❤ Chapter 2 - Kenikmatan Terlarang
Karya milik Kak My_Lody
🍎🍎🍎
Audi A8 putih berhenti tepat di depan rumah paling megah di BSB Village, salah satu bagian dari Citraland BSB Semarang. Meski di Semarang banyak perumahan mewah, tapi BSB Village memiliki kelebihan dengan kesegaran udara di kawasan ini.
Seorang pria yang tegap dengan kulit sedikit kecoklatan, yang memberi tanda bahwa pria itu lebih banyak menghabiskan waktu di proyek, atau orang sering menyebut dirinya sebagai kontraktor muda. Sebab, di usianya yang menginjak 35 tahun, dia sudah memiliki perusahaan kontraktor besar.
"Selamat malam, Pak Arzein."
"Di mana istri saya?" tanya Arzein, yang lebih memilih untuk menanyakan keberadaan sang istri.
"Ibu Fara tadi saya lihat pergi ke kamar, Pak."
Arzein pun segera melesat menuju kamar utama, kamar miliknya dan Fara. Di sisi lain, tepat setelah para pelayan melihat majikan mereka pergi, mereka tidak langsung bubar, melaikan mulai saling berbisik. Membahas hal yang tidak seharusnya mereka bahas.
"Ibu Fara enak ya..."
"Enak apanya? Setiap hari ditinggal suami ke luar kota, baliknya cuma 6 bulan sekali lagi."
"Enaklah... Pak Arzein kan kontraktor, punya banyak uang."
"Bener, dan yang lebih penting..."
"Apanya?"
"Pak Arzein selalu bisa memuaskan Ibu Fara di ranjang."
"Iya bener. Setiap Pak Arzein pulang saja, suara Ibu Fara terus-terusan terdengar."
"EKHEM!" dehem Pak Jordan, sekertaris sekaligus tangan kanan Pak Arzein.
"Ayo bubar."
Arzein Narendra, pria yang lebih sering menghabiskan waktu di luar kota, karena tugasnya sebagai Pemimpin di PT. Narendra Jaya Teknik. Perusahaan yang bergerak di bidang MEP (Mechanical, Electrical, and Plumbing) dan HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning).
Begitu sibuknya Arzein mengelola proyek - proyek di luar sana, sampai membuat Arzein tidak pernah menyia-nyiakan waktu untuk menghabiskan waktu bersama keluarga. Seperti saat ini, begitu Arzein berhasil sampai di Kota Semarang, setelah menempuh perjalanan dari IKN.
Mengingat IKN, tiba - tiba isi kepala Arzein serasa akan pecah. Kerumitan untuk menyelesaikan proyek dengan cepat, sedangkan dia kekurangan karyawan. Sebenarnya, bisa saja Arzein menambah karyawan, tapi itu akan mengurangi keuntungan perusahaan.
"Sial! Di mana Fara? Kenapa kamar ini kosong?!" kesal Arzein, tepat ketika melihat ranjangnya sangat rapih.
Padahal suaminya pulang, tapi istrinya itu justru tidak ada di mana pun. Kemudian Arzein melepas kancing pada kemejanya, memperlihatkan otot perutnya yang begitu menggiurkan untuk dipeluk. Pria ini sedang tidak dalam kondisi baik-baik saja.
"Apa mungkin di ruang ganti?" batin Arzein.
Kemudian, Arzein berjalan menuju ruang ganti yang berisi lemari penyimpanan pakaian milik Arzein dan Fara. Di sini, ada begitu banyak barang mewah tertata rapi, dari mulai perhiasan tiffany & co, hingga jam tangan rolex milik Arzein.
Tapi abaikan semua itu, bagi Arzein saat ini, sekarang juga. Arzein harus bisa menemukan Fara, sebelum penis Arzein semakin menggembung dan membuat Arzein terpaksa bermain solo.
"Akhirnya aku menemukanmu."
Dada kokoh Arzein berhasil bertemu sapa dengan punggung polos istrinya, tapi anehnya, kenapa kulit Fara terasa lebih lembut? Kemudian tangan kanan Arzein menyentuh tali pengikat dress itu, menurunkannya sampai membuat payudara bagian kanan istrinya terlihat.
Tanpa menunggu persetujuan lagi, tangan Arzein meremas payudara istrinya, kemudian membiarkan ibu jari dan jari telunjuknya bekerja saja untuk memilin puting merah muda itu.
Arzein bisa melihat tangan kiri Fara menutup mulutnya sendiri, sedangkan tangan kanannya menyentuh tangan besar Arzein. Fara tampak mencoba menurunkan tangan Arzein, menghentikan tindakan pria itu. Tapi, hal itu justru semakin membuat Arzein semangat.
"Aku merindukan tubuh ini, Fara. Kamu tau kan, aku hanya akan main sama kamu," akui Arzein, bahwa dia tidak pernah sekalipun jajan di luar.
Meskipun di sekitar proyek-nya ada tempat untuk jajan, yang seringnya menawarkan diri pada Arzein. Tapi Arzein tidak pernah mau membiarkan penisnya, berkubang pada lubang yang sering didatangi pria lain.
Arzein sangat menjaga diri dan kesehatannya, dari hal - hal bebas semacam itu. Itulah alasan terkuat, kenapa Arzein akan melampiaskan hasratnya pada istrinya ketika pulang. Tidak jarang Arzein akan mengurung Fara di kamar bersamanya, sampai Arzein merasa terpuaskan.
Tiba - tiba saja Arzein merasakan tubuh Fara akan berbalik ke arahnya, tapi dengan cepat Arzein mendorong tubuh Fara ke arah depan, sampai mengubah posisinya menjadi menungging. Setelah itu, Arzein menyibakkan dress yang dipakai Fara.
"Tidak, Sayang. Jangan berbalik. Kamu harus mendapatkan hukuman, karena tidak angkat telepon dari saya," perintah Arzein.
***
"El? Ellea sayang?" panggil lembut Fara pada putri kecilnya yang sedang tidur.
Membangunkan Ellea adalah salah satu kegiatan favorit Fara, karena bisa melihat wajah malaikat kecilnya terlihat begitu tenang. Sangat berbeda ketika Ellea sudah bangun, pasti anak ini akan mengacak-acak barang-barang di rumah.
Fara bahkan sampai tidak memiliki waktu untuk me time, karena Ellea selalu ingin menghabiskan waktu bersamanya. Beruntungnya, Ellea sudah masuk sekolah TK A, jadi Fara bisa sedikit memiliki waktu me time. Karena sekolah Ellea mengajarkan anak didiknya belajar mandiri.
"Ellea sayang... Tante Syelen datang ke rumah loh, Ellea nggak mau ketemu Tante Syelen?"
"Emmhh? Tante Syelen?" jawab Ellea yang masih menutup mata cantiknya.
"Iya sayang. Tante Syelen selalu video call sama Ellea," balas Fara mencoba mengingatkan Ellea.
"Benarkah? Di mana Tante Syelen?" tanya Ellea.
"Di kamar mama, Ellea mau ketemu Tante Syelen?"
"Mauuu."
"Yaudah, ayo ke kamar mamah."
"Iya mama."
Ellea turun dari ranjang dibantu oleh Fara, membuat gadis kecil itu merasakan sandal lembutnya terpasang pada sepasang kakinya. Kemudian Ellea menggandeng tangan hangat ibunya, mengikuti langkah sang ibu menuju kamar utama.
"Mama, emangnya Tante Syelen kenapa datang ke rumah?" tanya Ellea, yang ternyata masih penasaran dengan alasan kedatangan Syelen ke rumah.
"Tante Syelen mau main di sini bareng Ellea," balas Fara sekenanya. Karena Fara belum berani membahas rencana dirinya pergi ke luar kota.
"Nanti Ellea boleh main rumah - rumahan sama Tante Syelen?"
"Boleh dong. Apapun yang Ellea mau, pasti Tante Syelen bakal nurutin Ellea."
"Beneran mama?"
"Tentu saja, sayang."
Langkah mereka pun akhirnya berhasil membawa mereka ke kamar utama, terlihat kamar itu memiliki aroma parfume Arzein. Fara terkejut karena ada aroma suaminya, padahal suaminya harusnya pulang 1 bulan lagi.
Tapi kenapa bisa ada aroma suaminya?
"Mama, di mana Tante Syelen?" tanya Ellea.
"Ellea di sini dulu ya, sayang. Mama mau panggil Tante Syelen dulu."
"Nggak mau. Ellea mau ikut mama."
"Ya sudah, ayo kita masuk ke ruang baju."
"Iya, Mama."
Kemudian Fara dan Ellea kembali berjalan, kali ini mereka berjalan menuju walk in closet. Karena memang terakhir kali Fara meninggalkan Syelen, untuk berganti baju. Jadi seharusnya Syelen masih ada di ruangan itu.
Namun, betapa terkejutnya Fara melihat pemandangan di depannya. Bagaimana mungkin?
"Sayang!" panggil Fara.
Bersambung...
❤❤❤
Hay, kalau kalian ingin baca lebih cepat bisa ke link di bawah ini⬇️
https://karyakarsa.com/mylody/kenikmatan-terlarang-bab-1
❤❤❤
Oh, ya, bagi kalian yang penasaran sama kelanjutan cerita Godaan Cinta Kakak Ipar, kalian bisa lanjut baca di link bawah ini, ya⬇️
https://karyakarsa.com/SilviaArnaz/godaan-cinta-kakak-ipar-chapter-1
See you next chapter pembaca setiaku ❤❤❤
***
Oh, ya, satu lagi, aku udah posting cerita terbaruku judulnya Tawaran Menggoda Tuan CEO. Ceritanya pastinya ngga akan kalah seru dengan cerita Godaan Cinta Kakak Ipar. Kalian bisa cek langsung di workku, ya. Yuk intip blurbnya.
Blurb
Aluna diberhentikan di rumah sakit tempat dia bekerja. Di tempat kerja yang baru, Aluna bertemu dengan Rahsya, seorang pria tampan yang memiliki kekayaan yang tidak akan habis sampai tujuh keturunan. Aluna dan Rahsya terlibat hubungan yang tidak biasa, yang membawa mereka ke dalam lingkaran yang penuh dengan cinta, harta, dan hasrat. Apakah perjalanan kisah cinta Aluna dan Rahsya akan terus berjalan dengan mulus? Ataukah akan ada badai yang menunggu?
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro