
QnA: Writer's Block
Selamat hari Kamis, Grasspad?
Grassmin hadir hari ini buat sharing materi dari kakak editor, loh.
Writer's Block.
Grassmin yang cuma mimin ini tahu kok kalau WB jadi momok paling ngeselin buat para penulis. Nah, gimana pandangan Mbak Anie menganggap soal WB?
Catet, ya, Grasspad, ini cuma pandangan Mbak Anie yang dirangkum dari berbagai sumber.
*
Materi : Writer's Block
By : Anie SK
*
Materi
Writer's Block itu ....
"Gue lagi nggak punya inspirasi, di Shopee ada yang jual nggak, ya?"
"Gue galau, nggak bisa susun kalimat yang cantik membahana."
"Gue blank, buyar. Hush, hush, writer's block."
Sebenarnya istilah writer's block ini muncul, atau lebih tepatnya terkenal dalam beberapa tahun terakhir.
Writer's block. Keadaan di mana seorang penulis tidak bisa menulis karena blank, nggak mood, buyar, gegana, gamup juga, atau karena rasa malas yang lebih mendominasi.
Beberapa penulis heran dengan penulis lakn yang (doyan) mengambing-hitamkan si writer's block, padahal dia tidak salah, dia tidak tahu apa-apa.
"Sori, aku lagi nggak mood, jadi nggak usah ketemu aku dulu, ya, Beb."
/seketika si Ay ngamok/
"Wahai Piring, aku memang lapar, dari kemarin belum makan, tapi aku lagi blank. Jadi, nggak usah makan aja. Tiga hari, entar juga kelar blanknya."
-_- Yakali, dia libur makan karena blank, padahal jelas-jelas makan itu adalah sebuah kebiasaan.
Terus gimana? Apa gue harus guling-guling di tanah berlumpur buat balikin mood dan akhiri rasa blank ini?
Fix. Writer's block is a myth. Cuma mitos.
M-I-T-O-S
Seorang penulis pernah berkata di sebuah pelatihan kepenulisan, "Itu hanyalah sebhah argumen pembenaran terbadap sebuah kemalasan."
Kalau berhadapan dengan mitos, kita hanya mempunyai dua pilihan: percaya atau tidak percaya.
Pernah mendengar mitos seperti ini:
Kalau mau punya pacar bermobil, coba pura-pura tabrakin diri lo ke mobil yang sedang jalan di ringroad.
Bagi yang percaya, boleh dicoba. Tinggal pilih sesuka hati, mau mobil sekeren apa, semua ada.
Ujungnya cuma ada dua kemungkinan: ketabrak lalu KO IT atau dimaki orang.
Jadi, writer's block itu begini:
Writer's block adalah mitos.
Mitos yang kalau dipercaya, akan bekerja secara sempurna untuk memengaruhi hidupmu.
Orang yang tiba-tiba blank nggak bisa melanjutkan tulisannya, pasti katena tidam punya panduan/rel/outline.
Nulis asal jalan aja, ngalir aja, nggak tahu arah dan tujuan.
So, writer's block ith adalah ketersesatan kamu di belantara kata-katamu sendiri.
Writer's block terjadi karena rendahnya passion terhadap apa yang kamu tulis.
Benar, kan?
Mana minat kalian? Ketertarikan? Cinta kalian?
Kalian aja rela nggak ketemu pacar dan nggak makan, cuma karena nggak mood ditambah blank.
Makanya, ciptakan dulu passionmu dalam menulis. Minati, cintai tulisanmu. Fokus, disiplin. Tetapkan hatimu di outline yang sudah kamu rancang.
Ngubah outline sih boleh, tapi kisi-kisinya aja, bukan jiwanya, bukan inti pokok.
Jika di tengah jalan, di saat menulis, kalian mendapat sebuah ide yang jauh lebih menarik--cetar membauana mengguncang dunia sampai ke planet Pluto hanf sudah keluar orbit sana--catat ide baru itu di lembar lain, file berbeda, di catatan calon cerita baru.
Jangan pernah menknggalkan rel yang sudah kamu jalani setengah jalan.
Gimana? Masih suka doyan dihinggapi writer's block dan segala macam tetek bengeknya?
Kalau gitu, lanjut ke tips yang satu ini:
1. Mandi, minum, makan, istirahat, terus lanjut nulis.
2. Kalau masih belum mempan, ini tips terakhir: mandi kembang tujuh rupa di jam 12 lewat 12 menit di tengab malam sambil bakar menyan di atas laptop.
3. Masih nggak mempan juga? Kalau gitu, aku cuma bisa bilang: Stop bercita-cita jadi penulis!
Terakhir, semoga sharingnya bisa dimengerti, dipahami, dijabarkan, diamalkan.
Maafkan kalau ada salah kata dan pemilihan diksi yang lancang.
*
QnA
Q : Kak mau nanya, gimana kalo semisal rasa keinginan kita untuk menulis itu hioang, padahal otak terus berencana menulis ?
A : Kalau kayak gini berarti semangatnya menurun. Cara menyiasatinya dengan membangun rasa di awal kamu mulai menulis. Ingat tujuan awal kamu ketika akan menulis ceritamu, dan bayangkan betapa bahagianya kamu ketika selesai menulis cerita itu.
Jadi semua kembali ke diri sendiri. Letakkan tujuanmu sebagai penyemangat.
Q : Ka, gimana cara manage waktu kerja dan menulis. Kalau bukan writers block. Biasanya manage waktu yang suka jadi penghalang. Makasih
A : Aku juga sibuk dan musuh utamaku adalah waktu. Coba bayangin, aku seorang Ibu, pekerja, dan editor. Bukan berarti aku nggak menghasilkan karya. Cara menyiasatinya adalah pilih waktu di mana otakmu masih segar-segarnya. Seperti bangun lebih pagi, buka jendela terus mulai nulis.
Aku biasanya kayak gitu soalnya 😆
Q : Aku pernah kak nge stuck bgt sama cerita aku, dan aku benar" gak tahu mau lanjut apa, tiap hari aku pikirin, mungkin karena terlalu kepikiran jdnya stucknya smpe 1 bulan😂, pdahal engga malas, memang engga tau mau nulis apa, jd kerjaannya tuh ya ngetik satu kalimat abis itu delete, gitu² mulu, selama sebulan. Itu apa ya kak?😂
A : Udah matang belum tulisannya? Plotnya udah kuat? Kalau dua-duanya udah oke, letakkan dulu, cari referensi dulu dengan membaca buku, pasti akan ada keinginan untuk lanjut cerita kamu.
Q : Kak aku sebenarnya ada ide ada semangat, tapi pas buka wattpad semuanya ambyar itu gimana?
A : Nulisnya jangan di wattpad kalau bikin ambyar. Nulisnya di word aja. Kalau udah selesai, baru copy paste ke wattpad.
Q : Kak mau nanya lagi-? Kenapa sih nyelesain satu cerita itu susah banget--???
A : Bacanya dibanyakin. Inshaa Allah bakal ngalir di otak dan semangat lagi
Q : Kak Gimana kalau di kepala kita itu banyak rentetan kalimat, adegan, dialog, dll tapi susah pas mau di eksekusinya gimana tuh?
Kadang pas aku mau nilis eh bukannya lancar malah banyak bengong karena bingung buat eksekusi padahal di otak penuh sama adegan²nya
A : Diurutkan dulu rentetan adegannya setelah itu atur dialog dan narasi untuk menggiring adegan yang sesuai di otak.
Kalau masih buntu, buka buku, baca yang banyak.
Q : Kak punya daftar lagu moodbooster, biar nulisnya lebih enjoy gak?
A : Lagu mood booster. Lagu indie biasanya. Aku lebig suka Sisitipsi yang judulnya Aroma Dia
Q : Kak, saya stuck saat cerita selanjutnya banyak kemungkinan berkembang, nah itu mulai stucknya saat otak ini terlalu idealis logis, g mau kelanjutannya tidak logis, cth spt sinetron yg mutar-muter, simple ending and conclution (laah dari kemaren g gini solusinya, kenapa harus berantem sblm nya?) gmn cara mengatasi stuck model begini
A : Aku nggak tahu maksudnya 😂
Jadi kalau buat cerita itu perkuat outline, urutkan apa yang ingin kamu jelaskan. Kalau ingin mengubah outli e dan lebih mengembangkan cerita, pikir dua kali dulu. Logis nggak? Kepanjangan nggak? Bisa bikin bosen nggak?
Jadi intinya jangan gegabah dulu. Pikirkan dua kali.
Q : Dalam pikiran ada idenya tapi susah merangkai katanya. Gimana kak cara mengatasinya untuk yang seperti ini?
A : Gampang. Baca buku yang banyak.
Nggak ada ceritanya penulis yang nggak suka baca.
Q : Kadang kak bukan karena wb yg ganggu tapi aku malah kayak gak oede buat nulis banyak takutnya. Takut gk bagus, takut gk nyambung. Gimana tuh kak?
A : Menulis nggak usah memikirkan otak orang lain. Menjadi harus idealis, tapi jangan egois.
Mulai menulis dulu sampai selesai, mengenai kritik jelek, dibaca pelan-pelan masuk nggak. Kalau masuk, bisa untuk perbaiki diri sendiri.
Q : Kak, mau tanya. Misalkan kita menyiapkan outline untuk sebuah cerita, terus kalau saya pribadi kadang suka stuck-nya di tahap menyusun outline-nya. Jadi malah lama di awal gak mulai-mulai. Nah, supaya gak stuck di outline, apa kita bisa mulai aja dulu gitu, terus outline menyusul, atau bagaimana kak tipsnya?
A : Ada tipe penulis yang kayak gini. Aku juga tipe kayak gini. Biasanya yang seperti ini harus banyak baca dulu biar ceritanya memiliki outline yang kuat. Jeleknya kalau langsung menulis tanpa outline kita kayak kerja dua kali. Bakal nemu plothole yang lumayan.
Boleh-boleh aja, tapi ya harus banyak baca biar meningkatkan kepekaan kita untuk menemukan hole ketika menulis.
Q : Tolong kak perbedaan antara terinspirasi dan plagiarisme apa aja ya hehe, terima kasih sebelumnya
A : Terinspirasi itu misalnya setelah kita baca cerita cinta segitiga, terus kita jadi pengen buat cerita yang intinya cinta segitiga.
Kalau plagiat itu cerita dari awal, tengah, sampai akhir itu mirip nggak dikurangi sedikit pun mungkin cuma nama tokoh dan setting yang berbeda.
Q : Hal apa yang dinilai pertana kali oleh seorang editor dari sebuah tulisan?
A : Pembukaan yang menarik dan kerapian menulis.
Q : Kakak aku pengen nanya soal penulisan huruf kapital. Pas bagian kata sapaan, seperti Ayah, Ibu, Kakak. Itu dipakai kapitalnya pas dalam percakapan aja, atau di mana lagi nggak? Soalnya aku buntu banget yang ini.
A : 1. Ibu bertanya, “Pukul berapa Ayah akan berangkat ke Jakarta?”
Kata ayah pada kalimat di atas adalah kata sapaan yang digunakan sebagai penyapaan karena digunakan untuk menyapa orang kedua (orang yang diajak berbicara). Kata sapaan ini harus ditulis dengan huruf kapital.
2. Ayah berkata, “Sampaikan kepada ibu, hari ini, ayah akan terlambat pulang dari kantor.”
Kata ayah pada kalimat (2) di atas digunakan untuk menyapa orang pertama (diri pembicara sendiri) sehingga tidak termasuk sebagai penyapaan. Demikian pula dengan kata ibu pada kalimat tersebut bukan sebagai penyapaan karena mengacu pada orang ketiga (yang dibicarakan). Menurut EBI, penulisan kata seperti ini tidak boleh diawali dengan huruf kapital.
3. Kita harus menghormati ayah yang telah memperjuangkan hidup kita
Kata ayah pada kalimat (3) di atas mengacu pada orang ketiga (yang dibicarakan) sehingga tidak digunakan sebagai penyapaan. Kata seperti ini penulisannya juga tidak perlu diawali dengan huruf kapital.
Q : Naskah seperti apakah yang dinilai layak terbit dari kacamata editor?
A : Yang pembukanya menarik, penulisannya rapi dan realistis
Q : Gimana supaya kita bisa membuat karakter tokoh yg kuat
A : Memperkuat karakter adalah dengan konsistensi.
Jangan bikin tokoh yang berprinsip tiba-tiba jadi lemah hanya karena sekali rayu. Orang berprinsip butuh alasan yang kuat untuk berubah.
Q : Saya ingin bertanya.
Ditengah menulis menggunaka sudut pandang 'aku'an suka mandet hilang feel. Bagaimana membangun feel 'aku'an yang pas?
A : Coba gunakan POV 3 biar pandangannya lebih luas. Karena POV 1 itu seba terbatas. Kalau kamu nggak bisa menempatkan diri di POV 1 kenapa harus dipaksa? Kehilangan mood itu sama aja kamu nggak bisa menempatkan diri di POV itu.
Saran aja, perbanyak referensi cerita dengan POV 1 biar kebuka caranya.
Q : boleh gak selingkuh kak? 🥺 aku lagi selingkuh. kayaknya selalu gitu pas kita lagi serius sama 1 cerita, kita malah bikin cerita lain supaya mood kita terbangun
A : Boleh tapi jangan beranak-pinak dan menelantarkan cerita awal. Konsisten
Q : Kak cara biar tidak selingkuh ke cerita lain?
A : Konsisten. Sama kayak setia sama Mas Pacal.
Tujuan kamu menulis cerita ini apa? Itu yang dijadikan pemicu
*
Okeih, sekian dulu materi kali ini. Maafkan kalau ada typo dan kekurangan lain. Grassmin gak pandai perbaikan PUEBI KBBI, biar aja Kak Andri ngomel😘😋
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro