❤ Chapter 4 - Kenikmatan Terlarang
Karya ini punya Kak My_Lody
Happy reading pembaca setia❤❤❤
🍎🍎🍎
Arzein tidak mengerti dengan tubuhnya, kenapa setelah dia tanpa sengaja menyentuh tubuh Syelen. Membiarkan tangannya sempat memainkan payudara gadis muda itu, hingga mencelupkan jarinya ke dalam memek gadis itu. Kini, Arzein tidak lagi memiliki minat dengan Fara.
Bahkan tubuh Fara yang sekarang terbalut dengan lingerie seksi pun, sudah tidak menggiurkan seperti biasanya. Ada apa dengan Arzein sekarang?
“Mas? Mau ke mana?” tanya Fara, yang melihat suaminya seperti akan pergi keluar.
“Tidurlah,” perintah Arzein.
“Tapi Mas mau ke mana? Ini masih jam 2 loh,” ucap Fara yang kali ini sudah berada dalam posisi duduk, sambil melihat ponselnya.
“Aku ada urusan di luar,” jawab Arzein, yang masih tidak mau mengatakan alasan sebenarnya.
Arzein pun segera memilih untuk pergi sendirian, membiarkan mobilnya melaju di kesunyian Semarang. Ya benar. Meskipun Semarang ketika siang dan malam hari, selalu padat kendaraan. Tapi, kalau dini hari seperi ini, kota besar ini tetap akan sepi.
Sampai Arzein berhenti di Kota Lama.
Dulu Arzein yang tinggal di Tlogosari, membuat Arzein lebih sering datang ke tempat ini. Jadi, mungkin iya yang menjadi alasan, kenapa Arzein bisa berada di L-Klub. Sampai pria ini bisa bertemu dengan gadis yang membuat dia tidak seperti biasanya.
“Kalau begitu, mau tidur denganku… kakak ipar?” tawar Syelen.
“Apa kamu tidak takut Fara marah padamu?” tanya Arzein.
Itu memang benar sih, Syelen seharusnya memikirkan hal itu. Apa lagi, Arzein adalah suaminya Fara, itu artinya Arzein adalah kakak iparnya Syelen. Kalau Syelen bermain - main dengan Arzein, bukankah ini akan menarik Syelen dalam permainan merepotkan?
“Kamu benar, Zein. Kalau begitu, aku pergi dulu,” ucap Syelen, kemudian turun dari kursinya.
Namun belum satu langkah Syelen pergi meninggalkan Arzein, tangan besar Arzein menangkap tangan Syelen. Pria tinggi itu menatap tajam ke arah Syelen, seolah Syelen sudah membuat pria itu marah. Tapi marah kenapa?
“Berapa nilaimu? Agar aku bisa menyentuhmu,” ucap Arzein.
“Maksud kamu?” tanya Syelen, mencoba memastikan pendengarannya.
“Aku yakin, kamu tau maksud aku, Syelen,” balas Arzein.
“Seratus…”
“Baiklah, aku akan menyewa kamu---”
“Juta per malam,” lanjut Syelen.
Jangan anggap Syelen sombong, hanya karena ucapannya barusan. Karena Syelen saja belum pernah sekalipun melakukan seks, sekalipun dia sering keluar masuk klub. Tapi tiba - tiba saja, kakak iparnya menganggap Syelen seolah sudah sering melakukan seks bebas.
Setelah itu, Syelen melanjutkan langkahnya, dia tidak ingin lagi berurusan dengan kakak ipar tidak tau diri ini. Lebih baik dia pulang ke Pekalongan saja, menikmati dunia rebahan, sambil menjadi freelancer drafter. Dibanding harus tinggal di Semarang yang kejam ini.
“Beri aku nomor rekeningmu,” ucap Arzein.
“Hah? Apa?"
“Apa aku harus mengulanginya?”
Bukan itu maksud, Syelen. Tapi, harusnya Syelen mengatakan nilainya lebih tinggi lagi, jadi dia bisa sekalian mengeruk kesombongan kakak ipar kejamnya ini. Padahal, Syelen mengatakan nilainya sampai di angka 3 digit, karena menganggap kalau Arzein pasti akan menolak.
Tapi apa ini? Kenapa pria itu tetap memilih membawa Syelen ke salah satu hotel ternama di Semarang, Tentrem Hotel. Apa Arzein tidak memikirkan perasaan Fara di rumah? Oh iya! Jangan sampai Fara tau.
“Kamu takut?” ucap Arzein.
Di dalam lift ini, Syelen bisa melihat, hanya ada mereka berdua. Karena untuk bisa menaiki lift, dibutuhkan kartu hotel, yang sepertinya juga menjadi kunci pintu masuk kamar. Itu juga yang membuat Arzein bisa leluasa menanyakan isi kepala Syelen.
“Bukankah itu pertanyaan yang pas untuk kamu sendiri?” balas Syelen dengan pertanyaan menantang.
Syelen bisa melihat, ada segaris senyum tipis di bibir Arzein, seolah mengejek pertanyaan Syelen. Membuat Syelen merasa kalau, hanya Syelen yang masih memikirkan Arzein.
Ting!
Dentingan pintu lift, menyadarkan Syelen bahwa mereka telah sampai di lantai 19. Arzein melangkah lebih dulu, meninggalkan Syelen yang masih mematung di dalam lift.
“Pergilah, kalau kamu ingin mundur," perintah Arzein.
Dalam hubungan tanpa status ini, Arzein tidak mau memaksa Syelen, kalau memang Syelen masih ragu. Karena, rasanya tidak akan menjadi lezat, jika gadis itu tidak fokus pada Arzein. Jadi, Arzein akan menganggap malam ini tidak terjadi apa-apa.
Namun, nyatanya, pikirannya segera ditepis dengan dekapan dari tangan lembut gadis muda itu. Syelen secara mengejutkan memeluk tubuh Arzein, membuat pria itu memutar tubuhnya. Dia ingin melihat ekpresi wajah Syelen sekarang.
“Yakin tidak menyesal?” tanya Arzein menyentuh tangan Syelen.
“Asalkan Mbak nggak tau, itu nggak akan jadi masalah buat kita kan?”
Syelen menatap dalam ke arah sepasang mata Arzein, mencoba mencari jawaban dari pertanyaannya. Tapi pria itu justru tertawa kecil, seolah pertanyaan Syelen bukanlah suatu masalah bagi mereka berdua.
“Haha... kita lihat saja nanti.”
Kemudian, tanpa menunggu waktu sampai mereka masuk kamar. Tangan Arzein menarik Syelen dalam ciuman, kali ini Syelen bisa merasakan di setiap kecupan itu, menarik indera perasa Syelen berkenalan dengan lidah Arzein.
Ciuman itu terus terjadi, tangan Arzein yang tadinya berada di tangan Syelen. Kini memilih memegang bongkahan bawah Syelen, meremasnya dan menggangkatnya dalam gendongan. Membuat kaki Syelen melilit pada pinggang Arzein sebagai tumpuan penyangga. Kedua tangannya menarik kepala Arzein, menuntut rasa menggairahkan yang dia rasakan saat ini.
Di sela ciuman mereka, Arzein tersenyum mengetahui adik iparnya ini ternyata lebih liar dari Fara. Dia pun perlahan menarik resleting bagian belakang dress yang melekat pada tubuh Syelen, mengendurkan pakaian mini itu. Jari tangah Arzein menyentuh dari punggung mulus kekasihnya, terus disentuh bagaikan tetesan air yang menetes kemudian turun secara perlahan. Sentuhan itu mampu membuat Syelen menempalkan tubuhnya semakin erat pada Arzein.
“Ahhh—hmmppp,” dengan cepat Syelen membakap mulutnya sendiri. Dia hampir lupa kalau saat ini mereka masih di lorong hotel.
“Kenapa berhenti? Apa ini masih terasa kurang?” tanya Arzein dengan senyum miringnya.
Syelen bisa menangkap bahwa Arzein sengaja membuatnya mendesah, agar semua orang bisa mendengar desahan itu, dan lebih parahnya, Arzein mungkin ingin membuat semua orang bangun dari tidurnya. Syelen pun memberontak, dia ingin segera melepaskan diri dari posisi intens di antara mereka.
Namun, bukannya terlepas, Arzein justru memanfaatkan pergerakkan Syelen, untuk meloloskan dress Syelen yang tadi sempat menutupi dada Syelen.
“Ini masih di lorong hotel!” ingat Syelen.
Arzein tersenyum mendengar peringatakan dari Syelen, mungkin Syelen tidak tau, kalau seluruh lantai ini sudah dipesan Arzein, hanya demi bisa menghabiskan malam dengan gadis itu. Yah, tapi itu bukan urusan Arzein, karena tugas Arzein saat ini adalah menjadikan Syelen miliknya.
“Apa itu artinya aku ditolak?”
Oh demi Allah. Bagaimana bisa pria kejam yang sebelumnya membentak Syelen di rumah, kini berubah menjadi pria lembut dan mudah tersakiti hanya karena ucapan Syelen.
“Bukan itu maksud aku, Mas.”
Syelen pun kembali mengecup bibir Arzein, ingin membuat pria itu tidak menganggap Syelen menolaknya. Tapi bukannya kecupan, justru Arzein menarik Syelen kembali merasakan lumatan ciuman yang begitu dalam dan menuntut.
Ciuman itu terasa begitu memabukkan, sampai Syelen tidak menyadari kalau tubuhnya sudah berada di dalam kamar. Padahal tadi Arzein seperti tidak menempalkan kartu di depan pintu kamar.
“Kenapa tegang? Ini bukan pertama kalinya buat kamu kan?” tanya Arzein.
Tubuh Syelen sekarang sudah terbaring indah di atas ranjang, membuat Syelen bisa leluasa memandang wajah Arzein yang mengurung tubuhnya.
“Kalau iya, apa kamu akan menolakku, Mas? Karena aku hanya gadis tidak berpengalaman,” lirih Syelen, tapi masih mampu didengar Arzein.
❤❤❤
Waduh, ada yang main kiss-kissan tuh. Kira-kira apa yang akan terjadi selanjutnya, ya? 🤔.
Hello, hello, bagi kalian yang suka baca lebih cepat atau mau baca sampai tamat ke link di bawah ini, ya⬇️
https://karyakarsa.com/mylody/kenikmatan-terlarang-bab-1
🌹🌹🌹
Oh, ya, bagi kalian yang penasaran gimana kelanjutan cerita Godaan Cinta Kakak Ipar, bisa ke link di bawah ini lho ⬇️. Di sana ceritanya udah posting sampai tamat.
https://karyakarsa.com/SilviaArnaz/godaan-cinta-kakak-ipar-8
🌹🌹🌹
Oh, ya, satu lagi, aku udah posting cerita terbaruku judulnya Tawaran Menggoda Tuan CEO. Ceritanya pastinya ngga akan kalah seru dengan cerita Godaan Cinta Kakak Ipar. Kalian bisa cek langsung di workku, ya. Yuk intip blurbnya.
Blurb
Aluna diberhentikan di rumah sakit tempat dia bekerja. Di tempat kerja yang baru, Aluna bertemu dengan Rahsya, seorang pria tampan yang memiliki kekayaan yang tidak akan habis sampai tujuh keturunan. Aluna dan Rahsya terlibat hubungan yang tidak biasa, yang membawa mereka ke dalam lingkaran yang penuh dengan cinta, harta, dan hasrat. Apakah perjalanan kisah cinta Aluna dan Rahsya akan terus berjalan dengan mulus? Ataukah akan ada badai yang menunggu?
🍓🍓🍓
See you next chapter 🥰🥰🥰
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro