Bokuto Koutarou dengan rambut jabrik perpaduan warna hitam dan putih adalah hal yang begitu ikonik untuk pemuda itu sendiri.

Hanya sekali melihat saja, semua orang pasti langsung mengenal dan mengingatnya.

"Bokuto Koutarou? Oh, aku tahu orangnya!"

Saat melontarkan jawaban itu, pasti dalam kepala seluruh siswa SMA Fukurodani langsung tergambar sosok pemuda tinggi dengan rambut layaknya jambul burung hantu. Tak lupa senyuman lebar dan kalimat ikoniknya,

"HEY! HEY! HEY!"

Tapi, (Name) penasaran akan satu hal. Rambut Bokuto yang berlawanan dengan gravitasi itu sungguhan gen dari lahir atau ditata oleh sang pemilik?

Pasalnya, (Name) tak pernah sekalipun melihat helaian itu jatuh ke bawah. Helaiannya begitu kaku tak bergerak walau sang pemuda berlari kencang, lompat-lompat, salto, backflip, roll depan, jungkir balik, ya pokoknya setiap Bokuto bergerak, rambutnya itu tetap diam di tempat.

Masa iya hanya karena ditata memakai gel rambut, kakunya setahan lama itu? Tapi, masa iya ada gen yang membuat rambut manusia kaku seperti itu?

Semua itu pun terjawab dengan jawaban Bokuto yang mencengangkan.

"Rambutku seperti ini karena gel rambut lah! Sengaja kutata seperti ini walau membutuhkan waktu hampir satu jam. Rambutku yang asli itu lemas sekali, menganggu pandanganku dan pergerakanku saat bermain voli. Makanya kutata seperti ini agar memudahkanku untuk bergerak."

(Name) benar-benar tak habis pikir dengan jalan pikiran Bokuto. Bukankah memangkas rambut hingga habis jauh lebih baik daripada ditata yang membutuhkan banyak gel rambut? Lebih baik botak daripada rambut tidak sehat kan?

Namun, Bokuto tetaplah Bokuto. Tidak terduga dan penuh kejutan. (Name) tak habis pikir mengapa bisa-bisanya ia jatuh cinta dengan sang pemuda.

Di sisi lain, tiba-tiba saja (Name) kepikiran bagaimana visual Bokuto Koutarou jika tanpa gel rambutnya? Apakah model rambutnya seperti Konoha Akinori? Ataukah Akaashi Keiji?

Entah, (Name) tidak tahu. Ia tidak bisa membayangkannya. Semoga saja tidak terjadi.

Namun, pikirannya itu benar-benar menjadi kenyataan di kemudian harinya ...