Chapter 19 : (Y/n) past
"Anak-anak, kita kedatangan pelatih baru!" Ujar Pelatih itu.
"Silahkan masuk, pak." Lanjut pelatih itu.
Lalu pelatih baru itupun memasuki aula tersebut.
"Paman?!" Ujar (Y/n) terkejut.
"Hai, y/n." Ujar Orang itu.
"Dia pamanmu y/n?!" Ujar Hana.
"Uhm! Aku juga tidak menyangka kalau paman akan bekerja disini. " Ujar (Y/n).
"Baiklah, saya akan mulai dengan perkenalan." Ujar orang itu.
"Namaku Nishimura Zen, panggil saja pelatih Zen." Ujar Orang itu.
"Dan saya adalah keponakan y/n." Ujarnya lagi.
"Ternyata dia adalah keponakan y/n?! Benar benar mirip! Yang satu cantik dan yang satu lagi ganteng banget!"
"Benar sekali! Memang keluarga y/n itu keturunan bidadari!"
"Apaan sih? Perasaanku biasa saja." Ujar (Y/n).
"Sudahlah akui saja, kau senang kan?" Ujar Lily.
"Iya nih." Ujar Hana.
"Apaan sih."
"Fix kata andalanmu itu." Ujar Gina.
"Urusai!" Ujar (Y/n).
"Baiklah, sekian perkenalkan dari saya, sekarang saya sudah resmi menjadi pelatih kalian, mohon bantuannya ya semua." Ujar Zen.
"Ha'i! Yoroshiku Onegaishimasu!" Ujar semua orang yang ada disana.
"Sekarang sebaiknya kalian lanjut latihan." Ujar Pelatih itu.
"Ha'i, pelatih!"
Mereka pun lanjut berlatih.
"Baiklah kalian lanjut berlatih ya, saya ingin pergi melihat sebelah." Ujar Zen.
"Osu!"
Setengah jam kemudian..
"Sumimasen."
Semua orang pun langsung menoleh ke asal suara itu.
"Itu Kageyama Tobio kan?"
"Benar! Kemampuannya diakui oleh pelatih! Bahkan hampir sama dengan Oikawa-san!"
"Sugoi! Kenapa dia datang ke sini ya?"
"T-tobio?!" Batin (Y/n) dengan sedikit merona.
"M-maaf aku ingin meminjam aula ini, apakah kalian sudah selesai?" Tanya Kageyama.
"Maaf, tapi kami belum selesai menggunakan aula ini." Ujar Gina.
"Tapi jika kau ingin, berlatih lah bersama kami." Lanjut Gina.
"Eh? Apakah boleh?" Ujar Kageyama.
"Tentu saja!" Ujar Lily.
"H-hoi! Kan aku ketuanya, kenapa kau yang ngatur?!" Ujar (Y/n) kesal.
"Halah, bilang saja kau senang kan?" Goda Hana.
"H-hah? T-tidak lah!" Bantah (Y/n).
"Lagipula aku itu wakil disini, aku juga berhak kali." Ujar Gina.
"Ngaku aja y/n, lagian kan kau juga su-"
Kata kata Lily pun terputus saat (Y/n) menutup paksa mulutnya.
"Diem aja napa?!" Ujar (Y/n).
"Apa apa y/n?" Tanya Kageyama.
"I-iie! Nandemonai!" Ujar (Y/n) sambil sedikit merona.
"Sudah sudah! Sekarang kita lanjut berlatih ya." Ujar Gina.
Lalu mereka pun melanjutkan berlatih.
"Ok, ini formasinya, tidak diganti lagi." Ujar Gina.
"Kenapa kau yang membuat formasinya sih?" Ujar (Y/n).
"Terserahku lah, kan hari ini giliranku." Ujar Gina.
"Palakmu." Batin (Y/n).
"Aku tidak setuju! Kenapa aku harus setim dengan Tobio?" Protes (Y/n).
"Kau.. Tidak ingin setim denganku ya?" Tanya Kageyama.
"E-eh?!" Ujar (Y/n).
"B-bukan seperti itu kok, hanya saja tidak enak dengan tim sebelah." Ujar (Y/n).
"Jadi maksudmu kau meremehkan tim kami hah?!" Ujar Lily kesal.
"Gak gitu juga sih.." Ujar (Y/n).
"Juga?! Jadi maksudnya kau meremehkan beneran?!" Ujar Hana kesal.
"S-sedikit sih." Ujar (Y/n).
"Sudah tidak usah debat, sekarang kita mulai saja." Ujar Gina.
"Osu!"
Mereka pun memulai latihannya, sampai score mereka pun mencapai 24-23.
"Beri aku!" Ujar (Y/n).
"H-hah?! Kau memangnya bisa spike?" Ujar Kageyama.
"Kau meremehkanku?!" Ujar (Y/n) kesal.
"Apa boleh buat.." Batin Kageyama.
Kageyama pun mengetoss bolanya ke arah (Y/n) yang sudah siap untuk nge-spike.
"Yosh!" Batin (Y/n).
Lalu (Y/n) pun memukul bola itu sekencang-kencangnya hingga bola itu mendarat di tengah lapangan dengan sangat kuat.
Tetapi sialnya, saat (Y/n) ingin mendarat di lantai, lantainya licin yang membuat (Y/n) tergelincir.
"S-sial!" Batin (Y/n).
Tapi Kageyama pun menangkap (Y/n) yang hampir jatuh.
"Kau.. Tidak apa-apa?" Ujar (Y/n).
"U-un, d-daijobu." Ujar (Y/n) yang wajahnya sudah semerah tomat.
"Ekhem, jomblo diem deh." Ujar Hana.
"Ekhem, ada yang jadi tomat tuhh." Ujar Lily.
"Udah udah, jangan diganggu." Ujar Gina.
"A-apaan sih?!" Ujar (Y/n) sambil berdiri.
"Kalian pacaran ya?" Tanya salah satu pemain.
"T-tidak lah! Kita itu cuma 'teman'!" Ujar (Y/n).
"Teman tapi mesra maksudnya?" Goda Hana.
"Hah?! A-apaan sih maksudnya?!" Ujar (Y/n) yang wajahnya sudah sangat merah.
"Sudah sudah, dia tidak ingin ngaku, yang cowok aja diem doang." Ujar Gina.
"K-kami tidak ada hubungan apapun, ataupun memiliki perasaan satu sama lain." Ujar Kageyama.
"N-nah dengar sendiri kan?" Ujar (Y/n).
"Uwaw, rupanya kata kata Tobio agak nusuk juga ya.." Batin (Y/n).
To be continued..
Wadaw.. (Y/n) ama Kageyama makin UwU aja nieh..
Jantung author gakuat nih, udah mau pindah ke usus (◍•ᴗ•◍)
Tunggu chapter selanjutnya ya, see you in the next chapter!
- Author
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro