Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Winter's Come 19

Setelah menyelesaikan urusan administrasi di lantai dasar, Hankyung bergegas menuju Ruang rawat Taehyung untuk sekedar memastikan keadaan nya sebelum kembali ke IGD. Namun dia sedikit terkejut ketika ia membuka pintu dan mendapati bahwa Jimin tengah duduk di samping ranjang sembari membaca koran seperti dia yang tengah menunggui Taehyung yang tengah terlelap dengan damai, dan kehadiran nya itu hanya mampu membuat Jimin mengarahkan pandangan nya sekilas sebelum kembali pada koran yang tengah ia baca seakan ia tak memperdulikan kehadiran Hankyung.

Hankyung yang melihat itupun segera masuk dan menutup pintu dengan pelan sebelum akhirnya menghampiri Jimin yang terkesan tak perduli dengan nya, mungkinkah ia masih marah? Namun jika dia masih marah, kenapa dia justru duduk di sana seperti dia bukanlah seorang Dokter melainkan keluarga dari Taehyung.

"Apa yang kau lakukan di sini?" Sebuah teguran halus yang bahkan tak mampu menarik perhatian Jimin.

"Aku sedang beristirahat." Jawaban yang terkesan acuh.

Hankyung kemudian menjatuhkan pandangan nya pada sosok Taehyung dan pergerakan nya tersebut berhasil di tangkap oleh ekor mata Jimin.

"Dia sudah tidur sejak sebelum sampai di ruangan ini."

Jimin kembali bersuara, masih dengan sikap acuh nya dan hal itu membuat pandangan Hankyung kembali jatuh padanya, sempat terdiam beberapa saat sebelum pada akhirnya dia yang lebih dulu mendekati Jimin kembali dan kali ini tanpa ada kata maaf.

"Mau ke kantin bersama?"

Sebuah tawaran yang kemudian mampu menarik perhatian Jimin yang kemudian meninggalkan koran di tangan nya dan mendongakkan wajah nya untuk membuat kontak mata dengan Hankyung.

"Sudah lama kita tidak makan bersama."

"Kau baru sadar sekarang?"

"Kau marah karna itu?"

"Jangan memperlakukan ku seperti anak kecil!"

"Aku akan membawanya bersamaku."

"Jika aku melarang nya, apa kau akan menuruti nya?"

"Tidak."

"Kalau begitu untuk apa masih mengatakan nya." Jimin tiba-tiba berdiri dan menaruh koran nya di atas nakas sebelum berbalik, berjalan ke arah Hankyung.

"Jam makan siang ku akan segera berakhir." Acuh nya sembari berlalu melewati Hankyung yang kemudian tersenyum lebar tampak tak percaya akan kelakuan Jimin, dia pun berbalik setelah sekilas melihat ke arah Taehyung dan segera menyusul langkah Jimin meninggalkan ruangan tersebut.

Winter's Come

Satu jam yang telah di janjikan telah datang dan mengharuskan Hankyung untuk meninggalkan IGD untuk menemui Taekwon seorang diri, ketika Hoseok yang merupakan salah satu Dokter yang menangani Taehyung tengah di sibukkan di IGD dan di jadwalkan melakukan prosedur Operasi secepat nya.

"Kau sudah selesai?" Tegur Kepala Perawat Choi dari balik mejanya ketika ia melihat Hankyung melewati tempatnya dan memberi isyarat menggunakan tangan nya bahwa dia akan menuju lantai atas, tanpa mengetahui yang tertangkap oleh Kepala Perawat Choi bahwa dia akan pergi untuk melihat keadaan Taehyung.

"Kenapa semua menjadi begitu rumit." Gumamnya yang kemudian kembali pada pekerjaan nya sendiri.

Hankyung mengetuk pintu ruangan Taekwon sebelum membuka pintu.

"Masuklah!" Ujar Taekwon tanpa melihat siapa yang baru saja membuka pintu ruangan nya, seakan ia yang sudah memprediksi kedatangan Hankyung.

Hankyung kemudian menutup pintu dan menghampiri Taekwon yang duduk di balik meja kerjanya, dan bukan nya duduk berseberangan dengan Taekwon. Hankyung justru berdiri di samping Taekwon yang tengah memeriksa hasil dari MRI di bagian kepala Taehyung untuk mendapatkan data yang akurat akan kondisi Taehyung saat ini.

"Bagaimana?"

"Luka di bagian kepalanya cukup parah dan sempat membuat beberapa saraf cedera, namun di lihat dari hasil MRI pagi tadi. Proses perbaikan saraf nya sedikit meningkat." Ujar Taekwon dengan penuh pertimbangan di saat tatapan tajam nya itu hanya tertuju pada hasil pemeriksaan Taehyung yang terdapat di mejanya, Hankyung yang sebelumnya berdiri dengan tegap pun kemudian sedikit mencondongkan tubuhnya dan menggunakan satu tangan untuk menyangga beban tubuhnya.

"Bagaimana dengan bagian Hippocampus nya?"

"Meski ada beberapa saraf yang ikut terkena dampak, tapi tidak ada masalah di bagian itu. Saat dia melupakan apa yang baru ia dengar selama beberapa waktu, mungkin itu hanya respon awal ketika saraf-saraf nya mulai kembali bekerja, dan aku rasa ini tidak ada hubungan nya dengan Anterograde Amnesia. Untuk sekarang saraf-saraf di bagian kepalanya berjalan dengan semestinya, namun kepala bagian belakang nya masih sensitif. Benturan sedikit saja mungkin akan memberi efek buruk pada saraf-saraf di kepalanya dan mungkin bisa beresiko pecahnya pembuluh darah besar."

Hankyung terlihat tengah mempertimbangkan perkataan Taekwon dengan cukup keras bahkan mungkin saja dia berpotensi lupa bagaimana cara bernapas ketika raut wajah nya benar-benar terlihat tegang.

"Pemeriksaan kali ini cukup bagus, tapi dia masih harus menjalani terapi untuk pemulihan trauma pada saraf otak nya."

Taekwon kemudian mengarahkan pandangan nya pada Hankyung di saat Hankyung belum berpindah dari posisinya.

"Akan kau apakan orang itu?"

"Aku akan membawanya pulang." Cetus Hankyung yang seakan tak ada beban ketika ia mengatakan hal tersebut.

"Kau sudah tidak waras!"

Sebuah umpatan yang harusnya terucap dengan keras, justru terucap dengan nada bicara yang begitu tenang namun penuh penekanan, begitu halus tapi menusuk di tambah dengan sorot matanya yang seperti ingin membunuh seseorang.

Hankyung pun menegakkan kembali tubuhnya sembari menghela napas. "Aku tahu, bahwa aku memang sudah tidak waras. Tapi mau bagaimana lagi jika aku di lahirkan dalam keadaan seperti itu." Ujarnya dengan santai, kemudian menepuk bahu Taekwon beberapa kali.

"Urusan ku di sini sudah selesai, aku harus kembali ke IGD. Selamat siang, Dokter Jung Taekwon." Lanjutnya yang memberi penekanan saat ia menyebutkan nama Taekwon sebelum akhirnya meninggalkan ruangan tersebut dan di sibukkan kembali di ruang IGD.

Sedikit melupakan kekhawatiran nya pada Taehyung dan kembali melakukan tugas nya seperti biasa, menjadikan lantai IGD sebagai lantai rumah nya sendiri. Berjalan kesana-kemari tanpa harus menarik perhatian orang lain karna kesibukaan di IGD yang bahkan tak pernah sepi meski malam telah menyambut, dan di balik keramaian itu.
Duduk seorang diri di ruangan nya. Kim Taehyung yang kini tengah melihat-lihat koran yang sebelumnya di tinggalkan oleh Jimin, meski dia kehilangan ingatan nya, namun kemampuan membacanya tidak ikut hilang bersama ingatan nya karna yang hilang dari pikiran nya hanyalah sebatas kenangan di kehidupan sebelum ia terbangun di ruangan putih dengan benda-benda asing yang menempel pada tubuh nya.

Dan setelah sempat membalik beberapa kali, tangan nya terhenti dengan pandangan yang terarah pada satu artikel di mana tertulis bahwa Presedir Global Nation Group jatuh koma setelah mendengar kabar kematian dari cucu bungsunya, dan secara tidak langsung dia tengah membaca artikel yang mengabarkan berita tentang kematian nya sendiri ke publik, meski publik sendiri belum pernah melihat bagaimana wajah nya sekalipun.
Dan entah kenapa mata itu tak bisa terlepas dari artikel tersebut dan hanya melihat sebuah foto dari ketiga foto yang tercetak dalam koran tersebut. Sosok pria tampan yang berbalut setelan jas yang tampak cocok di tubuhnya, sosok yang terlihat begitu berwibawa dan pria tampan tersebut tidak lain adalah kakak sepupunya sendiri yang jatuh terpuruk setelah mendengar kabar kematian nya. Seorang pria yang akan di hantui rasa bersalah seumur hidupnya, seorang pria yang menyandang nama, Kim Seokjin.

Selesai di tulis : 25.06.2019
Di publikasikan : 28.06.2019

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro