30 Agustus
Pagi hari yang indah di sebuah apart sederhana milik seseorang bernama Kunikida Doppo, angin berhembus perlahan, burung bernyanyi dengan riangnya. hingga ...
"ASTAGA! JAM 7?! KENAPA ALARMNYA MATI??!" teriak pria berkacamata itu sambil tergesa gesa menggulung futonnya.
"Sialan! Aku bahkan terlambat 1 jam!!" sumpah serapah keluar dari mulutnya. Ia pun bangkit dan berlari ke ke kamar mandi, tapi,
BRUK!
"I...Ittai" ia terjatuh karna tersandung kakinya sendiri. Pagi yang buruk.
Skip time
"Aku harus cepat! Cepat!" gumam Kunikida sambil berjalan atau bisa dibilang berlari. Entahlah. Ia tak habis fikir, bagaimana alarmnya tak berbunyi dan ia bisa bisanya tak terbangun! Ia pun terus melangkahkan kakinya dengan cepat hingga ada sesuatu yang menghentikannya
"Tolong! Tasku! Pencuri!" teriak seorang wanita dan orang yang diteriaki pencuri itu melesat melewati Kunikida. Kunikida yang notabene-nya seorang detektif(atau polisi?) pun langsung mengejarnya. Ia ingat kalau ada laporan tentang maraknya pencurian.
"Tunggu!" ucapnya refleks saat melihat si pencuri berbelok ke gang kecil. Ia pun langsung mengikuti pencuri tersebut.
"Heh?" Kunikida berhenti dan bingung. Ia tak mendapati si pencuri disitu, melainkan hanya tas tadi.
"Kabur kemana dia? Ini gang buntu. Seharusnya ia disini." bingungnya dan mengambil tas itu.
"Disitu kau! Dia pencurinya!" teriak seseorang dari belakang Kunikida, ia pun refleks menoleh.
"Hm?" heran, pada siapa orang orang tersebut bicara.
"Ayo hajar dia!" seru gerombolan itu dan langsung mendekati Kunikida. TERNYATA IA DIKIRA PENCURINYA!!!
_________________________________
Kunikida akhirnya sampai. Sekarang ia berada di depan ruangan Agensi. Dilihatnya jam tangannya. Jam 9, Sial ... dia harus melawan para gerombolan warga tadi. Walaupun ia ahli dalam bela diri, tapi ia tak bisa melukai para warga. Alhasil, walaupun ia mengelak, ia tetap mendapat beberapa pukulan. Dan untungnya pemilik tas datang bersama para polisi dan menjelaskan semuanya.
Kunikida menghela nafas, jadwalnya benar benar hancur hari ini. Ia pun membuka pintu ruangan dan masuk.
"Oha-" ucapannya terhentu karna mendapati ruangan agensi kosong, sepi, sama sekali tak ada kehidupan!
"Kemana semuanya?" tanya Kunikida pada diri sendiri sambil melangkah masuk. Tanpa sengaja ia melihat secarik kertas di atas mejanya. Ia pun mengambil kertas tersebut lalu membacanya.
'Yo Kunikida-kun! Mungkin kau terkejut karna kami tidak ada di agensi. Kami semua sedang pergi. Kami tadi menunggumu, tetapi kau sangat lama, tumben sekali kau telat? Kau kencan yah~ eeitts, jangan kesal dulu. Sachou mengatakan "pergilah ke kafe uzumaki, ambil barang titipanku dan tolong bawa ke kantor pos dan kirim ke Tokyo" ia meminta tolong padamu. Tolong yah~
Catatan : kami sedang sibuk. Tapi kami tak lama kok.
Dazai, Partnermu'
Ia pun menghela nafas, sepertinya mereka semua sedang ada misi. Kunikida pun segera turun ke bawah dan langsung menuju kafe uzumaki, kafe langganan ADA.
'Tring'
Bel berbunyi pertanda seseorang masuk yang membuat pelayan di kafe itu menoleh.
"Selamat datang" sapa pelayan tersebut sambil tersenyum.
"Ah, maaf. Aku disini hendak mengambil barang titipan Fukuzawa-san. Apakah ada?" tanya Kunikida sambil mendekati pelayan tersebut.
"Ah..barang itu, sebentar yah~" ucap pelayan tersebut dan langsung masuk mengambilnya. Tak lama ia kembali dengan sebuah kotak besi yang dipegangnya, refleks Kunikida langsung membantu sekaligus mengambilnya. Kalian tau, itu berat! Sangat berat!
"Itu barangnya, Fukuzawa-san berpesan bahwa anda harus mengantarnya ke kantor pos. Tapi, anda tak bisa menggunakan kendaraan Agensi. Katanya sedang dilakukan perbaikan." jelas pelayan sambil tersenyum tipis.
Tunggu? Perbaikan? Tapi, sekarang bukan jadwal perbaikan. Apa jadwalnya diubah? Sepertinya iya. Terpaksa Kunikida harus berjalan ke kantor pos. Padahal jaraknya lumayan jauh dari kantor Agensi. Kunikida pun menghela nafas.
"Hm... Souka, arigatou untuk infonya. Maaf merepotkan." ucap Kunikida dan langsung berjalan keluar kafe sambil membawa kotak besi tersebut. Ia harus cepat.
Skip time
Basah. Satu kata yang menjelaskan keadaan Kunikida. Ia basah kuyup. Karena apa? Hujan. Yah....ditengah perjalanan menuju kantor pos, tiba tiba hujan turun sangat deras. Dan sekarang ia sampai di kantor pos dengan keadaan basah, kenapa ia tak berteduh saja? Ia tak punya waktu. Setelah ini, ia harus kembali lagi ke Agensi. Payung? Ia tak membawanya.
Kunikida pun menghela nafas kasar. Untung saja ia sudah sampai sekarang. Ia pun memberikan barang Sachou tadi ke pak pos.
"Saya ingin mengirim ini ke Tokyo." Ucapnya.
Pak pos tadi pun mengambil barang tadi dan menyelesaikan pekerjaannya.
"Baiklah, pak." ucapnya.
Kunikida pun langsung keluar kantor pos dan berteduh di depan kantor pos. Hujan makin lebat, apa ia harus membeli payung? Hmm.. Itu ide yang bagus. Tapi tiba tiba..
Bruk!!
Ada yang menabraknya hingga keluar dan otomatis ia makin basah.
"Sialan, siapa tadi?" umpat Kunikida sambil menoleh mencari pelaku. Tapi, ia sama sekali tak menemukannya.
Kunikida pun menghela nafas. Dan ia pun memutuskan membeli payung di dekat kantor pos dan berjalan ke Agensi. Haah ... Hari yang buruk..
Di perjalanan ke Agensi
"Sepertinya sudah reda.." Ucap Kunikida sambil menadahkan tangan dan melihat ke langit yang berhenti membasahi bumi. Ia melirik ke sungai yang mengalir dengan tenang.
"Yokatta." ucapnya lagi sambil menutup payung yang ia pakai. Tapi..
Bruk!
"Shimatta!"
Byur!
Ada seseorang yang menabrak Kunikida dengan kuat ke arah pembatas jembatan, dan entah kenapa ia merasa ditarik dari bawah dan jatuh ke sungai.
Dengan cepat ia berenang ke tepi sungai dan duduk disitu.
"Sialan.... Payungku jadi hilang, dan bajuku makin basah.." ucapnya sambil memeras rambut kuncirannya. Sepertinya ia harus kembali ke Agensi dengan cepat. Kunikida pun bangkit dan bergegas ke Agensi.
Skip time
Kunikida juga bingung, kalian tau? Di Agensi sama sekali tak ada orang. Ia telah menelpon dan memberi pesan ke seluruh anggota. Tapi tak ada satupun yang menjawab, kemana mereka semua?
Saat ini Kunikida sedang mengetik beberapa laporan dengan cepat. Ia tak peduli dengan bajunya yang basah-eh tunggu. Itu sudah kering dari tadi karena hembusan angin. Maksudku, Kunikida tak peduli dengan pusing dikepalanya sehingga rasanya kepalanya itu hendak lepas.
Ia harus menyelesaikan laporan ini. Tak ada yang boleh ditunda-seharusnya. Tapi sepertinya kepalanya tak bisa diajak kerja sama. Pusingnya makin menjadi jadi, Kunikida pun berhenti dan memijit pangkal hidungnya.
"Sepertinya aku harus pulang dan beristirahat. Akan ku kebut dokumen-dokumen ini besok. Aku tak boleh sampai sakit." ucapnya sambil mengadahkan kepala. Ia pun menutup laptopnya dan merapikan dokumennya.
"Semoga saja aku sampai di apartemen dengan aman. Cukup sudah dengan kesialan hari ini." gumamnya sambil bangkit dan berjalan keluar Agensi.
Skip time
Akhirnya, Kunikida sampai di Apartemennya dengan selamat. Ia memegang kenop pintunya dengan erat. Kepalanya terasa berat.
"Astaga ... haah" gumamnya sambil menghela nafas. Syukurlah tak ada kesialan lagi hari ini. Kunikida pun membuka pintu apartemennya dan melangkah masuk.
Gelap. Apartemennya gelap. Dahi Kunikida mengernyit. Sejak kapan apartemennya sangat gelap seperti ini. Ia masih ingat untuk membiarkan tirai jendela terbuka. Apa ada pencuri masuk?! Tiba tiba lampu hidup...
Dor!!
"Se no!"
"Omedetou Otanjoubi, Kunikida kun/san"
Terlihat semua amggota Agensi. Dazai yang memegang kue ulang tahun. Ranpo yang tadi memberi aba aba sambil memegang sebatang pocky? dan disampingnya Kyouka, Fukuzawa.. Seperti biasa?:v, dan sisanya memegang Confetti.
Kunikida kaget dan terdiam. Ia senang, yah.. Di dalam hati kecilnya ia senang. Kunikida pun sedikit mendengus dan tersenyum tipis.
"Jadi, sepertinya kesialan ku hari ini. Itu gara gara kalian.." ucapnya sambil menatap Dazai, Atsushi, Kenji, Junichiro, Naomi, Haruno, Ranpo, Kyouka, Yosano, dan Fukuzawa. (Apart Kunikida besar bung:v)
"Tentu saja! Kami mau merayakan ulang tahun si Ibu Agensi." ucap Dazai dengan watados dan dihadiahi tonjokan dari Kunikida. Huft~ untung saja kuenya tak jatuh.
"Sudahlah! Sekarang ayo kita nikmati pestanya." ucap Ranpo sambil tersenyum
Mereka semua menjulurkan tangan ke atas sambil memegang minuman masing masing serta senyuman senang.
"KANPAAI!"
Pesta pun berjalan sedikit lancar. Kenapa? Karna Kunikida ternyata demam, ia hanya bisa duduk sambil mengobrol.
"Setidaknya hari ini, diakhiri dengan baik." batin Kunikida
"Arigatou.. Minna" ucap Kunikida dan mendapat senyuman dari semuanya.
End
YOO!!! Gimana? Akhirnya aneh? Iya aku tau, ella juga berpikir begitu:v. Tapi ynag terpentibg sekarang adalah.
OMEDETOU OTANJOUBI, KUNIKIDA KUN!!! *meluk Kunikida*-Author
Oy oy. Tak perlu sampai memeluk kan?-Kunikida
Mweheheh*meluk makin erat*-Author
Haah!! Senenganya ni tulisan selesai:'v. Ella pikir ni tulisan bakal ngegantung ke story laen;-;. Wakatta! Terima kasih buat yang udah baca. Kritsar sangat Ella butuhkan, minna!!!!. Jangan lupa VOMENT! ATAU ELLA SANTET KALEAN. MWEHHEHE~ *gak waras*
Bonus
Source : Pinterest
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro