Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Item Synthesize Series: Black Liquid

A/N:

Seris ini barang dkk dll dstnya dari game Mana Khemia

Demi fanfic mashle ana rela namatin game itu lagi ᕙ( ͡° ͜ʖ ͡°)ᕗ

.

.

.

Di ruangan ini, ruang khusus mereka bersintesis sesuka hati, dengan menggunakan Domina, mereka bisa mendapatkan atelier sendiri tidak harus berbagi dengan siapa pun.

Hari ini, di atelier mereka yang cukup mewah ini, Galuf membawa resep baru yang bernama black liquid, resep itu baru di beli di Student Store.

Sebuah ide cemerlang muncul di kepala Kenny, dia duluan yang mengusulkan langsung ngebuat black liquid itu, Kenny keliatannya penasaran banget sama resep yang dibeli Galuf, ada sesuatu yang ingin dia coba menggunakan itu.

Sesuatu itu melibatkan si murid nomer 1 Walkis, otak cerdasnya ini selalu membuahkan ide yang bisa bikin panik seorang Charles, apalagi Kenny kalo ngomong datar kayak ga punya soda, wajahnya juga tak kalah datar sama papan triplek.

"Kayaknya menarik idenya, ya kan?" Lovie melirik Domina.

Kenny, Malcolm, Lévis dan Galuf melirik kompak ke Domina.

"Kenapa ngeliat ke aku?"

Kenny merebut buku resep dari tangan Galuf dan memberikannya pada Domina.

"Aku yang bikin? Kenapa?"

"Kayaknya menarik kalo kamu yang bikin, semuanya pasti setuju," kara Kenny.

Malcolm menunjukkan sedikit ketidaksetujuan, saat itu juga kaki Malcolm diinjek Lévis biar ikut setuju. Malcolm sempet mau protes dan ngadu ke Domina tapi ga jadi keburu disenyumin Lovie.

"Emangnya bikin black liquid ini susah ya?" tanya Domina tanpa merasa kakak kelasnya itu punya rencana lain terhadapnya.

"Ga sih, harusn--aduh, sakit Lévis."

Pernyataan jujur Galuf diinjak Lévis.

"Lumayan susah ... buat aku ...." Akhirnya Galuf terpaksa berbohong.

"Yaudah aku coba buat, kalian perhatiin ya."

Mereka mengangguk kompak. Domina berjalan mendekati cauldron, menyalan api dengan ujung kertas yang dibakar. Di belakang Domina mereka diam berdiri sambil liat-liatan, seperti biasa penyihir-penyihir ABG ini melakukan telepati.

"Ikan-ikan ditaro di mana?" tanya Domina yang masih mengukur api yang memanaskan cauldron.

"Di kotak pendingin sebelah kiri deket keran air." Malcolm.

"Spinacherb?"

"Ada di keranjang kayu yang ngegantung di atas kotak pendingin." Lovie.

"Stok bom api masih ada?"

"Kayaknya abis gara-gara insiden Kenny bersin waktu itu, kalo mau pake canone rock, ada di kotak kayu persegi panjang deket kotak pendingin." Lévis.

Domina mengambil bahan-bahan pembuatan Black Liquid sesuai arahan kakak kelasnya tadi. Domina memasukan bahan-bahan itu sesuai resep.

Tiga bahan itu berubah menjadi cairan hitam pekat.

"Sudah jadi." Domina memindahkan cairan hitam pekat itu ke dalam botol kaca, botolnya belum ditutup karena cairan hitam itu masih panas.

Domina membalikkan badan hendak menaruh botol kaca itu ke meja paling dekat.

Tanpa sepengetahuan Domina, Kenny menggunakan sihirnya untuk membekukan lantai yang akan diinjak Domina, saat lantai itu menjadi es dan diinjak oleh Domina, otomatis menjadi penyebab bahwa di detik selanjutnya Domina akan jatuh ke lantai bersama dengan cairan hitam mirip air kobokan di got.

Suara gedebam menggema di atelier ini, bersama dengan botol kaca lepas dari tangan Domina dan menumpahkan isinya sampai kena ke baju seragam.

Oh iya, Charles sedang tidak bersama mereka, jadi ide cemerlang Kenny bisa berjalan dengan mulus tanpa teriakan Charles yang panik pada anak asuhnya.

"Domina, kamu gapapa?"

"Gapapa ... cuman sakit dikit."

Begitu polos mereka bertanya padahal sudah bersekongkol dengan Kenny.

"Domina, beneran gapapa? Suara jatuhnya keras banget," katanya sambil berjalan mendekati Domina.

"Iya, cuman sakit sedikit di bagian pinggang."

Tepat setelah perkataan itu terucap, cairan hitam itu mulai menggerogoti seragam Walkis yang melekat di badan Domina. Beberapa saat hening, memproses apa yang sedang terjadi, apa yang cairan hitam itu lakukan pada seragam Domina.

"Buset ni anak Mbah Zero mulus beut."

Ini adalah sebuah kalimat yang keluar dari mulut Lévis, karena si bungsu Rosequartz paling deket sama Domina.

"Masyallah, auratnya tolong ditutup." Malcolm.

"Astagfirulloh." Galuf.

"Waow." Kenny.

Anak-anak di atelier ini pada membeku di tempat, tanpa ada niat memberikan pertolongan pada Domina yang baju seragamnya udah menjadi abu.

Badan kecil itu hanya tertutupi sobekan-sobekan kain kecil sisa yang tidak ikut melebur karena cairan hitam itu.

Domina baru nyadar akan kondisinya yang kini sudah 'polos' langsung menutup badannya menggunakan kedua tangan.

"Jangan liat, aku malu ...."

Kalimat itu terucap hidung Lévis meneteskan darah tidak henti.

Kenny, Galuf dan Malcolm kompak istighfar tanpa ada niatan kasih handuk atau apa untuk menutupi kepolosan Domina.

Satu orang oportunis membawa selimut dari sofa untuk menutupi tubuh polos Domina, menggendongnya ala bridal dan membawa Domina lari keluar atelier.

"KAKAK! BALIKIN DOMINA!"

"Siapa cepat dia dapat, adikku sayang."

Lévis mengejar oknum penculikan ke liar atelier, di luar atelier mereka lari melewati Charles. Charles melihat Lovie gendong Domina terus dikejar Lévis menampakkan wajah bingung.

Apa yang sudah terjadi saat dirinya tidak mengawasi adik-adik kelasnya?

Charles segera menuju atelier, di ruangan itu cuman ada 3 orang, Charles yang memiliki insting setajam silet langsung bergerak memukul kepala 3 orang tanpa minta penjelasan.

"Ini semua ide Kenny!"

"Aku selalu salah di mata Charles."

"Jangan pukul kepala nanti ide jeniusku gamau muncul lagi."

"Kalian ... POKOKNYA KALIAN BERTIGA BERESIN TEMPAT INI SAMPE BERSIH. BLACK LIQUID YANG ADA DI CAULDRON JUGA SINGKIRIN SEKARANG JUGA! GAK PAKE PROTES."

"Siap mama Charles," koor ketiga bersamaan, lalu mereka ngomong lagi. "Ribet yak punya emak galak kaya Charles, huft."

"CEPETAN BERESIN, JANGAN GOSIP MULU."

"A liquid that rots and rots until it turns black. It will melt everything except glass."

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro

Tags: #mashle