Waiting For The Winter~13
hankyung memelankan langkahnya ketika dia dan yoonki berada di beranda rumah sakit tapi yoonki tiba tiba berhenti dan secara otomatis membuat hankyung menghentikan langkahnya dan menatapnya dengan canggung.
"kau mengganti nomor ponselmu"
"ne!?"hankyung berharap dia salah dengar,kenapa manusia anemia ini tiba tiba menanyakan nomor ponselnya.
" aku tidak akan memaafkanmu jika sampai kau kabur lagi sepeti tadi"
hankyung memalingkan wajahnya dengan gelagat yang tidak enak rupanya dia sudah ketahuan tapi mau bagaimana lagi harus bertemu dengan mantan pacar di saat seperti itu adalah cobaan yang berat terlebih lagi jika masih menaruh simpati pada sang mantan.
"jika nanti...pasiennya sudah sadar aku akan menghubungi kantormu" ujar hankyung dengan canggung,dia sendiri merutuki dirinya sendiri dalam hati bisa bisa nya dia bersikap konyol di depan manusia anemia itu,lagi pula kenapa yoonki terus melihat ke arahnya dan tidak pergi pergi jika mau pergi tinggal pergi saja kenapa malah berdiri dan melihat ke arahnya dan membuatnya tidak nyaman.
"jika terjadi sesuatu hubungi ponsel ku saja,nomor ku masih sama seperti dulu,itupun jika kau belum menghapusnya" ujar yoonki yang kemudian berjalan masuk ke dalam mobilnya dan segera meninggalkan rumah sakit,hankyung melihat ke arah mobil yoonki sampai tidak terlihat.
"sepertinya dia memang belum bisa move on" ujar hoseok yang mengintip di pintu masuk.
"dia terlihat berat melepas kepergian yoonki" sahut kepala perawat choi yang juga mengintip dari pintu.
"noona masih menyukai yoonki hyungnim begitupun sebaliknya" sahut jungkook yang berdiri di belakang mereka membuat hoseok dan kepala perawat choi menegakkan tubuhnya dan melihat ke arah jungkook
"dari mana kau tahu"
"dari mata mereka" jawab jungkook acuh.
"jimin tidak ada di sini" tanya kepala perawat choi karna biasanya jimin selalu keluar tanpa di undang tapi sejak tadi batang hidungnya pun tidak terlihat.
"dia di ruang konseling,sepertinya dia memiliki hari yang berat" ujar jungkook acuh dan pergi meninggalkan hoseok dan kepala perawat choi.
"apa jimin benar benar pergi kesana"
"pergi kemana"
"ah...kamjagiya,ahh...." teriak hoseok ketika hankyung tiba tiba merangkul lehernya dari belakang.
"berhentilah melakukannya kau bisa membuatku terkena serangan jantung"protes hoseok,kepala perawat choi menggeleng nggelengkan kepalanya dan meninggalkan mereka berdua.
" jika kau terkena serangan jantung, aku yang akan membedah jantungmu dan melihat apa yang bermasalah pada jantung mu ini eoh..."ujar hankyung sembari menunjuk ke dada kiri hoseok seperti sedang menusuknya membuat hoseok memegangi dadanya sembari berjalan mundur,dan setelahnya hankyung menepuk dada hoseok beberapa kali dan menggandeng tangannya membawanya kembali ke tempat mereka bekerja.
"lepaskan tanganku kau membuatku merinding"
"wae....oppa tidak pernah di gandeng oleh wanita cantik seperti ku"
"heol,apa itu,jika wanita cantik yang menggandengku tidak apa apa asalkan buka kau"
"mwo....kau bilang apa"
"akh....berhenti melakukannya"
dari kejauhan jimin menghentikan langkahnya dan melihat ke arah keduanya yang berjalan menuju IGD dengan riang,dia menghela nafasnya dan berjalan keluar rumah sakit sembari membawa satu cup kopi di tangannya.
"dunia itu terkadang sangat menyebalkan, itulah sebabnya manusia sering marah"
~HAND OF GOD~
Global Nation Group.
presdir kim memasuki ruang rapat dimana sudah ada para pemegang saham perusahaan yang sudah menunggu kedatangannya,ruang rapat sedikut ricuh karna presdir kim tiba tiba mengumumkan rapat mendadak,presdir kim duduk di tempatnya dan sekilas melihat ke arah seokjin yang duduk di kursi yang paling dekat dengannya dan berhadapan dengan jaesuk,presdir kim memperhatikan wajah seokjin yang terlihat begitu dingin hari ini berbeda dengan hari hari sebelumnya,presdir kim berdehem untuk mengumpulkan semua perhatian.
"kita mulai rapat hari ini" ujar presdir kim membuka rapat,dia kemudian mengarahkan pandangannya ke arah para pemegang saham yang hadir di ruang rapat seakan ingin mengabsen mereka.
"tujuan dari rapat kali ini adalah untuk mengumumkan wakil presdir yang baru global nation group"
semua orang tersentak mendengar pernyataan presdir kim tak terkecuali seokjin hanya saja seokjin terlihat biasa saja dan hanya melihat ke arah kakeknya dengan raut wajah datar tanpa ekspresi yang tidak mengartikan apapun,di sisi lain ruang rapat kembali ricuh terlebih lagi jaesuk yang jabatannya akan di ambil,dia terlihat lebih terkejut dari pada yang lainnya.
"t-tunggu,tunggu dulu presdir....apa maksudnya ini,apa...apa maksud presdir aku di turunkan dari jabatanku" ujar jaesuk tidak percaya sekaligus tidak terima.
"semuanya tenanglah dan dengarkan sampai aku selesai bicara" presdir kim menaikan nada bicaranya untuk kembali mendapatkan perhatian dari semua orang yang berada di sana.
"mulai bulan depan aku ingin global nation group di pimpin oleh cucu cucuku" presdir kim mengarahkan pandangannya pada seokjin yang masih melihatnya dengan ekspresi yang sama.
"dan hari ini aku menunjuk cucu sulungku kim seokjin sebagai wakil presdir dari global nation group" ruang rapat kembali gaduh bahkan jasesuk sampai berdiri dari duduknya.
"p-presdir tunggu dulu,apa apaan ini,kau tidak bisa melakukan ini padaku"
"apanya yang tidak bisa,memangnya apa yang sudah kau berikan untuk perusahaan ini" nada bicara presdir yang tiba tiba meninggi membuat semua orang bungkam dan tidak berani lagi mengucapkan sepatah katapun.
"yang kau lakukan hanya bersenang senang dengan kekuasaan yang kau dapat dari kerja keras anak mu,apa kau ingat berapa kali kau mengganggalkan proyek dan berapa kali seokjin menyelamatkan perusahaan akibat ulahmu,tidak ada yang lebih pantas untuk mengisi jabatan wakil presdir kecuali seokjin,mulai sekarang dia yang akan mengambil alih perusahaan ketika aku pergi dengan begini rapat di tutup"
presdir kim segera meninggalkan ruang rapat yang terlihat sangat kacau dan seokjin menjatuhkan pandangannya tepat di meja di hadapannya,dia tidak senang juga tidak menyesal,dia tidak menolak tapi juga tidak menerimanya,sekilas terlintas di fikirannya apa hanya sebatas itukah presdir kim menghargai kerja kerasnya selama ini.
"wakil presdir" batin seokjin tapi dia tersentak ketika seseorang menepuk bahunya yang tidak lain adalah salah satu pemegang saham yang tersenyum lebar ke arahnya dan mengucapkan selamat padanya,seokjin pun berdiri dan sedikit membungkukkan badannya sekilas ketika beberapa orang menjabat tangannya dan membuatnya terpaksa untuk tersenyum,jaesuk yang masih belum bisa menerima keputusan presdir meski anaknya sendirilah yang menempati posisinya berjalan keluar dengan wajah yang memerah yang menunjukkan bahwa dia benar benar marah.
"kau memang pantas mendapatkannya,mulai sekarang kau harus bekerja lebih keras lagi" ujar salah seorang dari pemegang saham kepada seokjin yang hanya tersenyum sembari menganggukkan kepalanya.
"aku akan menunggu bagaimana global nation selanjutnya jika di pimpin oleh anak anak muda berprestasi seperti kalian"
"bulan depan global nation akan berubah total"
seokjin mendengar tawa dari beberapa orang di dalam sana,terlalu banyak suara bahkan seokjin sendiri tidak yakin suara mana yang harus ia dengar,setelah beberapa waktu ruang rapat kosong dan menyisakan seokjin yang duduk di tempatnya seperti sebelumnya,dia menatap ke arah meja kosong di hadapannya,dia tidak tahu harus bagaimana sekarang, menjadi wakil pimpinan global nation group bukanlah impiannya tapi menjadi pimpinan global nation group bukanlah ambisinya,lalu apa yang sebenarnya yang dia inginkan,kenapa dia berjalan sampai sejauh ini hanya untuk global nation group,apa selama ini dia tidak pernah berada dalam jalannya sendiri,bagi seokjin semuanya terasa seperti melayang sekarang bahkan dia tidak tahu lantai mana yang ia pijak sekarang,mungkinkah itu lantai global nation group atau lantai rumahnya,semua sama saja,sama sama panas,seokjin menghembuskan nafasnya pelan dan beranjak dari duduknya dan berjalan keluar dengan wajah lelahnya.
"tunggulah satu bulan lagi dan kau akan menyaksikan sesuatu yang berbeda dari nation group,itulah yang ku dengar dari mereka,satu bulan"
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro