Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 11🍭


Jam istirahat kedua lebih banyak dihabiskan murid-murid di kelas. Durasi waktunya yang cukup lama, membuat mereka memilih untuk mengistirahatkan raga dan batin dengan tidur sejenak. Seperempat bangku di kelas kosong, para penghuninya lebih suka mencari makanan berat di luar sekolah. Sementara Aurel dan Syabila memutuskan untuk memesan makanan lewat Go-food saja, berhubung hari ini uang jajan mereka sedikit lebih.

"Ah, kenyang gue," ucap Aurel setelah suapan terakhir, menyenderkan badan pada sandaran kursinya.

"Gue malah masih laper," kata Syabila dibalas tatapan 'terserah lo aja'-nya Aurel.

Suara ribut-ribut di luar kelas mengalihkan perhatian Aurel—di mana gadis itu memang sangat peka dengan kedaan sekitar—. Ditambah Dion dan Andre yang langsung keluar kelas. Dua orang cowok itu sama-sama mengikuti ekskul basket. Dan Aurel sangat yakin jika Alfi adalah salah satu di antara gerombolan para lelaki di luar.

"Sini," tukas Aurel pada Syabila.

Ia membawa bekas tempat makanannya dan Syabila ke luar kelas, tak lupa mempersiapkan senyum termanisnya.

Jantung gadis itu berdebar, melangkah perlahan sambil membayankan hal-hal yang akan terjadi beberapa detik lagi. Saat sampai, matanya dengan otomatis terfokus pada Alfi yang sialnya tengah tertawa, membuat lutut Aurel rasanya lemas. Dengan tawanyab saja mampu membuat Aurel seperti ini. Berlebihan memang, tapi ia tidak peduli, karena memang itu yang ia rasakan sekarang.

Aurel mengucapkan permisi dan melewati cowok-cowok itu untuk membuang sampah yang dipegangnya. Saat hendak kembali masuk, gadis itu sengaja memperlambat waktu dengan berpura-pura melihat sekitar, menunggu kontak mata antara dirinya dengan si kakak kelas.

Lewat beberapa detik dan sama sekali tidak ada yang terjadi. Alfi sepertinya memang tidak menyadari keberadaan Aurel.

Dengan menelan kekecewaan dan juga sedikit rasa kesal, gadis itu kembali masuk ke kelas dengan kaki yang dihentak-hentakkan malas. Mengundang tatapan bingung beberapa siswi yang tadi sempat melihatnya keluar dengan raut wajah ceria.
Tentu saja Syabila salah satunya.

"Kenapa lagi lo?" alis Syabila terangkat sebelah. Aurel tidak menjawab, ia duduk di tempatnya dan sesekali berdecak.

"Kenapa sih, ah!" Syabila gemas sendiri dengan tingkah gadis di depannya ini.

"Tau, ah! males gue," ketus Aurel disambut Syabila yang hanya memutar matanya.

"Ke kantin aja ayok, temenin beli snack," ajak Syabila kemudian.

"Lo kan baru habis makan, Bil!" kata Aurel, seolah memperingati temannya itu.

"Ayolah, Rel. Belum kenyang gue."

"Gak!"

Rasanya malas saja harus melihat wajah Alfi, entah ia hanya masih merasa kesal. Huft! Dasar Aurel, harusnya ia sadar diri.

"Ayok!" seru Syabila menarik paksa tangan Aurel.

Saat berjalan ke luar, Aurel hanya memasang wajah datar. Bersih keras pada diri sendiri untuk tidak melirik Alfi, padahal hatinya meronta-ronta ingin melihat cowok itu. Terlalu kesal rupanya.

Syabila masuk ke salah satu bilik kecil untuk membeli snacknya, sedangkan Aurel lebih memilih untuk menunggu temannya di luar.

Merasa bosan, gadis itu mengeluarkan ponsek dari saku rok abu-abunya. Menimang-nimang sebentar akan membuka apa. Sampai akhirnya pilihannya berakhir pada aplikasi berwarna hijau yang paling sering dimainkannya.

Mendapati Alfi sedang online, membuat Aurel mendengus. Gadis itu tampak masih kesal dengan kejadian beberapa menit lalu. Cowok itu baru saja memposting ceritnya. Walaupun awalnya ragu untuk membuka karena gengsi, pada akhirnya gadis itu kalah dengan niat hatinya.

Dengan sekali tekan pada layar, kini ponselnya menampakkan gambar langit yang diambil dua menit lalu.

Setelahnya Aurel membuka roomchatnya dengan Alfi, membaca sekilas percakapan terakhirnya dengan cowok itu, lantas kembali berdecak. Saat ia akan keluar, malah muncul satu pesan yang membuat Aurel terkejut dan juga panik sebentar karena sudah terlanjur ia baca.

DeMahendra
hai

Aurelia
hai juga kak

DeMahendra
lagi di mana?

Aurelia
di kantin kak

DeMahendra
udah makan?

Aurelia
udah

DeMahendra
oh ok

Tak ada balasan lagi. Sebenarnya Aurel merasa senang, tetapi juga malah bertambah kesal.

Kak Alfi apaan sih, chat cuman nanya udah makan apa belum. Kan gue jadinya baper, astaga!

Karena tak ada lagi balasan dan Aurel tidak mau mereka berhenti chatting, ia langsung mengetik pesan lagi.

Aurelia
ka alfi di mana?

DeMahendra
di kelas

Aurelia
oh
btw, tadi ngapain ke kelas aku kak?

DeMahendra
kapan?

Aurelia
barusan

"Kuy, Rel!" Syabila keluar dari bilik tadi.

Mereka berdua pun berjalan kembali ke kelas dengan Aurel yang masih sibuk dengan ponsel di tangannya.

DeMahendra
oh, ngomongin soal basket

Aurelia
oh iya kak

Tak ada lagi balasan. Seperti biasa, Aurel membaca kembali percakapan mereka. Ia tersenyum, bersyukur.

🐛🐛🐛

Halo!
Happy New Year🎉
Semoga masih ada yang dengan setia menunggu cerita ini wkwk😂
Belum saia edit, jadi maklum ae ya yang nemuin typo di mana-mana :v
Btw, cover acuu baru yeayy
Jan lupa vommentnya manteman😁
Terima kasihh🌈

~zypherdust💋
19 Januari 2020

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro