Siang ini sehabis kelas mereka berlima dapat tugas untuk mengembangkan resep baru dari resep Magical Clay. Dari mereka berlima yang paling menggunakan otaknya 90% Lance 10% Finn, sisanya duduk diem bengong sambil makan kue sus.

Seperti biasa kalau mereka mengerjakan H-2 atau H-1 tugas dikumpulkan, kalau mereka mengerjakan sebelum itu bisa dipastikan mereka sedang kesurupan orang rajin. 2 hari sebelum pengumpulan akhirnya mereka mendapatkan hidayah setelah sesuatu terjadi saat Lance dan Mash sintesis Magical Clay.

Ini terjadi karena tidak sengaja, tidak sengaja jari Lance terluka, tidak sengaja darahnya jatuh ke dalam cauldron, tidak sengaja mengubah hasil sintesis Magical Clay menjadi clay merah darah. Lance dan Mash saling berpandangan, lalu melihat isi cauldron kembali.

"Lance-kun kita berhasil."

"Emangnya boleh?" Kedua mata Lance menyipit, tidak nyaman dengan hasil sintesisnya itu.

"Daripada engga ngumpulin sama sekali."

Lance mengambil clay yang baru saja jadi dari dalam cauldron, tatapan matanya sangat mempertanyakan clay di tangannya itu.

"Clay-nya berdetak."

"Ini beneran mau dikumpulin?"

"Kumpulin aja."

Lance membalikkan badan, melihat ke tiga temannya yang sedang leha-leha duduk lesehan di karpet. Lance memanggil mereka, tetapi yang menyahut hanya Finn, menyahut dengan mata berbinar dan berteriak syukur akhirnya mereka menemukan resep baru. Lemon dan Dot tidur.

Tetapi saat Finn melihat hasil dari resep baru itu, wajahnya pucat, mengingatkannya akan sesuatu. Tongkat sihirnya Carpaccio, mungkin.

"Ini apa?"

"Clay-nya berdetak karena darah Lance-kun," jawab Mash.

"Ini mau dikumpulin ...?" Finn ikutan ragu.

"Terserah kalian, itu juga kalau kalian mau mikir lagi bikin yang lain."

"Yaudah deh ... kumpulin aja daripada kita berlima remed ...."

"Aku yang tulis resepnya." Mash merelakan diri untuk menulis penemuan baru mereka. "Dirt, Carrotato, Clearwater dan darah Lance--"

Buku kecil yang dipegang Mash diambil Lance.

"Jangan ditulis kaya gitu."

"Aku salah?" tanya Mash dengan wajah polosnya.

Lance tidak jadi marah. "Gapapa, Finn aja yang nulis resepnya, abis itu kita kumpulin ke ruang guru." Lance memberikan buku kecil itu ke Finn.

"Pengganti darahnya apa?"

"Bunga warna merah."

Finn mengangguk lemah.

"Red clay infused with the power of life. It continues to pulse, much like a heart."