Waiting For The Winter~14
taehyung membuka pintu pagar rumahnya dan menutupnya kembali dari dalam,saat hendak berjalan menuju pintu rumahnya dia kurang hati hati dan hampir terjatuh karna tersandung rumput halaman dan hal itu membuat taehyung berbalik sembari mendengus kesal seakan ingin mengumpat rumput yang tak tahu apa apa,dia ingin berbalik dan kembali melanjutkan langkahnya tapi perhatiannya teralihkan oleh sebuah mobil yang berhenti tepat di depan pagar rumahnya, taehyung refleks melongokkan kepalanya untuk melihat siapa yang yang datang meski dia hanya perlu menunggu dan si pemilik mobil pasti menampakkan dirinya di hadapan taehyung karna sudah jelas jelas dia menghentikan mobilnya di depan pagar rumah taehyung,tidak mungkin orang itu hanya menumpang parkir.
mata taehyung melebar ketika melihat siapa orang yang keluar dari dalam mobil.
"eoh,namjoon hyung" seru taehyung saat mendapati bahwa namjoon yang tidak lain adalah kuasa hukum global nation group lah yang menjadi tamunya.
taehyung yang sebelumnya ingin berjalan menuju rumahnya malah kembali mendekat ke pagar dan membuka pintu pagar,dia menghampiri namjoon yang tersenyum lebar ke arahnya, taehyung menjabat tangan namjoon dan berpelukan sekilas,saling menepuk punggung masing masing layaknya seorang teman yang sudah lama tidak bertemu.
"lama tidak melihatmu,bagaimana keadaanmu" ujar taehyung sembari memperhatikan namjoon dari bawah hingga atas.
"aku baik baik saja,kau...baru pulang"
"ah...aku baru mau masuk dan kau tiba tiba datang,kalau begitu kita bicara di dalam saja,bagaimana hyung...tidak sedang sibuk bukan" tanya taehyung dengan memberi jeda di kalimat terakhirnya,namjoon tersenyum lebar ke arah taehyung.
"jika aku sibuk aku tidak akan bertamu kerumahmu"
"kau benar"
keduanya tertawa ringan dan berjalan masuk ke dalam rumah sembari membicarakan hal hal ringan,seperti menanyakan kabar dan apakah sudah makan,Taehyung membuka pintu rumahnya dan mempersilahkan namjoon untuk masuk dan melihat bagaimana rumahnya yang sederhana dan sedikit berantakan karna memang Taehyung belum ingin membereskan rumahnya.
"tidak banyak yang berubah dari tempat ini" gumam namjoon sembari melihat ke penjuru ruang tamu.
"tidak akan berubah selama pemiliknya masih sama" sahut taehyung yang menghilang entah kemana dan hanya terdengar suaranya,karna sudah sering ke sana namjoon sudah mengenal bagaimana bangunan itu dan dapat dengan mudah menemukan taehyung,namjoon melangkahkan kakinya berjalan menuju arah tangga dan menemukan pintu di bawah tangga yang terbuka,namjoon kemudian berjalan kearah pintu tersebut dan berdiri di ambang pintu,melihat apa yang tengah di lakukan oleh taehyung di ruangan dengan cat dinding berwarna putih,berbeda dengan ruangan lainnya yang lebih mendominan warna coklat muda.
"kau harus mengganti warna catnya"
"aku lebih nyaman dengan warna yang lama" sahut taehyung yang tampak mencari sesuatu di dalam laci.
namjoon kemudian melangkahkan kakinya masuk dan mengabsen satu persatu karya karya taehyung yang semakin membaik dari saat mereka terakhir bertemu, ada banyak lukisan di sana baik di dinding atau di lantai,namjoon menarik sudut bibir nya,bagaimana mungkin taehyung hidup dengan tumpukan kertas dan cat air setiap harinya.
"kau ingin minum sesuatu,karna aku tidak minum kopi aku hanya menyediakan teh" sebelah alis taehyung terangkat ke atas ketika dia sudah menemukan barang yang ia cari yang tidak lain adalah sebuah flashdisk.
"aku akan menerima apapun darimu"
"itu adalah sikap tamu yang bijaksana" taehyung tersenyum ringan dan berbalik hendak keluar dari galeri kecilnya tersebut namun saat baru dua langkah kakinya tidak sengaja tersandung kaki penyangga lukisan dan membuatnya terjatuh,namjoon yang melihatnya pun segera menghampirinya.
"kau baik baik saja" tanya namjoon dengan wajah khawatir.
"tidak,hanya sedikit lengah"
namjoon mengulurkan tangannya dan membantu taehyung berdiri.
"aku akan buatkan teh sebentar"
taehyung kemudian berjalan keluar di ikuti oleh namjoon,bahkan sampai ke dapur namjoon tetap mengekori taehyung,sama seperti sebelumnya namjoon mengabsen setiap sudut dapur dengan matanya dan bisa di lihat bahwa dapur taehyung terlihat lebih tertata di bandingkan ruangan lainnya,namjoon kemudian menyandarkan diri di meja mengkilap dan menunggu taehyung yang tengah menyiapkan teh untuk nya,diam diam namjoon memperhatikan taehyung setiap pergerakannya dan perubahan raut wajahnya seakan tidak membiarkan satupun pergerakan taehyung terlewatkan olehnya.
"bagaimana dengan keluargamu,hyung sering mengunjungi mereka"
taehyung menuangkan air panas ke dalam cangkir berwarna putih di hadapannya.
"mereka semua baik baik saja,aku hanya sesekali mengunjugi mereka"
taehyung menyodorkan secangkir teh ke samping namjoon dan juga untuk dirinya sendiri yang berada di dekatnya,Taehyung menghadap ke arah namjoon,dan baru bisa melihat dengan jelas raut wajah namjoon saat ini dan seperti sebelum sebelumnya tidak akan ada orang yang mengunjunginya hanya sekedar untuk berbasa basi dengannya kecuali seokjin yang sudah memutuskan hubungannya dengan taehyung untuk satu bulan ke depan atau mungkin bisa di perpanjang sesuai keadaan.
taehyung menghembuskan nafas beratnya pelan sembari memalingkan wajahnya,tiba tiba saja semuanya terasa berat bahkan untuk tersenyum seperti nya haru di paksakan,dia kemudian mengambil teh nya dan meminumnya pelan tapi tiba tiba saja dia tersedak dan membuat namjoon kaget.
"kau tidak apa apa"
taehyung mengangkat tangannya sebagai isyarat bahwa dia baik baik saja,dia menaruh kembali cangkirnya di atas meja sembari terbatuk sesekali.
"minumlah pelan pelan" saran namjoon,taehyung malah tertawa ringan membuat namjoon menatapnya tidak mengerti.
"aku sudah sering seperti itu,hyung tidak perlu terkejut,setelah semuanya menjadi semakin sulit bahkan untuk minum saja sangat susah untukku"
taehyung bersandar di meja,sama seperti yang di lakukan oleh namjoon dengan senyum yang terukir di wajahnya, dia kemudian menolehkan kepalanya melihat ke arah namjoon tanpa menghilangkan senyum yang menjadi ciri khasnya dan sering membuat orang lain salah paham.
"katakan saja,hyung tidak perlu sungkan,harabeoji....sudah sering mengirim orang untuk datang kemari" taehyung menjatuhkan pandangannya di kalimat terakhir dan senyumnya terlihat sangat menyedihkan.
"presdir kim...melepas jabatan wakil presdir dan menunjuk seokjin hyung sebagai wakil presdir yang baru"
senyum taehyung tiba tiba menghilang dan raut wajahnya tiba tiba menjadi datar,dia mengangkat kepalanya namun tidak melihat ke arah namjoon membuat namjoon menatapnya dengan intens.
"begitu ya" taehyung menyunggingkan senyumnya sembari memalingkan wajahnya dan kembali ke raut wajah datarnya,"apa...seokjin hyung,menerimanya"
"seokjin hyung bukanlah seorang pembangkang,meski dia tidak ingin dia akan tetap melakukannya,presdir kim...benar benar serius mengenai global nation group,aku ke sini bukan karna permintaan dari presdir kim,aku ke sini atas kemauanku sendiri,jadi jangan salah paham" terang namjoon tapi namjoon menyadari bahwa sikap taehyung semakin dingin di banding sebelumnya.
"kau bisa memutuskan ke mana kau akan pergi,tapi....global nation group,aku dengar sendiri dari ayahku bagaimana presdir kim mempertahankan perusahaan itu,dan semua itu dia lakukan untuk cucu cucunya,meski kau tidak ingin melakukannya setidaknya kau harus menghargai sedikit usaha dari presdir kim,dia membangun global nation group untuk anak laki lakinya dan-"
"bagaimana" sahut taehyung dengan suara yang tiba tiba mengeras dan tampak tak bersahabat yang menghentikan perkataan namjoon,taehyung kemudian mengarahkan pandangannya pada namjoon dan membuat namjoon bisa melihat betapa dinginnya tatapan taehyung saat ini,sisi lain di balik dirinya yang selalu ramah dan terlihat baik baik saja,kepribadian yang selalu di tekan oleh taehyung dan tidak membiarkan seorang pun mengetahui nya,dari semua orang yang pernah di temui taehyung hanya namjoon lah yang mengetahuinya itupun terjadi karna sebuah kesalahan.
"bagaimana jika pada akhirnya, cucu cucunya akan saling membunuh hanya untuk menuruti kemauannya,bagaimana.... apa yang akan dia lakukan setelahnya,siapa yang akan bertanggung jawab dengan itu semua,siapa.... siapa yang akan perduli"
"taehyung-a..."
namjoon berdiri dengan tegap menghadap taehyung setelah melihat taehyung yang sepertinya telah lepas kendali dan hal itu mengingatkannya pada kejadian beberapa tahun silam saat taehyung berada dalam keadaan yang sama seperti sekarang.
"aku....aku sudah pergi dari rumah neraka itu,tapi kenapa mereka masih saja mengejar ku,kesalahan apa yang telah ku perbuat akupun tidak tahu.... aku tidak tahu,bahkan tidak ada yang mau memberitahuku....kenapa... mereka hanya diam dan memalingkan wajah mereka,memangnya siapa yang butuh belas kasihan dari kalian,aku bernafas sendiri berjalan sendiri aku hidup sendiri tapi kenapa kalian masih saja mengusik kehidupanku"
namjoon mendekati taehyung dan memegang kedua bahunya setelah taehyung sempat histeris dengan tatapan tajam yang tearah pada namjoon,tapi taehyung menepis tangan namjoon dengan kasar.
"jangan mengangguku lagi" ujar taehyung sembari menggelengkan kepalanya dan sedikit mundur memberi jarak antara dia dan namjoon tapi tubuhnya seperti orang yang ketakutan.
"taehyung-a,hentikan,jangan bersikap seperti ini" ujar namjoon dengan nada memohon,dia melihat mata taehyung yang bergetar dan wajah dinginnya terlihat sedikit ketakutan persis seperti dulu.
"pergi...jangan mengangguku"
"taehyung-a"
"pergi..." lirih taehyung dengan nada memohon sedangkan tubuhnya terus bergerak ke belakang hingga terpojok dia bahkan menghindari kontak mata dengan namjoon.
"kita pergi ke dokter" ujar namjoon dengan suara lembut.
"hyung....." taehyung tiba tiba meninggikan nada bicaranya dan melihat ke arah namjoon namun hanya sekilas dan kembali memalingkan wajahnya bahkan dia menunduk dalam sembari memejamkan matanya kuat kuat dan mencengkram pinggiran meja seakan ingin menahan sesuatu dalam dirinya.
"kau tidak bisa hidup seperti ini terus menerus,kkaja,aku akan menemanimu,taehyung-a..."
"ini bukan urusanmu,pergi dari rumahku sekarang" suara taehyung terdengar bergetar bahkan namjoon bisa melihat wajah taehyung yang berkeringat padahal udara di sana cukup lembab.
"jebal....hyung...pergi dari sini jebal..." lirih taehyung terdengar memohon dia menutup matanya rapat rapat agar tidak melihat namjoon.
"jika kau merasa lebih baik hubungi aku" namjoon kemudian memutuskan untuk pergi dan tepat setelah terdengar pintu yang tertutup taehyung membuka matanya dan nafasnya tiba tiba menjadi berat,perlahan dia menjatuhkan tubuhnya ke lantai,menaruh ke dua tangannya di kening dan menyembunyikan wajahnya di antara lututnya,dia menangis.
namjoon berbalik melihat ke arah pintu rumah taehyung ketika hampir mencapai pintu pagar,dia menatap prihatin ke arah pintu rumah taehyung.
"bagaimana mungkin kau bisa hidup dengan keadaan seperti itu,kali ini dengarkan aku,pergilah ke dokter dan semuanya akan baik baik saja,taehyung-a"
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro