just the way you are | Kujo Tenn [IDOLiSH7]
Request by naaratemari
.
.
.
Pagi yang cerah di awal musim gugur. Musim yang begitu indah dan tenang , musim dimana semua bunga dan daun harus berguguran dari pohonnya, dedaunan yang terlepas dari rantingnya yang selama ini ditumbuhinya. Musim gugur saat dimana bunga, daun dan pohon harus berpisah. Mungkin setiap orang akan lebih menyukai musim semi saat bunga-bunga cantik bermekaran dan tumbuh dengan indah.
Tapi, tidak untuk seorang pemuda bersurai pink pucat itu. Pemuda yang duduk di depan jendela sebuah kamar rumah sakit seraya memandangi daun maple yang berguguran dari pohonnya.
"Selamat pagi, Tenn."
Sang empunya nama menoleh ke asal suara dan mendapatimu tengah berjalan dengan sekeranjang buah di tanganmu.
Ya, kalian tidak salah membaca. Orang yang tadi tengah melihat keluar jendela dengan tatapan kosong adalah Kujo Tenn. Seorang Idol terkenal yang tengah naik daun.
Tapi itu dulu. Ya, dulu. Sebelum kejadian naas itu menimpa dirinya 3 bulan yang lalu.
Sebuah kecelakaan lalu lintas yang sudah merenggut semuanya dari seorang Kujo Tenn yang berbakat. Entah itu teman, kemapuan, dan juga impian.
Saat itu, Trigger dalam perjalanan menuju apartement mereka setelah selesai tampil dalam sebuah acara televisi ketika sebuah truk besar tiba-tiba kehilangan keseimbangan dan berakhir dengan menabrak mobil yang Trigger tumpangi dengan sangat keras hingga mobil Van itu berguling beberapa meter.
Gaku dan Ryu, kedua teman yang sudah Tenn anggap sebagai keluarga itu meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit karena terlalu banyak kehilangan darah. Tenn mungkin selamat dari kematian, tapi dia kehilangan banyak hal untuk timbal baliknya. Kerusakan pita suara, serta kehilangan salah satu anggota tubuhnya. Kaki Tenn terpaksa diamputasi karena kerusakan tulang yang fatal akibat terjepit badan mobil yang ditumpanginya.
Tenn kadang berpikir, kenapa dia tidak mati saja? Mimpinya sudah hancur, begitu pula dengan hidupnya.
"Tenn? Kenapa melamun?" Kau melambaikan tangan tepat di depan wajah Tenn yang semakin pucat setiap harinya.
Manik itu kini beralih padamu. Jika dulu kau selalu berdebar ketika Tenn menatapmu, kini justru kau merasa hatimu mencelos karenaya. Kini tak ada lagi sinar dalam matanya. Yang tersisa hanyalah keputusasaan yang menggantung di iris sewarna mawar itu.
"Mau jalan-jalan ke taman? Kau bosan di kamar terus, kan?"
Tenn diam tak menjawab.
Hal itu sontak membuatmu tersenyum miris.
Selalu seperti itu. Sejak Tenn sadar dari koma 1 bulan yang lalu, lelaki itu tidak pernah berbicara pada siapapun hingga saat ini. Pita suaranya memang rusak, tapi bukan berarti dia bisu. Tenn bisa bicara jika dia mau. Hanya saja, lelaki itu tidak bisa menyanyi lagi. Begitu pula dengan menari. Tenn tidak bisa melakukannya. Bagaimana mungkin dia menari dengan satu kaki? Itu mustahil, kan?
Itulah sebabnya Tenn menganggap bahwa hidupnya tidak berarti lagi. Dia merasa tidak berguna.
Tes ...
Tanpa terasa, setetes air mata jatuh dari kelopak matamu.
"Kumohon jangan seperti ini, Tenn." Kau mulai terisak. Tentu saja kau merasa hancur melihat kondisi orang yang kau sayangi menjadi seperti ini. Jika boleh diminta, biarlah kau yang berada di posisi Tenn asalkan dia bisa tersenyum seperti dulu lagi.
"Kena.. pa?"
Suara yang teramat lirih itu berhasil mengehentikan isakanmu. Kau melihat Tenn kini menatapmu dengan matanya yang berkaca-kaca.
"Kenapa... Kau masih peduli padaku? Hidupku sudah hancur, [Name]. Semuanya tidak sama lagi. Aku tidak berguna." Tenn menangis tanpa suara. Tetes demi tetes air mata jatuh membasahi selimut yang dipakai lelaki itu.
Tak kuasa melihat Tenn yang kini terlihat sangat rapuh, kau lantas bergerak untuk memeluknya saat itu juga.
"Aku tidak bisa menyanyi lagi, [Name]. Hiks.. Aku ... Aku juga tidak bisa menari lagi." Tenn balas memelukmu dengan begitu erat. Seolah jika dia longgarkan sedikit saja, kau akan pergi meninggalkannya. Meninggalkan Tenn seperti mimpinya dan juga teman-temannya.
Pada akhirnya, kalian menangis bersama. Menyalahkan Tuhan pun tidak ada gunanya, karena kau yakin semua yang terjadi pastilah sudah digariskan oleh Yang Maha Kuasa.
Dan kau meyakini, akan selalu ada hikmah di balik musibah.
Kau hanya bisa berdoa, semoga Tenn bisa menerima keadaan dan kembali melanjutkan hidupnya dengan baik. Karena tanpa lelaki itu sadari, ada banyak orang yang peduli serta menyayanginya bagaimanapun keadaannya.
Terutama dirimu.
Kau akan selalu ada untuknya.
Karena kau mencintainya dengan segala kekurangan yang dia punya.
.
.
.
.
.
******
Aku ga tau ya Han, disini Tenn udah kesiksa banget atau ngga wkwk
Emang dasar bucin durhaka ya kamu, seneng banget liat oshinya kesiksa //plak
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro