Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

❤Chapter 6 - Hot

Ezra mencabut penisnya dari dalam sana. Dia bergerak turun dari atas tubuh Yasmin.

"Yasmin, ubah posisi jadi nungging."

Yasmin menurut saja. Dia mengubah posisi dari terlentang menjadi nungging.

Ezra menampar pantat berisi wanita itu sampai bergoyang. "Pantat kamu bulat seperti bakso." Kedua tangannya meremas gemas bongkahan pantat bulat Yasmin, lalu beralih meremas kedua payudara Yasmin yang menggantung bebas di udara.

"Ubah posisi lagi," ujar Ezra. Dia memposisikan diri duduk di atas ranjang, dia menarik tangan Yasmin dan membawa wanita itu untuk duduk di pangkuannya. Keduanya duduk saling menghadap satu sama lain.

Ezra menyodok vagina Yasmin, membawa kejantanannya keluar masuk vagina berulang kali.

"Aku mau keluar." Cairan bening membanjiri vagina Yasmin dan semakin mempermudah pergerakan penis Ezra.

"Yasmin, aku juga keluar!" teriak Ezra.

Yasmin dapat merasakan cairan hangat menyembur di rahimnya. Dia tidak takut hamil anak Ezra, karena bisa hamil anak Ezra adalah salah satu keinginannya. Dia ingin memiliki anak tampan atau cantik mewarisi ketampanan Ezra.

Yasmin merasakan tubuhnya lemas setelah pelepasannya. Begitu juga dengan Ezra setelah dia mencabut penisnya. Cairan sperma meleleh keluar dari lubang vagina Yasmin membasahi ranjang. Keduanya berbaring bersebelahan saling tersenyum.

"Terima kasih, Yasmin. Kau telah membuat pengalaman bercinta pertamaku menjadi luar biasa. Aku tak akan pernah melupakannya." Walaupun Yasmin sudah tidak perawan lagi, tetapi vaginanya masih sangat sempit serta sangat jarang terjamah.

"Aku juga suka permainan Kakak yang gagah dan perkasa di atas ranjang," ujar Yasmin tersenyum puas. Belum pernah, dia merasa sepuas ini.

"Kita akan melakukannya lagi setiap hari," jawab Ezra menatap Yasmin tersenyum menawan.

"Dengan senang hati."

"Aku akan membersihkan diri," ucap Yasmin, dia berjalan menuju ke kamar mandi yang ada di dalam kamar Ezra.

"Aku juga ikut!" Tak mau ketinggalan, Ezra berjalan telanjang menyusul Yasmin ke kamar mandi. Membuat barangnya bergerak bebas di udara.

"Baiklah, kita mandi bersama saja," ujar Yasmin menyalakan air.

Ezra duduk lebih dulu di dalam bak mandi yang sudah berisi air dingin. "Duduklah, Yasmin." Yasmin duduk di atas pangkuan Ezra. Dari belakang Ezra memeluk pinggang Yasmin dan menciumi leher Yasmin sampai geli. Tangannya bergerak nakal meremas-remas payudara Yasmin dan menarik puting susunya.

Yasmin mendesah kembali. Dia menyenderkan punggungnya ke dada bidang Ezra. Dia bergerak-gerak dan merasakan senjata perkasa Ezra terbangun kembali dan menonjol di bawah.

"Penis Kakak hidup kembali," ucapnya, dia mengusap kepala penis Ezra.

"Mau lanjut ke ronde kedua?" goda Ezra.

"Ngga Kak, besok saja kita lanjut lagi."

***

Pagi hari telah datang kembali. Para manusia telah memulai aktivitas kembali. Ezra bangun terlebih dahulu dibandingkan Yasmin. Laki-laki itu menatap Yasmin yang tertidur dengan damai.

Ezra mencium kilat bibir ranum Yasmin yang sedikit terbuka. Yasmin bergerak dan terbangun.

"Selamat pagi, sayang," ujarnya mesra.

"Pagi juga, sayang." Yasmin mengubah posisi menjadi duduk. Dia menatap ke arah tubuhnya yang telanjang. Semalam setelah mandi, mereka langsung tidur karena kelelahan hanya menutupi tubuh mereka dengan selimut sambil berpelukan.

"Aku akan mandi terlebih dahulu setelah itu kita sarapan pagi," ujar Yasmin, lalu menyibak selimut.

"Baiklah, aku akan tunggu di bawah."

***

Yasmin telah rapi dengan seragam kantornya. Setelan kemeja putih lengan panjang dipadu dengan celana hitam panjang. Rambutnya dibiarkan terurai menutupi bekas kissmark yang ada di lehernya. Bekas percintaan mereka semalam.

"Yasmin, hari ini aku akan mengantarmu ke kantor," ujar Ezra di sela-sela makan. Pria itu telah rapi dan wangi, kaos merah hati membalut tubuhnya.

"Sungguh?" tanya Yasmin sambil mendongak menatap wajah tampan Ezra yang berada di hadapannya.

"Tentu saja. Mulai hari ini, aku akan mengantar dan menjemputmu. Sebagai imbalan, kita akan bercinta setiap hari," ujar Ezra mengedipkan sebelah matanya genit.

"Sepakat. Itu yang aku inginkan."

***

Sebelum Yasmin berjalan keluar dari mobil, dia menyempatkan untuk mencium pipi kanan Ezra. Ezra membalas mencium pipi Yasmin tidak kalah mesra. Mereka seperti suami istri sungguhan, jika orang lain melihatnya.

"Sayang, aku jemput nanti jam 3, ya! Ingat jangan kemana-mana sebelum aku jemput, okey?" ujar Ezra berpesan.

"Jangan khawatir, aku akan menunggumu di sini."

Ezra membalas lambaian tangan Yasmin sambil melayangkan ciuman kissbye sebelum menutup pintu kaca jendela. Setelahnya, Yasmin berjalan masuk ke area rumah sakit sambil menenteng tas merah maroonnya. Dan setiap kali berjalan berpapasan dengan teman rekan kerja yang bagian lain, saling menyapa.

Sampailah, Yasmin di depan ruangan casemix yang terletak paling ujung. Di lantai delapan ini tidak hanya ada karyawan bagian casemix saja, tetapi juga ada ruangan para anggota direksi rumah sakit dan ruangan para sekretaris direktur. Bisa dibilang mereka adalah orang yang penting, orang yang paling dihormati serta disegani di rumah sakit ini.

"Selamat pagi, semuanya!" sapa Yasmin dengan riang. Dia meletakkan tasnya di dalam loker.

"Selamat pagi juga, Yasmin," jawab rekan kerjanya hampir secara bersamaan. Rekan kerjanya semuanya sudah datang.

"Yasmin, wajahmu hari ini cerah banget seperti habis menang lotre," ujar dokter Tita tersenyum. Dia duduk di samping kanan Yasmin.

"Iya, Ter. Aku memang habis menang lotre. Ter, baru pulang dari liburan ke Bali?" Yasmin balas tersenyum sambil duduk di meja kerjanya yang berada di ujung.

"Kemarin baru sampai ke Jakarta. Sebenarnya, mau istirahat karena masih capek, tapi mengingat tugas kita masih banyak. Jadinya, masuk hari ini," jawab dokter Tita. Dokter Tita adalah dokter magang di casemix. Dia dokter yang menurut Yasmin yang paling ramah dan baik kepadanya.

Vera berjalan menghampiri Yasmin. Tatapan matanya menyelidik dan curiga. "Tumben Yasmin, kamu gerai rambut. Biasanya dikuncir, hari ini tampak beda." Tangannya dengan lancang menggeser rambut panjang Yasmin yang menutupi bagian lehernya.

"Oh, wajar saja mau ditutupi. Banyak bekas kissmark," goda Vera.

Nindya, dokter Tita, dan dokter Devita yang awalnya duduk di meja kerja masing-masing kini ikut mendekat dan mengerubungi seperti lebah. Wajah mereka penasaran dan ingin tahu.

Tangan Yasmin menutupi belakang lehernya. "Ngga ada apa-apa kok."

"Ngga apa-apa Yasmin. Ngga usah malu, kita di sini semuanya perempuan kok." Dokter Tita mengusap tangan Yasmin untuk meyakinkannya.

Yasmin menghela napas pasrah, kemudian membiarkan rekan kerjanya melihat bekas tanda kemerahan di lehernya. Bekas percintaan panas semalam.

"Ini bekas cupang. Yasmin, kamu semalam bercinta dengan suamimu?" ujar dokter Tita heboh.

"Eh, bukankah katamu, Mas Dika sedang di Nusa Dua?" Nindya tampak sedang berpikir.

"Atau jangan-jangan dengan laki-laki lain?" tebak dokter Devita. Dokter Devita adalah kepala bagian casemix, dia yang paling tua di anggota casemix. Wanita keturunan chindo itu memiliki satu orang anak laki-laki yang duduk di bangku kelas tiga sekolah dasar.

Melihat reaksi Yasmin yang terdiam dan membisu. Dia tidak bisa menutupinya dari rekan-rekan kerjanya yang terlalu perhatian dan ingin tahu tentang orang lain.

Vera langsung bergegas menutup pintu. Dia tahu, Yasmin akan bercerita hal yang sifatnya rahasia. "Ceritalah Yasmin, sudah aman sekarang."

Mereka semua duduk mengelilingi Yasmin, menunggu apa yang akan dikatakan oleh anggota paling muda mereka.

Yasmin menarik napas panjang sebelum mulai bercerita. "Dokter Devita benar. Aku bercinta dengan laki-laki lain," jawab Yasmin dengan jujur. Di ruangan casemix ini semuanya sudah seperti keluarga sendiri, dan tidak ada rahasia lagi.

"Apa?" Vera terkejut mendengarnya.

"Yasmin, dengan siapa kamu bercinta?" tanya dokter Devita penasaran. Hal semacam perselingkuhan adalah hal yang sangat besar.

"Apa dia tampan?" Kali ini yang bertanya dokter Tita.

"Benar, apa dia lebih tampan dari suamimu?" tambah Nindya ikut penasaran.

"Dia memang berjuta kali lebih tampan dari suamiku. Dia adalah... "

"Kakak iparku sendiri," lanjut Yasmin dalam satu tarikan napas.

❤❤❤

Yuhu, gimana ceritanya? Udah bikin panas dingin belum guys?

Oh, ya, kalau kalian mau baca lebih cepet alias baca sampai tamat kalian bisa langsung ke link yang di bawah ini, ya ⬇️

https://karyakarsa.com/SilviaArnaz/godaan-cinta-kakak-ipar-8-886064

Di sana udah diposting sampai tamat dari chapter 1 sampai 2 ekstra partnya. Thank you❤❤❤

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro