LANJUTAN (KESAN PERTAMA WILLY BERTEMU HEKSA DAN ANDRE)
Sementara itu sambil menunggu sequel, Andre masih berharap cintanya ke Pijar suatu saat terbalas.
Jadi si Awandre pasang wa story' buat Pijar. Trus yang pegang RP Pijar laporan ke gw😂Kira-kira begini story' wa nya gaiz:
Terus karena pesimis si Pijar bakal buka storynya, Andre akhirnya ngechat Pijar :
***
"Lo ngelawan gue?" Yudha membusungkan dadanya, tak terima jika anak baru itu menyepelekannya.
Tangan Heksa terkepal di samping badan. Urat-urat wajahnya mengencang. Wajah kakak kelasnya yang ada di depannya itu, sudah ia rekam baik-baik dalam ingatan.
Mungkin saja besok, lusa, bulan depan atau tahun berikutnya, keduanya akan menjadi musuh bebuyutan.
"Sorry ikut campur."
Suara berat seseorang menetralkan situasi mencekam di tengah lapangan. Seluruh pasang mata menatap penasaran sosok yang baru saja datang itu.
"Kak, lo sebagai senior harusnya kasih contoh yang baiklah, nggak usah adu urat kayak gitu. Bisa-bisa nanti akhirnya kalian malah adu otot," tukas cowok yang rambutnya cepak itu.
Hansamu kembali berkomentar. "Dan lo, siapa tadi namanya? Heksa, kan? Lo emang telat, kan? Kalo lo ngaku cowok sejati, yaudalah ikuti aja hukumannya."
Mendengar harga dirinya sebagai cowok sejati sedang dipertaruhkan di hadapan banyak orang, mau tak mau Heksa akhirnya beranjak.
"Nah, gitu dong. Sekalian gue nyari temen biar nggak dihukum sendiri." Hansamu cekikikan, tak peduli meski Heksa memelototinya.
Entah sebab apa, cowok yang sudah aktif di klub bola sejak SMP itu, tampak tertarik berkawan dengan Heksa.
"Awas lo macem-macem lagi," bisik Yudha ketika Heksa melewatinya.
Heksa hanya membuang muka, mulai sadar. Meladeni orang-orang macam Yudha tidak akan ada ujungnya. Jadi lebih baik, jalanin dulu saja apa maunya senior-senior itu. Kalau sudah kelewatan, baru diajak baku hantam.
"Ck," decak Heksa begitu melihat sosok yang berbaris di sampingnya. "Lo ngapain sih nyebelahin gue? Pindah sana!"
Cowok beralis tebal dengan model rambut berponi itu, takut-takut menatap Heksa. Namun meski sudah dibentak berkali-kali, ia tetap enggan beranjak.
"Buat yang ada di barisan depan," Mia menunjuk murid-murid yang terkena hukuman, "sekarang kalian nyanyikan lagu Potong Bebek Angsa tapi semua vokalnya diganti huruf 'O' ."
Belum diberi aba-aba mulai, Willy sudah mempraktekannya tanpa suara. Berlatih lebih dulu daripada nanti membuat kesalahan lagi. Sementara Heksa tampak malas-malasan mendengar para seniornya mengoceh bergantian.
"Hitungan ketiga silahkan mulai," Evan mengangkat tangannya sembari meminta murid-murid yang bebas hukuman untuk ikut menghitung, "SATU.. DUA...TIGA.."
"Potong bobok ongso, mosok di koolo...."
Tawa seluruh murid serta para senior seketika membahana begitu nyanyian absurb itu membahana.
Willy memonyongkan bibirnya dengan maksimal. Ia tidak ingin kena amukan seniornya lagi.
"Yang serius dong nyanyinya!"
Heksa didamprat lagi oleh salah satu senior. Cowok yang gengsinya selangit itu tampak malas-malasan bernyanyi. Kakinya ditekuk satu, dengan sebelah tangan dimasukkan ke saku.
"Mau dihukum lagi?" Kali ini Evan yang berteriak di samping telinganya.
Namun rencana Evan dan teman-temannya untuk mempermalukan Heksa nyatanya gagal. Bukannya terlihat jelek, Heksa tampak benar-benar menggemaskan dengan bibir mengerucut mengikuti lirik yang dinyanyikan teman-temannya.
"Aaaaaaa..."
Refleks, murid-murid perempuan yang berbaris di depannya menjerit histeris.
"Gemesinnnn bangeeeet kayak kelinci." Jia berteriak heboh.
"Tuh kan, apa gue bilang. Dia itu bisa cool, swag, juga imut gemesin gitu," timpal Najla tanpa berkedip.
Bahkan senior-senior perempuan yang bertugas pun sempat terkesima, kalau saja Yudha tidak buru-buru menegurnya.
"Nanti di jam istirahat, kalian harus membersihkan gudang di belakang sekolah. Paham?" teriak Mia sembari melangkah melewati barisan murid yang terkena hukuman.
"Sebelum pulang nanti, kalian semua wajib ikut kita ke taman sekolah untuk menanam satu bibit tanaman," tukas Yudha dengan nada mengintimidasi. "Kalian tahu kan kalo sekolah kita terkenal paling hijau dan paling asri?"
"Iya, Kak!" jawab murid-murid baru secara kompak. Kali ini mereka tampak lebih bersemangat.
***
Saat jam istirahat tiba, sepasang sahabat itu tampak berbisik-bisik di balik tembok pembatas sekolah. Satu di antara keduanya, seperti bersiap memanjat tembok tinggi di depannya.
Siapa lagi kalau bukan Heksa?
Ia bahkan tidak peduli ketika terdengar bunyi robekan dari sisi depan seragamnya begitu ia melompat, menjangkau tepian tembok.
"Anjirrr. Itu roti sobek lo yang baru setengah mateng, jadi keekspos loh, Sa!" Andre langsung panik.
Heksa berdecak lalu memaki-maki kawat yang menjuntai di atas tembok. "Awas lo, ya. Besok gue bawa tang, gue potong lo langsung is dead."
"Lo pake jaket gue aja Sa," ucap Andre sembari mencoba memanjat tembok pembatas, ingin menyusul Heksa.
Namun lompatannya kurang tinggi. Tangannya yang sudah menggapai tepian tembok pun terlepas lagi.
"Issssh, payah lo," cibir Heksa.
Ia terpaksa melompat turun begitu melihat Andre yang kesusahan memanjat tembok pembatas. Kemudian berjongkok lalu menepuk-nepuk punggungnya sendiri.
"Naik Ndre, "sebelum Andre mengangkat kakinya, Heksa buru-buru berujar, "tapi sepatu lo lepas dulu. Ntar seragam gue jadi kotor. Sayang kan udah gue laundry di tempat paling mahal."
Andre mendengkus lalu mulai melepas tali sepatunya. Tatapannya berkeliaran mengawasi keadaan di sekitarnya. Di saat itulah ia mendapati ada sosok lain yang berdiri tidak jauh darinya.
"Ndre? Lama amat cuma lepas sepatu doang? Lo pake sepatu kuda atau apa, sih?" Heksa yang mulai pegal, beranjak lalu mengikuti sorot mata Andre.
"Heh, itu si Nikita, kan?" Heksa memicing, tak yakin dengan apa yang dilihatnya. "Yaelah, muka doang yang alim. Ternyata juga mau cabut kayak kita."
Dari arah berlawanan, dua senior yaitu Yuri dan Damar, terlihat sedang berjalan beriringan menuju kantin. Senyum culas terbit di ujung bibir Heksa. Bukannya buru-buru kabur, ia berteriak lantang memanggil dua seniornya.
"Kak! Ada yang mau kabur, nih!" Tanpa rasa bersalah, Heksa menunjuk-nunjuk heboh ke arah Willy. Seolah menemukan hiburan baru dari kejenuhannya mengikuti Masa Orientasi Siswa.
***
Selamat malam Jumat. Maaf Kamis yang lalu aku absen post lanjutan part-nya ya.Btw, happy 2M Viewers buat semua readers Happy Birth-die. Aku mau ucapin makasih banyak buat kalian semua.
Bukan cuma makasih aja, aku juga pengen kasih Give Away boneka zombie buat kalian nih.
Mau mau? Kalo banyak yg mau, aku bakal adain GA nya dalam waktu dekat ini. Yang penting, kalian add wattpadku sama instagramku dulu aja biar g ketinggalan info paling update.
Instagram sama wattpadku sama ya : rismami_sunflorist
Salam sayang,
rismami_sunflorist
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro