ch. 10 bertemu orang baru dan masalah lain
Selamat membaca ~
Maaf kalau ada Typho yang terlewat oleh mataku😅
_________________________________________
Setahun sudah berlalu sejak debut Idolish7 berlangsung
Idolish7 semakin terkenal dan sibuk dengan pekerjaan idol mereka, hubungan ketiga idol juga baik setelah konser gabungan itu
Riku dan Ten juga sering bertemu di sela sela waktu mereka, Riku juga tidak menjauhi Idolish7 lagi setelah kejadian itu
Lagu lagu Idolish7 yang ditulis Riku juga menjadi populer karena banyak disukai orang orang apalagi fans dari Erin, karena ada kemiripan dari lagu Idokish7 dengan Utaite Erin, mereka belum mengetahui kalau sebenarnya komposer idolish7 juga merupakan Utaite bernama panggung Erin
Idolish7 juga sebenarnya belum tau kalau Riku merupakan seorang Utaite, mereka hanya tau Riku sebagai komposer mereka saja, mereka juga tidak terlalu tau tentang apa itu Utaite karena bidang mereka berbeda
Yang mengetahui kalau Riku memiliki pekerjaan lain selain komposer adalah Banri, Soraru dan Mafu mafu yang juga teman Utaitenya, Takanashi Otoharu dan Tsumugi, dan juga Trigger
Trigger tau karena pertemuan mereka sebelumnya di rumah Mafumafu
Banyak agensi idol yang mencari Riku untuk membuat kontrak agar bisa mendapat lagu yang ditulis oleh Riku, namun mereka kesusahan mencarinya karena memang identitasnya dirahasiakan oleh Otoharu
" selamat pagi semua " sapa Riku dan Banri kepada para karyawan agensi
" ah..Riku san..Banri san selamat pagi " balas Tsumugi setelah melihat kedatangan mereka berdua
Pagi ini Riku datang ke agensi bersama Banri, Riku ingin menyerahkan lagu baru untuk konser perayaan 1 tahun mereka nanti.
Riku menggerakkan kursi rodanya menghampiri tempat dimana Tsumugi berada
" selamat pagi Tsumugi san, sudah lama kita tidak bertemu semenjak Idolish7 semakin sibuk dengan pekerjaan mereka, bagaimana kabarmu dan mereka semua ? "
" aku dan semuanya baik , walau memang agak berat karena mereka mendapat pekerjaan solo tapi berkat Banri san yang menjadi menejer Mezzo bebanku sedikit berkurang "
" begitu ya, aku senang mendengarnya"
Riku tersenyum cerah kepada Tsumugi yang membuat gadis itu tertegun memandangi senyuman itu seolah terpesona olehnya, memang sejak reuninya dengan Ten,wajah Riku jadi semakin cerah daripada biasanya, Riku juga semakin banyak tersenyum
" ini lagu barunya Tsumugi san , semoga ini tidak mengecewakan yang lain " ucap Riku menyerahkan naskah lagunya
" tidak Riku san, lagumu itu sangat luar biasa, lagumu selalu bisa menyentuh hatiku dengan lembut dan membuatnya nyaman juga hangat begitu juga dengan orang orang, aku sangat menyukainya "
" eh....aku sangat tersanjung kau menyukai lagu lagu yang kubuat "
Wajah Riku sedikit memerah karena malu mendapatkan pujian dari Tsumugi, Tsumugi yang sadar dengan ucapannya sendiri dan melihat reaksi Riku juga ikutan memerah malu, tanpa sadar mereka memasuki dunianya sendiri
Banri yang sedari tadi di belakang Riku melihat itu seperti menjadi nyamuk diantara mereka berdua
.
.
.
.
.
Setelah menyerahkan lagu baru, Riku pamit pulang karena urusannya di agensi sudah selesai
Banri sempat memaksanya pulang dengan taksi karena ia khawatir kalau Riku pulang sendirian, tapi Riku tetap menolaknya dengan alasan ingin sakalian jalan jalan karena dirinya memang jarang keluar rumah, Babri pun terpaksa menuruti kemauan adik angkatnya itu
Dalam perjalanan Riku sempat mampir ke minimarket untuk membeli beberapa keperluan dan cemilan untuk stok dirumah
Di dalam minimarket, Riku sedikit menarik perhatian orang orang yang ada disitu karena memang jarang atau hampir tidak ada orang disabilitas datang berkunjung ke minimarket sendirian
Berbagai macam tatapan didapatkan Riku dari orang orang, ada yang menatapnya hanya sekedar penasaran, ada yang menatapnya kasian, ada juga orang yang menatapnya jijik dan tidak suka karena fisik Riku, Riku sudah biasa dengan tatapan itu dan memilih hanya mengabaikannya, baginya ia masih memiliki orang orang yang mau menerimanya apa adanya dan juga merasa disayangi oleh orang terdekatnya begitu pun Riku yang juga menyayangi mereka, baginya itu sudah cukup membuatnya kuat menghadapi kejamnya dunia ini
Setelah selesai membeli apa yang dibutuhkannya Riku pun keluar dari minimarket itu, namun di jalan ia melihat pemuda berambut merah marun sedang menangis, ia pun menghampiri pemuda itu
" ano...apa kau baik baik saja ? "
" aku tidak apa apa, abaikan saja aku "
" tapi...ah benar juga jika tidak masalah silahkan ambil tisu ini "
Riku mengambil salah satu belanjaannya dan menyerahkannya ke pemuda tersebut
" sudah kubilang abaikan saja ak...hei bukannya itu roti "
" eh !? "
Riku terkejut dengan apa yang dipegangnya, ia tidak menyadari kalau ia menyerahkan sepotong roti daripada sebuah tisu karena sama sama putih
" maafkan aku, ini berwarna putih jadi kukira ini tisu "
" hahaha...dasar orang aneh "
Pemuda itu tertawa dengan tingkah konyol Riku, berkatnya pemuda sedikit terhibur
" terimakasih aku sudah merasa lebih baik sekarang "
" tidak tidak, aku tidak melakukan apapun jadi jangan berterimakasih padaku ano.."
" Inumaru Touma, panggil saja aku Touma, walaupun begitu aku tetap berterimakasih "
" sama sama Touma san, namaku Nanase Riku panggil aku Riku juga Touma san"
" senang berkenalan denganmu Riku, kalau begitu sampai jumpa "
Touma pergi meninggalkan Riku, sebenarnya Riku ingin mengobrol dengan Touma karena ia merasa Touma menatapnya dengan pandangan bahwa dirinya orang normal, berbeda dengan orang orang yang selama ini ia temui, namun ia mengurungkan niatnya karena mereka baru saja saling mengenal dan tidak enak jika tiba tiba sok akrab dengannya
Tiba tiba seekor anak anjing yang terlepas dari pemiliknya menghampiri Riku dan membuatnya terkejut, Riku sempat berteriak kaget dan menarik perhatian Touma yang jaraknya masih belum jauh
Touma berhenti dan memerhatikan Riku, pemilik anak anjing itu datang dan langsung mengambil peliharaannya lalu meminta maaf kepada Riku, kemuadian pergi meninggalkan Riku
Namun karena beberapa bulu dari anjing itu menempel pada baju Riku membuat asmanya kambuh , Riku cepat cepat mengambil inhaller yang ada di sakunya namun dengan ceroboh menjatuhkannya ke tanah
Touma yang menyadari ada yang tidak beres bergegas menghampiri Riku
" oi..kau tidak apa apa " tabya Touma dengan raut khawatir
" uhuk uhuk.....hah...aku....baik baik saja...hah..hah...aku hanya harus.... menggunakan obatku " jawab Riku dengan nafas yang masih terbata bata
Touma melihat inhaller yang tadi dijatuhkan Riku langsung mengambilnya dan membantu Riku memakainya
Beberapa menit berlalu, kini Riku dan Touma berada di taman untuk memenangkan asma Riku
" apa kau sudah mendingan? "
" sudah, terimakasih banyak Touma san "
" baiklah kalau begitu aku akan pergi "
Sekali lagi Touma ingin meninggalkan Riku namun ujung bajunya ditarik Riku untuk menahnnya pergi
" apa lagi ? "
" ano..jika kau tidak keberatan, izinkan aku untuk membalas kebaikanmu, bagaimana kalau kita makan bersama atau.."
" tidak perlu, aku sedang buru buru "
" begitu ya " ucap Riku lesu lalu melepaskan tarikannya, Riku pun menatap Touma dengan tatapan andalannya yaitu puppy eyes
Melihat itu membuat Touma menjadi kesal tapi juga tidak tega
" jangan menatapku seperti itu " ucap Touma namun Riku masih tetap dengan tatapan memelasnya, entah mengapa Touma merasa sedikit bersalah sekarang
" baiklah baiklah sebagai terimakasih aku ambil saja roti itu "
Ekspresi Riku berubah menjadi ceria dan menampilkan senyum polosnya itu, hal itu membuat Touma agak gemas padanya
" kau suka dengan Roti ?" ucap Riku bersemangat sambil menunjukkan roti miliknya, Touma langsung mengambil roti itu " aku hanya ingin mengakhiri obrolan ini " balas Touma " duluan ya, hati hati saat perjalanan pulangmu Riku " akhirnya Touma benar benar meninggalkan Riku kali ini
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hari ini Riku diajak makan soba bersama dengan Ten di kedai soba milik keluarga Gaku
Riku menunggu jemputan di depan rumahnya ,hingga akhirnya sebuah mobil berhenti di depan rumahnya, Riku langsung mendekati mobil itu karena tau itu jemputannya
Ten keluar dari mobil sambil melambaikan tangan ke Riku
" maaf Riku membuatmu menunggu,ayo kita berangkat " ucap Ten yang hanya dibalas dengan anggukan oleh Riku
Gaku juga ikut keluar untuk membantu Riku memasuki mobil, sedangkan Ten melipat kursi roda milik Riku dan memasukkannya kedalam bagasi
Setelah ketiganya memasuki mobil, Riku baru menyadari ketidakhadiran seseorang di dalam mobil itu
" Ten-nii, dimana Tsunashi san ? Apa dia tidak ikut kita makan bersama ? "
" dia ada sebuah Urusan dengan ayahku, jadi dia tidak bisa ikut dengan kita "
Bukan Ten yang menjawab malah Gaku yang menjawabnya, Ten hanya mengangguk saja
" begitu ya...oh ya Yaotome san terimakasih atas ajakannya makan di kedai soba milik keluargamu, padahal aku hanyalah orang luar "
" bukankah kau itu adiknya Ten, dan Ten adalah temanku, adiknya temanku juga merupakan adikku, jadi tidak usah sungkan "
" sejak kapan dia jadi adikmu, Riku, jangan dengarkan apa yang dikatakannya tadi, anggap saja angin lalu " ucap Ten dengan lembut kepada Riku setelah berkata sinis kepada Gaku
" oi... " Gaku kesal mendengar ucapan Ten , dimulailah perdebatan antara Gaku dan Ten
Riku yang melihatnya merasa lucu, dia bisa melihat seberapa akrab kakaknya itu dengan teman satu rekannya itu
" kalian berdua terlihat sangat akrab ya" ucap Riku dengan senyum polosnya
" ha..menurutmu darimananya ini disebut akrab ? " tanya Gaku merasa heran dengan reaksi Riku yang malah senang melihat perdebatan mereka berdua
" tapi aku senang Ten-nii memiliki teman yang perhatian dan baik seperti Yaotome san, aku sangat berterimakasih karena sudah menjaga Ten-nii selama ini "
" sudahlah Nanase, tidak usah berterimakasih padaku, sudah kewajibanku sebagai leader dan teman dari kakakmu Ten ini "
Gaku tersenyum kepada sikap sopan Riku, dia yang anak tunggal entah kenapa ingin menganggap Riku sebagai adiknya, kesan pertama saat ia melihat Riku adalah ia tidak mempercayai kalau orang yang tengah duduk di kursi rodanya itu merupakan adik Ten , Riku terlihat polos dan hangat seperti malaikat berbanding berbalik dengan Ten yang merupakan iblis yang hanya berkedok sebagai malaikat
Ten yang sedari tadi melihat interaksi keduanya hanya tersenyum lembut, ia senang mendengar percakapan mereka seolah olah dirinya begitu diperhatikan oleh teman dan juga saudaranya
Sesampainya di kedai mereka disambut dengan baik oleh keluarga Gaku dari pihat ibu,Mereka makan, berbincang dan kadang bercanda bersama.
Beberapa hari berikutnya, konser 1 tahun mereka berjalan lancar dengan lagu baru mereka, namun di hari berikutnya Riku mendapat kabar kalau Yamato dan Mitsuki bertengkar dan memutuskan keluar dari dorm Idolish7 tentu saja Iori selaku adik dari Mitsuki mengikuti kakaknya juga, kini tinggal Sogo, Nagi dan Tamaki yang masih ada di dorm
Riku tidak tau permasalahan apa yang mereka miliki, ia ingin membantu, namun juga tidak bisa sembarangan ikit campur
Riku mendengar dari kakaknya kalau Iori dan Mitsuki menginap di rumah Momo sedangkan Yamato di rumah Yuki, karena kedua bersaudara itu pergi tanpa membawa apa apa jadi Riku memutuskan untuk pergi mengantarkan beberapa baju mereka berdua walau sempat dilarang oleh Banri dan yang lainnya, namun karena Mafu mafu menawarkan diri untuk menemani Riku akhirnya diijinkan juga, Banri dengan terpaksa memberikan alamat Momo berada
.
.
.
.
.
.
" sepertinya disini alamat yang benar " ucap Mafu mafu memastikan alamat dari kertas yang ia pegang
" ayo bunyikan belnya "
Mafu mengangguk dengan kata Riku lalu menekan bel pintu, Tidak lama Momo pun keluar
" oh..kalian sudah datang , aku sudah mendengar dari Ban-san, padahal tidak perlu repot repot mengantarnya kemari "
" ah..maaf mengganggu, aku hanya menghawatirkan mereka ,jadi aku ingin membantu walau hanya dengan ini "
" sudah lama ya Riku, ini pertemuan kedua kita setelah di taman waktu itu, aku benar benar tidak menyangka kalau kau benar benar adik angkat Ban san "
Sejak Momo tau kalau Riku adalah adik dari seseorang yang dihormatinya, ia bertekad untuk menjaga Riku layaknya adik sendiri terutama dari media massa, karena Riku juga seorang adik dari Ten yang merupakan kouhainya
Sempat Momo ingin membantu hubungan kedua anak kembar itu, namun sudah terselesaikan sebelum dirinya bertindak, ia mendengar dari Banri kalau hubungan si kembar menjadi baik berkat teman Riku
" oh ya, siapa orang yang bersamamu ini Riku ? " tanya Momo melihat Mafu yang memegang kursi roda Riku
" oh...dia temanku Mafu san, dia menemaniku hari ini karena Banri nii-san melarangku pergi sendirian "
" salam kenal, panggil saja aku Mafumafu, aku teman sesama Utaitenya Riku "
" Utaite ? Utaite yang merupakan singer online itu ? Ah..aku ingat kau merupakan Utaite yang lumayan terkenal itu Mafumafu bukan ? Aku tidak menyangka kalau Riku juga seorang Utaite "
" ahaha...ngomong ngomong dimana Mitsuki dan Iori Momo san ? "
" mereka berdua ada di dalam, ayo kalian masuk juga, akan kubuatkan teh hangat "
Mereka pun masuk ke dalam apartemen Momo, Mitsuki dan Iori melihat kedatangan Riku terkejut
" Nanase san ? Kenapa bisa disini ? "
" aku hanya mengantar baju kalian Iori, kudengar kalian keluar tanpa membawa apa apa "
" seharusnya kau tidak perlu repot repot Riku, apa kau kesini sendiri ? Bagaimana kalau terjadi sesuatu denganmu saat dijalan ? " ucap Mitsuki memarahi Riku, ia khawatir dengan orang yang hanya bisa dibantu kursi roda itu malah merepotkan diri untuk bepergian jauh dari rumahnya
" maaf membuatmu khawatir Mitsuki, aku hanya ingin sedikit membantu kepada kalian berdua, lagipula aku ditemani jadi jangan khawatir "
Mitsuki langsung melihat Mafumafu yang berada di belakang Riku
" ah..maaf tidak menyadarimu, terimakasih sudah menemani Riku kesini "
" tidak masalah, lagipula Erin maksudku Riku adalah teman baikku, jadi ini sudah kewajibanku sebagai temannya "
" kalian berdua silahkan duduk disini, aku akan buatkan teh hangat " tawar Momo dengan ceria
" maaf Momo san kami tidak bisa berlama lama disini, sehabis ini aku akan pergi ke dorm dan menginap disana, aku menghawatirkan ketiga orang itu karena juru masak mereka ada disini " ucapan Riku secara tidak langsung menyindir Mitsuki, agak menusuk memang namun orangnya sendiri tidak sadar perkataannya sendiri
" memangnya sejak kapan Nanase san bisa memasak "
" Iori kau terlalu meremehkanku, gini gini aku lumayan sering memasakkan sarapan untuk Banri nii-san "
" ya ya dan yang kutahu dari Banri san kalau habyalah omurice kesukaanmu saja "
" memangnya kenapa dengan Omurice ? Itu enak, kau menyebalkan sekali Iori "
Melihat perdebatan kedua orang itu hanya membuat yang lainnya heran
Pada akhirnya Riku dan Mafu pamit pulang, sampai Riku berada di tengah pintu, Riku meminta Mafu berhenti mendorong kursi rodanya lalu menoleh kearah Mitsuki dengan tatapan sendu
" Mitsuki, aku tidak tau masalahmu dengan Yamato san seperti apa, tapi...kuharap kalian cepat berbaikan dan kembali ke dorm, aku lebih suka melihat kalian yang akur daripada terceraiberai begini "
Ucapan itu membuat Mitsuki tersenyum sedih " kuharap juga begitu Riku...aku titip mereka bertiga ya, sampaikan salamku juga pada mereka"
" Nanase san, kau bisa menggunakan kamarku atau Nii-san saat menginao disana, dan juga tolong jabgan memecahkan barang barang yang ada disitu " ucap Iori dengan santainya membuat Riku kesal kembali " aku tidak akan memecahkan apapun Iori, dan terimakasih sudah meminjamkan kamarmu " akhirnya keduanya pun pergi dari apartemen Momo
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Kini Riku berada di dalam dorm bersama dengan Sogo ,Tamaki dan nagi , Mafumafu sudah pamit pulang saat sudah mengantar Riku sampai di depan dorm tadi
Susananya lumayan suram karena keluarnya ketiga member dari dorm tersebut, Riku yang sekarang berada di antara mereka menjadi canggung dengan suasana berat ini
Kedatangan Riku membuat mereka bertiga senang, Riku juga membawa makanan jadi mereka tidak kebingungan soal makanan dan lega karena Sogo tidak jadi memasak, Riku tidak tau kalau Sogo biasanya memasak makanan pedas, jadi dia bingung dengan reaksi Tamaki dan Nagi yang sangat senang karena ia membawanya makanan, seperti orang yang habis terlepas dari sesuatu yang menakutkan
Kembali pada suasana suram ini, Riku ingin menghibur mereka tapi tidak tau caranya ,mereka bertiga membicarakan tentang keluarnya ketiga member dari dorm dengan wajah suram, Riku hanya diam mendengarkan dengan sedih juga
Pada akhirnya ,karena tidak tahan melihat wajah sedih teman temannya ,Riku memutuskan untuk bernyanyi, ia mengambil nafas panjang dan mulai bernyanyi
(Untuk yang mau mendengarkan Riku bernyanyi ada di bawah ini )
Ketiganya terpesona dengan nyanyian Riku, apalagi mendengarnya membuat mereka bertiga merasa lebih baik
" so amazing desu, kenapa kau tidak jadi penyanyi saja Riku, aku yakin kau akan mendapat banyak fans "
" itu benar, tidak hanya bisa menulis lagu, kau juga berbakat dalam bernyanyi Riku "
" Rikkun sangat hebat, aku menjadi fansmu sekarang "
Pujian pujian yang dilontarkan mereka bertiga membuat Riku sedikit malu
" ahaha...terimakasih semuanya, ngomong ngomong Nagi, sebenarnya aku juga seorang penyanyi, walaupun itu hanya lewat Youtube dan Nico Nico Douga saja "
Ketiganya terkejut mendengar itu
" eh , Riku kun juga punya profesi lain ? "
Riku mengangguk " sebelum menjadi komposer disini, sebenarnya aku memiliki pekerjaan sebagai Utaite dengan nama lain yaitu Erin "
" ERIN !! oh my god , aku tidak menyangka kau seorang Utaite yang terkenal itu Riku, pantas saja aku merasa suara kalian mirip "
" eh...Nagichi tau tentang Riku ? "
" tentu saja , lagu lagunya banyak dijadikan opening dan ending di anime , dia juga memiliki banyak fans karena suaranya termasuk aku salah satunya "
" wow Rikkun hebat " ucap Tamaki terkagum sedangkan Sogo mengangguk setuju , mereka pun terus berbicara tentang Riku dan memujinya, hal itu membuat suasana yang suram tadi menghilang
Tanpa mereka sadari wajah Riku memerah malu dengan mereka yang membicarakan dirinya itu, entah mengapa beberapa hari ini banyak yang memuji dirinya , ia senang dirinya dipuji oleh teman temannya tapi tidak terbiasa dengan itu sehingga ia memerah malu
To be continued
Hallo semuanya , maaf kalau lama updhatenya 😅😅
Di cerita ini aku memang buat alurnya lambat, jadi konflik utama dari cerita ini belum muncul
Aku nggak tau lagi apa yang kutulis, jadi apa yang ada di kepalaku aku keluarin aja hehe
Di chapter ini, kalau di cerita aslinya sudah masuk ke story 3, kalau di animenya di season 3 , mungkin yang Utaite nggak banyak muncul di sini tapi mungkin di chapter berikutnya aku bakal banyak munculin Utaite termasuk Mafumafu dan Soraru
Terimakasih yang sudah mau membaca fanfic ini dan memvote
Sampai ketemu di chapter selanjutnya 👋👋
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro