Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

June Bride: Anak Kedua (Ames Fam)

Airen Ames

Yang anak kedua ini 90% Deli 10% Ray, suka banget sama jus anggur, temen minum Deli, beda dari kakaknya dia masuk Akademi Walkis.

Yang ngasih nama Deli, Airen itu jenis anggur buat bikin wine.

Untuk kondisi badannya juga ga jauh sama Deli, regenerasinya cepet, kelemahannya ada di jantung.

Ga punya sense of danger tapi kalau kakaknya dalam bahaya dia tau. Agak protektif sama kakaknya--mirip-mirip Rayne ke Finn.

Walaupun magic-nya gabungan dari Rayne sama Deli, dia cuman bisa summon satu dan menggunakannya seperti senjata biasa, karena itu badannya lebih fleksibel.

Oh iya aku belum bilang nama Rueina sendiri dari kata ruin pas aku nyari sinonim disaster

.

.

.

Rayne berjalan menyusuri lorong asrama, murid-murid yang melihat menatap dengan tatapan terpesona, takut dan waspada. Tujuannya saat ini adalah laboratorium Orca.

Sesampainya di laboratorium Rayne memanggil anak gadisnya yang sedang berdiri di depan lemari kaca.

"Ada apa ayah ke sini? Aku ga melakukan hal yang melanggar peraturan kan?"

"Bukan itu."

"Terus apa?"

Rayne tidak menjawab, diam, kayaknya dia bingung harus ngomong kaya gimana. Rueina sendiri udah bisa nebak pasti yang mau diomonginnya itu berhubungan dengan cuapan-cuapan iseng yang keluar dari mulut ibunya.

"Ayah, jangan nganggep serius perkataan ibu."

"Kamu juga."

Dahi Rueina mengkerut mendengar balasan ayahnya.

"Kok jadi aku?"

"Kamu juga suka ngeseriusin."

"Lebih sering ayah, sekarang masalahnya apa?"

"Kamu gapapa kan kalo punya adik?"

"..."

---

Percakapan 9 tahun lalu bersama ayahnya di laboratorium kembali muncul ke permukaan saat sedang mengurus adik laki-lakinya yang susah diam dan sekarang adiknya itu menempel erat dipunggungnya.

Meski dari raut wajahnya nampak tidak suka dengan keberadaan adik bungsunya ini, sebenarnya mereka dekat cuman tidak kelihatan aja.

Hari ini dia punya waktu buat pulang ke rumah, dia pulang ke rumah setelah dengar besok ada rencana untuk kumpul di kastil Magol.

"Besok jadi? Berarti besok ayah ga kerja dong?" tanyanya pada Delisaster yang sedang asik minum.

"Iya."

"Boleh ga ikut?"

Delisaster bangkit dari sofa, jalan menghampiri, tangan kirinya merangkul pundak anaknya.

"Kenapa kamu selalu ga mau ke sana sih? Di sana kamu bisa makan pancake, puding, mungkin ada kue sus juga."

"Mau pancake! Mau puding!" seru Airen sambil turun dari punggung kakaknya, terus lari naik ke atas sofa.

"Iya, besok minta ke anija." Delisaster mengacak-acak rambut anak laki-lakinya.

"Yeyy!"

Fokus Delisaster kembali ke anak sulungnya.

"Jadi kenapa kamu gamau ke sana?"

"Serem."

"Serem belah mana? Ga ada serem-seremnya deh."

"Paman Famin."

"Gausah digubris badut itu, untungnya yang dia minta waktu itu tuh cuman jepit kelinci yang kamu pake." Tangannya yang sedang merangkul pundak anaknya bergerak ke atas kepala dan mengusapnya. "Tenang aja, aku sama Rayne bakal melindungi kalian, kalian berdua anak kesayanganku."

Habis ngomong seperti itu Delisaster kembali duduk di sofa dan minum wine-nya lagi dan Arien duduk di pangkuan Delisaster.

Reaksi Rueina mendengar perkataan ibunya tidak percaya. Kata-kata itu telah keluar dari mulut mantan narapidana dan sudah membunuh 300 orang.

Aku ga salah denger kan?

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro

Tags: #mashle