Winter's Come 18
Hoseok menghampiri Hankyung yang terlihat tengah berbincang-bincang dengan Kepala Perawat Choi di bagian informasi.
"Pasien mu sudah di bawa ke ruang MRI, Taekwon Seonbaenim juga sedang dalam perjalanan menuju ke sana." Jelas Hoseok pada Hankyung.
"Kalau begitu tunggu apalagi." Ujar Hankyung, dia sekilas berpamitan pada Kepala Perawat Choi dan menyambar papan kecil sebelum berjalan beriringan dengan Hoseok meninggalkan bagian informasi.
"Kau tidak pulang semalam?" Tanya Hoseok di sela langkah mereka dan sepertinya itu sudah menjadi kebiasaan bagi Hankyung selama satu bulan terakhir karna dia yang pada kenyataan nya memang jarang pulang ke rumah.
"Rumah ku masih berada di tempat nya meski ku tinggal selama satu tahun pun." Acuh Hankyung dan seakan ia telah kembali kepada dirinya yang dulu dan hal itu pula yang membuat senyum tipis terlihat di sudut bibir Hoseok.
Keduanya memasuki Ruang MRI, di mana terdapat beberapa Perawat dan tentu nya dengan Taekwon yang sudah berada di sana. Berbeda dengan Hankyung yang bersikap biasa saja ketika berhadapan dengan Taekwon, seperti biasa Hoseok selalu menundukkan kepalanya sekilas untuk menghormati senior.
"Sudah lama berada di sini?" Ujar Hankyung.
"Tidak lebih dari lima menit." Jawaban yang terdengar begitu acuh dari seorang Dokter yang terkenal dengan wajah dingin nya.
"Bisa kita mulai sekarang?"
"Silahkan. Kau Walinya, kau berhak menentukan." Jawaban ringan Taekwon yang membuat seulas senyum tipis terlukis di sudut bibir Hankyung sebelum dia melangkah pergi meninggalkan keduanya dan menghampiri Taehyung yang terbaring di ranjang dan telah berganti pakaian dengan pakaian khusus yang telah di sediakan untuk memudahkan proses MRI.
Hankyung berdiri tepat di samping Taehyung dan sedikit memperlebar senyum nya. "Bagaimana keadaan mu?"
Bukan jawaban yang ia terima, melainkan sebuah tangan yang meraih jemarinya dan hal itu mampu menghilangkan seulas senyumnya ketika ia mengarahkan pandangan nya tepat ke tangan nya yang di genggam oleh Taehyung. Dia kemudian mempertemukan tatapan bertanya nya pada Taehyung, dan sedikit pergerakan tangan Taehyung membuat nya berpikir bahwa itu adalah sebuah isyarat bahwa Taehyung meminta nya untuk mendekat. Menyadari hal itu, dia pun sedikit mencondongkan tubuhnya hingga kepalanya sejajar dengan kepala Taehyung.
"Aku ingin pergi dari sini." Gumam Taehyung dan membuat Hankyung menjatuhkan pandangan nya padanya dan menyadari kegelisahan dalam sorot matanya.
"Tidak apa-apa, semua akan baik-baik karna aku berada di sini." Ujarnya yang mencoba untuk mengambil kegelisahan Taehyung.
"Aku takut." Gumaman yang tak pernah tersampaikan pada pendengaran Hankyung di saat wanita itu lebih dulu menegakkan tubuhnya sebelum ia mampu berucap.
Hankyung kemudian mengambil sebuah suntikan yang di sodorkan oleh seorang Perawat padanya sebelum beralih pada lengan Taehyung, dia mengusapkan kapas yang sebelumnya telah di basahi oleh Alkohol dan mengusapnya di bagian pergelangan tangan Taehyung.
Dia kemudian mengarahkan jarum suntik tersebut ke bagian yang sebelumnya telah ia tandai, namun tepat saat ujung jarum suntik tersebut menyentuh permukaan kulit Taehyung, pergerakan nya terhenti ketika Taehyung tiba-tiba menahan tangan nya dan hal itu membuat perhatian nya teralihkan begitu pula dua Dokter pria yang mengawasinya dari tempat sebelum nya.
"Tidak apa-apa, percayalah padaku."
Seulas senyum yang terlihat lebih tulus di bandingkan sebelumnya yang kemudian membuat Taehyung perlahan bersedia melepaskan tangan nya dan hanya berpasrah diri ketika ujung jarum itu menembus permukaan kulit nya dan memberikan sensasi seperti gigitan semut yang hanya berlangsung sepersekian detik, sebelum Hankyung yang membuat pergerakan dan membuat nya menjatuhkan pandangan nya pada wanita yang sudah berbaik hati padanya tersebut.
"Kita mulai sekarang." Ujar Hankyung dan perlahan Taehyung merasakan bahwa ranjang nya kembali bergerak semakin menjauhi Hankyung dan yang ia tahu bahwa dia di masukkan ke dalam sebuah benda yang menyerupai sebuah terowongan yang begitu terang namun tak membuat matanya silau.
"kami akan memulai pemeriksaan, buatlah dirimu setenang mungkin, Tuan. Dan dengarkan apa yang ku katakan." Interuksi dari Hankyung yang tak dapat ia respon di saat pandangan nya menatap lurus apa yang berada di hadapan nya kini.
Sementara di luar, ketiga Dokter tersebut mulai menganalisis setiap bagian dalam tubuh Taehyung, mulai dengan saraf-saraf kecil tak kasat mata hingga bekas Operasi.
"Aku sudah memperkenalkan nama ku sebelumnya dan dia melupakan nya hanya dalam hitungan jam, aku khawatir jika Hippocampus nya mengalami masalah." Jelas Hankyung ketika Taekwon menjelaskan kondisi cedera di bagian kepala Taehyung.
Hippocampus : Bagian otak yang berperan dalam membuat memori.
"Maksud mu ini adalah Anterograde Amnesia?" Sahut Hoseok.
"Aku tidak yakin, tapi itu hanyalah dugaan awal." Ralat Hankyung.
"Dugaan awal mu perlu di pertimbangkan dengan baik, mengingat kerusakan pada jaringan otak. Tidak menutup kemungkinan bahwa dia memang mengalami Anterograde Amnesia, namun untuk menentukan pastinya hal tersebut masih harus di lakukan pemeriksaan lebih mendetail lagi." Sambung Taekwon.
Setelah lebih dari 30 menit, Taehyung di bawa keluar dari Ruang MRI oleh beberapa Perawat yang sebelumnya membawanya ke sana sedangkan ketiga Dokter tersebut masih terlihat berbincang-bincang di dalam sana.
"Hasilnya akan keluar sekitar satu jam lagi, setelah itu temui aku di ruangan ku." Ujar Taekwon.
"Ye, terimaksih atas bimbingan nya." Ramah Hoseok meski bukan dia yang harus berterimakasih di saat Hankyung sendiri tak melakukan nya.
"Sampai bertemu lagi." Taekwon kemudian meninggalkan keduanya terlebih dulu.
Dan tepat setelah Taekwon menghilang dari pandangan keduanya, Hoseok tiba-tiba meraih bahu Hankyung dan langsung menarik nya mendekat. Membuat Hankyung memberikan tatapan sinis padanya dan tampaknya Hankyung yang dulu telah kembali setelah mengalami hari-hari yang sulit selama sebulan terakhir.
"Apa-apaan ini?"
"Tidak. Hanya saja, sepertinya aku merindukan Jeon Hankyung." Ujar Hoseok yang kemudian mengulas senyum lebar nya, namun dia segera mengernyit sembari menjauh dari Hankyung ketika Hankyung tiba-tiba mencubit perutnya dan berhasil mengundang tawa ringan nya.
"Berhenti mengucapkan omong kosong, bahkan kita bertemu setiap waktu." Acuh hankyung dan berjalan meninggalkan Hoseok yang kemudian menyusul nya.
Keduanya berjalan menyusuri lorong Rumah Sakit dengan Hoseok yang kembali merangkul bahunya, dia sempat menyingkirkan tangan Hoseok namun Hoseok segera mengembalikan nya ke bahunya dan sedikit candaan yang kembali terdengar di lorong Rumah Sakit yang berbanding terbalik dengan apa yang terjadi di Ruang rawat lantai 5, dimana seorang Park Jimin tengah menatap dalam diam sosok Kim Taehyung yang tengah terlelap karna meski tidak di berikan obat bius entah kenapa dia jatuh terlelap dalam perjalanan menuju Ruang rawat nya dan tak mampu membuatnya menyadari seorang Park Jimin yang datang untuk menjenguknya dengan tatapan mata yang begitu asing. Dan bahkan tatapan asing itu tidak bisa di sebutkan sebagai tatapan seorang Dokter yang menatap pasien nya, melainkan tatapan seorang Pria yang tengah menatap Pria asing yang mencoba mendekati wanita nya.
Selesai di tulis : 25.06.2019
Di publikasikan : 28.06.2019
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro