Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Gatherable Item Series: Glowing Petal

Milo berjalan memasuki hutan, naik ke atas pohon menggunakan akar yang merambat di pohon itu, tempat di atas pohon itu adalah Millenium Tree. Milo hanya sendirian ke tempat ini, lebih tepatnya menolak tawaran kakak kelas untuk ditemani beralasan dia bisa melakukannya sendirian. Abyss keliatan paling khawatir meskipun Abel membiarkannya saja karena itu kemauan Milo, Abyss pun mau tidak mau mengiyakan saja keinginan Milo dan memberikannya peta Millenium Tree pada Milo.

Alasan Milo ke Millenium Tree adalah mengumpulkan material sintesis bernama Glowing Petal, tugas sekolahnya untuk dikumpulkan lusa. Sebenarnya tidak perlu Glowing Petal, bisa saja Blue Petal atau Red Petal, namun Milo mengincar nilai lebih tinggi jadi dia berniat untuk ke Millenium Tree demi itu.

"Glowing Petal bisa didapatkan dari mengelahkan Moon Flower di tempat ini, tapi di buku Moon Flower ini hanya muncul pada malam hari ini."

Milo mengangkat kepalanya, melihat matahari yang masih bersinar dengan terang.

"Lebih baik aku jalan lebih dalam, kalau tidak salah di sini juga ada tempat memanen buah, mungkin aku bisa menunggu malam dengan mengumpulkan buah-buahhan sepanjang perjalanan," gumamnya.

Milo pun mulai berjalan masuk lebih dalam, monster-monster yang menghalangi jalan dia lawan satu persatu, monster-monster di sini tidak terlalu agresif, tetapi beberapa monster tipe Kobold yang lincah dan bisa menggunakan sihir agak menyulitkan Milo untuk maju, apalagi Milo harus memanjat pohon lebih tinggi untuk sampai ke tujuannya, stamina miliknya sudah terkuras banyak untuk naik.

Milo membuka peta, dia sudah lumayan dekat dengan tempat memanen buah, tetapi staminanya sudah hampir habis, menggunakan sihir hanya bisa beberapa kali lagi.

"Ayo! Aku pasti bisa!" serunya dengan semangat yang berkobar.

Selama dia bisa menghindar dari monster yang akan menyerangnya dia bsia menyimpan energinya.

"Kalo dipikir-pikir lagi, aku ga kuat buat jalan lagi ...."

Milo mendudukan dirinya, tempat ini tidka cocok untuk jadi tempat istirahat karena bisa saja monster tiba-tiba datang utnuk menyerangnya.

"Kayaknya aku harus melatih fisikku."

Milo yang sedang duduk tiba-tiba ditangani Kobold Priest dan Kobold Fighter. Milo mengumpat dalam hatinya, merasa hari ini adalah hari sialnya, Milo berusaha untuk berdiri, mengumpulkan kekuatan sihirnya, dia bisa melakukan satu mantra sihir lagi.

"Ston--" ucapannya terputus saat serangannya didahului oleh Kobold Priest. Sihir api yang diberikan Kobold itu berhasil mengenai Milo, membakar sedikit lengan jubahnya, setelah itu Kobold Fighter melempar senjatanya pada Milo.

Milo berusaha untuk menghindar dari serangan itu, sayangnya Milo lupa kalau dia dekat dengan ujung jalan, kakinya terpeleset batang kayu pohon yang licin.

"UWAHHH!"

Milo yang terjatuh dari atas ditangkap oleh seseorang--yang sepertinya sudah berjaga di bawah.

"Kan udah dibilangin kalau mau ke tempat ini minimal berdua sama kakak kelas, jangan sendiri, lagipula tempat ini hanya boleh dimasuki senior. Bikin repot aja."

"Anser?! Kenapa kamu ada di sini ...?"

"Tuan Abel minta aku untuk menemanimu, lebih tepatnya mencegah hal seperti ini terjadi."

"Begitukah? ... turunkan aku."

"Kamu bisa berdiri?"

""Bisalah, turunkan aku!"

"Baik."

Anser menurunkan Milo.

"Jadi kamu sudah mengumpulkan Glowing Petal itu di siang-siang begini?" tanyanya dengan nada menyindir.

Milo memandang kesal Anser. "Berisik."

"Ayo kita cari tempat yang aman untuk menunggu sampai malam."

Milo mendengus, "Tanpa kamu bilang begitu juga aku akan melakukannya."

Milo pun mengikuti Anser dari belakang sampai ke tempat memanen buah, mereka beristirahat di tempat itu sambil menunggu malam tiba. Ketika langit sudah mulai gelap Anser membangunkan Milo yang tertidur.

"Mau sampai kapan mau tidur terus? Tuan putri."

"Siapa yang kamu sebut tuan putri?" Milo mengambil topinya yang dipakai Anser dan memakainya, lalu berdiri.

"Mana ucapan terima kasihnya? Aku sudah memberikan pundakku untuk kamu tidur."

"Aku tidak minta."

"Susah ngasuh putri tsundere."

"Siapa yang kamu bilang putri?"

"Mending makan dulu ini." Anser memberikan Night-in-Grape pada Milo.

"Makasih." Milo memakan sampai lima buah.

Mereka pun keluar dari tempat itu, suasana diluar sangat berbeda dari siang hari, jenis monsternya pun berubah, pada malam hari ini mereka bisa melihat target yang Milo cari. Monster tumbuhan bernama Moon Flower, monster bunga itu memiliki kelopak emas yang menghasilkan Glowing Petal.

"Butuh berapa?"

"10 kelopak aja."

"Yasudah kalau begitu, kita lakukan dengan cepat."

Milo mungkin sedikit berterima kasih dengan kehadiran Anser dan Abel, karena berdua seperti ini Glowing Petal yang dia cari mudah didapatkan dan tidak membuatnya cepat lelah jika harus melawan monster yang banyak, rata-rata monster pada malam hari semuanya agresif, bisa mengirit tenaga.

Tidak terasa Glowing Petal dikumpulkan lebih banyak dari perkiraan. Milo dapat sekantong kecil penuh Glowing Petal.

"Sudah cukup segitu?"

"Lebih dari cukup."

"Kalo gitu ayo pulang, sudah hampir tengah malam."

Keduanya tidak bergerak, Anser melihat wajah Milo cukup serius, wajah Milo sedikit merona.

"Ada sesuatu di wajahku? Katanya mau pulang, ayo."

"Tunggu."

Anser memegang ujung lengan jubahnya memnggunakan empat jarinya, lalu mengusap pipi Milo yang ada bekas noda yang menempel.

"Kupikir kalian kenapa-napa ternya sedang mesra-mesraan di sini."

Cahaya dari lentera api menyorot Anser dan Milo beserta suara langkah kaki mendekati mereka berdua. Wirth datang ke Millenium Tree untuk mencari Anser dan Milo.

Milo segera menepis tangan Anser. "Si--siapa yang mesra-mesraan?!"

"Aku cuman bersihin noda di wajahnya, dan ada darah sedikit."

Seorang gadis berambut pink diikat twintail muncul dari balik punggung Wirth. "Oya-oya, kalian berdua diam-diam pacaran di sini."

"Kami tidak pacaran," bantah keduanya kompak.

"Kalo gitu ayo pulang, Abyss khawatir dewngan kali, dia persis ibu yang khawatir anaknya ga pulang-pulang, Olore sama Tuan Abel sampe harus nenangin."

"Wirth, baru kali ini aku ke Millenium Tree malam-malam begini, langitnya indah ya."

"Ya, bisa melihat banyak bintang yang bersinar juga."

"Wirth, aku mencintaimu."

"A--aku juga ...."

Anser dan Milo memasang ekspresi kesal, sekarang siapa yang mesra-mesraan di sini?

"A bright flower petal that glows in the dark. It can be used as path markers at night."

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro

Tags: #mashle