"(Name)!!! "

Gadis dengan ikatan rambut asal itu menoleh pelan, menghentikan sapuan jemarinya dari keyboard. Menaikkan dua alis ketika sebuah kertas diarahkan kepadanya.

Lebih tepatnya sebuah undangan yang dibungkus plastik bening rapi, matanya menyorot datar kearah orang yang mengulurkan undangan. Kembali ia menghadap komputer, mengetik cepat tanpa menoleh kembali kearah undangan yang diulurkan padanya.

"Kalau undangan nikah buang aja kekantong sampah. Bikin sirik. "
"Heh! Liat dulu judul undangannya, ini undangan reuni! "

(Fullname) sekali lagi menaikkan alis, merebut asal undangan lalu mengibaskan tangan yang dibalas acungan jari tengah dan umpatan kawan kerjanya. (Name) tak mengindahkan tingkah bar-bar kawannya yang baru saja hengkang dari hadapannya.

Perlahan plastik pembungkus dibuka oleh (Name), dalam diam perempuan itu membaca judul yang dicetak tebal didepan undangan. Dibukanya undangan berwarna marun itu, tanggal waktu juga jam tertulis jelas dengan warna emas.

(Name) tersenyum tipis, meletakkan pelan undangan itu disampingnya. Berdampingan dengan figura foto dua orang remaja yang memasang senyuman lebar.

Dua remaja yang memakai seragam sekolah menengah, saling merangkul akrab satu sama lain. Tawa pelan terlepas dari bibir (Name), ada rasa hangat yang mulai muncul didadanya.

Manik bening (Name) menatap hangat figura foto, menatap satu objek yang selalu menyita perhatian tiap kali tak sengaja menatap figura itu.

"Hei Tama, apa kabar? "

Tbc