Chapter 12
"Halo, y/n?" Panggil Iwaizumi.
"Y-ya?"
"Kenapa melamun?" Tanya Iwaizumi.
"E-eh Tooru, Hajime, aku matiin dulu ya! Sampai nanti!"
*telepon dimatikan*
"Gak mungkin kan? Apa cuma mirip?"
"Sebaiknya aku tanya dulu."
Author POV
"Mama!" Teriak (Y/n).
Sontak Akane pun terkejut.
"Yaampun, sudah malam y/n, jangan teriak teriak, nanti mengganggu orang tidur!" Tegur Akane.
"Maaf ma." Jawab (Y/n).
"Siapa Akane?"
"Ternyata y/n toh, dikira siapa." Ujar Rena sambil menuju ke ke ruang tamu.
"Hehe, iya bi." Jawab (Y/n).
"Jadi ada apa (Y/n)?" Ujar Akane.
.....
"Ma, aku tidak yakin tapi.. Apa iya kalau seandainya paman Zen sudha keluar dari-"
BRAKK!!
Akane pun langsung memukul meja.
"Apa?!"
"Kenapa tiba-tiba berpikir seperti itu? Jelas-jelas sudah ditetapkan kalau dia akan dipenjara selamanya!" Jawab Akane kesal.
"Iya ma, y/n tau, tapi.."
"Tapi apa?"
"Tadi Tooru bilang ada yang datang ke
GYM dan ciri-cirinya sangat mirip dengan paman."
"Gak mungkin, mungkin ciri-cirinya aja yang mirip."
"Mungkin.. Tidak, semoga."
"Y/n, sebaiknya kau tidur saja ya, ini sudah malam." Ujar Rena.
"Baik, bi." Jawab (Y/n).
(Y/n) pun pergi ke kamarnya.
(Y/n) POV
"Kalau itu benar-benar paman gimana ya.."
Setelah memikirkan itu cukup lama, aku pun tertidur.
Author POV
"Rena, menurutmu apakah dia memang berhasil lolos?" Tanya Akane khawatir.
"Hah? Kenapa kau malah ikut-ikut berpikir negatif seperti itu?" Ujar Rena.
"Tidak, aku hanya khawatir.." Jawab Akane.
"Aku juga tidak tahu, lagian itu juga masih dugaan kan? Mungkin saja y/n salah.." Ujar Rena.
"Aku sangat khawatir terhadap y/n kalau memang dia-"
"Sudah tidak usah dipikirkan." Potong Rena.
"Semakin kau memikirkannya, semakin stress juga kau, jadi mending tidak usah dipikirkan." Lanjutnya.
"Ya, mungkin kau ada benarnya.." Ujar Akane.
Skip!!
Pagi pun tiba, dan sekarang sudah pukul 09.00.
"Tante, y/n mana?" Tanya Osamu.
"Soal itu.."
"Iya tan, y/n mana? Dari pagi gak keliatan." Ujar Atsumu.
"Ada apa?"
Terdengar suara y/n yang masih serak karena baru bangun tidur.
"Ternyata sudah bangun ya, kukira tadi aku akan naik untuk memanggilmu." Ujar Haru.
"Urusai! Aku tidak manja tau!" Ujar (Y/n) kesal.
"Udah udah, ini di meja makan, jangan berantem!" Tegur Rena.
"Lalu y/n mau makan ga? Nanti makanannya keburu dihabisin sama Atsumu dan Osamu loh." Lanjut Rena.
"Mau lah!"
"Kok masih kepikiran ya, padahal sudah tidur tadi.." Batin (Y/n).
"Y/n? Y/n!" Teriak Haru.
"Ah, iya apa?!" Jawab (Y/n).
"Jangan melamun di meja makan, nanti makanannya hilang loh!" Ujar Haru.
"Hah? Sejak kapan ada pepatah seperti itu? Kau bodoh ya?" Ejek (Y/n).
"Hah?!"
"Mikirin apa sih?" Tanya Osamu.
"G-gak mikirin apa-apa kok, melamun cuma gara gara baru bangun tidur, biasa kok." Jawab (Y/n).
"O-oh?" Jawab Osamu ragu.
"Kalo ada masalah, cerita aja kali, jangan dipendam sendiri." Ujar Atsumu.
"E-eh udah udah! Kita lagi makan, jangan berisik!" Tegas Rena.
"Haik..." Jawab mereka.
Setelah selesai makan..
"Akhirnya selesai juga." Ujar (Y/n).
"Biar aku yang mencuci piring." Lanjutnya.
"Eh? Y/n yakin? Piringnya banyak loh, lalu Atsumu dan Osamu makannya gak bersih, nanti susah loh bersihinnya." Ujar Rena.
"Ibu!" Teriak Miya twins itu.
"Hehe, tidak apa-apa kok
, lagian y/n udh terbiasa dengan pekerjaan rumah begini, kacang hijau deh!" Ujar (Y/n).
"Kalau memang y/n mau, yaudah gapapa." Jawab Rena.
Tiba-tiba terdengar suara ketukan di pintu.
"Eh? Siapa yang datang?"
TBC !!
Maaf kalo ada kesalahan tulisan, ataupun ceritanya gaje, jangan lupa voment juga ya!!
Sekian, terimakasih udh baca, tunggu chapter selanjutnya ya!
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro