Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

June Bride: Morning Sickness (Rosequartz Fam)

A/N:

Yang edisi June Bride ini OC-OC aruji bakal debut

Kenapa aku publish? Mau coba lagi aja, kalau ilang untuk kedua kalinya, dahla, aku fokus di tempat lain aja

In OC anak kembar tapi bukan anak kembar

LovieDomi (kanan)

Lovina Rosequartz (16 tahun) dipanggil Anna, karena tadinya mau aku namain Lovianna

Hobi: bantu mama, melukis

Magic: Dark Lightning

Secondth: gaining high speed

School: Walkis

Suka melukis karena sejak kecil sering bermain dengan Charles, hubungannya tidak terlalu baik dengan Leviathan tetapi jika mereka menyatukan kekuatan sihir mereka akan meningkat 3x lipat, tidak suka dianggap adik kembar Leviathan. Dia juga cukup baik untuk bertarung hand to hand. Di Walkis dia nomor 1.

LéviDomi (kiri)

Leviathan Rosequartz (17 tahun)

Hobi: latihan bersama ayah, masak (bantu mama), belajar (bia bisa jadi nomor 1)

Magic: Rose quartz Crystal

Secondth: Blue Crystal (water element)

Sering berantem dengan ayahnya, sangat mirip dengan Lévis, cemburu kalau Lovina dekat dengan mamanya. Di Walkis dia nomor 2.

.

.

.

Ini terjadi ketika Domina hamil anak pertama, tiap pagi yang bulak-balik ke kamar mandi adalah Levis bukan Domina, Domina hanya memperhatikan suaminya itu sembari memakan buah apel yang sudah diptong dengan santainya.

"Levis, kamu baik-baik aja?"

Domina beranjak dari sofa dan mengintip ke dalam kamar mandi, matanya melihat suaminya sedang berlutut di dekat toilet. Domina berjalan menghampirinya, tangan kanannya mengelus lembut punggung Levis.

"Mau ke rumah sakit?"

"Gausah, kayaknya cuman sakit biasa."

"Beneran?"

Levis mengangguk lemah, wajahnya sangat pucat.

"Baiklah." Domina berjalan keluar kamar mandi untuk mengambil selembar tisu dari meja makan, tisu itu dibasahi dikit menggunakan air, lalu dengan tisu itu Domina membersihkan bibir Levis. "Sudah bersih," katanya smebari membuang tisu itu ke tong sampah di bawah wastafel.

"Makasih ...," ucapnya dengan suara lirih.

"Istirahat di kamar aja yuk."

"Iya."

Domina memegang tangan Levis lalu menuntunnya ke kamar tidur.

"Levis muntah lagi?" tanya Lovie yang melonggokkan kepalanya dari dalam dapur.

"Iya."

"Engga mau ke rumah sakit?"

"Levisnya gamau."

"Dasar keras kepala, aku bawakan air hangat."

Di kamar Levis menolak utnuk berbaring, dia memilih untuk duduk di tepi kasur sambil meluk Domina, Domina membiarkannya saja, tersenyum maklum. Domina sempat berpikir Levis berakting seperti ini agar bisa bermanja-manja dan juga pergi ke Biro Sihir.

"Kalau sakit ke rumah sakit bukan manja-manjaan sama Domina, nanti kalau nular gimana?"

"Aku beneran sakit, ga enak perut."

"Iya deh iya, nih minum air anget." Lovie memberikan segelas air hangat pada Levis.

Levis menerima segelas air hangat itu dari kakaknya, lalu menegaknya sedikit, dan ditaruh ke meja kecil samping kasur dan kembali bermanja pada Domina. Lovie masih berdiam diri di kamar, melihat ke Domina. Domina sadar diliatin terus sama Lovie merentangkan tangan kirinya.

"Lovie juga mau?"

Lovie langsung duduk di sebelah kiri Domina dan memeluknya.

"Domina tidak pernah keliatan mual dan muntah?"

"Oh iya, sampai 5 minggu kehamilan ini, Domina ga keliatan pernah mual."

"Iya, aku juga bingung, aku juga tidak merasa cepat lelah kok."

Ketiga terdiam, saling lihat-lihattan. tak lama kegiatan itu berhenti saat Domina dan Lovie melihat ke Levis.

"Kenapa liatin aku kaya gitu?"

"Jangan-jangan Levis terkena couvade syndrome."

"Jangan bercanda."

"Katanya juga bakal sembuh dengan sendiri kok, tenang aja."

"Kalo kakak yang ngomong gitu kok aku ga tenang ya?"

Lovie tertawa ringan saat mendengar ucapan adiknya, suasana kembali hening, saat suasana seperti ini, keduanya membisikkan sesuatu pada Domina, kedua pipi Domina memerah seketika.

"Berhenti mengatakan itu ... itu memalukan."

Lovie dan Levis tertawa kecil, mereka senang menjahili Domina, menurut mereka reaksi yang Domina sangat lucu.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro

Tags: #mashle