New Friends (chapter 15)
"Thank for you meeting me i see you, always the same. Your thick scent that waited for me deeply rings in me..."
............................
(Author**** POV)
"Ahn hyung, bisakah aku meminta berkasmu?"
Namja dengan jas putih itu datang, membawa beberapa berkas di tangannya. Membuat seorang namja dengan kesibukannya mendongakan kepalanya, ternyata yang datang adalah seorang dokter yang berada di bawah tingkatnya.
"Oh Kyungsoo, maaf kau tadi bilang apa?" mengernyitkan alisnya.
Tersenyum, sembari menaruh dokumen kesehatan yang ia bawa. "Bolehkah aku meminta berkas materimu kemarin, yang sempat kau gunakan untuk sosialisasi beberapa waktu yang lalu." Terduduk, tepat di depan sang senior.
"Ah, berkas itu. tentu saja, kau bisa menggunakannya sesukamu." Bergerak, merogoh lacinya. Saat di dapati sebuah map berwarna merah, diletakannya map merah berisi berkas-berkas yang sempat ia buat.
"Terima kasih Ahn hyung, jika selesai aku akan mengembalikannya." Menerima dengan senang hati, terlebih Kyungsoo mengulas senyumnya. Sekedar memberi hormat untuk dokter yang sudah berpengalaman di depannya. dengan sebuah anggukan, dokter dengan name tag Ahn Jae Hyun itu menganggukan kepalanya.
"Tapi kau bisa mengambilnya jika kau mau."
Kyungsoo tersenyum, sekali lagi memberikan rasa hormat kepada seniornya.
"Aigoo, kau itu sangat formal padaku. Cobalah bersikap biasa terhadapku, hem?"
Menaruh lengannya, di pundak sang dokter muda. Merangkul Kyungsoo dengan akrab. Tak terasa hawa keakraban terasa diantara mereka berdua.
"Hyung bisakah aku meminta bantuan padamu?" tiba-tiba Kyungsoo teringat sesuatu.
"Tentu saja, apapun untuk dongsaeng pororo ini." karena gemas, tangan itu terulur mencubit pelan pipi sang dokter muda yang justru mendapatkan pelototan tak suka dari sang empu. Ya, Kyungsoo tahu apapun yang dilakukan seniornya hanyalah sebuah candaan biasa.
Terkadang keduanya bisa menjadi layaknya kakak dan adik. Tentu saja, pekerjaan lah yang membuat mereka dekat, apalagi Kyungsoo terkenal sebagai dokter yang ramah dan loyal. Membuat Jae Hyun nyaman dan bisa mengandalkan Kyungsoo jika banyak pekerjaan.
.....................
Siang semakin terik, semburat cahaya matahari yang memberikan hawa panas begitu terasa. Namun, tak menghentikan aktifitas orang-orang dalam pekerjaan mereka. Mengabaikan hawa panas mereka karena kegiatan yang terlanjur mencuri hati mereka. Beberapa ada yang duduk bersantai di bangku taman, menikmati sebuah minuman dingin di tangan mereka. Sekedar menghilangkan dahaga panas mereka.
Ya, dahaga...
Glek!
Suara tenggorokan yang menelan ludah, melihat dua orang pasangan kekasih yang sibuk menikmati minuman mereka. Terlihat jelas di netranya bagaimana kedua bibir itu mengapit sedotan minuman mereka. Apalagi membayangkan bagaimana dinginnya teh botol yang mereka tegukan di tenggorokan mereka. Oh.. membayangkannya saja membuat seorang namja dengan sweater merah mudanya itu terpaku pada mereka. Oh bukan, tapi pada minuman yang mereka genggam.
Menjilat kedua belah bibir merah muda yang sedikit mengering, menatap ingin ke arah dua cairan menyegarkan itu. sedikit menggigit bibir bawahnya, saat merasa lapar dan haus secara bersamaan.
"Lapar..." cicit Sehun sembari mempoutkan kbibir bawahnya, memainkan kedua jemarinya.
Sejujurnya, duduk disini sangat membosankan. Apalagi saat Kyungsoo meminta agar Sehun berada disini menghabiskan waktu sampai Kyungsoo datang menjemputnya. Terdengar suara teriakan dan juga canda tawa anak-anak di sekitar, entah itu bermain kejar-kejaran, ataupun ada yang bermain dengan teman sebayanya.
Jika kalian tahu, Sehun kini berada di tempat penitipan sebuah anak. ya, penitipan anak dimana banyak anak berusia sekitar 7-9 tahun berada disana. apalagi tempat tersebut bisa dijadikan sekolah bagi mereka. Sebenarnya ada alasan kenapa Kyungsoo mengajak Sehun di tempat itu. mengingat keterbatasan yang dimiliki Sehun membuat Kyungsoo berinisiatif untuk membawa Sehun di lingkungan dengan penuh imajinasi bak anak-anak berharap Sehun tidak bosan dan bisa menghabiskan waktu bersama mereka. Apalagi tempat seperti inilah Sehun akan aman dan tak ada satupun orang yang mengganggunya. Karena Kyungsoo sangat paham bagaimana seseorang yang berada di posisi penderita syndrome seperti Sehun.
Tapi ternyata apa yang dipikirkan Kyungsoo tidak berjalan semestinya. Buktinya dari pagi hingga sekarang Sehun justru duduk anteng di bangku taman kanak-kanak, tak merasa panas lantaran ada atap di atas yang melindungi mereka. Hanya melihat kesibukan anak-anak dengan keasyikan mereka. Meski ada beberapa diantara mereka yang menatap heran ke arah Sehun atau malah takut-takut dengan keberadaan Sehun. Yang terlihat lebih tinggi dan besar diantara mereka.
Tapi sepertinya Sehun tak menyadari sikap beberapa anak yang memandang aneh sekaligus penasaran mereka. Dirinya terlalu sibuk dengan rasa lapar dan hausnya, terlebih dia baru saja lupa mengisi minuman di botol yang tengah ia kalungkan saat ini. ya, Sehun memang pelupa dalam beberapa hal. Biasanya sang kakak yang akan selalu mengingatkan atau menyipakan apapun yang Sehun butuhkan, dan sepertinya Sehun lupa satu hal. Hingga ia sadar ternyata dia membawa botol kosong yang ada dilehernya.
.
"Oppa, mau ini?" sebuah sodoran, mengejutkan Sehun dari lamunannya. Terlihat gadis kecil dikucir dua menampilkan senyum. Terlihat dua gigi sudah ompong, yang justru menampilkan wajah lucu dan menggemaskan darinya. Membuat siapapun ingin tertawa ketika melihatnya.
"Untukku?" tanya Sehun dengan wajah polosnya, memastikan benarkah gadis kecil yang kini duduk disampingnya memberikan roti selai coklat itu untuknya.
"Ehem.." angguk si gadis cilik antusias. Apalagi kedua gigi ompongnya terlihat menggemaskan.
Dengan canggung dan sedikit malu Sehun menerima pemberian gadis kecil tersebut, terlihat bagaimana kedua pipi yang bersemu merah itu. karena selama ini Sehun tak pernah dekat dengan siapapun kecuali pada kedua orang tua juga Chanyeol tentunya.
"Gomawo..." ucap Sehun dengan senyum tipisnya, bahkan menggenggam erat roti dengan kedua tangannya. Si gadis tersenyum cerah, berdiri dengan kaki kecilnya, mendekat ke arah Sehun. Hingga, tanpa di duga...
Cup...
Sehun membelalakan kedua matanya, sadar jika sebuah kecupan menyentuh pipi kanannya. Dan berterima kasihlah pada gadis manis dengan gigi ompongnya yang telah memberikan sebuah ciuman kilat untuk Sehun. Tanpa sadar kedua pipi Sehun memerah seperti tomat yang baru matang. Oh.. bagaimana tidak baru pertama kali ada orang asing yang mengecup pipinya, meski itu adalah seorang gadis kecil sekalipun.
"Oppa, kau sangat tampan." Ucap polos gadis cantik itu, jawaban yang begitu jujur dan polos lolos dari bibirnya. Apalagi sebuah cengiran ia tampilkan, membuat Sehun merasa gemas sendiri. apalagi baru saja gadis kecil itu menyebut Sehun tampan.
Karena malu Sehun hanya menundukan kepalanya, menggenggam erat rotinya dan tanpa sadar menggigit bibir bawahnya. Justru, hal tersebut membuat gadis disampingnya memandang sedikit bingung ke arah Sehun. Sembari berpikir 'apakah ada yang salah dengan yang ia lakukan?'
Oh, tiba-tiba Sehun sangat malu. Apalagi dirinya masih terasa asing di tempat ini, ya setidaknya hal itu berkurang saat tahu masih ada gadis kecil yang menawarinya sebuah roti coklat.
Karena sibuk dengan rasa malunya, tanpa sadar Sehun.
"Hyung, apa kau haus?"
Sebotol air mineral telah berada di depannya, didongakan kepalanya menghadap ke arah seorang namja kecil dengan pipi sedikit gembul. Terlihat rambut hitam yang disisir rapi, dan wajah yang sedikit mirip dengan gadis kecil yang duduk disampingnya. Yang membedakan adalah namja tersebut lebih putih dibandingkan gadis kecil disampingnya.
"Ne?" Sehun bertanya sekali lagi, cukup terkejut dengan sikap bocah kecil di depannya.
"Tenanglah aku tidak memberi racun pada minuman ini, terimalah. Adikku sudah memberi roti, maka aku akan memberi hyung air ini. aku tahu, botol yang kau kalungkan itu tidak ada isinya." Ucap panjang lebar bocah dengan wajah polosnya itu, terlebih semua ucapannya mampu membalas pertanyaan Sehun yang ingin diutarakan.
Dengan malu-malu Sehun menganggukan kepalanya, menerima sebotol air mineral berbentuk pinguin itu.
"Hyung bolehkah aku duduk di sebelahmu." Dengan berani bocah tersebut, meminta ruang tempat duduk Sehun. Seakan menyuruh Sehun untuk bergeser sedikit agar dirinya bisa duduk disebelahnya.
Mendengar permintaan si bocah tersebut Sehun menganggukan kepalanya, menggeser tubuhnya di susul oleh gadis kecil yang duduk disampingnya. Dengan cepat bocah dengan tinggi badannya itu segera naik dan duduk di samping Sehun. Hingga kini posisi Sehun diapit oleh dua kakak beradik yang menggemaskan. Bayangkan Sehun berada di tengah dengan gadis kecil yang duduk di sebelah kanannya, dan si namja kecil yang duduk di sebelah kiri Sehun.
"Perkenalkan namaku Kim Kibum, dan dia adikku namanya Kim Hyemi." Dengan tangan terulur, seakan meminta kepada Sehun untuk berkenalan padanya. Disusul oleh gadis kecil yang begitu antusias mengacungkan tangannya.
"Park Sehun." Ucap Sehun sedikit malu, terlihat dari kedua pipinya yang memerah. Tapi setidaknya dirinya merasa bahagia karena ada dua bocah yang begitu perhatian terhadapnya. Sejenak melupakan rasa bosan dan rindu yang sempat melintas dalam benaknya.
"Hyung, apakah adikku menganggumu?" dengan tatapan menyelidik yang justru menjurus ke polos.
"Dia tadi hanya menciumku." Sehun menjawab begitu polos, menggerakan jemarinya untuk membuka bungkus plastik roti yang ia dapat tadi. Sepertinya Sehun tidak merasa malu lagi, terlebih perutnya yang lapar meminta diisi.
"Mwo?" ditatapnya wajah sang adik yang justru menampilkan cengiran bodoh menurutnya.
"Dia tampan oppa.." ucap si gadis dengan polos, dan jujur itu membuat rasa ketidaksukaan dengan sikap sang adik apalagi sang adik menyebut namja besar disampingnya tampan.
"Maafkan tingkah menyebalkan adikku hyung, dia memang seperti itu. dia akan menjadi gadis yang ganjen sepertinya, karena setiap melihat wajah tampan dia akan langsung memberikan ciuman." Melirik sadis kepada sang adik yang justru dibalas lidah meledek darinya.
"Gwenchana, lagi pula Hunie berterima kasih sudah diberi roti." Sehun terucap sangat polos, hingga tak sadar jika mulutnya belepotan akan coklat.
"Oppa ada coklat di mulutmu." Tunjuk Hyemi dengan tatapan polosnya, membuat Sehun sedikit terkejut dan buru-buru menyeka coklat itu dengan sweater merah mudanya. Alhasil, noda coklat itu tertinggal di lengan bajunya.
"Hyung berapa usiamu?"
Tanya namja kecil yang duduk di sebelah Sehun sembari mengayunkan kedua kakinya.
"Tidak tahu, Hunie tidak pernah menghitungnya. Lagi pula Chanyeol hyung bilang kalau Hunie sudah jadi namja yang dewasa." Sehun tetap menikmati rotinya, sepertinya rasa lapar membuat dia begitu antusias dengan makanannya.
"Oppa, tinggal dimana?" Hyemi begitu penasaran juga ikut bertanya.
"Di rumah." Sehun dengan kepolosannya.
"Tentu saja di rumah, maksutnya hyung tinggal di daerah mana?" jelas Kibum kemudian.
Sejenak Sehun terdiam, mengabaikan roti yang ada di tangannua. Berpikir dengan serius, mencoba meningat-ingat. Bahkan sekarang Sehun menjadi pusing lantaran otaknya terus berpikir.
"Hunie tidak ingat, yang jelas rumah hunie besar dan luas. Ada kolam juga, hunie juga punya taman bermain sendiri." cerita Sehun yang tanpa sadar menggerakan kedua tangannya. Hal itu tentu saja membuat beberapa anak memperhatikan tingkahnya yang duduk bersama dua bocah disampingnya.
"Bolehkah kami bermain di tamanmu oppa." Ucap gadis kecil itu dengan dua tangan yang ia tumpu di dagu. Memberikan dua mata puppy eyes nya. Yang justru mendapat tatapan jengah dan malas dari namja kecil yang merasa terheran dengan tingkah adiknya.
"Boleh, tapi tunggu aku pulang ne. Soalnya aku kabur, dan kini berada di rumah Kyungsoo hyung." tak terasa roti di tangannya hampir sedikit.
"Mwo, hyung kabur?" pekik Kibum dengan ekspresi terkejut ala bocahnya, apalagi Hyemi menutup mulutnya dengan kedua tangannya.
Tanpa sadar ucapan polos Sehun mengundang beberapa anak-anak yang penasaran dengan pembahasan tiga makhluk beda usia dan tinggi badan tersebut.
Tapi sepertinya Sehun tidak peduli akan hal itu, buktinya pekikan terkejut tak ia hiraukan yang ada dalam pikirannya adalah 'bagaimana menghabiskan roti ini?'
"Kenapa hyung ka-"
"Hyemi??!!"
Baru saja si gadis kecil itu bertanya, namun tiba-tiba ucapan sang kakak membuat dirinya bisu seketika. Dialihkan tatapannya ke arah sang kakak, bisa dilihat sang kakak yang menggelengkan kepalanya. Meminta agar Hyemi tidak bertanya lebih jauh lagi. Karena setahunya, ada alasan kenapa jika orang dewasa kabur di rumah. Karena takut menyakiti perasaan namja tinggi di sampingnya, Kibum kecil mencegah sang adik. Tentu saja hal itu membuat sang adik mencebikan bibirnya tidak suka, hingga berakhir dengan sifat ngambek sang adik yang kini kambuh.
Kibum memaklumi sikap sang adik yang cepat sekali ngambek. Dirinya hanya menggelengkan kepala maklum, sementara dirinya menatap Sehun yang begitu senang dengan makanan. Bahkan terlihat dengan jelas bagaiman bibir yang terulas senyum dengan coklat yang belepotan di pinggirnya.
Membuat Kibum menahan tawanya karena baru pertama kali melihat orang dewasa makan dengan belepotan, bibir penuh coklat juga segala pemikiran polosnya. Meski Kibum juga tidak tahu jika Sehun cukup berbeda dengan namja seusianya.
"Hyung habis ini kita main yuk, aku dan Hyemi akan mengajak hyung bermain origami." Ucap Kibum antusias apalagi dirinya menunjukan sebungkus kertas origami yang diambil dari tasnya.
"Ne, kita akan buat kapal, pesawat, burung dan masih banyak lagi." Tambah Hyemi, melupakan rasa ngambeknya dengan sang kakak.
"Oke, kebetulan Chanyeol hyung sudah mengajari aku origami. Bentar ne, aku minum dulu." Dengan gerakan sedikit terburu-buru Sehun meneguk air mineral berbentuk pinguin itu, merasa lega dengan kerongkongannya. Membuat Sehun mendesah lega apalagi perutnya kini sudah terisi, sepertinya dua bocah disampingnya itu kini menjadi malaikat penolongnya.
Kibum dan Hyemi masih terdiam, menunggu kesibukan Sehun yang membereskan bungkus makanan tersebut. saat kesunyian dan kecandungan mendominasi keduanya, tiba-tiba rasa itu pecah kala mendengar sebuah lagu yang kini menjadi trending topik di korea.
.
Sarangul hetda, uriga manna-
jiuji motchal, chuogi dwetda.
Bol manhan melo drama, gwen chan han gyonmal-
Gugomyon dwetda nol sarang hetda-
.
"Love Scenario yeeeeeaaaayyyy..." Hyemi adalah gadis yang paling bersemangat saat lagu tersebut di putar. Ya, radio sekolah ternyata memutar lagu idola kpop baru-baru ini. tentu saja, bukan hanya Hyemi ada beberapa gadis kecil lainnya yang justru berteriak senang. seakan mereka mendengar lagu favorit mereka, berbeda dengan para kaum namja yang justru ada menatap heran pada para gadis yang begitu kegirangan saat lagi diputar oleh salah satu stasiun radio Korea, terlebih lagi suara cempreng membuat mereka menutup spontan gendang telinga mereka. Ajaibnya para pengawas sedang istirahat dan meninggalkan anak-anak bermain dengan peraturan bermain di dalam dan tidak jauh dari rumah penitipan.
Memang anak-anak seusia mereka cukup aneh saat mendengar asupan lagu tersebut, tapi itulah Korea. Dan bukan kesalahan pengawas juga, lantaran radio sawsta yang memang melakukan tugas mereka untuk memutar lagu yang sedang naik daun. Apalagi media massa sudah semakin maju. Terkadang banyak idola yang menjadi panutan bagi fans mereka entah itu muda, remaja, dewasa, bahkan tua sekalipun. Asalkan sang idola melakukan hal positife tentu bukan masalah bukan?
"Dasar fangirl!" cibir Kibum sebal, yang justru mendapatkan kekehan dari Sehun. Merasa lucu saat melihat wajah sebal bocah yang mungkin menjadi sahabatnya hari ini.
.
Uriga mandun lo...o...ve scenario-
Ijen jomyo..o..ongi kojigo
Majimak pe iji rul nom gimyon-
Joyonghi ma...a...a gul nerijo
.
Tanpa sadar kedua mata itu tertutup. Menumpu kedua tangan pada bangku yang ia duduk. Mengadahkan kepalanya, dan merasakan setiap lirik lagu yang ia dengar pertama kali. Detik demi detik, menit demi menit, setiap lirik yang ia dengar dan ia rasakan membawa kesan sendiri. bahkan setiap nada yang ia dengar bisa membuat Sehun merasa nyaman, meski ada lirik kesedihan di dalamnya. Tapi Sehun tidak peduli, lantaran dirinya memilih mendengar dan menikmati lagu tersebut. merasa nyaman itu saja...
.........................
Waktu terus berjalan, begitu juga dengan siang. Matahari semakin terik, membuat mau tidak mau namja dengan sepeda motornya itu menghentikan laju motornya. Berhenti di sebuah cafe, dan memilih untuk mengistirahatkan tubuh yang belum sepenuh fit.
Tapi karena sang adik, Chanyeol rela berpanas-panasan dan memilih motor sebagai kendaraannya. Berpikir bahwa motor merupakan kendaraan yang memiliki intesitas kemacetan lebih kecil dibandingkan mobil. Dan sudah tiga jam Chanyeol memutari hampir seluruh kota dengan kendaraan dua bannya. Namun, hasilnya nihil. Membuat Chanyeol sedikit putus asa. Apalagi pikiran buruk mengenai sang adik berkecamuk dalam pikirannya.
Menghela nafas, turun dari motornya dan menaruh helm hitamnya. Sepertinya Chanyeol harus memaksakan lidah tak enaknya untuk makan dan minum supaya tenaganya kembali. Wajah tampannya masih sama, terlihat pucat dan berkantung hitam seperti mata panda.
"Sehun, apakah kau sudah makan?" tatapan nanar yang ditujukan Chanyeol ke arah pintu masuk, bayang-bayang sang adik terlintas di pikirannya.
Rasa khawatir itu semakin besar jika sang adik belum ia temukan jua.
Melangkahkan kakinya, meski tatapan sedih itu ada. Wajah sendu itu kentara, dan tubuh lemas tak bertenaga itu ada. Hingga, tanpa sadar....
Bruk!
"Ah, maafkan saya. Saya tidak sengaja tadi." Chanyeol berucap canggung.
"Tidak apa-apa, aku juga minta maaf."
Karena memikirkan keadaan sang adik, membuat Chanyeol tak sadar jika dia menabrak seorang namja dengan mata bulatnya. Namja yang memakai jas putih yang kini disusul namja di belakangnya.
"Kyungsoo gwenchana?"
"Ah, hyung gwenchana."
Sadar atau tidak, Sehun sedikit familiar dengan nama tersebut....
....................
Tbc...
Hai semua berjumpa lagi dengan saya author somvlak namun unfeadah. Siapa yang kangen berat dengan ff ini, masihkah ada penggemar setia yang menunggu kelanjutan ff ini?
Btw maaf jika masih banyak typo yang bertebaran dengan jalan cerita yang sedikit receh dan aneh. Sebisanya author akan melakukan yang terbaik. Oh ya btw maaf up lama, kesibukan melanda membuat author harus rela menunda wattpad.
Jangan lupa vomment cantiknya, maaf author gak bisa bersapa panjang ria. Semoga kalian terhibur dan dapat pencerahan setelah membaca ff ini. jangan bosan ya, semoga kalian masih betah.
Jaljayo...
Saranghae...
Gomawo...
#el
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro