Ch. 8 Bertemu
Selamat membaca ^^
________________________________________
" ne Erin, apa kau benar benar tidak mau bertemu dengan mereka ? Ini sudah 3 minggu terlewati, aku yakin mereka berpikir kau benar benar membenci mereka sekarang " ucap Mafu mafu tiba tiba
" Mafu san bukankah kita harus fokus dengan projek lagu kita, jarang jarang lo kita menyanyikan lagu untuk opening sebuah anime " kata Riku agak lesu dengan pertanyaan Mafu mafu
Saat ini Mafu mafu dan Riku sedang berlatih menyanyikan lagu baru mereka untuk dijadikan Lagu opening anime, karena kali ini lagu yang akan mereka nyanyikan di tulis oleh komposer dari pihak studio, mereka tinggal berlatih bagaimana menyanyikan lagu tersebut yang akan mereka nyanyikan nanti di sebuah studio anime terkenal
" mau bagaimana lagi, aku merasa agak kasian pada mereka, sebenarnya mereka tidak melakukan kesalahan apapun tapi malah dijauhi olehmu "
" mau bagaimana lagi, akhir akhir ini Trigger sering berkunjung ke dorm Idolish7, aku tidak tau harus bagaimana jika bertemu dengan orang itu "
Mendengarnya tatapan Mafu mafu menjadi sedu, ia merasa kasian juga dengan kembaran Riku yang dijauhi sampai segitunya
" apa kau masih tidak ingin bertemu dengannya, sepertinya dia sangat ingin sekali bertemu denganmu, ia terlihat sangat sedih "
" bagaimana kau tau ? " tanya Riku terkejut, seolah Mafu tau keadaan Ten saat ini
" rahasia " ucap Mafu dengan senyum jahilnya
Sebenarnya seminggu lalu Mafu tidak sengaja bertemu dengan Ten di sebuah studio tv, karena kebetulan hari itu Mafu mafu mengisi acara talk show yang membahas tentang Utaite sedangkan Ten mengisi sebuah iklan tv , disitu mereka tidak sengaja bertabrakan saat tidak fokus berjalan
" maafkan aku tidak melihatmu tadi " ucap Mafu agak panik dan segera membantu berdiri Ten yang sudah jatuh di lantai
" tidak apa, lain kali hati hati " balas Ten datar tapi ada sedikit keramahan di nada bicaranya
Mafu tidak sengaja melihat foto yang terjatuh di samping pemuda bersuari pink pucat itu, foto itu dalah foto Riku, Mafu agak terkejut melihat foto itu, untung saja wajah terkejut Mafu mafu tidak diluhat oleh Ten, Mafu pun mengambil foto tersebut dari lantai
" ano..ini pasti milikmu, aku lihat terjatuh di sebelahmu tadi " ucap Mafu mafu menyerahkan foto itu ke Ten
Ten sempat terkejut namun langsung disembunyikan dengan baik seolah yang tadi hanya ilusi belaka
" terimakasih " ucapnya langsung menyambar foto itu dengan senyum ramah namun palsu
" kalau boleh tau siapa orang difoto itu, dia terlihat mirip denganmu ? apa dia adikmu ? " tanya Mafu mafu ingin memastikan kalau itu benar benar Riku
Ten hanya diam tidak menjawab, Mafu langsung tersadar bahwa ia baru saja menanyakan ha sensitif dengan orang yang baru ia temui, apalagi dengan orang yang lumayan sensitif seperti Kujo Ten ini
" ah..maaf aku tidak bermaksud sok akrab denganmu, hanya saja kalian begitu mirip hingga kupikir dia itu adikmu ha ha ha " ucap Mafu mafu tertawa canggung, banyak keringat dingin berada di dahinya
" tidak apa, aku tidak masalah, lagipula ini bukanlah rahasia,dia memang adikku, kami sebenarnya kembar........ngomong ngomong namaku Kujo Ten "
" oh aku Mafu Mafu panggil saja begitu"
' jadi dia beneran Kujo Ten, seperti yang diharapkan oleh kembar mereka sangat mirip hanya warna rambut dan mata mereka saja yang membedakan ' ucap Mafu dalam hati mengamati Ten
" salam kenal Mafu san, kuharap kita busa menjalani hubungan baik kedepannya "
" ah aku juga ,kalau begitu aku permisi, aku harus segera mengisi acara "
Mafu pergi meninggalkan Ten agak tegesa gesa karena sudah waktunya memasuki panggung , tanpa Mafu sadari Ten memerhatikannya dengan tatapan curiga
Setelah pekerjaan selesai Mafu mafu langsung pulang agar tidak bertemu dengan Ten lagi , entah kenapa ia punya firasat kalau bertemu dengannya malah akan dihujani oleh pertanyaan yang berkaitan dengan Riku, Mafu juga memutuskan lewat belakang gedung agar tidak bertemu di pintu masuk nanti
Baru saja keluar dari gedung, ia melihat Ten tengah bersandar di tembok dengan kedua tangan yang dilipat dan tatapan mata yang seolah menunggu seseorang
" ah..halo Kujo san, kita bertemu lagi ya, sedang apa kau disini Kujo san ?" sapa Mafu dengan senyuman ramah namun sebenarnya dalam hatia ia agak panik ' bagaimana bisa dia disini ?? ' tanyanya dalam hati
" halo Mafu san, kebetulan sekali kita bertemu, aku hanya sedang mencari udara segar disini "
' entah kenapa aku merasa ia berbohong ' batin Mafu
" sebenarnya Mafu san, ada yng ingin kutanyakan " Ten mengeluarkan foto Riku dan menunjukkan kepada Mafu mafu " apakau kau kenal dengan orang ini ? " tanya Ten lagi
" tidak "
" kau yakin ? "
" bagaimana Kujo san bisa menyimpulakan aku mengenal orang yang ada di foto itu "
" tadi kau menanyakan kalau dia adikku apa bukan seolah sudah tau kalau orang yang ada difoto ini adalah adik bukannya malah kakak atau saudara "
' gawat, kenapa aku menanyakan hal itu tadi ' batin Mafu mafu panik
" ah...soal itu aku melihatnya dia mirip sekali denganmu dan juga kelihatan lebih muda darimu, jadi aku pikir dia adikmu " jelas Mafu mafu, ia mengeluarkan semua yang ada dipikirannya
" begitu ya... " ucap Ten tersenyum sedih, ia merasa bodoh menanyakan kakau orang asing didepannya mengenal Riku hanya karena dia bertanya kalau Riku adalah adikknya atau tidak " maaf menganggu waktumu Mafu san, sepertinya waktu istirahatku sudah berakhir jadi aku permisi dulu " imbuh Ten meninggalkan Mafu di tempat
Sekilas Mafu mafu meluhat sorotan mata Ten yang terlihat kosong namun juga ada kesedihan di dalamnya, dari hanya melihat itu saja Mafu menyadari kalau Ten benar benar merindukan adiknya itu, Mafu jadi merasa bersalah tidak mengatakan yang sebenarnya , Mafu pun pulang dengan perasaannya yang seperti itu
Kembali pada saat Mafu mafu dengan Riku yang masih melatih vocal mereka, sesekali Mafu mengambil jeda dan bermain dengan hpnya membuat Riku bertanya tanya siapa yang dihubungin Mafu saat ini sampai mengambil jeda saat latihan , setelah mereka berdua sudah mendapat alur musiknya dan bagaimana lagu ini akan dinyanyikan, mereka akhirnya mengambil istirahat
" oh ya Mafu san kapan kita akan menyanyikannya di studio ? " tanya Riku sekedar basa basi
" kalau tidak salah sih besok lusa "
Suasana menjadi hening karena Riku yang diam tiba tiba , tapi Mafu tau Riku sedang mengkhawatirkan sesuatu, itu sudah terbaca jelas di wajahnya sekarang
" Erin, apa kau kepikiran akan bertemu Kujo Ten di studio besok ? Apa kau benar benar takut bertemu kakakmu itu ? " ucap Mafu menebak isi pikiran Riku, tetapi Riku hanya diam tidak menjawab
" apa yang kau takutkan ? Apa kau takut kalau dia membencimu atau pandangannya terhadapmu berubah karena kakimu ? "
" aku rasa Ten-nii tidak akan seperti itu walaupun aku begini, yang kubayangkan saat bertemu dengannya, dia akan mengajakku tinggal bersamanya dan memulai kehidupan baru, sebenarnya aku tau itu mendengar bagaimana dia mencariku saat ini, tapi...entah kenapa masih ada rasa takut dihatiku " ucap Riku sedu
" aku seharusnya tau kalau Ten-nii tidak akan seperti itu, tapi aku masih saja takut kalau pandangannya akan berubah, bagaimana kalau Ten-nii melihatku dengan tatapan kasian, bagaimana kalau aku jadi penghalangnya meraih mimpinya dan jadi membenciku, bagaimana pun aku hanyalah adik penyakitan yang juga kehilangan kakinya, keberadaanku hanya akan menjadi beban baginya " imbuh Riku yang mulai mengeluarkan air mata
" Riku.." lirih Mafu ikut sedih melihat Riku
" gara gara aku Ten-nii harus mengorbankan masa kecilnya dan kasih sayang orang tua kami hanya untuk penyakitku yang menyebalkan ini, gara gara aku juga orang tua kami meninggal dan Ten-nii jadi tidak bisa bertemu mereka lagi " Riku mulai mengingat kembali kenangan buruk dulu, ucapan ucapan buruk dari orang orang sekitarnya dulu muncul kembali dalam kepalanya itu
" Erin.... Riku, jangan bicara seperti itu, itu bukan salahmu, tenanglah Riku, nanti asmamu kambuh " ucap Mafu agak kesal, ia tidak suka melihat temannya yang satu ini selalu menyalahkan dirinya karena pengaruh kata kata orang dari masa lalunya
Selalu terjadi seperti ini jika membahas soal kakaknya, Riku akan mengingat kembali kenangan buruk dan menyalahkan dirinya sendiri, tetapi itu masih mendingan daripada saat pertama kali mereka bertemu, saat itu Riku selalu menyakiti dirinya sendiri hingga ditingkat hampir kehilangan nyawanya , untung saja Soraru dan juga dirinya menghentikan hal itu, sejak saat itulah ia dan juga Soraru
" aku hanya pembawa sial bagi Ten-nii" lirih Riku
Mafu tidak terima dengan Pernyataan itu, ia ingin membantahnya namun tidak jadi karena seseorang memotong ucapannya
" bodoh "
Hanya satu kata bisa membuat Riku terkejut mendengarnya , apalagi suara ini adalah suara yang ia kenal dan rindukan , ia menoleh ke arah suara itu dan sosok yang ada di dekatnya membuat Riku menatap tidak percaya seolah meilhat hantu
Ya, sosok itu tidak lain adalah Ten yang menghampirinya dengan wajah yang susah dijelaskan
" Te.....nii...bagaimana bisa.."
Riku langsung menatao Mafu meminta penjelasan, Seolah mengerti apa yang akan ditanyakan Riku ,Mafu mafu pun menjawab " itu aku, aku yang menyuruh datang kemari dan bertemu denganmu dengan bantuan Soraru san juga " ucapnya dengan memasang wajah polos tidak bersalah
Tidak lama Soraru ikut muncul di belakang Ten , termasuk Banri juga
" yo " sapa Soraru
" kami tadi menjemputnya dan mengantarkannya kesini " ucap Banri tersenyum canggung dan menggaruk pipinya yang tidak gatal
Sebenarnya setelah pertemuan Ten dan Mafu mafu , Mafu mafu tidak ingin ikut campur urusan temannya itu, namun melihat bagaimana Ten yang sesedih itu dan Riku yang masih terperangkap dengan trauma masa lalunya itu ,ia tidak bisa membiarkannya begitu saja
Maka dari itu Mafu berinisiatif untuk menemui Ten dan berhadapan dengan kakak kembar Riku tersebut, dengan bantuan Banri Mafu bisa membuat janji bertemu dengan Ten
Mereka membuat janjian bertemu di tempat dekat Zero arena , tempat ketiga Idol sebelumnya melakukan konser gabungan
Mafu mafu tidak sendirian,ia ditemani oleh Soraru yang juga ingin bertemu dengan kembarannya Riku, setelah menunggu sejam akhirnya Ten datang bersama kedua membernya, sebenarnya Ten ingin datang sendiri, namun karena membernya agak mencurigai Mafu yang tiba tiba ingin bertemu Ten yang baru ia kenal membuat mereka tidak bisa membiarkan Ten datang sendiri karena khawatir
" maaf membuatmu lama menunggu Mafu san , tadi kami ada urusan sebentar " ucap Ten yang menghampiri Mafu, ia baru menyadari Soraru yang ada di sebelahnya " kalau boleh tau dia siapa Mafu san ? " tanya Ten menatap Soraru penasaran begitupun Soraru yang juga balik menatap Ten
" tidak apa apa Kujo san, seperti yang diharapkan dari seorang Idol yang selalu sibuk, oh..ini temanku yang juga seorang Utaite, Soraru san " ucap Mafu memperkenalkan Soraru, Soraru hanya mengangguk sebagai salam kecil darinya
" yoroshiku, aku Kujo Ten, mereka memberku Yaotome Gaku dan Shunohara Ryunosuke " ucap Ten yang juga ikut mempekenalkan dirinya dan membernya
" maaf jika aku mengganggu, tapi ada urusan apa dengan Ten hingga kalian ingin bertemu dengannya " tanya Gaku yang daritadi tidak tahan hanya diam saja
" ........ini soal orang yang ada di foto itu waktu itu " ucap Mafu yang sempat terdiam sebentar, ia tiba tiba membungkuk dan berhasil membuat Ten, Gaku, Ryu, dan Soraru terkejut
" ada apa ini Mafu sa.."
" Maaf, waktu itu aku berbohong padamu, sebenarnya aku mengenalnya, sangat mengenalnya...karena dia adalah teman terdekatku "
Ucapan Ten terpotong dengan ucapan Mafu yang langsung pada intinya, Ten tentu saja terkejut mendengar itu, bagaimana tidak karena yang dimaksud oleh Mafu adalah adiknya Riku
Ten mulai kesal terhadap Mafu yang menurutnya telah menyembunyikan tentang Riku darinya
" kenapa...kau berbohong...itu berarti kau sudah tau tentangku dari awal dan berusaha menutupi dia dariku ? " tanya Ten dingin ,ia menatap tajam Mafu mafu dan berhasil membuat sekitarnya merasa merinding
Ucapan Ten membuat Gaku dan Ryu bingung tidak mengerti, sedangkan Soraru mulai paham apa yang sedang mereka berdua bicarakan
Mafu mengangguk sebagai jawaban lalu berkata " maaf, aku tidak bermaksud menyembunyikannya, tapi ada alasan tersendiri aku melakukan itu "
" tunggu dulu apa maksudnya berbohong, orang difoto itu ? Apa maksudnya ? " tanya Gaku kebingungan
" mereka membahas tentang Erin "
" Erin ? Siapa itu ? "
Niat Soraru mau menjelaakan malah keceplosan dengan nama panggilan yang ia biasa pakai untuk Riku
" maaf maksudku Riku , Nanase Riku yang merupakan adik kembar dari Kujo Ten "
" heh ?? Hah !? Nanase Riku ? " Gaku terkejut mendengar nama orang yang susah payah iya cari namun sangat sulit menemukannya, dan tiba tiba kedua orang yang baru ditemuinya ini muncul dan memberitahu tentang Riku, Ryu juga terkejut mendengarnya sampai kehilangan kata, mereka berdua langsung menoleh ke arah Ten menatapnya dengan khawatir
Sedangkan yang ditatap masih diam menatap tajam Mafu mafu, terlihat seolah predator yang siap melahap mangsanya, pada akhirnya Ten pun bicara
" jadi, sekarang apa maumu tiba tiba memberitahu hal ini kepadaku Mafu san ? "
" aku pikir Kujo san sendiri sangat ingin bertemu dengan adikmu bukan ? Apa Kujo san tau kalau Riku yang sekarang bukan Riku yang bisa berjalan 5 tahun lalu ? Dia mungkin bukan Riku adikmu yang kau kenal dulu "
Ten sedikit tersentak mendengarnya,ia sudah tau kalau adiknya itu lumpuh karena kecelakaan, tetapi saat mendengarnya langsung dari teman adiknya itu membuatnya sedikit terganggu, namun ia langsung menjawabnya
" tentu saja, aku tau itu...aku sudah mencari tau tentangnya 5 tahun lalu, maka dari itu, rasa ingin bertemu dengannya semakin kuat dihatiku " balas Ten dengan wajah sedih bercampur frustasi " aku ingin menebus kesalahanku yang duku meninggalkannya, aku ingin disampingnya sebagai kakak yang baik, aku ingin memeluknya untuk menghibur dirinya karena tidak bisa menggapai mimpinya , aku sangat ingin membawanya pulang bersamaku dan memulai dari awal lagi " imbuh Ten mengutarakan isi hatinya kepada Riku
Mafu dan Soraru tidak menyangka Ten yang bisa mengutarakan isi hatinya kepada orang yang baru dikenalnya, namun mereka berdua tersenyum lega setelah mendengar isi hati Ten tentang temannya itu
Ten terdiam beberapa detik memikirkan sesuatu , ia lalu bicara
" Mafu san, apa...Riku ada di kota ini ? "
" iya, dia sebenarnya lebih dekat daripada yang kau kira, ia juga sudah pernah bertemu denganmu secara tidak sengaja, saat itu ada aku dan juga Soraru san disitu juga, ini juga merupakan pertemuan ketiga kita "
Ten, Gaku dan Ryu terkejut
" pernah bertemu ? Tapi kapan ? " tanya ketiganya serempak
" oh...itu saat di hari kalian konser, saat itu kau memaksakan dirimu yang sedang sakit, saat itu aku, Soraru san, Riku dan tiga member dari Idolish7 tidak sengaja bertemu denganmu yang sempoyongan di tengah jalan "
Ten membulatkan matanya tidak percaya, jadi dia sebenarnya sudah bertemu dengan Riku walau tidak disengaja, Ten mengingat kembali ketiga pemuda lain, salah satunya juga penyandang disabilitas yang juga bersama Idolish7 waktu itu, jika diingat ingat walau saat itu dia memakai masker dan topi, pemuda itu juga memiliki rambut seperti Riku, itu artinya..
" jadi orang waktu itu adalah Riku ? Tapi kenapa dia tidak menyapaku " Ten mengingat kembali sosok Riku yang menghindari tatapannya dan berusaha menutupi wajahnya dengan topi dan maskesnya, Ten merasakan ada kekecewaan di hatinya itu
" apa mungkin dia membenciku dan tidak ingin bertemu denganku " gumam Ten pelan namun masih bisa didengar oleh yang lain
" seperti yang diharapkan dari si kembar, kalian sama sama berpikiran negative satu sama lain " ucap Soraru tiba tiba mengutarakan pikirannya
" apa maksudmu ? "
Mafu dan Soraru saling menatap lalu mengangguk dengan tersenyum, setelah itu mereka kembali menatap Ten
" Kujo san, datanglah kerumahku "
" hah ?"
" kau akan tau setelah datang kesana, Riku sering kerumahku untuk sekedar bermain ataupun melakukan pekerjaan Utaite kami, saat hari dimana ia datang nanti aku akan menghubungimu agar bisa menemuinya "
Dan begitulah cara Mafu mendatangkan Ten ke rumahnya yang sekarang dengan suasana canggung oleh si kembar , Riku masih diam menatap Ten sedangkan Ten masih dengan ekspresi yang susah dijelaskan
" jadi..apa itu yang kau pikirkan selama ini tentangku Riku ? dan akhirnya terus menghindariku selama ini " ucap Ten dengan wajah sedihnya bercampur dengan rasa kecewa, Riku hanya diam tidak tau harus menjawab apa, namun pada akhirnya hanya kata maaf yang keluar dari mulut Riku
Suasana menjadi hening kembali tanpa ada suara apapun disitu mereka tidak tau harus berbicara apa di suasana berat ini yang akhirnya membuat yang lainnya agak merasa tidak enak dengan keheningan ini
To be continued
___^_^______^_^________^_^_____^_^_____
( untuk interaksi Ten dengan Riku ada di chapter selanjutnya ,mohon bersabar menunggu :")
Halo semuanya~
Maaf kalau baru uploud sekarang
Author akhir akhir ini makin sibuk sama perkuliahan karena udah masuk semester 5, jadi makin susah dan makin banyak tugas
Jadinya waktu luang buat nulis dan nyari ide cerita makin sedikit
Mungkin kedepannya updhatenya bakal nggak menentu
Maaf kalau mungkin chapter ini ceritanya kurang jelas atau banyak typo
Sampai jumpa lagi di chapter selanjutnya ^^
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro