelahnya, ditepuklah pundak Walhberg oleh Cyril. "Cyril sayang--"

"ANJRIT LU BERDUA BENERAN PACARAN?!"

"Engga, biar lebih so swit dikit."

"Kalo kalian nikah nanti Rayne sama Delisaster ga bisa bersatu."

"Udah dibilangin kagak, canda doang."

"Jadi kenapa aku di sini? Aku jadi muda lagi ...."

"Jadi gini beb, kita bertiga janjian ketemuan di sini, biar ga jadi perhatian orang-orang kita inisiatif buat nyamar jadi murid Easton, gitu ceritanya."

"Terus kenapa rahang aku agak sakit ya?"

"Dipukul sama gorila di depan lu noh."

"SIAPA YANG LU PANGGIL GORILA?!" teriaknya dengan penuh napsu sampai memukul meja.

Keduanya pun kompak sungkem, meminta maaf.

Setelah itu kondisi kembali damai, Wahlberg juga udah mulai sembuh dari amnesianya, topik obrolan mereka tidak jauh dari ngomongin soal "anak", Mash, membicarakan masa lalu sampai ghibahin guru sendiri, intinya mengenang masa lalu.

"Sudah lama kita tidak berbicara seperti ini, damainya hari ini, semoga hari damai seperti ini terus berlangsung."

Meliadoul nyeletuk dengan nada nyindir, "Untung anak bungsunya si Cyril bisa nyelesain perkara ulah bapaknya sendiri." Meliadoul menatap tajam Cyril. "Lu bikin perang waktu itu cuman caper doang kan?"

"Kok lu jadi nuduh gua caper?!" Cyril gak sudi dituduh sama Meliadoul.

"Caperlah! Lu ingin kan dinotis Wahl dengan dalih "mau ambil anak gua, Mash Burnedead", ngaku."

"KAGAK ADA YANG BEGITU!"

"Udah-udah jangan berantem."

Meliadoul mengocek-ngocek gelas tehnya. "Kalian butuh konsul kagak? Selagi gua gratisin."

"Konsultasi ya? Akhir-akhir ini aku liat Orter bertingkah ane--"

"STOP." Meliadoul segera memutus omongan Wahlberg. "Gua ga mau denger tentang si mata empat itu, paling juga istri pertama yang lagi ngerajuk, kalau kalian aktif sosmed burung biru pasti ngerti sama follow akun privasinya."

Wahlberg pun diam.

"Yaudah, gua mau konsul soal anak gua."

"Yang mana?"

"Domina."

"Kenapa lagi? Anak lu murung minta kasih sayang elu?"

"Bukan, akhir-akhir ini Domina jarang pulang ke istana."

"Paling juga keasikan maen sama temen gengnya."

"Iya kali ya ... soalnya sepi gitu, 3 anak gadisku udah diambil orang, terus akhirnya aku cuman berdua sama Cell di istana."

Wahlberg dan Meliadoul mengernyit. Sejak kapan Cyril punya anak gadis?

"Anak lu cowo semua ege, jangan mau di-brainwash sama sutradara."

"Jangan sedih Cyril, mereka udah bahagia membangun keluarga." ini yang ngomong Wahlberg.

"Wahl kamu emang pengertian."

"Dia prihatin sama tingkah lu yang menjijikan."

"Iri kan lu gua dikhawtairin sama Wahl."

"Kagak."

Meliadoul berdiri dari kursinya. "Gua mau pulang, gua muak liat drama kalian berdua, Ochoa udah nunggu pasti di klinik." Meliadoul mengibaskan tangannya seperti mengusir mereka berdua. "Serah dah kalo kalian mau pacaran, kagak ngurus."

"Meliadoul sampai jumpa nanti, makasih udah mau dateng." Wahlberg melambaikan tangan sambil tersenyum.

"Semoga klinik lu kedatengan pasien gila." Ini doa yang keluar dair mulut Cyril.

Meliadoul mengacungkan jari tengah pada Cyril.

Beberapa hari kemudian doa Cyril pun terwujud, hembusan nafas pelan keluar dari Meliadoul, kepalanya menggeleng pelan, tangan kanan memijit dahi.

"Lu ngapain dateng lagi anjir?"

"Gua mimpi diputusin sama Wahl."

"DI MIMPI DOANG WOI! LU PILIH PULANG MANDIRI ATAU GUA LEMPAR KE ISTANA?!"

"Pulang mandiri ...."

"Udah sana, pulang, gausah kek cowo galau diputusin cewe pas lagi sayang-sayangnya."

Pasien gila yang sempat didoain mengunjungi klinik Meliadoul Cyril Marcus itu sendiri.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro

Tags: #mashle