Waiting For The Winter~16
Global nation group.
seokjin berhenti di depan sebuah pintu kayu berwarna klasik,dia mengarahkan pandangannya pada plakat nama yang tertulis di samping pintu yang tidak lain adalah wakil presdir yang berarti bahwa ruangan di hadapannya saat ini tidak lain adalah ruangan ayahnya sebelumnya dan akan menjadi ruangan barunya.
"wakil presdir"
teguran seseorang mengalihkan perhatiannya,dia menolehkan kepalanya dan melihat sekretaris pribadi wakil presdir yang lama sekilas menundukkan kepalanya padanya.
"ini adalah kontrak dengan youngjin group,anda harus menemui presdir yoo malam ini untuk membahas kontrak kerja bersama youngjin group"
seokjin mengambil map yang di sodorkan oleh sekretaris nya,"aku mengerti,kau aturkan jadwalnya"
"ne,wakil presdir,saya permisi" sekretaris choi menundukkan kepalanya sekilas dan meninggalkan seokjin.
"wakil presdir,aku!?"
seokjin menyunggingkan senyumnya dan membuka pintu ruangannya,sama seperti sebelumnya,seokjin menghentikan langkahnya tepat di depan meja kerjanya dan melihat papan nama yang sebelumnya bertuliskan nama kim jaesuk,sekarang sudah berganti menjadi kim seokjin,wakil presdir global nation group,seokjin mendekat kearah meja dan menyentuh papan nama yang berada di bagian depan meja kerjanya,tidak ada sedikitpun rasa puas dari sorot matanya meski dia sudah menjabat sebagai wakil presdir karna pada kenyataannya dia menerima jabatan itu setelah kakeknya sendiri menendang ayahnya dari global nation group,meski hanya menurunkan jabatannya,seseorang yang memiliki harga diri tidak akan mau lagi kembali ke global nation group setelah menerima penghinaan seperti itu,seokjin kemudian merobohkan papan namanya seakan tidak ingin melihat namanya tertulis di sana, dia kemudian berjalan ke sofa dan duduk di sana bukannya di belakang meja kerjanya,dia membuka map yang di berikan oleh sekretaris seo sebelumnya dan memeriksanya dengan raut wajah dingin dan tidak bersahabat.
~HAND OF GOD~
suara dering ponsel memenuhi ruang tamu taehyung yang tampak sepi bahkan setelah berkali kali berbunyi ponsel tersebut masih tergeletak di atas meja,tertulis 10 panggilan tak terjawab dan 5 pesan belum di baca pada layar ponsel yang menyala sedangkan pemiliknya sendiri saat ini tengah meringkuk di lantai tepat di sebelah tempat tidurnya,tanpa alas,tanpa bantal dan tanpa selimut,perlahan mata yang tertutup rapat itu terbuka tapi taehyung segera menutupi sebagian wajahnya dengan tangannya dan memejamkan matanya kuat kuat seakan akan tengah menahan rasa sakit,taehyung kemudian menggerakkan tangannya ke atas dan membuka laci yang tepat berada di atas kepalanya,tanpa mengangkat kepalanya taehyung meraba raba isi lacinya seperti tengah mencari sesuatu dan setelah beberapa saat dia mengambil sebuah botol kecil berisikan kapsul yang mungkin lebih dari dua puluh jumlah nya, dia menurunkan tangannya dari wajahnya dan menggunakannya untuk membuka tutup botol plastik tersebut dan mengambil dua butir kapsul,dia kemudian menelannya sekaligus tanpa dengan bantuan air,dia menelannya dengan sangat mudah bahkan dalam keadaan terbaring seakan itu adalah makanan sehari harinya.
helaan nafas taehyung yang berat terdengar begitu menyedihkan,dia menggenggam kuat botol di tangannya dan kembali menutupi sebagian wajahnya dengan tangannya yang sedikit gemetar,perlahan tangannya terangkat dan menarik selimut di atas tempat tidurnya dan menyelimuti dirinya dengan asal dan sekenanya,dia kembali meringkuk seperti sebelumnya,seakan tidak perduli dengan suara burung yang tengah beradu mulut di luar rumahnya yang begitu kelam dan sepi,yang dia inginkan sekarang tidak lebih dari tidur panjang,tidur yang benar benar panjang sampai dia melupakan semuanya dan bangun dengan ingatan yang baru,seperti itulah harapan sederhana taehyung setiap hari,sesederhana hidup yang coba ia jalani,tapi semenjak kakeknya menyuruh orang untuk menyampaikan pesannya taehyung merasa lebih sering kesakitan di bandingkan hari hari sebelumnya dan hal itu yang membatasi taehyung tidak bisa meninggalkan rumah terlalu lama,seandainya kakeknya tahu tentang hal ini akankah kakeknya tetap memakasakan kehendaknya dan menyuruh orang yang selalu merasa kesakitan untuk memimpin perusahaan besar seperti global nation group bahkan ketidak sempurnaan ayahnya pun menurun padanya,apakah kakeknya juga menyadari hal itu,menyadari bahwa dia,kim taehyung bukanlah orang yang memiliki kesempurnaan yang di miliki oleh seorang kim seokjin.
"aku...hanya ingin hidup,apa itu masih susah untuk di kabulkan,kenapa rasanya sangat sakit,abeoji..."
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro