Waiting For The Winter~20
Namjoon keluar dari dalam mobilnya dan berjalan beberapa langkah untuk bisa menjangkau pagar rumah yang akan ia datangi,dan sebuah kebetulan tepat saat ia berdiri di depan pintu pagar rumah, dia melihat punggung sang pemilik rumah yang tengah berjongkok di halaman rumahnya dengan kepala yang sedikit tertunduk membuat namjoon sedikit penasaran apa yang kiranya tengah di lakukan oleh sang pemilik rumah.
"taehyung-a..."
percobaan pertama yang gagal karna sang pemilik nama sama sekali tidak menunjukkan pergerakan untuk sedikit saja memberi tanda bahwa dia mendengar suara namjoon yang cukup lantang,namjoon sekilas memiringkan kepalanya,sangat tidak masuk akal jika taehyung tidak mendengarnya,terkecuali dia tengah melamun.
"kim taehyung-a..."
percobaan kedua yang membuatnya heran sekaligus bingung,apa taehyung benar benar tidak mendengarnya,di bandingkan dengan melakukan percobaan ketiga untuk memastikan pendengaran taehyung yang masih berfungsi dengan baik atau tidak,namjoon lebih memilih untuk membuka pintu pagar kayu yang hanya setinggi satu meter tersebut dan menghampiri taehyung.
"taehyung-a..."
percobaan ketiga yang mengiringi langkahnya membuat sebelah alisnya terangkat ke atas,ada yang tidak beres dengannya,sesuatu yang di yakini namjoon dalam pikirannya ketika tidak melihat respon taehyung akan kedatangannya bahkan saat ia berdiri tepat di belakangnya.
"kim taehyung-ssi"
percobaan terakhir yang di lakukan namjoon dan kali ini benar benar untuk mengetes pendengaran taehyung namun semua berakhir sama,tidak ada pergerakan yang menunjukkan bahwa taehyung menyadari kehadirannya,suatu hal yang membuat namjoon harus berpikir berulang ulang untuk mencerna apa yang di lakukan oleh taehyung saat ini.
merasa ada yang tidak beres dengan taehyung,namjoon memutuskan untuk menegurnya bukan hanya dengan kata kata,dia berjalan lebih dekat ke arah taehyung dan berhenti tepat di belakangnya dan itupun belum cukup untuk membuat taehyung menyadari kehadirannya.
namjoon kemudian menggerakkan tangannya perlahan dan menyentuh bahu taehyung.
"taehyung-ssi"
taehyung yang melihat sebuah tangan berada di bahunya,perlahan menolehkan kepalanya dengan raut wajah yang sulit untuk di jelaskan,dia tidak terlihat seperti orang yang terkejut tapi jika pun taehyung sudah mengetahui kehadiran namjoon sejak awal tidak mungkin dia hanya berdiam diri.
"hyeong....sejak kapan kau di sini?"
pertanyaan taehyung menjawab semua rasa penasaran namjoon,tapi jika benar taehyung tidak menyadari kehadirannya kenapa dia tidak menunjukkan reaksi keterkejutannya ketika seseorang tiba tiba memegang bahunya,namjoon kemudian menarik kembali tangannya dan berdiri tegap.
"aku sudah memanggil mu sejak tadi"namjoon kemudian mengulas senyum tipis,menyembunyikan kekhawatiran atas apa yang baru saja terjadi,"tapi sepertinya kau sedang sibuk,apa yang kau lakukan?"
taehyung sekilas mengarahkan pandangannya pada tangannya dan mengangkatnya ke udara,menunjukkan jari tengahnya yang sedikit mengeluarkan darah setelah sebelumnya tidak sengaja memegang tangkai mawar dan tertancap durinya,melihat hal tersebut namjoon berpikir mungkin itulah yang membuat taehyung tertunduk sejak ia datang tadi,tapi meski begitu namjoon masih tetap merasa aneh,kenapa taehyung tidak bisa mendengar suaranya sebelum ia memegang bahunya.
"kau harus segera mengobatinya!"
"ahh.....ini bukanlah masalah,hanya goresan kecil,sepertinya aku terlalu ceroboh"taehyung berdiri sembari terkekeh ringan.
namun tidak untuk namjoon,dia bahkan tak ingin menarik seulas senyum tipis untuk taehyung,"bukan itu" itulah ucapan namjoon dalam hati untuk menjawab pernyataan taehyung.
bukan luka luar yang harus dia obati,melainkan luka di bagian lain,luka yang bahkan namjoon sendiri tidak tahu seberapa dalamnya itu,sebuah luka yang bahkan namjoon tak berani untuk menanyakan.
"kalau begitu cucilah tanganmu,dan kakimu juga" namjoon mengarahkan pandangannya pada kaki telanjang taehyung,meski pakaiannya terlihat sangat rapi tapi kebiasaan taehyung yang tidak suka memakai sepatu membuatnya sedikit terlihat aneh,setidaknya dia harus memakai sepatu saat berada di halaman,bisa saja kakinya terluka saat tidak berhati hati.
"arraseo......."
HAND OF GOD
seokjin menepikan mobilnya di jalanan perumahan yang tampak begitu sepi seperti sebelumnya,dia keluar dari dalam mobil sembari membawa bingkisan kantong prastik berwarna putih di tangan kirinya.
dia kemudian melangkahkan kakinya menyusuri jalanan perumahan,tempat di mana taehyung tinggal,tempat yang begitu sunyi seperti tak ada kehidupan di sana karna para penghuni rumah sudah pergi untuk bekerja atau bersekolah di jam segini,langkah seokjin yang terasa semakin memberat ketika langkahnya makin dekat dengan pagar rumah taehyung.
entah apa yang akan ia lakukan saat ini,bahkan saat langkahnya semakin mendekatpun dia belum tahu apa tujuannya datang kesana,mengunjungi taehyung seperti biasa?,seokjin bahkan tak bisa berpikiran sampai ke sana.
dia hanya ingin ke sana,mungkin sekedar untuk melihat keadaan taehyung atau memastikan bahwa dia akan datang ke global nation group atau mungkin memberitahunya bahwa dia telah menjadi wakil presedir sekarang,tapi mungkin itu hanyalah angan yang semakin memudar ketika bahkan seokjin sendiri tidak tahu harus sampai mana ia melangkahkan kakinya.
seokjin menghentikan langkahnya tepat di depan pagar rumah taehyung dan mengarahkan pandangannya ke lantai dua,tempat di mana dia sering mendapati taehyung berdiri di sana.
hal itu berlangsung cukup lama,hingga dia berpikir bahwa saat itu taehyung sedang tidak berada di rumah,dia kemudian mengarahkan pandangannya ke sekeliling rumah dan saat itu pandangannya terhenti pada halaman rumah,atau lebih tepatnya pada sosok yang saat ini tengah tertidur di kursi panjang yang beraada di halaman rumah,dan orang tersebut tidak lain adalah taehyung sendiri.
seokjin memperhatikan taehyung dari tempatnya,meski jarak yang jauh cukup menganggu penglihatan,dalam hati dia bertanya tanya kenapa taehyung bisa tidur di sana dan seulas senyum tipis sempat menghiasi bibirnya sebelum memudar saat ia menyentuh pagar rumah taehyung.
wajah yang terlihat begitu ragu ragu,apakah dia harus masuk atau pergi begitu saja,perang batin yang sempat membuatnya bimbang dan setelah beberapa detik berlalu,dia mendorong pelan pintu pagar rumah taehyung,sepelan mungkin agar taehyung tidak terbangun karna mendengar kedatangannya.
seokjin kemudian melangkahkan kakinya dengan pelan namun tak mengendap endap,mendekati taehyung,memutus jarak yang menghalangi pandangannya dan memperjelas penglihatannya untuk melihat wajah taehyung yang terlihat begitu tegang bahkan saat ia tengah tertidur.
raut wajah yang menimbulkan pertanyaan dari seokjin,apa yang di alami taehyung dalam dunia mimpinya?,wajah kesakitan yang bahkan seokjin tidak pernah terpikirkan apa sebabnya,meski mereka pernah hidup berdampingan untuk beberapa tahun.
seokjin kemudian merendahkan tubuhnya dan duduk di atas rumput tepat di hadapan taehyung,mengingat kebiasaan taehyung yang susah di bangunkan jika sudah tidur membuatnya berani melakukan hal tersebut,meski akan terlihat sangat aneh jika orang lain yang melihatnya.
seokjin menaruh bingkisan di tangannya di samping ia duduk,dan kemudian menaruh kedua tangannya di atas lututnya yang tertekuk.
seulas senyum tipis tercipta ketika ia teringat bahwa sudah lama dia tidak melihat wajah taehyung saat ia tidur,dan jika di ingat ingat,sejak kecil wajah taehyung memang selalu terlihat tegang ketika tidur dan sepertinya sampai sekarang tidak banyak yang berubah darinya.
untuk beberapa saat seokjin hanya terdiam di tempatnya dan memperhatikan wajah taehyung dalam diam,cukup takut taehyung akan terbangun jika ia melakukan pergerakan sekecil apapun.
"udaranya sudah mulai dingin,tidak seharusnya kau tidur di luar"
suara lembut yang begitu pelan seakan ia hanya ingin berbicara pada dirinya sendiri.
"kau pasti bingung,aku pun begitu_____aku.....masih belum tahu apa yang ingin ku lakukan,jadi____datanglah ke global nation group dan kita bicarakan semuanya di sana"
sebuah pengakuan yang menjadi penghujung waktunya berada di sana,perlahan dia berdiri,mengambil bingkisan sebelumnya dan menaruhnya di atas kursi tepat di samping tubuh taehyung.
"udaranya mungkin akan bertambah dingin,jaga dirimu baik baik"
seokjin berbalik dan melangkahkan kakinya pergi setelah mengucapkan kalimat perpisahan tersebut,namun ketika ia hendak mencapai pintu pagar rumah,ponselnya berbunyi.
tak ingin sampai taehyung mendengarnya dan terbangun,seokjin mempercepat langkahnya sembari merogoh ponselnya dan menerima panggilannya,namun sepertinya pendengaran taehyung menangkap suara tersebut dan membuat matanya terbuka dengan perlahan dan langsung terarah pada siluet yang terlihat keluar dari halaman .
sebuah siluet yang terlihat begitu kabur saat matanya belum benar benar terbuka,dia kemudian bangun,sedikit melakukan peregangan sembari mengucek matanya,namun saat hendak turunk,akinya tidak sengaja menyerempet bingkisan yang sebelumnya di tinggalkan oleh seokjin.
"apa ini?" gumamnya.
dia sedikit memiringkan kepalanya,dan teringat dengan siluet yang baru saja meninggalkan halamannya,seingatnya setelah namjoon pergi dia tertidur di sana tapi saat itu dia benar benar melihat namjoon meninggalkan rumahnya,jadi tidak mungkin bahwa siluet yang baru saja ia lihat adalah namjoon.
terdapat perubahan dalam raut wajah taehyung ketika kesadarannya benar benar pulih,dia melihat bingkisan yang saat ini tengah berada di hadapannya,dia mengenali siluet yang baru saja meninggalkan halaman rumahnya,dia meyakini hal tersebut.
suara mobil yang berasal dari jalanan di depan rumahnya berhasil menarik perhatiannya dan saat itu pula semua semakin jelas ketika taehyung mengenali mobil siapa yang baru saja lewat di depan rumahnya,dan orangnya tidak lain adalah wakil presedir global nation group,kim seokjin.
HAND OF GOD
[BATTLE OF HEALER]
01.14.2019
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro