Waiting For The Winter~05
"sudah datang" sapa kepala perawat choi ketika hankyung menghampirinya, kepala perawat choi kemudian memberikan data medis dari pasien hankyung.
perhatian keduanya teralaihkan oleh suara tv yang menempel di dinding,"eoh...bukankah itu dr.jung taekwon dari bangsal vip"
"ne....sepertinya benar" ujar hankyung yang tak memalingkan pandangannya dari layar tv.
"bagaimana bisa dia ada di sana"
tanya jimin yang tiba tiba muncul dari belakang hankyung dan bersandar di meja.
"dia mendapatkan tawaran untuk tampil di salah satu stasiun televisi,bukankah itu keren"
jimin melihat mata hankyung yang bersinar ketika memuji taekwon,jimin menghela nafas pelan seakan tidak ingin di dengar orang.
"apanya yang keren,menurutku itu biasa saja,semua orang bisa melakukannya mereka hanya mengikuti script yang sudah di sediakan oleh produser"
"kau mengatakan nya hanya karna merasa iri"ujar hankyung santai sembari tersenyum mencibir jimin yang seperti nya merasa kesal padanya.
" ada banyak hal yang tidak bisa kau lupakan saat pertama kali kau menginjakkan kakimu di rumah sakit,ada begitu banyak kesan pertama yang mungkin akan membuatmu jatuh atau sebaliknya,menjadi batu pijakan untuk menuju sebuah kesuksesan"
"apa yang sebenarnya dia katakan" tanya kepala perawat choi yang tidak bisa mengerti alur pembicaraan yang tengah di lakukan taekwon di sana.
"bukankah sudah ku bilang dia hanya mengikuti script" cibir jimin.
"ada begitu banyak dokter yang keras kepala dan melakukan prosedur mereka sendiri, di saat mereka masih menjadi dokter magang,mereka akan menuruti prosedur rumah sakit yang berlaku tapi setelah mereka mendapat tempat sifat mereka akan muncul perlahan kebanyakan dari mereka akan menggunakan prosedur mereka sendiri untuk menyelamatkan pasien meski sedikit menyimpang dari prosedur rumah sakit"
"cih,apa apan orang itu" hankyung tertawa ringan,membuat kepala perawat choi dan jimin menatapnya dengan tatapan menyelidik,siapa yang tidak tahu bagaimana keakraban mereka berdua.
"apa kau juga termasuk salah satu dari mereka"
"aku? aku menjalani tugas di IGD dalam waktu yang singkat,seperti nya aku masih belum punya waktu untuk itu,ada banyak kisah yang tidak bisa kau lihat di bangsal VIP sebaik saat kau berada di IGD di mana semua orang berjuang mati matian untuk menyelamatkan pasien dari kondisi yang paling buruk,meski terkadang ada baiknya kau berada di bangsal VIP tapi kenangan terbaik adalah kenangan yang kau lalui ketika kau berjuang bersama rekan dan pasienmu untuk bisa meninggalkan kondisi yang paling buruk."
"woah...dia keren sekali" ujar kepala perawat choi dengan mulut sedikit terbuka sembari menepuk tangannya beberapa kali.
"ada baik nya berada di bangsal VIP tapi kenangan terbaik akan datang saat kau bertugas di IGD" ujar jimin seakan mengulang ucapan taekwon."dia memiliki karakter yang kuat sebagai seorang seonbae ck ck ck"
"aku pergi dulu" hankyung menepuk bahu jimin dan meninggalkan mereka,jimin melihat punggung hankyung yang semakin jauh dan tidak mungkin bisa ia gapai.
"bahkan jika aku berlari aku tidak akan bisa menggapaimu" jimin dan kepala perawat choi menoleh ke sumber suara yang berasal dari belakang jimin,bisa di lihat dengan jelas deretan gigi putih milik jungkook.
"apa yang kau lakukan,datang tiba tiba dan berbicara ngelantur apa kau sedang mabuk"
"hyung...mana mungkin aku mabuk di pagi hari,kau bercanda" ujar jungkook sembari tertawa ringan,"aku kan hanya mengatakan isi hatimu"
"mwo...?" ujar jimin datar dengan mata yang sedikit melebar,meski sebenarnya memang itu yang ada dalam fikirannya tapi kenapa jungkook bisa mengetahuinya.
"tidak,bukan apa apa, aku akan pergi sekarang" jungkook pergi dengan terburu buru dan membuat kepala perawat choi merasa bingung.
"apa yang terjadi dengan mereka,apa mereka sedang mabuk"
"tidak ada orang yang mabuk di pagi hari,waktunya bekerja" jimin memberikan senyumnya pada kepala perawat choi yang lebih tua dari pada mereka dan berjalan pergi.
"mereka benar benar bermasalah" cibir kepala perawat choi.
~HAND OF GOD~
kim taehyung keluar dari halaman rumahnya,sejenak dia berhenti dan melihat ke arah rumahnya sendiri seperti sedang memikirkan sesuatu,sudut bibirnya kemudian terangkat sebelum akhirnya melangkahkan kakinya dengan santai,langit malam yang gelap sangat kontras dengan jalanan seoul yang selalu berkilauan di malam hari,taehyung sedikit merapatkan jasnya seperti nya musim gugur akan segera berakhir dan saat saat yang di tunggu tunggu sekaligus di hindari oleh taehyung akan segera datang,dia menunggu saat salju turun dan memenuhi halaman rumahnya membuatnya merasa lebih tenang memandanginya dari dalam rumah,dan menjadi hari di mana dia harus pergi ke global nation group hari yang paling di hindari oleh taehyung bahkan mungkin seumur hidupnya.
~Meski seribu kalipun kau mengatakan kau menyukainya.
bukan berarti kau harus tinggal bersamanya.
~Kim Taehyung
~BATTLE OF HEALER~
"abeonim...." (ayah mertua)
"tidak kah kau terlalu buru buru mengambil keputusan"
"apa yang kau katakan, apanya yang terburu buru"
ujar presdir kim menatap tidak suka ke arah jaesuk yang duduk berhadapan dengannya di ruang keluarga,meski sudah tinggal bersama sama dalam waktu yang cukup lama hubungan keduanya bahkan tidak bisa di bilang sebagai menantu dan ayah mertua karna setiap kali bertemu mereka pasti memiliki pendapat yang berbeda,itulah alasan kenapa presdir kim tidak suka ketika jaesuk sudah mulai bicara.
"tentang penyerahan global nation group kepada cucu bungsumu,bukankah ini sangat tidak adil" tuntut jaesuk bahkan dia sampai berdiri dari duduklah.
"apanya yang tidak adil bukankah semua sudah mendapatkan bagiannya masing masing" ujar presdir kim dengan suara yang tenang.
"jika kau memberikan semuanya pada cucu bungsumu bagaimana dengan cucu sulungmu,bagaimana dengan kim seokjin,apa abeonim sudah melupakan cucu sulung abeonim,selama ini dia sudah bekerja keras mati matian untuk membesarkan nama global nation group"
seokjin yang waktu itu baru pulang menghentikan langkahnya sejenak,dia menghela nafas pelan melihat keributan yang terjadi lagi dan lagi.
"kau sudah pulang"
tegur kakek membuat jaesuk melihat ke arah lorong yang menghubungkan dengan pintu depan,seokjin membungkuk sekilas dan berjalan ke atas menuju lantai dua di mana kamarnya berada.
"abeonim lihat sendiri bukan bagaimana anak itu,jam berapa sekarang, dia berangkat di pagi hari dan pulang di malam hari apa yang kurang dari dia,dia bertanggung jawab dan memiliki reputasi yang baik di perusahaan apa lagi yang membuat abeonim tidak melihat kerja kerasnya selama ini"
"hentikan bicara omong kosongmu...." bentak abeonim yang langsung membungkam mulut jaesuk dan membuatnya salah tingkah,meski seribu kalipun dia memberontak jika presdir kim sudah berteriak seisi rumah pasti akan diam.
"kau bertanya alasan apa yang membuatku tidak memilih seokjin sebagai penerus perusahaan,apa kau benar benar serius menanyakannya" nada bicara presdir kim semakin mengeras berbeda dari sebelumnya.
"alasannya adalah kau"
jaesuk tampak terkejut mendengar perkataan presdir kim."maksud abeonim apa,kenapa aku apa yang sudah ku lakukan"
"karna sifat burukmu yang sudah mendarah daging itulah yang membuat jalan anakmu menjadi sulit,aku membesarkan perusahaan ini dengan susah payah,aku tidak akan menyerahkan perusahaanku pada orang yang tidak kompeten" tandas presdir kim membuat jaesuk membulatkan matanya dan menatap presdir dengan penuh kebencian.
"abeonim....."
"bisa hentikan percakapan yang sudah usang ini sekarang"
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro