Item Synthesis Series: Kitty Ears
Di dalam dapur, asap cauldron sedang mengepul, seorang lelaki dengan naga kecil di pundaknya sedang membuat sesuatu. Agito membuatnya atas dasar suruhan Renatus karena Tsurara baru saja membawa resep baru pulang bekerja. Bukan Renatus namanya kalau dia yang mengerjakan.
"Sudah jadi."
Agito pun membawa keluar mahakaryanya itu dan memperlihatkannya pada teman-temannya. Renatus keliatan senang banget melihat benda itu udah jadi dan dia langsung nunjuk ke Kaldo, menyuruh Agito untuk memakaikan benda itu ke Kaldo.
"Ini apa?"
"Bando telinga kucing, resep baru yang ditemuin sama Tsurara, ya kan?" Renatus menoleh ke Tsurara.
Tsurara mengangguk lemah. "Aku nemu buku resepnya dijual di onsen yang kemarin aku datengin, aku beli aja buat oleh-oleh, aksesori itu bisa nambahin vitalitas dan ningkatin sihir yang bisa kita pakai ...," katanya agak malu-malu.
"Bagus juga efeknya, tetapi kalau sedang lawan musuh jadi terlihat konyol."
Ryoh mengangkat jari telunjuknya dan menggoyangkannya ke kiri dan kanan. "Tch tch tch, kecoh lawan dengan penampilan itu cukup ampuh lho."
"Melihat Mash yang konyol membuat orang-orang meremehkannya tapi dia berhasil jadi Visioner Suci walaupun tugasnya itu diserahkan ke Lance."
"Betul banget apa kata Sophina."
"Ada efek satu lagi."
"Apa tuh?"
Renatus menyeringai jahil, dia berjalan menghampiri Kaldo, membisikkan sesuatu. Kaldo mengangguk-angguk ikut tersenyum juga mendengar rencana busuk yang dibisikkan oleh Renatus. Sophina udah memasang tatapan tajam pada Renatus.
"Apa yang dia rencanain kali ini?" gumamnya.
"Bisa kan?"
"Gampang."
"Ayo cepetan, selagi orangnya ada di sini."
Yang lainnya cuman liatin aja, mereka udah menebak rencana Renatus pasti melibatkan Orter, pengguna desert cane yang sedang bersantai sambil baca buku itu selalu dijadikan bahan olok-olok Renatus apalagi kalau sudah menyangkut dua anggota VS bermarga Gehenna dan Grantz. Renatus tidak akan diam.
"Orter."
"Apa?"
"Konnichiwa Orter Madl sanya."
Krek, suara kaca retak tiba-tiba terdengar.
"Aku mendengar suara kaca retak." Agito.
"Kayaknya lebih ke lensa kacamata yang retak." Rayne.
Ryoh mendatangi Orter, lalu mengibaskan tangannya di depan wajah Orter. "Halow~ Orter? Kamu baik-baik aja?"
Tidak ada respon sedikit pun dari Orter.
"Dia mati." Ryoh.
"Ya, dia mati." Rayne.
"Orter mati." Tsurara.
"Innalillahi." Agito.
"Aku tidak ngapa-ngapain lho? Efek aksesori ini sangat hebat." Kaldo.
"Lemah." Renatus.
Sophina menggeplak kepala Renatus pake bukunya.
"Some people go crazy over this accessory."
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro