Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Jurig 2

Selamat malam, pagi, siang, sore, kapanpun kalian membaca ulasan kumcer GWS: Get Well Soon. Sebelumnya, saya mengucapkan terima kasih kepada semua yang sudah antusias mengikuti event bulan ini. Saya juga memohon maaf atas atas kata-kata kurang berkenan dalam memberi respon dan masukan. Kritik dan saran yang disampaikan mungkin dapat menjadi masukan untuk ke depannya.

.

1. Mengapa Hujan Membawa Kenangan? (8,1)
Cerpen berjudul "Mengapa Hujan Membawa Kenangan?" menceritakan bagaimana Farhan tetap menyayangi Kirana meskipun gadis itu menyidap Alzheimer. Dengan mengangkat topik ini, terdapat potensi menjabarkan kesenduan yang dialami oleh Farhan ketika Kirana melupakannya. Terdapat kalimat yang berkesan menggambarkan keadaan tersebut, yakni:

"Farhan memeluk Kirana erat-erat. Dia merasa dirinya seperti memeluk kenangan yang sudah pudar."

Kalimat ini begitu mendalam menggambarkan keputusasaan Farhan. Selain itu, kesalahan penulisan dirasa cukup aman dan rapi, hanya saja terdapat enter yang tidak pada tempatnya. Mungkin ini sedikit masukan dari saya:

-Cerpen ini berpotensi menjadi angst, hanya saja eksplorasi perasaan baik Farhan maupun Kirana cukup nanggung. Mungkin bisa digali lagi perasaan sedih, kecewa, lelah, putus asa ketika Farhan berupaya membuat Kirana mengingat dirinya; atau ketika ia menemaninya. Kesabaran dari Farhan inilah yang akan melukiskan sedalam apa ia mencintai Kirana. Sementara itu, dari Kirana mungkin bisa disinggung bagaimana ia bingung dengan sekelilingnya yang terlihat asing.

-Kirana menderita Alzheimer; dan seperti scene pada cerpennya: ia melupakan Farhan. Namun, terdapat scene dimana Farhan memeluk Kirana; dan ini terasa janggal menurut saya, karena Farhan dirasa asing oleh Kirana. Kirana bahkan tidak mengingat Farhan. Keadaan freeze normal terjadi setelahnya, tetapi respon dari Kirana, entah itu penolakan atau pertanda ingatannya mulai kembali minim. Mungkin untuk mengatasi kejanggalan tersebut, bisa disinggung lagi bagaimana perasaan Kirana pada scene tersebut. Seperti rasa nyaman tanpa sebab yang dirasakan Kirana.

-Latar tempat pada "Rumah orang tua Kirana" lebih baik dijabarkan dalam bentuk paragraf, percakapan, atau scene, sehingga terasa lebih mengalir.

-Agar dapat menghiglight tema sakit, mungkin bisa dijabarkan rasa sakit ketika divonis Alzheimer atau gejala yang dialami Kirana sebelum dinyatakan sakit.

Terima kasih sudah mengikuti event kali ini. Semangat ^^

.

2. The Last December (7,9)
Cerpen berjudul "The Last December" menceritakan Mikael---seorang konten kreator---yang divonis sisa hidupnya tinggal tiga bulan, dikarenakan menderita kanker. Ide yang diambil agak unik ya. Agak dikagetkan oleh twist-nya, di mana Mikael ternyata bukan sakit kanker, melainkan influenza, sebab mesin scanning electron-nya error, sehingga Dokter Rini salah mendiagnosis. Cerita ini berpotensi membuat pembaca mengalami roller coaster emosi: dari iba menjadi tercengang dan mungkin dapat membuat sebagian tertawa, serta menimbulkan banyak tanya di belakang, seperti:

1. Bagaimana reaksi netizen?
2. Uang donasinya bagaimana?

Hanya saja itu di luar tema, jadi sementara saya abaikan dulu. Sayangnya, terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki, yakni deskripsi sakit yang diderita Mikael, perasaan 'putus asa' dapat digali; bagaimana akhirnya ia mengubah rasa putus asa itu menjadi semangat; sehingga plot twist-nya akan terlihat lebih meyakinkan. Pengulangan kalimat juga dapat dipangkas, dan porsinya lebih baik digunakan untuk eksplor penyakit dan keadaan tokohnya. Dalam cerpen ini terdapat kejanggalan seperti:

-Hubungan sakit flu dan kanker (yang tidak diketahui kanker apa itu) agak jauh rasanya. Mungkin bisa dicari penyakit parah yang mirip influenza, sehingga twist-nya lebih meyakinkan.

-Alat scanning electron-nya error, saya bertanya-tanya, karena kanker itu penyakit yang kompleks, mestinya alat tesnya banyak.

-Alasan mengapa Mikael memilih untuk untuk berlibur di kala harapan hidupnya tinggal tiga bulan lagi, mengapa tidak kemoterapi aja? :

Terima kasih sudah mengikuti event kali ini. Semangat ^^

.

3. Viella: Her Smile (8,04)
Cerpen berjudul "Viella: Her Smile" menceritakan tentang duka yang dialami Viella pasca kecelakaan yang menyebabkan hilang penglihatan, sementara itu Viella memiliki kegemaran menggambar pemandangan alam. Cerpen ini diceritakan dari sudut pandang Grey---sahabat yang menyukai Viella; dan cerita ini berawal sejak Grey cemburu dan mengungkapkan perasaan kepada Viella. Sakit fisik dapat dibarengi dengan penurunan kesehatan mental, seperti halnya Viella yang frustrasi dan berujung depresi, hingga memutuskan memilih mengakhiri hidupnya dengan melompat dari gedung sekolah. Ide cerpen ini terasa begitu menyedihkan, hanya saja tema dalam event kali ini lebih menyorot pada sakit fisik. Mungkin sakit fisiknya lebih dihighlight daripada keadaan mental Viella; dengan sedikit memangkas flashback atau awalan dan porsi eksplorasi rasa sakit dan Grey yang merawat Viella lebih disorot sehingga penggambaran suasana sakit, sedih, frustasi lebih terasa mendalam. Untuk kerapian tulisan masih aman. Adapun masukan seperti penggunaan huruf kapital ketika menyebut kata "Tuhan" atau onomatope seperti suara angin yang dimiringkan.

Terima kasih sudah mengikuti event kali ini. Semangat ^^

.

4. Aroma Hujan di Rerumputan (7,82)
Cerpen berjudul "Aroma Hujan di Rerumputan" menceritakan perihal pertemanan Budy dan Tasya hingga terdapat tragedi yang membuat keduanya berpisah alam :( Karakter Budy dan Tasya ini unik. Hal ini diuraikan pada scene di mana keduanya mengadakan sayembara mencuri barang untuk membuktikan kehandalan dalam mencuri T-T aksi mereka tidak terendus, padahal itu barang yang cukup mahal. Kemudian, untuk tema sayangnya, tema sakit fisiknya tidak tersorot, porsi adegan keseharian persahabatan mereka lebih banyak. Oleh sebab itu, suasana persahabatan mereka lebih tergambar dengan baik daripada suasana sakit yang seharusnya disorot. Tragedi kecelakaan ketika study tour merenggut nyawa Tasya, sementara Budy juga tidak merawat sahabatnya dikarenakan keadaannya juga parah, yakni mengalami gegar otak serta hipotensi. Proses pemulihan Budy cepat atau tidak begitu disorot (?) sehingga lelaki itu dapat datang ke proses pemakaman Tasya.

Terima kasih sudah mengikuti event kali ini. Semangat ^^

.

5. Fatal (9,2)
Salut! Judul cerpen ini "Fatal" dan sesuai denga apa yang dirasakan Bu Nur sebagai istri yang merawat suaminya, yakni Pak Mukhlis. Awalnya saya kira Pak Mukhlis ini kena santet, karena dia mungkin memiliki hubungan dengan pemilik warung kopi, serta rasa sakitnya tidak terdeteksi, ternyata Pak Mukhlis masuk angin ya?

Penggambaran suasana dalam cerita keren banget, eksplorasi kecemasan Mukhlis tergali dengan baik, mulai dari: Pak Mukhlis yang berhalusinasi pada keluarganya yang sudah meninggal; mimpi kematian yang sudah dekat (daun bertulis namanya di Sidratulmuntaha bergoyang kuat T-T); serta dugaan jika namanya disebut oleh toa masjid. Sikap Bu Nur juga tergambar jelas betapa ia perhatian, sabar, sayang, dan patuh pada suaminya. Kemudian, benar seperti dugaan rancuku, Pak Mukhlis punya selingkuhan dan ia akan punya anak lagi T-T Parah sih. Pemilihan diksi, kerapian tulisan dapat diacungi jempol; temanya selaras, suasana dalam cerita mantap betul. Keterlibatan emosi keduanya begitu apik. Penyusunan plot twist-nya juga pas, karena menimbulkan banyak praduga ketika membaca, dan akhirnya terjawab di akhir cerita.

Terima kasih sudah mengikuti event kali ini. Semangat ^^

.

6. Ketika Orang Dewasa Sakit Demam (8,92)
Cerpen berjudul "Ketika Orang Dewasa Sakit Demam" menceritakan keseharian Cherry yang sakit demam. Karakterisasi tokohnya bagus, dia sepertinya kayak people pleaser ya? T-T susah banget buat nolak. Penggambaran karakternya melalui adegan-adegan flashback atau saat itu, jadi kegambar banget. Rasa tidak enak ketika demam juga digambarkan dengan baik, sehingga terasa relate. Sisipan humornya juga pas banget dengan suasananya sehingga cerita ini tambah menarik. Keselarasan tema, suasana, dan karakterisasinya sudah pas; pemilihan diksi dan EYD cukup aman, mungkin terdapat tulisan yang perlu dimiringkan dan terlewat.

Terima kasih sudah mengikuti event kali ini. Semangat ^^

.

7.Kita harus Berjalan Sebagaimana Mestinya (9,04)
Cerpen berjudul "Kita harus Berjalan Sebagaimana Mestinya" menceritakan tentang kilasan hidup tokoh utama, tetapi porsi ketika tokoh 'Aku' merawat ayahnya hingga kematian tiba sudah pas. Cerpen ini sesuai dengan tema bulan ini, yakni sakit fisik. Penggambaran suasananya mendalam sekali, nangis bacanya T-T Emosi dari tokoh utama benar-benar tergali dengan baik melalui adegan-adegan yang membuatnya acuh tak acuh, frustrasi, sedih, Ikhlas, dan lainnya. EYD aman; pemilihan diksinya juga tepat sasaran, makanya bisa larut ke ceritanya :( Karakterisasi semua tokoh yang terlibat dalam cerpen ini, terlebih: tokoh utama, bahkan ayahnya sekalipun sudah tergali dengan baik.

Terima kasih sudah mengikuti event kali ini. Semangat ^^

.

8.Something Blue (9,26)
Cerpen berjudul "Something Blue" menceritakan tragedi kecelakaan yang dialami Theo sehingga laki-laki itu kehilangan bagian dari kakinya. Keadaan itu tentu mendorong Theo pada ketidakberdayaan sehingga kesabarannya menipis, ia sering marah-marah. Keadaan keruh yang membuat Theo putus asa dan hampir mengakhiri hidupnya berhasil dikuatkan oleh Damaria, istrinya yang pergi tiga tahun lalu, dan kembali dengan alasan 'tidak kuat jika kehilangan Theo'. Istrinya menguatkan Theo dengan pengalaman-pengalaman di masa lalu. Ini keren sekali. Tulisan ini seolah seperti kisah nyata yang ditulis, terasa hidup. Penulisnya merangkai diksi dengan apik, detailnya pas, dan mengesankan. Kalimat penguat Damaria juga keren. Pantesan ya, Theo jatuh cinta berkali-kali pada istrinya T-T Untuk kesesuaian tema, saya rasa ini sudah cukup sesuai, detail-detail kecil seperti rasa nyeri dan gatal di tulang rusuk, sesuatu aneh yang mengikat kaki Theo; Damaria yang menganti perban, serta penguatan yang diberikan Damaria membuat suasana dalam cerpen ini tergambar dengan apik. Karakterisasi Theo dan Damaria juga keren sekali. EYD aman dan diksinya sudah pas.

Terima kasih sudah mengikuti event kali ini. Semangat ^^

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro