Waiting For The Winter~12
jimin dan hoseok sedikit bergeser ketika jungkook benar benar datang membawa hankyung yang tampak tak bersemangat,sekilas hankyung bertemu pandang dengan jimin dan hoseok,dia sama sekali tidak memikirkan hoseok,yang berputar putar di kepalanya saat ini adalah jimin,jimin yang juga tengah melihatnya,hankyung melihat ke arah jimin seakan akan berusaha untuk membaca fikiran jimin tapi semuanya berakhir ketika jungkook tiba tiba mendorong tubuh hankyung dan berakhir dia yang tersandung kakinya sendiri,membuat jimin,hoseok dan kepala perawat choi membuka mulut mereka karna tepat di hadapan hankyung ada yoonki yang juga melihatnya dengan raut wajah yang terlampau santai tak berbeda dengan jungkook,semua orang mengira hankyung akan jatuh di pelukan yoonki tapi tidak tebakan mereka semua salah karna yoonki tiba tiba menghindar tapi bukan berarti hankyung akan jatuh begitu mudah,tangannya tiba tiba meraih lengan yoonki dan alhasil,semua orang bernafas lega kecuali yoonki yang diam saja dan jungkook yang bertepuk tangan ketika hankyung tidak jadi jatuh dan hanya membungkuk berlebihan,hankyung menghela nafasnya dan langsung bangkit ketika menyadari bahwa yang di pegangnya adalah lengan yoonki,dia berdiri tegap tepat di hadapan yoonki tapi kakinya bergerak menendang kaki jungkook yang sempat membuat jungkook menjauh tapi hanya sebentar karna setelahnya dia ikut merapat di meja dengan yang lainnya.
"apa kabar,lama tidak bertemu" hankyung sedikit menundukkan kepalanya saat memberi salam dan yoonki sama sekali tidak bereaksi.
"sejak kapan dia jadi penurut" cihbir jimin dengan suara yang pelan tapi terdengar begitu menusuk di telinga hankyung.
"aku dari kepolisian,aku datang kemari untuk melihat kondisi korban penikaman yang di larikan kesini beberapa waktu lalu"
setelah sekian lama tidak bertemu satu hal yang membuat hankyung ingin sekali menjatuhkan bahunya,gaya bicara yang sama sekali tidak berubah,tidak bisakah yoonki berbicara dengan lebih semangat sedikit bahkan suaranya terdengaar seperti orang yang baru bangun tidur, itulah sebabnya hankyung menjulukinya manusia anemia karna sungguh cara bicara yoonki yang seperti itu terkadang menular atau merusak mood seseorang yang tengah bicara padanya.
"kepala perawat choi,bisa kau berikan aku data medisnya" ujar hankyung dengan nada yang di buat buat.
"dia terlalu berlebihan"
"ini menarik"
hankyung sekilas menatap tajam kearah jimin dan hoseok untuk membungkam mulut mereka berdua,hankyung kemudian menyodorkan papan kecil ke meja di depan yoonki yang hanya melihatnya sekilas dan berbalik melihat hankyung untuk beberapa detik kemudian mengambil papan kecil tersebut,hanya sebentar dan dia langsung menggunakan papan kecil itu untuk memukul kepala hankyung yang refleks memejamkan matanya sekilas,tidak terlalu keras tapi membuat ketiga orang di sana tidak termasuk jungkook terkejut.
"aku bukan dokter bagaimana bisa aku membacanya" yoonki sedikit menaikkan nada bicaranya,hanya sedikit dari standar bicaranya.
"dia kejam sekali" gumam jimin menatap ngeri ke arah yoonki.
"hankyung terlihat gugup"
"mereka keren"
tiga orang yang tersisa di sana melihat ke arah jungkook,apanya yang keren,sepertinya jungkook tidak mengerti keadaannya.
hankyung mengangkat kepalanya dan tatapan matanya sudah kembali seperti sebelumnya,dia kemudian mengambil papan kecil di tangan yoonki.
"ikuti aku"
ujarnya dengan nada bicara seperti biasa,sepertinya pukulan yoonki tadi menyadarkan otaknya,yoonki pun mengikuti langkah hankyung mereka tidak pergi jauh hanya berpindah meja dan masih dalam jangkauan rekan rekannya.
"bagaimana bisa hankyung berhubungan dengan orang seperti dia" sinis jimin.
"aku rasa tidak ada yang salah dari yoonki hanya saja dia sedikit berbeda" sahut kepala perawat choi yang menyangga dagunya sembari melihat ke arah hankyung dan yoonki.
"dia pria yang tidak punya semangat hidup"gumam hoseok prihatin.
" dia bahkan seperti orang sakit"tambah jimin.
"sejak pertama aku melihatnya aku fikir dia terkena anemia,tapi sepertinya dia baik baik saja,hanya cara bicaranya saja yang unik" sahut kepala perawat choi.
"noona tadi sempat menyebutnya manusia anemia"
ucapan jungkook membuatnya menerima banyak perhatian tapi yang di tatap malah tidak perduli.
yoonki dan hankyung berdiri di depan meja informasi dan menghadap ke layar komputer yang menampilkan kondisi organ dalam dan letak luka tikaman korban yang di maksud yoonki.
"di sini"
hankyung kembali ke profesionalitasnya sebagai seorang dokter,dia menunjuk gambar di layar dan menjelaskannya pada yoonki.
"dia mendapatkan luka tepat di dadanya dan ujung pisaunya mengenai jantungnya dan membuat beberapa pembuluh jantung robek,tulang rusuknya juga mengalami cedera,operasi nya berjalan lancar tapi untuk penyembuhan secara penyeluruh akan di perlukan waktu yang lebih lama"
"bagaimana keadaannya sekarang"
"dia masih belum sadar,pihak rumah sakit akan memantaunya,meski organ vitalnya berfungsi dengan baik tidak ada jaminan bahwa dia akan sadar dalam waktu 24 jam kedepan"
setelah mendapatkan penjelasan dari hankyung yoonki tampak berpikir,"bawa aku menemuinya,aku harus melihat langsung kondisinya"
"ikuti aku" ujar hankyung dia merendahkan sekilas kepalanya ke arah petugas yang berada di belakang meja dan berjalan kearah rekan rekannya di ikuti oleh yoonki di belakangnya, hankyung menyodorkan papan kecil tersebut kembali kemeja kepala perawat choi.
"ambil alih IGD" gumam hankyung sekan berbisik sebelum akhirnya berjalan berdampingan dengan yoonki,ke empat pasang mata itu berbalik dan melihat kearah perginya hankyung.
"apa yang terjadi padanya" tanya kepala perawat choi memulai sambung kata mereka
"dia sedikit berbeda dari sebelumnya" lanjut hoseok.
"tidak ada yang berbeda itulah sifat aslinya" sambung jimin.
"dia memang keren" di akhiri dengan jungkook dan semua orang melihat ke arah jungkook,karna sejak tadi dia hanya mengatakan keren keren dan keren,apanya yang keren.
"siapa yang kau maksud" tanya jimin dengan suara datar tanpa membalik tubuhnya hanya kepalanya yang menoleh ke arah jungkook.
"yoonki hyungnim,aku pergi dulu" ujar jungkook santai dan langsung meninggalkan mereka.
"sejak kapan dia memanggil si anemia itu dengan sebutan hyungnim" heran jimin.
"sejak dia tahu bahwa itu min yoonki" jawab kepala perawat choi.
jimin memiringkan kepalanya dan terlihat tidak percaya sebelum akhirnya berjalan pergi.
"apa yang sebenarnya dia lihat dari si anemia itu"
samar samar hoseok dan kepala perawat choi masih bisa mendengar gumaman jimin.
"woahh.....sepertinya sesuatu yang besar baru saja terjadi"ujar hoseok.
" kalau begitu pergilah"
"ne!?" hoseok berbalik,melihat kepala perawat choi dengan tatapan bertanya.
"ada pasien datang pergilah ke IGD dan bantu lainnya"
"aku tahu.....baiklah aku akan pergi sekarang, jaga dirimu baik baik" hoseok membungkukkan badanya sebelum pergi.
"aigoo,sepertinya anak anak ini benar benar sudah tidak waras,kenapa tidak sekalian saja rumah sakit ini di jadikan rumah sakit jiwa" gerutu kepala perawat choi ketika empat sekawan itu telah membubarkan diri.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro