Carpaccio Luo-Yang x Patung Dewi!Finn Ames
A/N:
Jadi seting di cerita ini, setelah kematian rohnya bisa milih untuk naik ke surga atau bersemayam di tongkat sihir milik seseorang/miliknya. Roh itu membawa kekuatan sihir mereka semasa hidup.
Kalau yang songfic Haru kan Lance jadi bikin Mash bisa pake sihir walaupun kekuatan sihir itu bukan milik Mash melainkan punya Lance, terus Mash juga jadi bisa menggunakan graviole dan summons Nemesis, nah God yang dipanggilnya ini bakal menyatu sama roh, si Nemesisnya itu bisa dibilang ya Lance. Roh yang bersatu dengan God memiliki kesadaran sendiri.
Mereka tak bisa berbicara, penglihatan mereka juga berdasarkan kecil/besarnya kekuatan sihir bukan dari perawakan orang, jadi ngenalin orang dari kekuatan sihir, kalau untuk mereka kekuatan sihir itu asing mereka langsung mode defensif, insting untuk melindungi tuannya. Meski tidak bisa bicara tuannya akan mengerti apa yang ingin mereka katakan--simpelnya ikatan batin.
Untuk case yang PachoFinn ini, Finn ada di Healing Cane dan Pacho bisa pake tongkat Finn kaya Lévis pake tongkat kakaknya.
Wujud sang dewi bakal berubah, sayap kanannya malaikat, sayap kirinya kupu-kupu, kedua tangannya berkalungkan salib, wajahnya yang tertutup kain tipis penutup wajah, ketahanan terhadap serangan lebih tinggi dari sebelumnya, bisa menyembuhkan target tertentu.
Ini lanjutan dari brainrot yang aku ketik di poipiku ehe ehe
.
.
.
Carpaccio yang hilang kesadaran di lorong asrama di bawa ke kamarnya oleh Margarette, sang Dewi berterima kasih pada prefek asrama sudah mau menolong Carpaccio, menyediakan makan dan minum juga untuk dimakan setelah Carpaccio bangun. Sebelum Margarette meninggalkan kamar Carpaccio, ia tersenyum dan minta pada sang Dewi untuk menjaga Carpaccio.
Sang Dewi mengangguk dan memberikan senyum.
Sang Dewi Healing Cane yang tadinya tidak memiliki kesadaran, semenjak roh Finn memutuskan untuk tetap bersama dengan Carpaccio sosok sang Dewi berubah perwakannya menjadi mirip dengan Finn, memori semasa hidup Finn tidak hilang, itulah mengapa ia tahu yang datang ketika Carpaccio pingsan adalah Margarette. Finn mengenali kekuatan sihir Margerette seperti apa.
Carpaccio sampai saat ini tidak tau Finn bersamanya, memperhatikannya dalam wujud lain.
Sang Dewi hanya akan muncul jika tuannya ingin, kalau tidak sang Dewi tidak akan menampakkan wujudnya. Finn juga tidak ingin menampakkan wujudnya di hadapan Carpaccio.
Sang Dewi menghilang perlahan sesaat melihat Carpaccio memperlihatkan tanda-tanda bahwa sebentar lagi akan bangun dari pingsannya.
Benar saja Carpaccio membuka kedua matanya, mengangkat badannya, tangan kanannya memegangi kepala yang terasa pening. Sekilas melihat sosok Finn ketika pandangannya masih buram.
"Tadi aku melihat Finn, tapi tidak mungkin ...." Carpaccio melihat ke kirinya, melihat makanan dan minum yang sudah tersedia mengingatkannya akan Finn, padahal ia tahu yang melakukan ini adalah Margarette.
Meskipun ini adalah Dunia Sihir tidak mungkin orang yang telah mati menyediakannya makan dan minum.
Carpaccio menyentuh makanan yang sudah disediakan untuknya namun tidak dihabiskan semuanya seperti sekedar mencicipi saja dan minum seteguk air. Carpaccio beranjak dari ranjangnya keluar dari kamar, Di koridor asrama Carpaccio bertemu dengan Cello dan Tron. Tron dan Cello memandangi Carpaccio sembari memiringkan kepala, carpaccio juga ikut memiringkan kepalanya.
"Kenapa kalian melihatku seperti itu?"
"Margarette tadi bilang kamu pingsan lagi."
"Terus kami disuruh mengecek keadaan kamu."
"Aku udah gapapa."
Cello mengangkat jari telunjuknya seperti teringat akan sesuatu. "Kamu kangen sama anak kelas satu Asrama Adler yang bernama Finn itu?"
Kedua matanya menyipit. "Apa yang ingin kalian katakan?"
"Kamu bisa coba memangil Patung Dewi dan kamu bisa bertemu dengannya."
"Tidak mungkin."
"Margarette yang bilang."
"Carpaccio pasti akan senang."
Carpaccio tidak menanggapi perkataan Cello dan Tron dengan serius, ia mendengus dan melambaikan tangannya, mengusir anak kembar itu dari hadapannya.
Cello dan Tron saling berpandangan.
"Dia tidak percaya."
"Biarkan saja."
Cello dan Tron pun pergi meninggalkan Carpaccio, setelah anak kembar itu pergi Carpaccio masih belum bergerak dari tempatnya berpijak, memikirkan apa yang dikatakan Morceau bersaudara. Ingin mempercayai perkataan mereka tetapi tidak mungkin juga itu terjadi, Healing Cane tidak bisa membuatnya bertemu orang yang sudah tiada.
Carpaccio membalikkan badannya, berjalan menuju kamarnya lagi, ia ingin membuktikan kata-kata mereka.
Di dalam kamar Carpaccio mengeluarkan tongkat sihirnya, memanggil sang Dewi. Ketika sang Dewi menampakkan dirinya, kedua mata Carpaccio terbuka lebar, wujud dewi yang yang ia ketahui sdauh berubah menjadi sosok Finn.
"Finn, itu kau ...?"
Sang Dewi tak bisa berkata apapun, ia tersenyum simpul seolah menjawab, "Ya, ini aku, Pacho-kun."
Sang Dewi mendekatkan dirinya pada Carpaccio, dua tangannya menangkup wajah Carpaccio, mendekatkan wajahnya dengan wajah Carpaccio lalu menempelkan dahinya.
Kehangatan yang ia rindukan kembali lagi, di dalam dirinya muncul perasaan senang, harapannya terkabul, bisa bertemu dengan kekasihnya lagi.
"Maaf ya, aku bersembunyi darimu, habisnya aku takut."
"Finn masih aja pengecut."
"Jangan bicaraku begitu ...."
"Aku tidak akan membiarkan Dewiku hancur lagi."
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro