Waiting For The Winter~09
hankyung, jungkook,jimin dan hoseok masuk ke dalam ruang pertemuan yang sudah ada beberapa profesor senior mereka di antaranya terdapat taekwon yang sudah duduk dengan manis di tempatnya,mereka kemudian menempati tempat duduk masing masing.
"baiklah karna semua sudah berkumpul di sini,aku tidak akan berbelit belit dan akan langsung mengatakannya" ujar presdir rumah sakit hyunjin.
"jika tidak berbelit belit lalu ini apa" ujar jimin dengan mulut yang bahkan seperti tidak terbuka dan hanya hankyung dan hoseok lah yang bisa mendengar suaranya yang terdengar seperti suara lebah.
"rumah sakit kita mendapat sebuah kehormatan untuk bisa di tayangkan di salah satu stasiun tv swasta dan pengambilan gambar akan di lakukan dalam tiga hari lagi,himbauan ini wajib di ketahui oleh seluruh staf rumah sakit tanpa terkecuali,jangan melakukan hal apapun yang bisa merusak citra rumah sakit tapi bukan berarti kalian harus bekerja seperti robot,buat mereka semua mengenal seberapa profesionalnya rumah sakit hyunjin dan bagaimana kerja keras yang kalian lakukan"
hankyung membuang nafasnya,haruskah mereka mengadakan rapat hanya untuk hal seperti ini,jimin menangkap kebosanan di wajah hankyung dan menarik sudut bibirnya ke atas.
tiba tiba ponsel hankyung bergetar dan membuat semua perhatian tertuju ke arahnya,"maaf"ujar hankyung sembari berdiri dan membalikkan badannya untuk menerima panggilan.
"aku mengerti,aku segera kesana"
panggilan darurat,itu yang tengah di fikirkan oleh rekan rekannya,hankyung berbalik dan melihat ke arah presdir,dan membungkuk.
"maaf,aku tidak bisa mengikuti rapat hari ini,aku harus segera kembali ke IGD,permisi" ujarnya dan langsung beranjak pergi tepat setelah ia menyelesaikan kalimatnya.
jimin tiba tiba beranjak dari duduknya membuat jungkook dan hoseok menatap heran kearahnya,apa dia juga mau pergi.
"seperti nya IGD sangat membutuhkanku,aku permisi"
hoseok tersenyum tidak percaya,apa jimin hanya mencari alasan untuk kabur dan tepat setelah jimin meninggalkan ruangan tersebut jungkook dan hoseok beranjak bersamaan dan mengucapkan alasan yang sama seperti rekan rekan sebelumnya membuat presdir menggeleng kan kepalanya.
"aigoo,seperti nya aku tidak perlu khawatir tentang IGD,mereka benar benar terlalu bersemangat" ujar presdir sembari tertawa ringan.
"bukan begitu profesor jeon,woah....aku tidak menyangka kau memiliki putri yang hebat seperti dr.hankyung kau pasti bangga padanya"
profesor jeon yang tidak lain adalah ayah dari hankyung tersenyum sembari merendahkan diri atas pujian dari presdir meski pada kenyataan nya hubungan antara dia dan hankyung benar benar buruk,bahkan hankyung tidak pernah sekedar basa basi untuk mennyapanya.
"anda terlalu berlebihan presdir"
"tidak,apanya yang berlebihan berkat dia IGD berjalan dengan baik hahaha...."
~HAND OF GOD~
Jimin keluar dari ruang meeting dan mempercepat langkahnya mengejar hankyung,hankyung menoleh sekilas ke arah jimin ketika menyadari kehadirannya.
"Kau dapat panggilan"
"Tidak"
Hankyung tersenyum tidak percaya,"kebiasaan lama memang tidak pernah berubah"ucapnya seakan mencibir jimin.
"Mereka juga akan menyusul"
"Mwo ...kalian sudah gila"
Jimin dan hankyung masuk ke dalam lift,"aku tidak suka membahas hal yang tidak penting,biarlah para profesor itu yang membuat rencana"
"Bilang saja jika kau tidak ingin di kalahkan oleh wanita"
Ujar hankyung yang langsung keluar begitu lift terbuka,tak lupa melambaikan tangan ke atas.
Hankyung sampai di ruang IGD dan segera menghampiri jaehwan,"ada apa"
"Dia korban penikaman"
Hankyung melihat kondisi seorang pria paruh baya yang sudah tak sadarkan diri,dia mengangkat kain yang menyeka darah pada lukanya yang tepat di dadanya,tapi hankyung langsung menutupnya kembali setelah darahnya tiba tiba mengalir kembali,"segera bawa ke ruang operasi"
"Ne"
Hankyung meninggalkan IGD dan berjalan keruang ganti.
"Apa keadaannya parah" tanya jimin yang datang dari arah berlawanan,"aku tidak yakin sepertinya orang yang menikamnya benar benar profesional,aku pergi dulu"
Mereka melakukan high five saat berpapasan ,seperti sebuah ritual yang sudah melekat sejak mereka duduk di bangku SMA,mereka akan selalu melakukan high five ketika berpapasan.
~BATTLE OF HEALER~
seokjin menemui presdir kim di ruang kerjanya yang berada di kediaman keluarga besar kim.
seokjin mendekati kakeknya yang tengah berdiri di depan rak buku dan terlihat tengah membaca buku.
"harabeoji...."
presdir kim menoleh ke arah seokjin ketika mendengar teguran seokjin yang ternyata sudah berada di belakangnya,seokjin memang membuka pintu dengan pelan tapi dia juga tidak menyangka bahwa kakeknya tidak menyadari kehadirannya.
"kau di sini,ada apa,apa ada yang ingin kau bicarakan dengan kakekmu" ujar presdir kim dengan nada bicara dan raut wajah yang sama seperti ketika ia berbicara pada taehyung karna meski dia bermasalah dengan ayahnya tapi presdir kim menyayangi cucu cucunya tanpa ada pilih kasih.
seokjin kemudian menyerahkan berkas yang berada di tangannya pada presdir kim yang perlahan mengulurkan tangannya dan menerima berkas tersebut.
"itu adalah surat perjanjian yang telah di tanda tangani oleh presdir Ma,dia setuju untuk bekerja sama dengan global nation group"
terang seokjin sedangkan presdir kim tersenyum bangga saat memeriksa berkas tersebut.
"lagi lagi kau melakukan hal yang tidak pernah bisa di lakukan ayahmu"
"aku permisi" ujar seokjin yang menundukkan kepalanya sekilas dan langsung pergi, presdir kim menatap penuh tanya ke arah seokjin,dia sedikit berbeda hari ini,dia seperti telah melupakan kebiasaan lamanya yang selalu membuat kakeknya tertawa setiap kali berbicara dengannya,biasanya dia sangat murah senyum tapi bahkan sekarang dia tidak merespon sama sekali ketika presdir kim memujinya,apa ini karna rapat pemegang saham yang akan datang.
"seokjin-ah.."
seokjin menghentikan langkahnya tapi tidak berbalik meski dia tahu bahwa itu bukanlah tindakan yang sopan ketika membelakangi orang tua yang sedang berbicara padanya.
"apa ada hal yang ingin kau katakan"
"meski ku katakan bukan berarti semua akan sama dengan yang ku harapkan,sebaiknya kakek tidak tidur terlalu malam, itu tidak baik untuk kesehatan kakek"
seokjin pergi dari ruangan presdir kim setelah menyelesaikan kalimatnya yang terdengar tidak bersahabat,setelah seokjin meninggalkan ruangannya presdir menuju meja kerjanya dan duduk di kursi sembari menaruh berkas yang di berikan oleh seokjin sebelumnya,melihat sikap seokjin barusan membuat presdir kim berfikir bahwa jaesuk sudah memanipulasi seokjin untuk ikut melawan keputusannya.
"sepertinya aku sendiri yang harus turun tangan untuk membenahi keluarga ini,yeonsoo-ya...maafkan aku karna harus menyakiti cucu kita"
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro