06. Letter (ft. Sugawara, Koushi)
-Song: 'Ashita E No Tegami' - Teshima Aoi
Note: Readers disarankan untuk mendengar lagu tersebut sambil membaca.
.
.
.
❝Maafkan aku, jika memang itu satu-satunya kata yang bisa kuucapkan❞―by; Koushi Sugawara
-
『 Genki de imasu ka?
Daiji na hito wa dekimashita ka?
Itsuka yume wa kanaimasu ka?
Kono michi no saki de 』
(NAME) membuka kotak surat begitu diasampai di rumah. Ini kebiasaannya akhir-akhir ini. Sebab, sahabatnya, yakni Sugawara, berjanji untuk mengirimi dirinya surat setiap minggu sejak kepindahannya.
Pada bulan-bulan pertama, dia dengan teratur mengirimi (Name) surat.
Namun, sejak tahun ketiga (Name) kuliah, sudah tak ada lagi surat yang dia kiriimi. Sudah nyaris tiga tahun surat itu tak lagi menghampiri dia.
Tiap hari, (Name) berharap, berharap, berharap dan berharap bahwa lelaki itu akan kembali mengirimi sebuah surat kepadanya. Tapi hingga sekarang... itu terdengar seperti sebuah kebohongan belaka.
(Name) menarik keluar semua surat-surat yang berada di dalam kotak. Hingga, ada selembar surat yang melambai dan jatuh di lantai. Dia meletakkan surat-surat lain untuk melihat surat itu. Manik matanya melihat surat dengan tulisan yang begitu khas.
To: (Surname) (Name)
From: Sugawara Koshi
-
Halo, (Name)!
Apakah kamu sehat-sehat saja disana? Aku rindu segala hal disana. Aku rindu rumah lamaku, aku rindu suasana menghangatkan di kota itu, aku rindu bagaimana kita menatap senja berdua, terutama aku rindu dirimu dengan mata yang menyala untuk menggapai impianmu.
-
『 Asu wo egakou to mogaki nagara
Ima yume no naka e
Katachi nai mono no kagayaki
Sotto sotto dakishimete
Susumu no 』
-
Aku disini, mengejar impianku menjadi seorang dokter. Apakah kamu sendiri masih mengejar impianmu menjadi seorang perawat?
Kamu ingat tidak, hari dimana kita berjanji untuk suatu hari membuat rumah sakit bersama? Astaga, sudah nyaris enam tahun! Sekarang, kita sama-sama sudah kuliah di tempat yang berbeda.
Segala hal dapat berubah, tapi aku bertekad untuk mewujudkan impian kita ini.
Sebenarnya, aku ingin bertanya. Apakah kamu sudah menemukan seorang yang berharga? Aku disini masih belum bisa menemukan orang yang dapat kusebut sebagai seorang yang berharga. Aku terlalu sibuk dalam mengerjakan tugas kuliah.
Namun, tiap harinya aku memikirkanmu. Aku selalu berpikir, 'Apakah (Name) sudah makan?' atau 'Apakah (Name) bergadang untuk menonton anime dan melupakan tugas-tugasnya?', atau... 'Apakah (Name) merindukanku?'
-
『 Waratte imasu ka?
Ano hi no you ni mujakina me de
Samui yoro mo ame no asa mo
Kitto atta deshou? 』
-
Kamu masih tersenyum dengan mata penuh harapan kan? Mata yang menyemangatiku untuk terus maju. Manik matamu itu yang menghiasi senja kala itu, (Name). Manik matamu penuh dengan semangat, impian, tekad, harapan. Manik matamu itu segalanya.
Aku rindu menatap manik matamu itu.
Sebenarnya... aku tak pernah mengirimu surat lagi karena aku berpikiran bahwa aku tak layak mengirimu surat hingga aku sukses kelak. Tapi aku rindu kamu, (Name).
Satu-satunya yang dapat aku lakukan, hanyalah menyampaikannya melalui surat.
Dan apakah kamu tahu, bahwa impianku yang sesungguhnya bukanlah menjadi dokter. Tetapi... impianku adalah mewujudkan impianmu... impian kita.
-
『 Asu wo egakou koto wo yamenaide
Ima yume no naka e
Taisetsuna hito no nukumori wo
Zutto zutto wasurezu ni
Susumu no 』
-
Aku mengirimu surat ini, padahal selama satu minggu aku sedang di kota ini. Tapi aku takut menemuimu, jadilah aku memberi surat ini.
Kalau kamu sedang membaca ini... mungkin aku sudah di stasiun. Sepertinya aku tak akan pernah kembali lagi ke kota ini.
Jadi tolong... wujudkan impianmu supaya aku dapat mewujudkan milikku. Itu saja... sudah cukup
Dari seorang yang menganggapmu sebagai seorang yang spesial.
-Sugawara
-
(NAME) berlari keluar dari rumahnya, dengan surat yang dia genggam di tangannya. Hati (Name) masih ingin berharap untuk bertemu dengan lelaki itu. Dia harus bertemu dengannya lagi.
Begitu (Name) sampai stasiun, dia terus menoleh kesana-kemari. (Name) mencari sosok lelaki yang ternyata... orang yang berharga bagi dirinya.
『 Hito wa mayoi nagara yure nagara
Aruite yuku
Nidotonai toki no kagayaki
Mistumetetai 』
(Name) melihatnya, dia sedang menunggu kereta berhenti. Begitu kereta tersebut berhenti, (Name) berteriak sebelum dia sempat menaikki kereta tersebut.
"SUGA!!" teriakan (Name) mengundang perhatian dari orang sekitar, termasuk lelaki itu.
Matanya terbuka lebar melihat sosok (Name).
Kereta itu baru sampai, sempat, pasti sempat! benaknya. Dia berlari menerobos orang-orang, lalu (Name) memeluknya dengan erat.
"Aku akan mewujudkan impianku, pasti. Percayalah. Dan sampai saat itu, jangan pernah berhenti mengirimiku surat. Kumohon," ucap (Name) sembari terisak.
Sugawara mengusap puncak kepala (Name). Dia melekatkan manik mata kalian. "Dua tahun lagi, aku akan kembali. Percayalah. Dan disaat itu, aku sudah sukses."
"Aku juga, aku saat itu sudah menjadi perawat. Sungguh!" ucap (Name).
Lelaki itu terkikih. "Manik matamu, membuatku percaya kepadamu." Sugawara mengecupkan kening (Name). "Sampai nanti, (Name)."
Sugawara menaikki kereta, dia melambaikan tangannya di jendela. Tapi, sebelum kereta itu berlalu, dia menunjuk telapak tangannya.
(Name) mengerutkan keningnya, (Name) melihat telapak tanganmu. Sebuah kertas, dan sebuah kalung.
Di kertas itu, tertulis: Janji, ya?
Air mata menetes dari pelupuk mata (Name). "Sudah pasti... kan?"
『 Katacahi nai mono no kagayaki wo
Sotto sotto dakishimete
Susumu no 』
Esoknya, kamu mendapat kabar: Bahwa kereta yang ditumpangi Sugawara... meledak dengan seluruh penumpangnya yang kehilangan nyawa.
-
A.N
DUAR! Plot twist! :v
Ada yang nge-duga kalau Sugawara ending-nya mati?!
Pasti kalian mengira happy ending ya kan? :v
Asal tahu, author itu pecinta plot twist, jadi terkadang author bakalan buat ending yang gak bakalan kalian pikirkan sebelumnya.
Author walau masih ujian sempat-sempatnya nulis, gak tahu deh apa yang akan terjadi dengan ujian IPA yang dilaksanakan hari Senin nanti. :')
Kalau begitu, author pamit. Mau kabur dari massa yang mengamuk gak terima :v
-Mochii
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro