Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Kata-Kata

Kata-Kata

The S-Classes That I Raised © Geunseo (근서)

[Han Yoojin & Han Yoohyun]

Story © @eskrimlalala 


Sebelum dunia perlahan-lahan hancur dengan dungeon dan monster, Yoojin adalah satu-satunya orang yang Yoohyun punya.

Di tengah-tengah dunia yang menjauhinya layaknya sebuah penyakit mematikan, yang mengejeknya tanpa kasihan, yang menimpanya dengan berbagai rumor buruk, Yoojin selalu berada di sampingnya dan memegang tangannya erat. Kakaknya siap menuntunnya menjalani hidup.

Kalau ditanya—meski ia tahu tidak akan ada yang bertanya—bunga apa yang melambangkan kakaknya, Yoohyun akan menjawab dengan bunga baby's breath. Kelopak putih lembut yang kecil dan rapuh, terlihat indah di mata, dan bermakna 'kemurnian dan kesucian'.

Benar-benar mirip dengan Yoojin, meski ia tahu, bunga kesukaan kakaknya bukan itu.

"Hyung suka bunga lili yang kuning ini," ia ingat Yoojin berkata, ketika mereka berdua tengah duduk di sebuah padang bunga tak jauh dari rumah mereka yang Yoojin telah temukan—kakaknya memang hebat seperti itu, selalu tahu dimana tempat sepi untuk bermain berdua tanpa gangguan. "Enggak tahu nama spesifiknya apa, tapi terlihat indah, 'kan?"

Yoohyun mengangguk setuju. Di usianya yang masih muda itu, ia juga tidak tahu apa nama bunga tersebut, tapi ia setuju—sejak kapan ia bisa tidak setuju dengan kakaknya?

Bunga yang ditunjuk Yoojin memang cantik. Kelopak kuning merona hangat dengan bentuk yang imut. Di kelopak tengah, Yoohyun bisa melihat garis-garis kecoklatan menghiasinya.

Indah, seperti kakaknya.

"Sepertinya sih ini kebun orang lain. Aku belum pernah lihat bunga seperti ini di tempat lain," Yoojin melanjutkan dengan penuh senyuman. "Aku hanya kebetulan saja lewat sini sewaktu pulang sekolah waktu itu dan menemukan bunga indah ini."

Yoohyun tahu arah pulang dari SMA yang kakaknya ikuti tidak melewati arah ini—yang berarti kakaknya sengaja pulang melewati jalan ini di hari itu, mungkin mengambil jalan panjang untuk menghindari beberapa orang yang suka mencari perkara di kompleks apartemen mereka. Ia hampir mengerutkan kening akibat memikirkan betapa lelahnya Yoojin kalau harus melewati jalan ini untuk pulang sekolah setiap harinya, belum lagi menjemputnya dari SD, sebelum teringat ini adalah momen bahagia yang jarang terjadi, saat dimana ia dan kakaknya bisa menikmati waktu bersama tanpa diganggu.

Hal itu cukup untuk membuatnya tersenyum kembali.

Kebahagiaan kakaknya adalah kebahagiaannya.

"Yoohyun sendiri punya bunga favorit?" Yoojin bertanya, berhasil mengalihkan perhatiannya dari pikirannya.

"Belum terpikirkan," Yoohyun menjawab sebelum menunjuk ke arah bunga lili kuning tadi, "tapi aku juga suka yang ini, hyung!"

Yoojin tertawa pelan melihat kelakuannya. "Ah, jangan begitu. Hyung temani kamu untuk mencari bunga favoritmu di sini ya?"

Mereka menghabiskan sisa malam hari itu menjelajahi kebun tersebut, dengan Yoojin yang menunjuk berbagai bunga dengan semangat dan Yoohyun yang memperhatikan setiap bunganya dengan penuh atensi.

Pada akhirnya, Yoohyun tidak bisa menemukan bunga baby's breath ataupun bunga yang lebih indah dari bunga lili yang Yoojin tunjuk tadi.

Saat itu, dan mungkin sampai akhir waktu, Yoohyun maupun Yoojin tidak akan tahu nama asli bunga itu ataupun makna dibaliknya.

Mereka tidak tahu bagaimana bunga yang tidak biasa dilihat di Korea itu, tiba-tiba bisa tumbuh di sana, seakan-akan menunjukkan bagaimana hubungan mereka bermula dan akan berakhir—di dunia ini dan di dunia lainnya.

Bagi Yoojin, ingatan tentang bunga itu hanyalah sebuah bagian dari memori indah saat ia masih bisa bersama Yoojin karena di dunia yang ini, waktunya bersama adiknya tersayang itu terbatas dan berakhir tragis.

Bagi Yoohyun, bunga tersebut akan terus tertanam di pikirannya, akan selalu ada di kepalanya ketika ia memasang wajah acuh terhadap kakaknya berkali-kali karena di dunia yang ini, ia pikir satu-satunya jalan supaya kakaknya bisa selamat adalah dengan memutuskan hubungan familial mereka yang berharga.

Namun, tak semua berakhir dengan buruk. Di alam semesta yang penuh dengan berbagai kemungkinan ini, ada dunia dimana Yoohyun memutuskan bahwa jalan yang terbaik adalah untuk berkomunikasi dengan satu-satunya orang berharga yang ia miliki di hidupnya, dimana Yoojin memutuskan untuk tidak membiarkan emosi mempengaruhi caranya melihat dunia yang tengah perlahan-lahan hancur dan menerima kenyataan Yoohyun dengan baik.

Bunga yang Yoojin tunjuk itu tetap berpegang dalam maknanya. Di berbagai dunia dimana Yoojin dan Yoohyun ada, tidak ada satupun dimana hubungan mereka tidak bisa tidak dideskripsikan dengan makna bunga itu.

Lily of the Incas

Alstroemeria

; hubungan yang sangat erat, dimana kata-kata gagal untuk mendeskripsikannya.

Tidak ada hal yang lebih sulit dari menceritakan kisah yang tidak cukup dilantunkan dengan kata-kata.

Hari itu berjalan seperti hari biasanya. Matahari terbit dari timur, berbagai orang—hunter maupun tidak—bangun dan berangkat kerja, para-para wartawan akan mendatangi berbagai gerbang dungeon yang mempunyai jadwal hunter terkenal demi sebuah artikel. Benar-benar hari yang biasa.

Memang salah satu gerbang dungeon yang baru saja ditemukan minggu lalu lebih ramai dari biasanya karena seorang S-rank hunter dijadwalkan untuk menyelesaikan ekspedisinya hari ini. Meskipun begitu, ini juga bukan hal yang aneh sebenarnya. S-rank hunter selalu menjadi bahan artikel yang terbaik. Kembalinya seorang S-rank hunter beserta timnya dari sebuah dungeon bisa menjadi sensasi bagi publik, baik hasilnya baik maupun buruk.

Han Yoohyun, sang S-rank hunter yang dinantikan para wartawan untuk keluar dari dungeon tersebut, bukanlah sebuah pengecualian. S-rank hunter yang satu itu merupakan S-rank termuda yang Korea miliki, bahkan hampir di seluruh dunia. Meskipun begitu, tanpa terkecuali, ia mendirikan guild-nya sendiri, tidak peduli dengan apa kata orang terhadap usianya yang masih muda. Dia bahkan hampir tidak lulus SMA—dungeon pertama di Korea muncul tepat beberapa pekan sebelum acara kelulusan siswa-siswi SMA tingkat terakhir dapat dilaksanakan.

Karena berbagai faktor ini, pendapat publik mengenainya selalu terpecah—di satu sisi, banyak yang mengagumi keberaniannya di usianya yang muda itu, sedangkan di sisi yang lain, banyak yang berpendapat seseorang semuda dirinya tidak seharusnya bekerja sebagai hunter. Ditambah dengan status S-rank-nya, Han Yoohyun merupakan topik hangat yang mudah diangkat oleh media untuk mendapatkan perhatian publik.

Sosoknya itu juga selalu misterius. Semuda apapun Han Yoohyun, ia tahu lebih baik daripada membuka mulutnya sembarangan di depan media, tidak seperti para hunter muda pada umumnya, yang biasanya gugup atau terlalu bersemangat ketika berada di sorotan kamera. Tidak banyak yang bisa diketahui darinya, hampir semua informasi mengenai Han Yoohyun merupakan informasi di dokumen-dokumen publik. Selain itu, Han Yoohyun tidak pernah bercerita mengenai kehidupannya selain menjadi seorang hunter

S-rank hunter itu seharusnya dijadwalkan pulang dari ekspedisinya dua hari yang lalu. Ketika ia tak kunjung datang, seorang sekretaris dari guild Haeyeon memberikan pengumuman bahwa Han Yoohyun baru akan kembali dua hari lagi. Telatnya kedatangan seorang hunter ini berarti adanya bahan artikel menarik yang mengakibatkan banyaknya jumlah wartawan yang berada di sana. Meskipun begitu, karena ini adalah Han Yoohyun, kemungkinan besar kepulangannya akan berlangsung seperti biasa, seperti ia tidak telat dua hari.

Maka dari itu, semua wartawan, jurnalis, dan warga biasa yang datang untuk menyaksikan serempak bingung ketika sebuah mobil mewah berwarna hitam berhenti dekat gerbang dungeon yang tengah dijaga ketat oleh berbagai petugas-petugas dari guild Haeyeon—milik Han Yoohyun. Tidak mungkin sebuah mobil bisa mendekati sebuah gerbang dungeon yang akan dilewati oleh seorang S-rank hunter.

Bisikan-bisikan mengutarakan kebingungan dan spekulasi mulai terdengar dari kerumunan di sana ketika pintu mobil terbuka. Ketika yang keluar adalah seorang laki-laki yang terlihat berusia di pertengahan dua puluhan dengan pakaian biasa, volume dari bisikan-bisikan tersebut naik berkali-kali lipat.

Ditambah dengan petugas berseragam guild Haeyeon yang mengekorinya dari belakang, semua orang di sana tahu pria tersebut adalah orang penting meskipun ia tidak terlihat seperti itu—wajah dan pakaiannya biasa saja. Lagi pula, tidak sembarang orang bisa membawa kendaraan pribadi sedekat itu dengan sebuah gerbang dungeon.

Lebih mengejutkan lagi ketika semua petugas guild Haeyeon yang tengah menjaga gerbang dungeon menunduk dalam hormat ketika pria tersebut melewati mereka dengan santai dan berdiri di dalam area terdekat dengan gerbang tersebut—area yang biasanya hanya bisa diisi oleh satu atau dua A-rank hunter mengingat ini adalah guild Haeyeon.

Melihat seorang pria entah dari mana asalnya memasuki area tersebut dengan mudah, bahkan disapa dengan ramah—meskipun semua terlihat gugup—oleh semua petugas guild Haeyeon, orang-orang di sana tahu apa yang akan menjadi berita headline di hari tersebut, bahkan sampai berminggu-minggu. Beberapa warga biasa bahkan sudah mengeluarkan ponsel mereka, merekam kejadian aneh yang baru saja terjadi dan disebarkan di media sosial.

Beberapa menit kemudian, ketika Han Yoohyun akhirnya melangkah keluar dari gerbang dungeon tersebut, video mengenai pria misterius tadi telah tren di berbagai aplikasi media sosial. Kini, semua yang berada di sana menonton dalam antisipasi, menantikan interaksi apa yang akan terjadi di antara Han Yoohyun dengan pria misterius itu, berbagai jenis kamera sudah di tangan.

Mereka semua menonton antusias ketika sang pria misterius berbicara tanpa membiarkan Han Yoohyun menyapanya, terlihat dari mulutnya yang bergerak cepat, dan tangannya meraba-raba tubuh sang hunter, seakan-akan tengah memastikan apakah ia terluka atau tidak, sebelum memeluknya erat. Aksinya yang terakhir itu mengundang berbagai kesiap dari kerumunan di sana.

Seseorang yang tidak diketahui oleh publik sebelumnya telah memeluk Han Yoohyun—dan Han Yoohyun membalasnya sama erat.

Lupakan beberapa minggu; berita ini bisa tren selama beberapa bulan.

Ketika keduanya berpisah, rasa khawatir bisa terlihat jelas di wajah si pria misterius. Ia bahkan terlihat seperti sedang memarahi Han Yoohyun—yang sebenarnya terlihat sedikit lucu mengingat tingginya hanya mencapai dagu sang S-rank hunter.

Bisikan-bisikan dari kerumunan tersebut masih belum reda ketika keduanya, Han Yoohyun dan si pria misterius, masuk ke dalam mobil bersamaan.

Keesokan harinya, di konferensi pers yang Han Yoohyun adakan mengenai ekspedisinya yang terakhir, kebenaran dibalik identitas si pria misterius itu terungkap.

Seorang wartawan berani telah menyatakan pertanyaannya mengenai si pria misterius dengan jelas ketika ditunjuk, yang sontak mengundang tatapan-tatapan kagum dari para wartawan lainnya.

Han Yoohyun hanya berpikir mengenai jawaban dari pertanyaan tersebut selama satu detik sebelum menjawab, "Itu kakak saya."

Sontak, semua wartawan di sana langsung duduk diam, menantikan penjelasan lebih lanjut dan akhirnya hanya bisa melihat satu sama lain bingung ketika Han Yoohyun hanya tersenyum—benar-benar tersenyum.

Foto tersebut tersebar di media dalam hitungan jam dengan berbagai headline heboh yang menyertainya. Tak lama kemudian, nama dari kakak yang dimaksud oleh Han Yoohyun telah ditemukan dan dibagikan oleh salah satu warga internet.

Han Yoojin. Seorang warga biasa, bukan hunter.

Sontak hal ini mengundang berbagai reaksi dari publik. Positif dan negatif, tentunya.

Tak lama kemudian, akun media sosial Han Yoohyun berbunyi, membawa pesan yang ingin ia sampaikan kepada publik.

"Saya harap kalian bisa memperlakukan kakak saya dengan baik."

Sebuah pesan yang singkat dan padat. Mungkin akan terdengar lebih ramah jika saja bukan berasal dari Han Yoohyun dengan wajahnya yang sedingin kutub utara.

Meskipun begitu, dari insiden inilah publik mulai melihat lebih banyak senyuman tulus seorang Han Yoohyun. Tak jarang ia bahkan memuji kakaknya di tengah wawancara.

"Saya dan Hyung terpaksa berpisah setelah saya menjadi seorang hunter," ujarnya di salah satu acara talk show khusus hunter setelah ditanyakan mengenai keberadaan Han Yoojin sebelum ini. "Sebelum ini, saya rasa saya belum cukup kuat untuk melindunginya."

"Ah, mau bagaimanapun juga, saya hanya seorang warga biasa dan Yoohyun adalah seorang S-rank hunter. Mungkin karena kami tidak punya orang tua lagi, Yoohyun memutuskan untuk menanggung tanggung jawab atas kondisiku," Yoojin menjelaskan saat ia diberhentikan untuk sebuah wawancara singkat di tengah-tengah menunggu adiknya yang akan kembali dari gerbang dungeon. Sang jurnalis hendak mengajukan pertanyaan lain, tetapi perhatian Yoojin saat itu teralihkan akibat Yoohyun yang keluar dari gerbang, membuat kakaknya segera menghampiri adiknya dengan wajah khawatir.

Kemunculan Yoojin memang sangat tiba-tiba bagi publik. Hal ini tentu saja tidak mengubah kenyataan bahwa hubungan keduanya selalu seperti itu.

Berharga dan tak bisa dideskripsikan dengan kata-kata.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro