Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bab 5

Selamat Membaca

"Naru? Apa kamu ada di dalam?"

Sudah dari beberapa menit yang lalu, Sakura harus berdiri menunggu pintu terkunci ini, untuk dibuka oleh orang yang ada di dalam.

Padahal, hari ini Sakura memiliki jadwal yang sanat padat. Dari pagi, dia harus melakukan operasi gagal jantung. Kemudian siangnya, dia harus melakukan kunjungan pada setiap pasien di bangsal inap.

Dari seluruh kegiatan super sibuknya itu, Sakura harus menyempatkan diri untuk datang ke tempat pemotretan anak semata wayangnya, yaitu Sarada. Bocah kecil yang hanya menuruni gen dari p0 saja.

Sakura mendapat kabar, kalau tadi Sarada sempat menangis. Hanya karena Sakura selalu sibuk dengan dunia kerjanya. Padahal, meski Sakura sibuk, tapi setiap mainan yang diinginkan oleh Sarada, selalu dibelikan oleh Sakura.

"Ada apa Sakura?"

Melihat keberadaan suaminya, yang membuka pintu ruang ganti dari dalam. Itu artinya, sejak tadi Sasuke ada di ruangan yang sama dengan Naruto.

Siapa yang tidak akan terkejut?

Sakura yang terkejut bukan main, dia sampai tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya.

"Sasuke-kun? Kenapa kamu di dalam?" tanya Sakura.

Sasuke memilih masuk lebih dulu, diikuti oleh Sakura di belakangnya.

"Aku ketiduran di sini," jawab Sasuke dengan nada santai.

"Ketiduran? Terus di mana Naruto?" tanya Sakura.

Sasuke duduk di atas sofa. "Di dalam kamar mandi. Tadi saat aku terbangun karena ketukan pintu, aku lihat Naruto sedang menangis," jelas Sasuke cukup panjang.

Jika saja, bukan karena permohonan Naruto, yang meminta agar Sasuke membuat alasan supaya Sakura tidak curiga dengan hubungan Sasuke dan Naruto.

Jika saja, Naruto tidak menginginkan hubungan ini dirahasiakan. Hanya demi bisa menjaga hati dan perasaan Sakura, yang memang berstatus istrinya Sasuke.

Jika saja, ... shit! Sasuke tidak suka, harus berada dalam satu ruangan dengan Sakura. Dia lebih baik, berada di kantornya saja, dari pada harus duduk berdekatan dengan Sakura.

"Menangis?" tanya Sakura.

Kemudian Sakura segera mengetuk pintu kamar mandi, tidak berapa lama terlihat Naruto keluar dengan kemeja putih, yang memperlihatkan pinggang rampingnya. Dipadukan dengan celana jeans pendek, yang membuat kaki jenjangnya terlihat semakin indah.

Belum sampai di situ saja, wajah Naruto yang tidak memakai riasan apapun. Berhasil menambah poin plus, pada sahabatnya itu. Sungguh, meski Sakura adalah wanita. Tapi dia tetap terpesona dengan kecantikan Naruto.

"Naru?" panggil Sakura.

"Kamu di sini, Kura-chan?" tanya Naruto yang terkejut.

"Sasuke bilang, kamu tadi menangis. Menangis kenapa?" tanya Sakura yang begitu khawatir dengan keadaan Naruto.

Mendengar ucapan itu, Naruto langsung menatap tajam ke arah Sasuke. Naruto memang meminta agar Sasuke memberi penjelasan, atas alasan keberadaan Sasuke di ruangan ini.

Tapi tidak dengan alasan menangis juga!

Naruto dikenal tidak pernah menangis, selain ketika di layar lebar. Tapi meskipun Naruto menerima peran akting menangis, wanita itu tetap berhasil membuat penonton ikut merasakan kesedihan.

Jadi, ketika Sasuke mengatakan kalau Naruto tadi menangis. Itu artinya, sekarang Naruto harus memiliki alasan yang tepat. Agar Sakura yakin, kalau Naruto tadi benar-benar menangis.

Naruto dan Sakura kemudian duduk di sofa. Sakura duduk di sebelah Sasuke, sambil bergelayut manja pada suaminya. Sedangkan Naruto, duduk di sofa single, melipat kaki putihnya, menantang Sasuke yang ada di depannya.

Naruto senang dengan hal ini, di mana Naruto dengan sengaja memperlihatkan paha mulusnya pada Sasuke. Menggoda kekasihnya, untuk segera berlari ke arahnya.

"Naru?" panggil Sakura.

Naruto menatap ke arah Sakura. "Tadi, aku harus melakukan pemotretan dengan Sai," ucap Naruto.

"Sai? Shimura Sai yang menjadi tunangan Ino kan? Kenapa dengan dia?" tanya Sakura.

"Dia menjadi lawan modelku," jawab Naruto.

"Okay, terus apa hubungannya kamu yang nangis?" tanya Sakura yang bingung, antara keberadaan Sai dan tangisan Naruto.

Hahhh.

Naruto tampak menarik napas panjang, seperti mengumpulkan tenaganya. Agar bisa mengatakan apa yang dia alami tadi.

Karena, kalau sampai alasan Naruto tidak masuk akal. Maka, Sakura akan curiga dengan hubungan gelap yang dilakukan antara Naruto dengan Sasuke.

"Dia tidak memakai celana dalam di balik celana pendeknya. Dan lebih parahnya lagi, dia sengaja menggesek miliknya pada milikku," jelas Naruto.

"Astaga! Kamu serius Naru?" tanya Sakura yang cemas.

Sakura menyesal, karena tadi dia sempat mengira kalau Naruto dan Sasuke. Bisa saja melakukan hal yang tidak terpuji di dalam satu ruangan ini.

Padahal yang terjadi, ternyata Naruto habis terkena pelecehan seksual dari Sai. Pria yang murah senyum, yang menjadi kandidat nomor tiga, sebagai pria paling panas musim ini.

Ternyata, orang macam Sai, tidak ubahnya dengan iblis menjijikkan. Kasihan sekali Naruto, harus berhadapan dengan pria semacam itu.

"Itulah kenapa, tadi aku menangis, Kura-chan," ucap Naruto.

"Hm, apa modelnya tidak bisa diganti, Sasuke?" tanya Sakura pada Sasuke.

Sasuke yang sejak tadi menahan amarahnya, karena dia tidak terima, bahwa wanita yang sangat dia cintai itu mendapatkan perlakuan menjijikkan dari bajingan tidak tau diri itu.

Pria itu pun harus menatap balas ke arah istrinya.

"Tidak ada model pengganti, Sakura," ucap Sasuke.

Naruto kemudian memilih mengambil ponselnya, dia ingin mengabari Tenten, perihal dirinya yang sekarang berada di ruang ganti.

Dia tidak ingin, harus melihat kemesraan antara Sasuke dengan Sakura, secara terus menerus. Meskipun dia sendiri tau, kalau kemesraan itu dilakukan untuk menutupi perasaan Sasuke pada Naruto.

"Tidak ada? Kenapa tidak kamu saja yang jadi modelnya?" saran Sakura.

Detik itu juga, Naruto hampir saja menjatuhkan ponsel yang dia pegang. Wanita itu terkejut dengan saran dari Sakura, seperti memberi ikan segar pada kucing menggemaskan macam Naruto.

Naruto pun segera mengangkat tubuhnya, dan tanpa ijin duduk di antara Sasuke dan Sakura. Naruto melupakan tentang status pernikahan antara Sakura dengan Sasuke.

"Jangan membuat masalah, Kura-chan," ucap Naruto dengan wajah yang kelewat serius.

Sakura tersenyum melihat sahabatnya, yang memikirkan tentang hal yang tidak perlu. "Masalah apa, Naru? Aku hanya ingin menyelamatkan kamu dari Sai, apa aku salah?"

"Ya, keinginan kamu memang tidak salah. Tapi yang salah adalah cara kamu, Sakura," jelas Naruto gemas.

Naruto sungguh – sungguh mengatakan itu. Dia tidak setuju kalau yang menjadi pasangan model dirinya, adalah si bungsu Uchiha, yang sialannya beberapa waktu melakukan kegiatan panas di ruangan ini.

Bukan karena tidak suka, kalau nantinya Sasuke bisa menyentuh tubuh Naruto. Tapi lebih tepatnya, Naruto khawatir, kalau kebersamaan dirinya dengan Sasuke, akan digunakan media sebagai bumbu panas berita.

Sebelum ini saja, Naruto mendapat tuduhan menjadi kekasih gelap dari Uchiha Sasuke. Bahkan banyak fans Naruto yang menulis tentang novel fanfiction Sasuke menjadi pasangan Naruto.

Demi Tuhan, meskipun semua orang menilai itu adalah gosip. Nyatanya, memang benar kalau Naruto adalah kekasih gelap dari Sasuke. Hanya saja, Naruto tidak ingin memberi tahu semua orang.

"Kenapa? Apa uang kamu cemaskan?" tanya Sakura tidak paham.

"Media mengatakan, kalau aku menjadi kekasih gelap Sasuke. Ingat kan?"

"Naru sayang, hanya pemotretan. Lagi pula, persahabatan kita bertiga, lebih erat dari pada gosip abal - abal itu," jelas Sakura tentang persahabatan mereka yang sudah terjalin dari sejak kecil.

*** 

Menurut kalian, siapa yang tersakiti di sini?

Sakura, istri yang dikhianati sama sahabat dan suaminya.

Naruto, wanita simpanan Sasuke, yang hanya bisa memiliki tubuh dan hati Sasuke. Tapi statusnya tidak sah.

Sasuke, suami yang hanya mencintai Naruto. Tapi tidak bisa memilikinya secara sah.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro