(✿) Year: O5
Sudah menginjak tahun kelima semenjak pertemuan pertama ku dengan (Name).
Hubungan kami menjadi semakin dekat semenjak tahun lalu. Walau hanya beberapa jam, tapi itu menjadi waktu terbaik yang pernah ku habiskan selama ini.
Waktu itu dia mengatakan bahwa ia sangat menyukai alam, apalagi bunga sakura. Kesukaan nya sama seperti rupanya.
Jika tahun-tahun kemarin aku datang dengan tangan kosong (kecuali saat tahun ketiga karena aku membawa sapu tangan miliknya), tahun ini aku memutuskan untuk membawa sekotak cake untuk dimakan bersama dengan nya.
Aku tersenyum sambil menatap kotak strawberry cake yang kubawa. Hari ini akan menjadi kegiatan hanami dengan makanan pertama bersamanya.
... Tahun-tahun lalu itu termasuk hanami, kan?
Meski begitu, aku kurang mengetahui apa cake kesukaan nya, tapi setahuku gadis-gadis menyukai strawberry cake.
Bukan karena aku menyukai strawberry cake, ya. Sumpah.
Aku menyusuri jalan setapak menuju bukit yang selalu ku kunjungi setahun sekali itu. Seiring kaki ku melangkah, akan semakin banyak pohon bunga sakura yang terlihat.
Kelopak merah muda menghiasi pemandangan sekitar. Kelopak lima, enam, tujuh.. ada banyak jenis pohon yang berbeda tertanam di bukit ini. Tapi bukankah aneh jika tidak ada siapapun selain kami yang mengetahui tempat ini?
Ataukah (Name) yang menanam mereka?
Meski aku tidak terikat janji dengan (Name) untuk datang lagi pada tahun-tahun berikutnya, tapi entah kenapa kaki ku melangkah dengan sendirinya.
Selalu ada keinginan untuk menemuinya sekali lagi. Tidak, tapi seterusnya. Sampai aku menua dan jelek pun, aku akan terus menemuinya.
Aku tidak mengerti mengapa aku tidak bisa mengunjungi nya pada hari biasa. Mengapa hanya saat musim semi- lebih tepatnya pada tanggal tersebut.
Apakah karena kesibukan nya? Mungkin saja dia lebih sibuk dibanding diriku sendiri.
Ya, mungkin saja begitu..
***
Sesampainya Arata di tempat biasa mereka bertemu- pohon sakura terbesar yang berada di bukit tersebut, Arata meletakkan kotak cake dan duduk dengan rerumputan sebagai tempatnya.
Namun, dia tidak melihat sosok (Name), maupun suaranya. Pria itu memang memutuskan untuk menunggu, namun sudah 2 jam terlewati tidak ada tanda-tanda perempuan itu datang.
'(Name).. kemana ya..?'
***
Sudah jam 6 petang.
Burung-burung gagak mulai berkicauan di tengah langit sore itu. Matahari mulai pamit dan membiarkan bulan naik untuk menggantikan nya.
Sang pemilik surai hitam itu tertidur dengan bersenderkan batang pohon sakura dengan kotak berisikan cake di samping nya.
"Hei!"
Manik hitam Arata sedikit memperlihatkan warna nya, menangkap sesosok pria jangkung berdiri di hadapan nya.
"Apa yang kau lakukan disini dengan pohon sakura yang sudah layu?"
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro