Spoiler [41]
"Iya aku tahu program kerja kamu untuk satu tahun ke depan." Bagi Leony, Tio itu hebat. Padahal tengah diguncang banyak pemikiran serta fokus yang harus terus tertuju pada kasus yang menyeret Farhan. Tapi di sela sibuknya itu, Tio enggak pernah mengabaikan program kerjanya. Bagi Tio, bekerja dengan sistematika khusus itu kewajiban.
Tapi Tio sendiri sering bolak balik mengacak jadwal serta pekerjaannya. Yang mana semakin membuat Leony pusing.
"Nah," Tio menjentikkan jemarinya dengan sorot yang jauh lebih berbinar. "Rencanaku setahun ke depan di Faldom sampai menemukan sosok yang tepat untuk menggantikanku."
"Kamu mau resign?"
"Iya lah," kata Tio dengan tawa yang lepas sekali. "Faldom bukan punya aku, Anna."
Sedikit banyak Leony tahu mengenai cerita ini. Kisah di mana seorang adik dipaksa untuk terlibat mengurus perusahaan besar serta anak yang sempat bertaruh dengan nasib. Anak yang pernah ia selamatkan dulu.
"Aku ingin menjalani hidup yang sebelumnya kujalani." Tio menyisakan seulas senyum di sana. tipis tapi penuh makna. Dan hanya di depan Leony lah pria itu beri senyum serta bayang masa depannya. "Aku capek di Faldom, Anna."
****
Sekarang giliran Tio yang pengin resign. Kenapa coba?
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro