Prompt 10 Juni: Pakaian Nikah Kotor/Robek (MODERN AU)
Note: Kalasiris = pakaian mesir kuno, seperti pakaian Cleopatra
.
.
.
Selamat Membaca
Di ruang ganti pengantin wanita kedatangan seekor Nekomata pengantar paket, dia menundukkan kepalanya berulang kali sembari meminta maaf karena sudah telat mengantarkan barang pesanan customer-nya.
"Tenang saja Kirara, masih lama kok jamnya," kata Candace sembari menenangkan si kurir imut itu.
"Kalau begitu aku pergi nyan, dadah."
Candace melambaikan tangan pada Kirara.
Dehya yang menjadi make-up artist dan menerima kotak paket dari Kirara sedikit ragu setelah melihat isi kotak tersebut. Cyno beneran pake gaun ini nih? Gaun putih berumbai yang berat mengembang layaknya gaun di kartun princess.
Dehya menarik keluar gaun nikah dair dalam kotak, Dehya mengangkat gaunnya saja sudah lelah, padahal biasanya dia mengangkat barang yang lebih berat dari ini. "Cyno kamu beneran mau pake ini padahal bisa lho~ pake yang lebih simpel, yang Candace tawarin waktu itu."
Cyno membalikkan badannya memunggungi cermin. "Baju kalasiris itu ya? Emang bagus sih dan cocok untukkku, Tham juga gak masalah kalau aku pake baju penghuni gurun, tapi aku sudah menetapkan hati dan memilih gaun ini untuk aku pakai," ucapnya sembari memukul dada kirinya.
Candace melirik tajam gaun putih di tangan Dehya. "Aku takut kalau kamu pake baju ini susah jalannya." Dia hanya bisa menghela nafas dan berdoa Cyno bisa berjalan dengan lancar nanti sampai ke depan penghulu.
Dengan penuh keyakinan, Cyno mengangkat kepalanya. "Aku tidak akan jatuh kok tenang saja." Lalu Cyno membusungkan dadanya. "Kalian ini terlalu khawatir, cepat bantu aku pakai gaun itu."
Dehya dan Candace saling melirik, walaupun Cyno sangat yakin tapi tidak untuk mereka berdua, kayaknya sesuatu akan terjadi nanti, perasaan mereka buruk.
Pada akhirnya Candace dan Dehya mengukuti kemauan Cyno, dan memasangkan jepit rambut berupa bunga cecilia, gaun ini Cyno pesan dari Mondstadt, sebagian bahannya dari Inazuma dan jepit rambutnya buatan tangan Nilou dan Nahida. Candace dan Dehya mundur beberapa langkah, dua pasang mata itu memperhatikan Cyno dari atas sampai bawah.
Sekarang kami tau kenapa si brengsek muka datar itu ngebet nikahin Cyno, batin mereka berdua bersamaan.
"Kenapa kalian melihatku begitu?" tanya Cyno, lalu dia mengangkat kedua sisi rok menggunakan tangannya, dan berputar 360 derajat. "Tidak salah aku memesan gaun seperti ini," gumamnya setelah melihat rok gaunnya sesuai dengan ekpetasinya.
Reaksi Candace dan Dehya bersamaan yaitu memegang dada ngilu minta obat, pengantin wanitanya terlalu imut!
"Oi, kalian kenapa?"
"Oh engga kok." balas keduanya bersamaan.
TIba-tiba pintu ruang ganti pengantin wanita terbuka lebar dari luar, nampaklah murid Tighnari berambut hijau nan unyu bernama Collei, ekspresi wajahnya nampak khawatir. Collei langsung nyerocos tanpa dipersilakan, katanya Cyno sudah harus keluar dan mulai berjalan bersama dengan Haitham ke meja penghulu.
Dehya mengangkat sebelah alisnya. "Bukannya jam 11? Ini masih jam 10, masa si brengsek itu main ubah jam rundown-nya sih?"
"BU ... BUKAN GITU!" teriak Collei gagap, kedua tangannya bergerak menyilang dengan cepat.
"Jadi gimana?" tanya Dehya lagi.
"Itu ... nganu ... penghulunya ada acara lain, jadi kalau sekarang belum mulai penghulunya harus pergi."
"Yaudah biarin pergi aja, kita punya penghulu cadangan!" teriak Dehya dengan semangat 45 sampai tangan kanannya meninju langit.
Candace, Cyno dan Collei tidak tahu siapa cadangan penghulu yang dimaksud, karena tidak ada laporan jika mereka penghulu cadangan, karena mereka tidak sedang bermain sepak bola, engga ada tim cadangan.
"Lho? Bukannya Kaeya yang jadi penghulu cadangan soalnya Diluc banyak acara?"
Triple C ini kompak mengerutkan kening, tidak ada persetujuan Kaeya menjadi penghulu, bukannya yang jadi penghulu itu Zhongli? Kenapa jad Diluc? Acara pernikahan ini bukan acara main-main, kenapa banyak miskomunikasi gini?
Selanjutnya ruang ganti pengantin wanita didatangi pemuda pirang yang berprofesi sebagai arsitek.
"Cyno! Acara udah dimulai! Cepetan ke aula."
"Hah?!" Cyno pun mengangkat rok gaunnya dan mulai berlari dengan kaki tanpa alas, lari dengan kecepatan cahaya, anak tangga dia lompati. Apa itu lift? Lift hanya untuk orang lemah.
"HAITHAMMMM!" Cyno berteriak selama berlari.
Sedikit lagi dia sampai ke aula, telapak kakinya merasakan dingin saat menginjak lantai ubin di ruang aula, kemunculannya yang bak pahlawan kesiangan itu menjadi adegan keren di mata para tamu, sayangnya setelah kemunculan yang keren itu, saat Cyno sudah dekat dengan meja penghulu kakinya menginjak ujung rok sampai robek dan pengantin wanita pun dinyatakan jatuh mencium karpet merah dengan mesra.
Haitham yang sudah duduk di kursi hanya menontonnya, Zhongli yang akan berperan menjadi penghulu juga hanya menonton tetapi dalam hatinya dia kaget, soalnya kedengaran sekali suara duk saat Cyno terjatuh, para tamu kaget bukan main, ada yang ingin nolongin tapi takut ganggu.
Di dalam pikiran mereka adalah Cyno sengaja, lalu dilanjut dengan lawakan garingnya.
5 detik lewat, Cyno masih belum bangun, detik selanjutnya baru saja sang pengantin wanita bangkit dari jatuhnya, mata merahnya berkaca-kaca.
"THAM! LU JAHAT BANGET GAK NOLONGIN AKU! SAKIT TAU!"
"Aku kira kamu mau ngelawak."
"Aku gak! Ini beneran sakit begok!" semburnya penuh emosi.
Haitham pun beranjak dari kursi, jalan mendekati Cyno, Haitham berlutut satu kaki. Tangan kanannya menangkup wajah Cyno, menghapus air mata menggunakan jempolnya.
"Makanya jangan lari-lari, pasti si Kaveh bikin panikkan?"
Kaveh yang mengejar Cyno dari belakang menyahut, "WOI! JANGAN BAWA-BAWA GUA! GUA BIKIN JELEK JUGA RUMAH YANG LU PESEN MAMPUS DAH!"
Haitham mengabaikan teriakan Kaveh, lalu dia mengelus lembut hidung Cyno yang merah. "Sakit sakit pergilah, sakit sakit pergilah," gumamnya seperti mantra. "Udah gak sakit kan?"
Cyno menggeleng pelan.
"Bagus, bisa berdiri?"
"Bisa! Hmph, jatuh gini doang ga buat aku lemah." Cyno pun langsung bangkit, lalu menepuk-nepuk rok gaunnya.
Haitham ikut berdiri lalu meraih tangan Cyno. "Kalau begitu ayo kita duduk, Pak Zhongli sudah lama menunggu," ucapnya lembut sembari senyum tipis.
Kedua mata Cyno terbelalak, dia baru saja melihat Haitham tersenyum, Cyno langsung memalingkan pandangannya dan semburat merah muncul di kedua pipinya. "Iya ...."
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro