Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Kunjungan terburuk

Lily tertidur sangat nyenyak. Namun terganggu karena sinar mentari menyilaukan matanya. Gadis itu membuka mata dan mengerjap pelan mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina matanya.

Ia berjalan gontai menuju kamar mandi sambil mengucek matanya yang memerah. Ia menghidupkan kran air hangat dalam bathup dan berendam di sana. 20 menit berlalu saat Lily telah selesai mandi dan berpakaian.

Lily mengenakan shirt dress berlengan seperempat dan panjang selutut berwarna putih dengan motif garis biru vertikal. Ia mengeringkan rambutnya yang basah dan memoles wajahnya agar terlihat fresh.

Saat akan keluar kamar Lily dikejutkan oleh Lisa yang sudah berada di depan pintu kamarnya.

"Putri sudah bangun?" Tanya Lisa yang lebih seperti pernyataan dibanding pertanyaan. "Sudah, tolong bersihkan kamar ku!" Ujar Lily. Lisa mengangguk.

Lily pergi ke ruang makan untuk sarapan. Seperti biasa, Lily makan bersama Alpha, Luna dan Betha.

**********

Sudah pukul 9 pagi sekarang, dan keluarga Lily beserta Joe kini sedang dalam perjalanan menuju Golden moon pack. Akhirnya setelah menempuh satu jam mereka sampai di pack.

Lily turun dari mobil di ikuti oleh orang tuanya dan Joe. Mereka berempat disambut hangat oleh penghuni Golden moon pack. Tak selang lama datanglah sepasang suami istri yang Lily kenal sebagai Alpha Arthur dan Luna Renata, pemimpin pack ini.

Lily membungkuk hormat pada mereka berdua dan berkata, "Salam Alpha, Luna." Dan dibalas senyum oleh dua orang itu. Sedangkan ibunya kini tengah memeluk Luna Renata menghapus rindu.

Alpha dan Luna mempersilahkan mereka berempat masuk mansion. Lily celingukan seperti mencari sesuatu sejak tadi dan Luna Renata yang melihat hal itu spontan bertanya pada Lily, "Apa yang sedang kau cari nak?" Lily melihat ke arah Renata dan menampilkan senyum tipisnya. Ia agak salah tingkah akibat perbuatannya sendiri. "Saya sedang mencari Jeje, Luna." Jeje adalah panggilan sayang Lily untuk Geffrey.

"Ah ternyata begitu, Geffrey sedang berada di tempat latihan. Kau ingin menemuinya?" Lily hanya menganggukkan kepala sebagai jawaban.

"Pergilah, jika urusan sudah selesai Jonathan akan memanggilmu!" kini Emily yang membuka mulut. Lily mengangguk dan bergegas menuju tempat latihan setelah mengucap terimakasih.

'Akhirnya aku bisa bertemu Jeje lagi,' Batin Lily senang ketika ia telah sampai

LILY POV

Tidak banyak yang berubah setelah 5 tahun aku tak mengunjungi tempat ini. Aku berjalan sambil menengok kanan kiri berharap dapat menemukan Jeje dan akhirnya aku melihatnya sedang mempraktekan cara memanah yang benar pada seorang pria yang ku pikir adalah warrior muda baru.

Aku pun tersenyum jahil, ku lambaikan tangan ku pada seorang warrior pelatih lain agar ia mendekat. Aku meminta busur dan anak panah padanya dan warrior itu memberikannya pada ku tanpa banyak tanya.

Saat Jeje melesatkan anak panahnya pada sasaran akupun melakukan hal yang sama. Anak panah Jeje melesat tepat sasaran, namun anak panahku berhasil membelah anak panahnya yang tertancap. Pria itu memutar tubuhnya dan mendapati aku sedang tersenyum mengejek padanya. Raut wajahnya terlihat terkejut namun hanya sesaat, mungkin karena kedatanganku?

Spontan ia melemparkan busurnya sembarang dan berjalan menuju tempatku. "Sejak kapan kau disini?" Tanyanya. "Sejak tadi," Jawabku. Dia hanya ber oh ria. "Hey, kau tidak rindu padaku? 5 tahun kita tak bertemu Betha Jeje." Dia hanya tertawa, "Tak ada yang lucu disini," Sinisku.

Tak disangka ia memelukku erat. "Aku merindukanmu manis." Aku membalas pelukannya setelah ia bilang rindu padaku. "Well, kau masih tetap sama seperti terakhir kali kita berjumpa, bagaimana kabarmu pangeran?" Tanyaku basa-basi "Seperti yang kau lihat, i'am okay baby."

"Aku jadi ingat pertemuan pertama kita," Ucapku sambil memandangi Jeje. "Apa yang kau ingat anak manis?" Godanya.

"Saat kau menyelamatkanku dari rouge seperti seorang pahlawan. Kau membuatku terpukau, kau sangat tampan saat itu. Jika saja werewolf tidak terikat dengan mate pasti sudah dari dulu aku memaksa akan menikahimu, hahaha." Aku tertawa cukup keras karena perkataanku sendiri sedangkan Jeje hanya mencubit pipiku dan berkata anak nakal.

THIRD POV

Lily dan Geffrey tersenyum dan tergelak bersama karena penuturan Lily dan masih dalam posisi memeluk. Tanpa mereka sadari seorang wanita menggeram marah melihat hal itu.

Wanita itu menghampiri Lily dan Geffrey, tanpa di duga ia menjambak rambut Lily dan menariknya kasar hingga Lily menjauh dari Geffrey. "Dasar wanita penggoda, beraninya kau menggoda mate-ku"

Lily terkejut, "A-apa? Mate-mu? A-aku tidak..." Ucapan Lily terpotong karena wanita tadi menyerangnya. Lily langsung saja menghindar.

Wanita itu tampak sangat marah, ia melayangkan berbagai pukulan namun berhasil di tepis oleh Lily. Semua orang yang ada disana berhenti berlatih dan malah melihat pertarungan Lily dengan mate-nya Geffrey.

Lily yang lengah akhirnya terkena tendangan wanita itu dan terjatuh ke tanah. Wanita tadi mengeluarkan cakar dari kukunya dan mengarahkannya pada Lily, Lily berguling ke tanah menghindar.

'Sial, hari ini adalah kunjungan terburuk ku di sini. Baru 2 hari aku di sini dan sudah 2 kali aku berkelahi. Huft, sepertinya masalah memang selalu membuntutiku,'  Pikir Lily

Geffrey yang berdiri di pinggir dengan tatapan jengah tampak tak berminat memisahkan mereka berdua.

Kegaduhan yang timbul akhirnya membuat Alpha dan Luna berjalan menuju tempat latihan. Mereka terkejut dengan apa yang mereka lihat.

Lily sedang bertarung dengan wanita, Lily yang masih bersih tanpa satu luka pun sedang wanita itu memiliki banyak luka lebam di wajah dan bercak darah di sekitar pelipis dan hidung.

"Apa yang kalian lakukan? Hentikan!" Alpha Arthur berbicara dengan lantang membuat semuanya diam dan menoleh ke asal suara.

Lily memanfaatkan hal tersebut dengan menendang perut sang wanita sebelum bersembunyi di balik tubuh Geffrey.

"Apa yang kau lakukan pada tamuku Narcissa? Sungguh tak mencerminkan sikap seorang Gamma. Minta maaf pada Lily sekarang!" Giliran Luna Renata yang angkat bicara.

"Tidak apa-apa bibi, aku memakluminya. Harusnya aku yang minta maaf, aku tidak tahu jika Jeje sudah punya mate. Ini hanya sebuah salah paham," Lily menyela.

Gadis itu berjalan mendekati wanita yang ia ketahui bernama Narcissa. Ia mengulurkan tanganya dengan senyum yang mengembang dan meminta maaf, ia menyesal dan dibalas oleh Narcissa.

Semua orang disana kagum dengan Lily. Meskipun Narcissa sudah bersikap kelewatan namun Lily tetap memaafkannya dan malah minta maaf pada Narcissa. Sungguh gadis yang baik hati dan juga rupawan.

"Narcissa, perkenalkan dia adalah Lily Evans putri tunggal Alpha James dan Luna Emily. Kau tak perlu marah dan cemburu karena ia sudah ku anggap sebagai adikku sendiri. Dan kau jangan dengarkan dia yang bercita-cita ingin menikah denganku karena itu hanya candaan kami sejak kecil. Lebih baik sekarang kau obati lukamu!" Geffrey menuntun Narcissa menuju tempat istirahat dan mengobati mate-nya.

Sedangkan Narcissa langsung minta maaf karena telah melukai putri seorang Alpha. Raut wajahnya tampak sangat menyesal.

James dan Emily juga meminta maaf atas keributan yang di perbuat putrinya. Akhirnya mereka pulang kembali ke Diamond pack.

jangan lupa baca versi lengkap di aplikasi Dreame/Innovel. Dan klik love untuk menambahkan ke library

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro