13.Jealous? ft. Tsukishima, Kei
"
Memang kenapa kalau aku cemburu? Masalah? Cemburu artinya aku khawatir. Jadi jangan membuat aku khawatir!"―by; Tsukishima Kei
.
.
.
"OHAYO," sapa Tsukishima, berjalan menuju meja makan dengan headphone yang setia terkalung di lehernya.
"Ohayo, Kei," sapa Akiteru, sedang memakan roti lapisnya di meja makan sembari menonton televisi.
"Ussu." Tsukishima duduk di meja makan, berhadap-hadapan dengan kakak lelakinya.
"Kei, jangan bersantai, ya. Kamu harus berangkat sebentar lagi," peringat ibu Tsukishima.
"Aku mengerti, Okaa-san," balas Tsukishima. Dia mengambil roti lapisnya dan mulai menggigitnya. Dia buru-buru menghabisinya, menegak air putih dari gelas, dan bangkit dari kursi. Dia menaruh piring di bak cuci piring. "Arigato, Okaa-san."
"Ah, (Name)-chan masuk TV!"
Tsukishima melirik ke arah televisi. Dan benar. Terpampang di layar tersebut, seorang gadis dengan pakaian meriah yang sedang bernyanyi di atas panggung dengan ceria.
"Oh," gumam Tsukishima. "Biasa saja, nii-san."
Akiteru mengangkat alisnya. "Oya? Hm, ya sudah deh, pacar (Name)-chan." Akiteru menekan tiga kata terakhir dengan sengaja.
Tsukishima merasa sedikit kesal, namun dia langsung membuang kekesalan tersebut jauh-jauh. Dia memakai sepatunya, lalu membuka pintu rumah. "Aku berangkat."
"Selamat jalan!" balas Akiteru.
Tsukishima berjalan keluar rumah, dengan headphone yang selalu setia menghalangi bunyi-bunyian dunia nyata.
Tapi bukan bunyi yang ini.
"KEIIIII!!!!" Brakh!
Tsukishima membuka headphone miliknya, melihat ke arah gadis yang baru saja jatuh tersandung.
"Ittai~," ringisnya.
"Dasar bodoh," ucap Tsukishima. Dia mendekati gadis itu, mengulurkan tangannya. "Kau tak apa kan, (Name)?"
(Name) menerima uluran tangan Tsukishima, nyengir. "Iya! Arigatou ne,"
"Hm," balas Tsukishima.
Keduanya lalu berjalan berdampingan, dengan (Name) yang tak henti-hentinya berceloteh.
"Kau tahu, Takao-san memberiku jadwal ketat! Hmph, menyebalkan! Aku juga harus diet keras, karena sebentar lagi aku mau main di dorama," ujar (Name).
"Dorama apa?" tanya Tsukishima.
"Kalau tak salah... What Jealousy Says," ucap (Name).
"Itu cerita apa?"
"Tentang cinta remaja. Si cowo dan si cewe pacaran, trus si cowo ini cemburu gitu sama beberapa orang-orang di sekitar si cewe. Pokonya seru banget," (Name) menceritakannya dengan menggebu-gebu.
Oh, seperti kondisiku sekarang... benak Tsukishima.
Yah, tepat minggu lalu, gadis yang merupakan salah satu idola terkenal di Jepang pindah ke SMA Karasuno. Dialah, (Surname) (Name). Kepindahannya sungguh mengagetkan orang-orang, terutama pacarnya yakni Tsukishima. Sejak hari itu pula, sudah tak hitung jari orang-orang yang berusaha mendekati (Name).
Tsukishima? Dia berusaha untuk menahan diri. Soalnya, hubungannya dengan (Name) tidak boleh di-ekspos karena media massa yang akan mengincarnya habis-habisan. Alhasil, beginilah kondisinya Tsukishima sekarang.
Tiap (Name) diajak ngobrol dengan lelaki lain, Tsukishima hanya bisa menatap dalam diam, menahan diri. Dan tiap (Name) datang untuk mengajaknya ngobrol, Tsukishima berusaha untuk menghindar.
Sialan, ini yang namanya cemburu ya?
***
"OHAYO!" seru (Name), membuka pintu kelas.
"(Name)-chan! Ohayo!" balas seorang lelaki.
Jangan memanggilnya '(Name)-chan' dengan seenak jidatmu! benak Tsukishima kesal. Tapi dia menganggap itu angin lalu, dan dia pergi duduk di kursinya.
"Tsukki, ohayo," ucap Yamaguchi.
"Hm," balas Tsukishima setengah bergumam. Dia menarik kursinya, dan duduk.
"Nee, Tsukki. Sudah satu minggu (Surname) pindah, suasana kelas jadi lebih meriah, ya?" ujar Yamaguchi.
Meriah sih iya, tapi aku 'kan menjadi kesal! benak Tsukishima berseru.
Saat istirahat, Tsukishima seperti biasa memakai headphone. Mencuekkan sekitar, hingga (Name) datang.
"Kei, aku lupa memberimu ini." (Name) menyerahkan sebuah bungkusan.
Tsukishima mengerutkan keningnya.
"Kamu menonton CookShow kemarin kan?"
Oh, benak Tsukishima. Dia tersenyum kecil, mengingat betapa lucunya (Name) saat berusaha memasak di acara tersebut.
"Kau masih payah dalam hal memasak, hm?" Tsukishima berucap, menerima bungkusan tersebut.
"Mou,Kei jahat! Lainkali takkan kuberikan!" geram (Name).
"Iya, iya, bawel," Tsukishima membuka bungkusannya, memakannya. Dia terdiam sejenak. "Enak."
Wajah (Name) yang awalnya cemberut menjadi cerah. "Beneran? Njaa, lainkali aku akan memasak lagi untukmu!"
"Hm," balas Tsukishima, kembali memasang headphone-nya, sembari (Name) pergi berlalu.
Beberapa lelaki disitu melihat adegan kecil itu.
"Tsukishima enak ya, dekat dengan (Name)-chan," bisik lelaki itu.
"Iya, iya. Huuh, aku juga mau dekat dengan dia!"
Tsukishima mendengar. Dia tidak memasang lagu di MP3-nya. Dia menghelakan napasnya.
"Kira-kira apa hubungan mereka?"
"Entahlah, coba aku tanya,"
"Eh, (Name)-chan!" panggil lelaki itu. "Aku penasaran, apa kau dan Tsukishima mempunyai sebuah hubungan?"
Tsukishima diam, dia juga ingin mendengar jawaban (Name).
"Ehm... gak juga. Aku dan dia hanya teman dekat," jawab (Name).
Mendengar itu, telinga Tsukishima panas. Dia bangkit dari tempat dia duduk, dan berjalan keluar dari kelas. Kaki panjangnya melangkah dengan cepat keluar kelas, melintasi (Name) yang berada di samping pintu.
"Kei?" (Name) sontak kaget atas sikap Tsukishima barusan, gadis itupun langsung mengejarnya.
"Ada apa dengan Tsukishima?" tanya si lelaki.
"Ah," Yamaguchi yang baru melihat adegan tersebut merasa perlu menjelaskan. "Sebenarnya..."
***
TSUKISHIMA melangkahkan kakinya sampai di atas sekolah, dimana napasnya sudah tersenggal. Begitu pula (Name) yang mengejarnya. Surai coklatnya panjangnya tampak berantakan.
"KEI!" seru (Name). Manik merah mudanya mengunci ke arah Tsukishima. "Kau kenapa? Kau marah? Apa aku mengatakan sesuatu yang salah?"
Tsukishima menatap (Name). "Kau... tak sadar dengan perkataanmu tadi?"
(Name) tersentak sejenak. "A-aku harus mengatakan apa lagi? Kau sendiri yang menyuruhku untuk tidak meng-ekspos hubungan kita kan?!"
Ah, aku lupa, benak Tsukishima. Dia mendecih.
"Kei?" (Name) berjalan mendekati Tsukishima.
Tsukishima memalingkan wajahnya. "Aku... cemburu..."
(Name) memerengkan kepalanya. "Cemburu?"
"Karena... kamu begitu akrab dengan mereka, aku... sedangkan aku berusaha se-cuek mungkin dari kamu supaya hubungan kita tak terekspos. Tapi... aku jadi cemburu..." gumam Tsukishima.
(Name) mendengus, tersenyum kecil. "Kei," panggil (Name).
Tsukishima menoleh.
(Name) menarik napas panjang.
"SEMUANYA DENGARR! AKU, (NAME)(SURNAME), BERPACARA DENGAN TSUKISHIMA KEI!! BARANGSIAPA YANG MENDEKATIKU, HARUS BERURUSAN DENGAN KEI!!"
Teriakan (Name) tersebut, terdengar nyaris satu sekolah.
Tsukishima memebelakkan matanya.
(Name) memeluk Tsukishima, mengecupkan pipinya pelan. "Dengan begitu, kamu tak perlu cemburu lagi kan?"
Tsukishima memerah.
Kh, dasar bodoh.
Tsukishima mengusap puncak kepala (Name). "Aishiteru, (Name)."
***
"OHAYOU minna-san! Bagaimana pagi kalian?" suara pembawa acara di televisi.
Tsukishima melangkah menuruni tangga.
"Ohayou, Kei," ucap Akiteru.
"Hm," balas Tsukishima.
"Tidak sarapan?"
"Hanya selembar roti saja, aku harus latihan pagi," balas Tsukishima.
"Hari ini, tamu istimewa kita adalah (Name)-chan dengan Haruko-san, sebagai pemain utama di dorama What Jealousy Says."
Tsukishima berhenti sejenak, melihat ke arah televisi.
"(Name)-chan, kau tahu. Banyak sekali yang penasaran, apakah kau dan Haruko-san pacaran? Kalian tampak amat mesra di cuplikan dorama," tanya si pembawa acara.
(Name) menggeleng. "Tentu tidak. Aku dan Haruko hanya berakting, Ingat, kami ini pro, loh!"
"Njaa, apakah kau punya pacar?" tanya si pembawa acara.
(Name) tersenyum. "Ada dong!"
Tsukishima tersenyum. "Aku berangkat nii-chan."
Begitu Tsukishima membuka pintu, dia langsung disambut oleh gadis besurai coklat dan manik merah muda itu.
"Ohayou," senyum (Name). "Kau menonton acara pagi? Kau tak cemburu?"
Tsukishima mendengus. "Tentu tidak."
Yeah, selamat tinggal rasa cemburu.
***
A.N
Iye, sori lama ga update.
Stuck banget aku, apalagi aku udah dilarang buat ceria soalnya mau ujian masuk SMA :')
Kalau rindu sama aku, follow aja Instagram-ku, @softmoechey (Iye, tahu, self promo)
- thx Yui_Chan27 yang telah merequest cerita ini -
-Mochii
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro