Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Waiting For The Winter~11

hankyung sampai di taman yang berada di kawasan rumah sakit dengan raut wajah yang terlihat gelisah,setelah melarikan diri dari yoonki sebelumnya,dia sendiri tidak tahu kenapa dia yang harus melarikan diri memangnya apa salahnya,jika di fikirkan kembali hankyung menyesali kebodohannya beberapa waktu lalu.

"untuk apa aku lari darinya,memang apa salahku" ketus hankyung yang seakan berbicara pada dirinya sendiri.

"lagi pula untuk apa orang itu tiba tiba kemari,bukankah sudah tidak pernah mengabari kenapa tiba tiba muncul di hadapanku,ahhh....jinjja" hankyung membuang nafasnya ke udara sembari mendongak sekilas sedikit melepas stresnya karna tiba tiba melihat yoonki yang tiba tiba saja muncul di hadapannya tanpa mengkonfirmasinya terlebih dulu.

"aku bisa gila,bagaimana jika yang lainnya tahu,apa yang akan mereka fikirkan tentangku,orang ini benar benar" hankyung mendengus kesal dia menaruh kedua tangannya di pinggang dan berjalan mondar mandir beberapa kali,tiba tiba saja dia berhenti seperti teringat sesuatu.

"jimin" gumamnya dia baru menyadari ancaman terbesar untuk reputasinya adalah jimin,bagaimana jika jimin tahu bahwa yoonki adalah mantan pacarnya hankyung dia bisa di bully habis habisan karna menyukaii orang seperti yoonki dan yang lebih parah lagi ,sebelumnya jimin berjalan ke arah kepala perawat choi yang jelas jelas yoonki juga tengah berada di sana.

"habislah aku,bagaimana ini"

"noona....."

hankyung langsung menoleh dengan cepat ke sumber suara yang sangat familiar di telinganya,dia berbalik dan menunggu jungkook yang tengah berlari ke arahnya dengan wajah ceria,tunggu sebentar,wajah ceria,apa yang baru saja terjadi pada jungkook sehingga dia berlari dengan riangnya mengahampiri hankyung.

"ada apa dengan wajahmu"

"ne,dimana apa ada yang salah" jungkook meraba wajahnya berfikir jika ada sesuatu di wajahnya.

"tidak ada apa apa di wajah mu,kenapa kau tersenyum selebar itu apa kau baru saja memenangkan lotre"

"yoonki hyungnim menunggumu"

"ne!?" suara hankyung terdengar datar sedatar raut wajahnya,dia berharap dia salah dengar tapi tidak mungkin dia masih muda dan jarang mendengarkan aerphone mustahil jika dia mulai dungu,sejak kapan jungkook memanggil yoonki dengan sebutan hyungnim,apa mereka pernah bertemu sebelumnya jika tidak bagaimana bisa mereka menjadi sedekat itu hanya dalam waktu singkat mengingat sikap yoonki yang menyebalkan dan seenaknya.

"kau memanggil manusia anemia tadi apa"

"mwo? apa itu,manusia-anemia..." jungkook memiringkan kepalanya seperti tengah mempertimbangkan sesuatu.

"apa.....yang noona maksud itu....yoonki hyungnim"

"sejak kapan kau memanggilnya hyungnim,berhenti melakukannya" hankyung tiba tiba menaikkan nada bicaranya.


"aku kan memanggil noona dengan sebutan noona bukankah wajar jika aku memanggil yoonki hyungnim dengan sebutan hyungnim"

"apanya yang wajar,apanya yang wajar...memangnya dia siapa ku" ujar hankyung yang semakin jengkel.

"bukankah yoonki hyungnim mantan pacar noona"

"ne?" suara hankyung tiba tiba menjadi datar setelah baru saja berteriak dia kemudian mendekat ke arah jungkook dan sepertinya terlalu dekat karna jungkook sedikit mundur namun hankyung menarik kemeja jungkook,membuat jungkook bergidik jika melihat wajah hankyung yang kesal dengan jarak sedekat itu.

"a-apa yang noona lakukan"

"dari mana kau tahu" ujar hankyung dengan menekan suaranya seakan takut jika ada orang yang mendengarnya.

"tahu,tahu tentang apa maksud noona"

"min yoonki"

"ahh....yoonki hyungnim,semua orang juga sudah tahu"

"mwo"

jungkook mengangguk dan hankyung langsung melepaskan jungkook dan terlihat syok,sedangkan jungkook dia merapikan kembali kemejanya.

"jimin,dimana jimin"

"kepala perawat choi,hoseok hyung dan juga jimin hyung masih berbicara dengan yoonki hyung"

"mwo....." kali ini bukan suara datar hankyung yang keluar melainkan suara lantangnya yang bahkan membuat burung burung yang bertenggar di pohon beterbangan seakan melarikan diri.

"sebenarnya apa yang kalian lakukan....,jinjja"


~HAND OF GOD~

taehyung membuka pintu dengan desain klasik yang berada di sebuah toko,dan suara lonceng terdengar ketika ia membuka nya,senyum taehyung melebar ketika melihat ahjussi sang pemilik toko.

"ahjussi...."

"eoh,kau datang"ujar ahjussi tersebut dan tampak terkejut dengan kedatangan taehyung.

taehyung berjalan mendekat ke arah meja kasir di mana sang ahjusi berdiri di belakang meja.

" aigoo...sudah lama sekali sejak terakhir kau kemari,ada apa apa catmu habis atau kertasmu yang habis,aku akan memberikan diskon untuk mu"

"aku hanya ingin meliha lihat" jawab taehyung sembari tersenyum lebar di sahuti tawa ringan oleh ahjussi pemilik toko yang menyediakan cat air hingga keperluan yang di hutuhkan oleh para pelajar dan taehyung sendiri sebelumnya sering kesana untuk membeli cat air dan kertas saat persediaan di rumahnya sudah habis.

"aku akan melihat lihat sebentar" taehyung berpamitan pada ahjussi dan mulai berkeliling toko tersebut,di sana juga menyediakan beberapa buku bacaan,baik tentang edukasi maupun novel remaja,taehyung berjalan ke barisan rak buku yang sangat penuh dan tentu saja tertata dengan rapi dan bersih,tidak banyak orang yang berada di sana karna taehyung memilih waktu di mana toko itu sepi.

taehyung berhenti dan mengambil salah satu buku secara acak,taehyung membaca sampul buku tersebut yang ternyata adalah sebuah novel.

"nae simjang sori,deullinayo?" (apa kau mendengarnya, suara hati ku)

taehyung memiringkan kepalanya dan terlihat mempertimbangkan sesuatu,dia pun menegakkan kepalanya kembali dan mengangkat tangannya untuk menyentuh dadanya tepat di jantungnya terletak.

"simjang sori" gumamnya,kemudian tertawa ringan seperti orang gila karna tidak ada hal lucu dan juga dia tengah sendirian kenapa tiba tiba tertawa,apa yang sebenarnya yang dia fikirkan.

taehyung kemudian memutuskan untuk membawa buku tersebut meski tidak tahu bagaimana isinya,dia melanjutkan langkahnya untuk berkeliling.

setelah hampir satu jam berada di sana taehyung keluar dari barisan rak buku dan berjalan ke kasir,dia meletakkan satu buku dan satu pensil,ahjussi menaikkan sebelah alisnya ketika melihat barang yang akan di beli oleh taehyung,karna sebelumnya dia tidak pernah membeli pensil kenapa tiba tiba membeli pensil.



"tidak biasanya kau membeli pensil"ujar ahjussi sembari memasukkan barang belanjaan taehyung ke dalam kantong belanja.

" aku ingin mencoba hal baru"

"kau sedikit mengejutkanku"

keduanya tertawa ringan,dan taehyung berpamitan setelah mendapatkan barang yang ia perlukan.

"terimakasih, aku pergi dulu,jaga dirimu baik baik" taehyung membungkuk sekilas dan berjalan keluar.

"hati hati di jalan"

"ne....."

"simjang sori~apa kau mendengar suara jantung yang sudah kau perbaiki,aku membencinya"

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro