Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

🍁 :: Chapter 02 ✧ ཻུ۪۪⸙͎

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
Happy Reading
-- ໑▸ 🍁 chapter 02
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

Hari ini Kuroo akan pergi ke festival Halloween. Yaku yang mengajaknya.

"Kamu beneran gak mau ikut?" tanya Kuroo pada [Name].

"Enggak, aku di sini aja deh." [Name] menjawab sambil tersenyum manis.

Kuroo menatap [Name].
"Yaudah lah, hati-hati dan jangan keluar rumah sendirian ya," ucap Kuroo mengkhawatirkan [Name].

[Name] hanya mengangguk paham. Setelahnya ia berucap, "Hati-hati ya, Kuroo-kun."

"Sudah berapa kali aku bilang, panggil aku Tetsurou, jangan Kuroo." Kuroo berdecak sebal, padahal ia sudah memperbolehkan gadis itu memanggilnya dengan nama depannya, tapi tetap saja gadis itu memanggilnya dengan marganya.

"Ah, gomennasai. Aku terbiasa memanggilmu begitu." [Name] terkekeh kecil.

"Ya sudah aku pergi dulu." Kuroo keluar sambil melambaikan tangannya. [Name] juga membalas lambaian tangan Kuroo.

▬▬▬▬▬▬ 🎃 ▬▬▬▬▬▬

Sepanjang perjalanan Kuroo sibuk bergelud dengan pikirannya.

Semenjak tinggal bersama [Name], Kuroo jadi sedikit lebih bersemangat menjalani kehidupannya. Namun, ia menemukan keanehan kala [Name] bersama dengannya.

[Name] selalu menolak ketika Kuroo ajak makan. Kuroo juga tidak pernah melihat [Name] makan.

Setiap malam, [Name] membiarkan Kuroo tertidur lebih dulu dibanding dirinya. Setiap pagi juga [Name] selalu bangun lebih dulu dibanding Kuroo.

Kuroo merasa seakan-akan [Name] tidak makan maupun tidur.

'Astaga aku berfikir apa sih.' Kuroo menggelengkan kepalanya.

▬▬▬▬▬▬ 🎃 ▬▬▬▬▬▬

Sementara di apartemen Kuroo ...

[Name] masuk ke kamar Kuroo diam-diam sambil meletakan sebuah surat dan bunga anyelir berwarna merah muda.

Senyumnya terukir jelas di bibirnya, ia membuka jendela kamar Kuroo dan melihat lentera bergambar labu. Ya, gak heran sih kalo gambarnya labu, namanya juga halloween. Ada juga labu yang terlihat menyala.

Wajah [Name] terlihat senang
"Wah! Beginikah suasana halloween? Aku baru melihatnya!" ujarnya senang.

Karna begitu senang, ia sampai lupa kalau ia harus menyembunyikan identitasnya. Sayap berwarna hitam keluar, tanduknya juga muncul.

Sungguh, [Name] sama sekali tidak sadar.

▬▬▬▬▬▬ 🎃 ▬▬▬▬▬▬

"Ah, ternyata hanya festival seperti ini," ucap Kuroo.

"Ya~ begitulah. Seharusnya tadi kita ajak Kenma ya." Kali ini Yamamoto yang berbicara.

Ah ternyata Yaku bukan hanya mengajak Kuroo, melainkan juga mengajak Yamamoto dan Lev.

"Sebenarnya tadi aku mengajak Kenma dan yang lainnya, tapi katanya mereka sibuk." Yaku berjalan ke arah Yamamoto, Lev, dan Kuroo.

"Kalo Kenma sih wajar, toh dia CEO perusahaan dan seorang youtuber sukses." Kuroo berucap sambil menatap ke arah Yaku.

Yamamoto terkekeh, "Kenma sekarang sudah sukses, bahkan sudah memiliki kekasih. Kuroo-san kapan?"

Setelah mendengar ucapan dari Yamamoto, Lev dan Yaku tertawa terbahak-bahak. Sementara Kuroo menatap Yamamoto kesal.

"Kok aku tidak tahu kalo Kenma punya kekasih?" tanya Kuroo.

"Waktu itu kan sempat viral. Seorang Kozume Kenma yang terlihat menggandeng gadis bersurai ungu, dan pada akhirnya Kenma mengaku bahwa gadis itu adalah kekasihnya," jelas Yamamoto panjang-panjang.

Kuroo ber-oh ria. Ia sempat berfikir, kapan ia memiliki pasangan juga?

"Ooh! Cewenya Kenma-san itu penulis novel itu 'kan, ya?" tanya Lev penasaran.

"Iya, kalo gak salah namanya Mikuyama Mirai." Yaku menambahkan.

Tiba-tiba Kuroo teringat pada gadis yang berada di rumahnya. Ia jadi ingin cepat pulang.

"Aku pulang saja ya, aku baru ingat ada sesuatu yang harus aku urus." Kuroo melambaikan tangannya pada Yaku, Yamamoto dan Lev.

"Yah ... Ya sudahlah, hati-hati." Yaku membalas lambaian tangan Kuroo.

Yamamoto dan Lev juga ikut melambaikan tangannya pada Kuroo.

▬▬▬▬▬▬ 🎃 ▬▬▬▬▬▬

Kuroo berjalan ke apartemennya. Sebenarnya ia berfikir untuk menyatakan perasaan pada [Name].

"Apa aku harus membuat surat untuknya, atau membeli bunga dan boneka ...," gumam Kuroo.

"Ngomong langsung tanpa bawa apa-apa mungkin tidak apa." Sambungnya.

Kuroo menarik knop pintu apartemen, ia melihat apartemennya yang rapi. Namun, ia tidak melihat [Name] sama sekali.

Ia berjalan menuju dapur, namun belum menemukan [Name] juga. Sampai mengetuk pintu kamar mandi di dapur, namun tetap tidak ada yang menjawab.

Kuroo menghela napas, ia memilih masuk ke kamarnya. Saat masuk, ia di kejutkan oleh sesuatu.

"S-siapa kamu?!" tanya Kuroo terkejut. Tentu ia terkejut, yang ia lihat adalah seorang gadis bersayap hitam dengan tanduk di kepalanya.

Wajah [Name] yang semula berseri berubah menjadi muram, ia baru sadar bahwa wujud aslinya terungkap.

"Ah ... Ketahuan ...." [Name] menunduk.

Kuroo menjauhi [Name], "Katakan! Siapa kamu sebenarnya!" bentak Kuroo.

"Te-tetsurou-kun, ini aku [Name]."

Kuroo menggeleng, ah ia tidak percaya.
"Tidak! [Name] adalah gadis manis dan baik. Kamu iblis!" bentaknya lagi.

"Ku mohon, percaya padaku. Aku adalah [Name], arwah penasaran yang selama ini diajak tinggal di apartemen mu," ucap [Name] menaikan nada suaranya.

"Aku, Maafkan aku! Maaf karna telah membohongimu. Aku tau aku salah, namun aku tidak berniat untuk melukaimu, dan aku bukanlah iblis!" sambungnya. Nada bicaranya naik, ia kesal, takut.

Air mata menetes di pipi [Name]. Ia menangis. Isakannya terdengar di telinga Kuroo.

Dengan perlahan Kuroo mendekatinya. Kuroo menatapnya dan meneliti gadis itu dari atas sampai bawah.

"[Name] ... Kenapa kamu membohongiku seperti ini?" tanya Kuroo. Kali ini nada bicaranya pelan, ia kecewa.

"Maaf! Hiks, aku ... Aku membohongimu karna tidak ingin membuatmu takut," jelas gadis itu.

Kuroo mendekati [Name], perlahan ia mendekati [Name] dengan wajah datarnya.

"T-tunggu, ja-jangan marah padaku ... ," gumam [Name] ketakutan, ia mundur pelan-pelan.

[Name] pikir Kuroo akan memarahinya, memukulnya atau semacamnya. Ia benar-benar takut.

Namun, yang Kuroo lakukan adalah memeluknya begitu erat.
"Maaf telah membentakmu."

"T-tetsurou-kun,"
"Maafkan aku, hiks ...." Air mata gadis itu mengalir deras.

Kuroo mengusap kepala [Name]. Ia memegang sayap dan tanduk [Name].
"Maafkan aku ... ," gumam Kuroo.

[Name] menggeleng, "Aku yang salah."

"[Name]." Kuroo memanggil dengan nada tegas, tapi posisinya masih memeluk [Name].

[Name] mengangkat kepalanya, ia menatap iris Kuroo dalam.
"Ada apa?"

"Aku menyukaimu." Kuroo berucap sambil menatap mata [Name].

[Name] menatap lelaki itu, tatapannya sendu. Ia menenggelamkan wajahnya ke dada bidang Kuroo.

"Aku juga menyukaimu ... ," gumamnya
"Tapi, kita tidak bisa bersama." Sambungnya.

Kuroo membulatkan pupil matanya.
"Kenapa?"

"Kita ini beda. Kamu salah, seharusnya kamu tidak menyukaiku," ucap gadis itu sendu.

"Aku tidak masalah jika kamu bukanlah manusia, kamu bisa tinggal di sini selamanya. Aku tidak akan melarangmu." Kuroo mencoba menjelaskan pada [Name].

Gadis itu menggeleng.
"Aku harus pergi sekarang, maaf merepotkanmu selama ini ... ," ujarnya tersenyum, walau air matanya sudah mengalir begitu deras.

Sementara Kuroo memeluk gadis itu erat, hatinya sakit kala mengetahui jika gadisnya akan pergi.

"Tidak bisakah kau tetap di sini, selamanya?" tanyanya.

[Name] menggeleng, "Tidak, aku harus pergi Tetsurou-kun. Tempatku bukan di sini."

Kuroo memeluknya begitu erat, sampai [Name] sesak. Dadanya perih, ia tidak ingin ditinggalkan lagi.

Lagi-lagi ia salah menaruh perasaan. Sebelumnya ia jatuh hati dengan gadis yang tak bisa membalas perasaanya. Sedangkan sekarang, ia jatuh hati dengan seseorang yang tak bisa bersama dengannya.

"Jangan tinggalkan aku ... ," gumamnya.

[Name] mengusap punggung Kuroo. Mereka menangis, karna tidak ingin berpisah.

Hati mereka seakan disayat-sayat. Sejujurnya ini adalah pertama kalinya [Name] jatuh cinta. Ia jatuh cinta pada pandangan pertama.

"Tetsurou-kun, sejujurnya ini adalah pertama kalinya aku jatuh cinta. Kamu cinta pertamaku lho," ujarnya sambil terisak.

Kuroo yang menangis perlahan terkekeh kecil.
"Kamu memang bukan cinta pertamaku, tapi ini rasanya lebih sakit dari yang lalu."

[Name] terkekeh, perlahan tubuhnya memudar.
"Sudah saatnya aku pergi."

[Name] menutup mata Kuroo, "Berjanjilah untuk tetap berbahagia."

Kuroo kembali menangis, ia tidak dapat membendung air matanya. Ia tidak kuat lagi.

[Name] mengusap air mata Kuroo. "Ssh ... Jangan menangis, Tetsurou-kun jelek kalo menangis."

Kuroo terkekeh, yah walaupun air matanya benar-benar banjir saat ini.

"Pergilah, aku tidak akan menahanmu walau ini sakit. Di sini aku tidak akan melupakanmu. Perlahan aku akan merelakanmu." Kuroo tersenyum sambil mengusap kepala [Name].

"Arigatou, Tetsurou-kun." [Name] hilang begitu saja. Seakan lenyap ditelan bumi.

"Aku harus merelakannya." Kuroo berjalan menuju meja di samping tempat tidurnya.

Ada sebuah surat yang di depannya ada sebuah tulisan Dari [Name], untuk Tetsurou-kun. Di sebelah surat itu terdapat bunga anyelir berwarna merah muda yang terdapat tulisan Aku tidak akan melupakanmu.

Perlahan Kuroo membuka surat itu dan membacanya. Lagi-lagi ia menangis, ia benar-benar tidak rela jika harus ditinggalkan sendiri.

Namun, ia tetap harus tegar dan berusaha ikhlas merelakan gadis manis itu.

"Jangan lupakan aku, [Name]."

▬▬ Ending ▬▬

Surat dari [Name] untuk Kuroo.

▬▬▬ Pojok Bicara ▬▬▬

Yeay! Akhirnya selesai juga nih! Coba tebak kenapa aku pilih bunga anyelir merah muda? Karna pas aku search, ternyata bunga itu memiliki arti "Aku tidak akan melupakanmu."

Kece 'kan?

Maaf lho kalo angstnya kurang berasa, Mirai baru belajar bikin angst hehe ....

▬▬ Thanks for Reading! ▬▬

Sincerely
۪۫❁ཻུ۪۪ Mikuyama Mirai ◗ ﹆ׂׂ

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro